Anda di halaman 1dari 9

KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI

A. Kristal dan Kristalografi


Kristal dalam berasal dari bahasa yunani yaitu cristallon berartikan
tetesan yang dingin atau beku, sehingga dapat diartikan kristal merupakan benda
padat yang homogen dan berbentuk polyhedral, yang dibatasi oleh bidang licin
yang mencirikan ekspresi dari bangun atauun strukturnya. Kristal dapat terbentuk
secara alami maupun buatan.

Sumber : Anton William 2016


Gambar 1
Kristal
Krisatalografi merupakan cabang ilmu geologi, kimia dan fisika yang
mempelajari tentang bentuk luar dari sebuah kristal. Bentuk kristal dapat
beragam sehingga perlu pembelajaran lebih lanjut saat meneliti sebuah kristal

B. Proses Pembentukan Kristal


Dalam pembentukannya kristal kristal memiliki beberapa proses atau
tahapan, yang dimana dalam proses pembentukannya banyak faktor yang
menentukan sifat sifat dari kristal tersebut, seperti bahan dasar ataupun faktor
dari lingkungan tempat terbentukannya kristal itu sendiri. Saat magma yang
sangat panas mengalami sebuah pendinginan yang secara perlahan itulah kristal
dapat tercipta. Dan apabila pendinginannya relatif cepat, kristal tak dapat
tercipta dikarenakan ion ion kekurangan waktu dalam mengatur posisinya
sehingga tercipta bahan kristalin atau amorf
Proses pembentukan kristal antara lain dapat diuraikain secara berikut :
1. Fase Cair ke Padat
Pada fase ini cairan atau bahan kristal yang bersifat fluida akan membeku
dan membentuk kristal, biasanya dipengaruhi oleh faktor suhu
2. Fase Gas ke Padat
Pada fase ini uap langsung membentuk sebuah kristal tanpa melalui
proses pencairan terlebih dahulu, kristal yang terbentuk biasanya kecil dan
terkadang berbentuk rangka (Skeletal Fom) , kristal yang terbentuk merupakan
sublimasi dari gas gas yang memadat dikarenakan adanya perubahan
lingkungan, yang biasanya dikarenakan aktifitas vulkanik dan kemudian
mengalami perubahan suhu
3. Fase Padat ke Padat
Pada fase ini kristal sebelumnya dapat berubah susunan formasinya
tanpa mengubah struktur kimianya, perubahan ini dikarenakan adanya tekanan
dan perubahan suhu yang menyebabkan rekristalisasi ulang. Sehingga kristal
dapat berubah bentuk dari bentuk sebelumnya

C. Sistem Kristal
Dalam penggolongannya kristal memiliki 7 macam sistem, yang menjadi
dasar dari penggolongannya yaitu jumlah sumbu kristal, letak sumbu
kristal,ukuran dari sumbu sumbu kristal. Adapaun ketujuh sitemnya yaitu :
1. Sistem Isometrik
Sistem isometrik ini juga sering disebut dengan sistem regule atau sistem
kubus, yang dimana terdapat 3 sumbu yang sama ukurannya dan terletak saling
tegak lurus

Sumber : Anton William 2016


Gambar 2
Sistem Isometrik
2. Sistem Tetragonal
Dalam sistem ini terdapat 3 buah sumbu yang posisi nya saling tegak
lurus, dan panjang 2 sumbu sama dengan 1 sumbu berbeda, panjangnya bisa
lebih pendek ataupun lebih panjang, dengan umumnya lebih panjang

Sumber : Anton William 2016


Gambar 3
Sistem Tetragonal
3. Sistem Orthorombik
Sistem orthorombik atau juga sering diesbut dengan sistem rombis
memliki 3 buah sumbu yang posisinya saling tegak lurus, akan tetapi pangjang
tiap tiap sumbunya berbeda

Sumber : Anton William 2016


Gambar 4
Sistem Orthorombik
4. Sistem Heksagonal
Dalam sistem heksagonal terdapat 4 buah sumbu, yang dimana salah
satu sumbunya beda panjang dan tegak lurus terhadap ketiga sumbu
lainnya,ketiga sumbu lainnya memiliki panjang yang sama dan saling membentuk
sudut 120 derajat
Sumber : Anton William 2016
Gambar 5
Sistem Heksagonal
5. Sistem Trigonal
Pada sistem ini sumbunya sama dengan sistem hexagonal, sehingga
beberapa ahli memasukannya ke sistem heksagonal, dan yang membedakan
antara sistem heksagonal dengan sistem trigonal adalah bentuk dari bidangnya

Sumber : Anton William 2016


Gambar 6
Sistem Trigonal
6. Sistem Monoklin
Dalam sistem monoklin terdapat tiga buah sumbu yang memiliki panjang
yang berbeda, dengan dua sumbu saling tegak lurus dan salah satu sumbu
miring atau tidak tegak lurus

Sumber : Anton William 2016


Gambar 7
Sistem Monoklin
7. Sistem Triklin
Pada sistem triklin ini terdapat tiga sumbu yang tidak sama panjang dan
juga tidak saling tegak lurus

Sumber : Anton William 2016


Gambar 8
Sistem Triklin

D. Unsur Unsur Simetri


Dalam simetri terdapat tiga unsur utama, yang antara lain :
1. Bidang simetri
Bidang simetri merupakan bayangan suatu bidang yang membelah dua
bagian, sehingga tercipta mirroring, dalam bidang simetri terdapat dua jenis yaitu
bidang simetri aksial dan bidang simetri menengah
2. Sumbu Simetri
Sumbu simetri merupakan garis hayal yang menembus pusat kristal, dan
apabila diputar melaui porosnya sebanyak satu putaran penuh maka akan
mendapatkan beberapa kenampakan sumbu simetri yang sama, sumbu simetri
dapat dibedakan menjadi gire, gireide dan sumbu inversi putar
3. Pusat Simetri
Pusat simetri hanya akan didapatkan pada kristal yang mempunyai
kembaran bidang, dalam memnghubungkan bidangnya terdapat garis hayal yang
meemiliki panjang yang sama
KESIMPULAN

Kristal merupakan benda padat homogen yang berbentuk Polyhedral ,


dan dapat terbentuk secara alami maupun buatan, ilmu yang mempelajari
tentang bentuk luar dari sebuah kristal merupakan disiplin ilmu yaitu Kristalografi,
yang dimana pada kristalografi mempelajari tentang kristal, struktur kristal, sifat
serta unsur dari kristal tersebut
Pada proses pembentukan kristal terdapat tiga fase yang antara lain fase
cair kepadat, gas ke padat, dan padat kepadat. Pada fase cair kepadat fluida
pembentuk kristal mulai membeku secara perlahan, dan bisanya dipengaruhi
oleh suhu dan lingkungan. Sedangkan pada fase gas ke padat, gas mengalami
sublimasi dan membentuk kristal, dan pada fase padat kepadat kristal hanya
mengalami perubahan bentuk atau strukturnya tanpa mengubah susunan
kimianya, yang biasanya diperngaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
Dalam sistem kristal dibagi menjadi 7 sistemn, yaitu sistem isometrik,
sistem tetragonal, sistem orthorombik, sistem heksagonal, sistem trigonal, sistem
monoklin, dan sistem triklin. Sedangkan unsur unsur simetri antara lain yaitu,
bidang simetri, sumb simetri, dan pusat simetri
DAFTAR PUSTAKA

1. Anang M, 2015 “ Kristal dan Kristologi “ aufminer.blogspot.com Diakses


pada 23 September 2019

2. Anca Maulana Sangadji, 2013 “ Proses Pembentukan Kristal “


ancamaulanasangadji.blogspot.com Diakses pada 5 Oktober 2018

3. Anonim, 2015 ” Kristalografi Mineralogi “ Sckebumian.blogspot.com Diakses


pada 23 September 2019

4. Anonim, 2015 ” Kristalografi Mineralogi “ geomacorner.com Diakses pada


23 September 2019

5. Harianato, 2009 “ Kristalografi “ Browharianto.blogspot.com Diakses pada 23


September 2019

6. Warmada, I Wayan. 2009. Pengantar Kristalografi dan Mineralogi.


Unpublished. Diakses pada 23 September 2019
FORMAT PENILAIAN
Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai