A. Pengertian Umum
Lipatan merupakan suatu perubahan bentuk atau volume dari suatu
material yang ditunjukkan dalam bentuk lengkungan atau berupa kumpulan
lengkungan yang terdapat pada unsur bidang atau garis di dalam material
tersebut.
Indonesia dikenal sebagai wilayah yang mempunyai tatanan geologi yang
unik serta rumit. Keunikan dari kondisi geologi ini sudah banyak diuraikan oleh
beberapa peneliti terdahulu dengan menggunakan berbagai pendekatan konsep
tektonik klasik atau fixis. Konsep tektonik fixis sendiri adalah konsep yang
berpandangan bahwa terbentuknya geosinklin hingga pegunungan terjadi pada
tempat yang tetap (Sudradjat, 1997).
B. Prosedur Rekonstruksi
Untuk mempelajari lipatan, dapat dilakukan dengan pengukuran langsung
dan merekonstruksinya baik dalam bentuk penampang atau dengan analisa dan
menggunakan diagram beta, diagram phi dan diagram kontur.
Rekonstruksi lipatan umumnya dilakukan di suatu lintasan atau dalam
pembuatan penampang peta geologi. Adapun cara yang digunakan berdasarkan
sifat serta bentuk batuan :
1. Metode Tangan Bebas (Free Hand Method)
Metode ini digunakan untuk struktur lipatan pada batuan yang
incomplement, dimana terjadi penipisan dan penebalan secara tidak teratur.
Cara menggambarkannya dengan menghubungkan batas-batas lapisan
mengikuti orientasi kemiringan.
2. Metode Busur Lingkar (Arc Method)
Metode ini umumnya digunakan untuk lipatan pada batuan yang
competent, misalnya lipatan parallel. Dasar dari metode ini adalah pendapat
bahwa lipatan ialah berupa busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah
perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan.
KESIMPULAN