Anda di halaman 1dari 13

Nama : Kgs .

Zen Ragah Arief


NIM : 03071282227027
Kelas : Indralaya

TUGAS 1 KRISTALOGRAFI

A. Kristal
Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu crystallon yang berarti tetesan yang
sangat dingin dan membeku. Secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu padatan
yang bersusunan atom atau molekul yang terbentuk secara teratur, kemudian
bentuk (form) teratur ini dapat dilihat pada permukaan kristal berupa bidang datar
yang mengikuti suatu pola tertentu. Bidang datar tersebut adalah bidang muka
kristal, letak dan arah dari bidang muka kristal ditentukan oleh suatu perpotongan
kristal dengan sumbu yang terdapat pada kristal. Sumbu pada kristal umumnya
digambarkan berupa sebuah garis seperti bayangan lurus menembus bagian kristal
dan melalui pusat dari kristal tersebut, satuan panjang sumbu kristal dinamakan
parameter.
Bentuk dari kristal tergantung pada kondisi pertumbuhannya, misalnya proses
pendinginan menghasilkan kristalin, namun pada kondisi tertentu dapat
menghasilkan non-kristalin. Kristalin adalah kondisi dimana mineral membentuk
agregat tidak jelas dan kristal yang tidak jelas, sebaliknya terkristalkan berkondisi
mineral membentuk kristal yang sempurna. Bahan non-kristalin atau yang sering
disebut bahan amorf atau gelas tidak terdapat bangun kristal karena kristal tidak
sempat membentuk, hasilnya masih menjadi perdebatan dan diduga keras dan
berbentuk gelas, sedangkan kriptokristalin atau mikrokristalin berkondisi kristal yang
berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop.
Habit kristal adalah suatu faktor lingkungan dimana tempat kristal itu tumbuh
yang memengaruhi bentuk mineral dan kristal tersebut yang menyebabkan mineral
memiliki bentuk yang berbeda satu sama lain. Pada umumnya mineral berbentuk
isometris, memanjang dan melebar dua arah, memanjang satu arah. Bentuk umum
kristal:
 Tabung (tabular), contohnya beryl.
 Menyilet (bladed), contohnya karbonat.
 Prisma (prismatic), contohnya kuarsa.
 Membenang (fibrous), contohnya khrisatil.
 Menjarum (acicular), contohnya conavesite.
 Mendaun (foliaceous), contohnya mika.

Sumber: manfaat.co.id
Foto 1
Mika

 Reticulate.
 Melempeng (lamellar).
 Melempeng kecil (scaly), contohnya hematit.
Sedangkan bentuk umum agregat kristal yaitu:
 Massive columnar, contohnya kalsit.
 Amygdale, contohnya bauksit.
 Granular/saccharoidal.
 Reniform, contohnya hematit.
 Mammilate, contohnya malakhit.
Sumber: mindat.org
Foto 2
Malakhit

Dalam proses pembentukan kristal, terdapat suatu proses yang dialami oleh
suatu kristal yang dapat mempengaruhi sifatnya. Pembentukan kristal sangat
bergantung pada bahan dasar sangat berpengaruh pada pembentukan kristal dan
juga kondisi suatu lingkungan dimana tempat kristal tersebut terbentuk. Berikut ini
merupakan fase dan hasil akhirnya kristal tersebut yaitu:
 Fase cair ke padat, fase ini kristal terebentuk dari bahan cair yang memadat,
pembentukan kristal ini dipengaruhi suhu dari lingkungan tempat
keterbentukannya.
 Fase gas ke padat, fase ini kristal terbentuk dari uap dan menghasilkan kristal
yang kecil.
 Fase padat ke padat, berbeda dengan fase gas ataupun cair pada fase ini
kristal telah terbentuk sebelumnya namun mengalami beberapa perubahan
sehingga terbentuk kristal baru.
Sumber: baglifier.org
Foto 3
Kristal

B. Kristalografi

Kristalografi adalah suatu ilmu yang mengkaji kristal tentang struktur,


pertumbuhan, klasifikasi berdasarkan bentuknya dan sifat-sifat fisik dari kristal
tersebut. Kristal adalah padatan yang memiliki susunan atom atau molekul yang
terbentuk secara teratur dan menggambarkan adanya bidang. Setiap mineral
memiliki bentuk geometrik yang berbeda, ada kemungkinan suatu mineral memiliki
kristal yang sama namun dapat dipastikan susunan kimianya berbeda, bentuk
geometrik mineral ini sendiri dibatasi oleh bidang muka kristal.
Dalam bidang kristalografi dikenal dengan adanya sistem kristal, sistem kristal
adalah pengelompokan dari bangun kristal dengan meninjau sistem sumbu, dan
dikenal dengan 7 sistem kristal.
1. Sistem Isometrik
Sistem isometrik adalah sistem kubus atau kubik, dan ada juga yang
menyebutnya sistem kristal regular. Sistem ini mempunyai 3 sumbu yang sama
panjang (a=b=c) saling memotong dan membentuk sudut siku-siku, sudut
kristalografinya tegak lurus dan saling memotong, misalnya pada intan, garnets, pirit
dan fluorit. Sistem isometrik ini terbagi menjadi 5 kelas yaitu:
 Tetaoidal
 Hextetrahedral
 Hexoctahedral
 Gyroida
 Diploida

Sumber: medlinkup.wordpress
Sistem Isometrik

Gambar dari kiri ke kanan ; Batu Galena, Halit, Pirit (sumber :


https:/id./wikipedia.org/)
2. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal memiliki 3 sumbu yang saling tegak lurus dan tidak jauh
beda dengan sistem isometrik, namun bedanya terletak pada sumbu vertikalnya
tidak sama dengan 2 sumbu horisontalnya (a=bc). Pada sistem tetragonal semua
sudut kristalografinya 90o. Misalnya pada mineral rutile, autunite, dan leucite. Sistem
tetragonal ini terbagi menjadi 7 kelas yaitu:
 Ditetragonal pyramid
 Ditetragonal bipiramid
 Trapezohedral
 Skalenohedral
 Pyramid
 Bipiramid
 Bisfenoid

Sumber: medlinkup.wordpress
Gambar 2
Sistem Tetragonal

Gambar dari kiri ke kanan : Kalkopirit, Leusit, Stannit

(sumber : https:/id./wikipedia.org/)
3. Sistem Orthorhombik
Sistem orthorhombik mempunyai 3 sumbu yang tidak sama panjang (abc)
dan saling berpotongan dengan membentuk sudut siku-siku. Pada sistem
orthorhombik semua sudut kristalografinya 90 o. Misalnya pada mineral stibnite,
peridotite, dan topaz. Sistem orthorhombik mempunyai 3 kelas yaitu:
 Pyramid
 Bipyramid
 Bisfenoid

Sumber: medlinkup.wordpress
Gambar 5
Sistem Orthorhombik

Gambar dari kiri ke kanan : Olivin, topaz, gypsum

(sumber : https:/id./wikipedia.org/)
4. Sistem Trigonal
Sistem trigonal memiliki 4 sumbu, 3 sumbu yang sama panjang dan saling
berpotongan, sumbu satu terakhir memotong tegak lurus. Sistem trigonal hampir
sama dengan sistem hexagonal namun perbedaannya terletak pada bidang dasar
yang dihasilkan perpotongan sumbu berbentuk segitiga. Contoh mineral yang
mempunyai sistem kristal trigonal ini adalah tourmaline, cinabar, dan quartz. Sistem
trigonal mempunyai 5 sistem kelas yaitu:
 Rombohedral
 Trigonal trapezohedral
 Trigonal pyramid
 Ditrigonal scalenohedral
 Ditrigonal pyramid

Sumber: medlinkup.wordpress
Gambar 4
Sistem Trigonal

Gambar dari kiri ke kanan : tourmaline, cinnabar, bismut

(sumber : https:/id./wikipedia.org/)

5. Sistem Hexagonal
Sistem Hexagonal ini memiliki 4 sumbu, 3 sumbu yang sama panjang dan
saling berpotongan dipotong dengan sumbu keempat dengan sudut siku-siku. Satu
sumbu pada sistem hexagonal ini tidak sama panjangnya dengan ketiga sumbu
lainnya (a=b=dc) dan bidang dasarnya yaitu segienam. Pada sitem hexagonal
sudut α dan β saling tegak lurus dan membentuk sudut 120˚ terhadap sumbu γ.
Contoh mineral yang mempunyai sistem kristal hexagonal ini adalah calcite,
dolomite, apatite, dan corundum. Sistem hexagonal mempunyai 7 sistem kelas yaitu:
 Dihexagonal pyramid
 Dihexagonal bipiramid
 Ditrigonal bipiramid
 Trigonal bipiramid
 Hexagonal pyramid
 Hexagonal bipiramid
 Hexagonal trapezohedral

Sumber: medlinkup.wordpress
Gambar 5
Sistem Hexagonal

Gambar dari kiri ke kanan : quartz, hermatite, apatite

(sumber : https:/id./wikipedia.org/)
6. Sistem Monoklin
Sistem monoklin mempunyai 3 sumbu, 2 sumbu yang tidak sama panjang
dan saling berpotongan, sumbu ketiga dihasilkan dari perpotongan tersebut.
Misalnya pada mineral azurite, colemanite, nephrite, serpentine, sphine, dan
jadheite. Sistem monoklin mempunyai 3 kelas diantaranya yaitu:
 Doma
 Prisma
 Sfenoid

Sumber: medlinkup.wordpress

Gambar 6
Sistem Monoklin

Gambar dari kiri ke kanan : quartz, hermatite, apatite

(sumber : https:/id./wikipedia.org/)

7. Sistem Triklin
Sistem triklin mempunyai 3 sumbu simetris yang semuanya tidak tegak lurus
dengan membuat sudut miring dan ketiga sumbunya tidak sama panjang. Misalnya
pada mineral turquoise, albite, anorthite, labradorite, dan kaolinite. Sistem triklin
terbagi menjadi 2 kelas yaitu:
 Pedial
 Pinakoida

Sumber: medlinkup.wordpress

Gambar 7
Sistem Triklin

Gambar dari kiri ke kanan : Albit, kaolinit, kyanit

(sumber : https:/id./wikipedia.org/)

Berikut ini adalah unsur-unsur dari suatu kristal:


 Bidang (muka kristal)
 Rusuk kristal
 Tititk simetri
 Sumbu kristal
 Bidang simetri
 Garis simetri
Simetri kristal adalah keseimbangan susunan atom penyusun kristal yang
tampak dari luar, dan setiap jenis kristal memiliki pengaturan simetri tersendiri,
begitu pula dengan bidang dan sumbu simetri yang terbagi menjadi sumbu tunggal
(uniaxial) dan sumbu ganda (biaxial). Simetri kristal meliputi:
 Bidang simetri
 Sumbu simetri
 Pusat simetri

KESIMPULAN

Kristal adalah bentuk padat dari suatu susunan kimia yang menggambarkan
adanya bidang, sedangkan kristalografi adalah suatu cabang studi yang mengkaji
apapun tentang kristal meliputi struktur kristal, pertumbuhan kristal, sifat-sifat fisik
kristal dan klasifikasi kristal berdasarkan bentuknya. Dapat disimpulkan bahwa
kristalografi mempelajari tentang kristal dan saling berkaitan. Bentuk kristal
tergantung pada kondisi pertumbuhan dan dimana tempat kristal tersebut tumbuh,
sehingga terbentuknya bentuk kristal yang berbeda-beda. Kristalografi lebih
menekankan pada sistem kristal, simetri kristal dan unsur-unsur kristal. Sistem
kristal terbagi menjadi 7 yaitu triklin, monoklin, orthorhombik, hexagonal, tetragonal,
trigonal, dan isometrik. Dari beberapa sistem kristal tersebut dibagi menjadi
beberapa kelas dan jika dijumlahkan jumlahnya menjadi 32 kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2013. ”Kristal dan Mineral”,


http://geologismk.blogspot.com/2013/08/kristal-dan-mineral.html.
Diakses tanggal 28 September 2015 pukul 20.00 WIB.
Anonymous, 2007. ”Kristalografi”,
https://morishige.wordpress.com/2007/09/21/kristal-kristalografi/.
Diakses tanggal 28 September 2015 pukul 21.00 WIB.
Pramono, Yudha, 2014. ”Kristalografi dan Genetik Batuan”,
http://yudhapramuka.blogspot.com/2014/07/kristalografi.html. Diakses
tanggal 29 September 2015 pukul 21.00 WIB.
Sulaiman, Tedy, 2013. “Kristal-Kristalografi”,
http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/pen genalan-kristal.html.
Diakses tanggal 30 September 2015 pukul 19.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai