Disusun oleh :
Kelompok 5 Shift 5
Anggota Kelompok:
Ahmad Muthawwif
(10070113118)
M.Daffa Vicenza
(10070114010)
Adam Putra D
(10070114054)
Lembar pengesahan
Judul
Waktu Kegiatan
Disusun Oleh
: 1. Ahmad Muthawwif
(10070113118)
2. M.Daffa Vicenza
(10070114010)
3. Adam Putra D
(10070114054)
Adi Sutrisno
Ass. Pembimbing
Lab
Koordinator
Mengetahui
Kasie Labolatorium Geologi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr.Wb
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Kelompok 5
PENDAHULUAN
Pada dasarnya daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang
secara tofografinya dibatasi oleh punggung-punggung pegunungan atau batas
tofografi. Sehingga daerah aliran sungai ini mempunyai karakteristik dengan
aspek geomorfologinya.
Dasar dari pemilihan pola aliran sungai tersebut tidak lepas dari peta
dasar yaitu peta tofografi. Dari peta tofografi ini pola aliran sungai dapat
ditentukan dan diketahui. Selain dari peta tofografi ini, morfologi atau bentuk
permukaan bumi serta perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya
sangat terkait dengan pola alira sungai. Penyebab proses perubahan fisik
maupun kimiawi di bumi ini disebabkan oleh adanya air dan angin.
Peta geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah.
Didalamnya meliputi susunan batuan yang ada (stratigrafi) dan bentuk-bentuk
(struktur) masing-masing batuan.
Pada dasarnya sangat banyak fungsi peta khususnya peta geologi
diantaranya : dalam menggambarkan formasi batuan, litologi, lokasi fosil,
informasi daerah-daerah geologi, arah penyebaran batuan, struktur, perlapisan,
kekar dan perlipatan. Selain itu peta geologi juga dapat menggambarkan pola
aliran sungai, jenis-jenis pola aliran sungai seperti pola aliran dendritic, pola
aliran parallel, pola aliran trellis, pola aliran menyebar (radial), pola aliran
memusat (multi basinal), pola aliran annular dan pola aliran rectangularselain itu
peta tofografi sangat berperan, karena peta tofografi ini merupakan peta dasar .
Dalam kegiatan lapangan atau sering di sebut survey pemetaan yang
berhubungan
dengan
geologi
sangat
diperlukan
kesiapan
alat
dituju, dan dapat diketahui formasi-formasi batuan yang ada di sekitar lokasi
tersebut dengan pembacaan peta geologi
LATAR BELAKANG
Eksplorasi adalah tahapan awal dari kegiatan penambangan, untuk
mencari bahan galian pada suatu daerah. Untuk melakukan kegiatan eksplorasi
harus singkapan-singkapan yang tersingkap.
Daerah Yahukimo, Papua yang dipilih sebagai survey tinjau, karena
pada daerah tersebut banyak informasi informasi yang berkaitan dengan
geologi, survey tinjau ini dilakukan untuk mencari informasi pada daerah
tersebut.
Struktur akan mempengaruhi batuan yang ada di dalam bumi, yang
kemudian dapat saja tersingkap sewaktu-waktu karena adanya gaya geologi.
Dari adanya singkapan batuan inilah dapat diketahui keadaan geologi dan
bentuk penyebaran batuan atau lithologinya. Sehingga dengan melakukan
pemetaan geologi dan metode problematika tiga titik akan digambarkan melalui
garis-garis kontur yang disebut kontur struktur, dimana kontur struktur ini
merupakan biasanya digunakan untuk menggambarkan posisi dari batubara
yang terdapat di bawah tanah. Untuk menggambarkan kontur stuktur ini
diperlukan beberapa data dari titik bor.
Data-data hasil titik bor dari hasil kegiatan eksplorasi tersebut
digunakan untuk menghitung jumlah sumberdaya batubara dari perhitungan
cadangan pada saat dilakukan studi kelayakan yang sudah dinyatakan layak
untuk ditambang.
Tujuan
(kontur stuktur)
Mengetahui kriteria geologi di lokasi penelitan
Menghitung sumberdaya pada daerah penelitian tersebut berdasarkan SNI1998.
kabupaten Yalimo,
Sebelah timur
Waktu
Waktu kegiatan dimulai dari tanggal 14 Mei 2016 04 Juni 2016 yang
dimulai dengan melakukan analisis struktur geologi berdasarkan metoda
morfometri yang kemudian pada penelitian yang kedua dilaksanakan dengan
judul pemetaan geologi, mencari sebaran batuan yang ada pada daerah
tersebut. Dilanjutkan dengan membuat kontur dengan menggunakan metode 3
titik dan menghitung ketebalan dari bahan galian yakni batu bara, lalu terakhir
mencari cadangan dan sumber daya pada tangga. (tabel 1)
Tabel 1
Waktu Penelitian
Penyelidikan Terdahulu
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya
didapatkan pemprosesan data pada peta geologi regional irian barat yang
dimana terdapat kota yahukimo.
Geologi Umum
Secara regional, daerah yahukimo, Papua sangat berpengaruh oleh
keadaan aliran sungainya karena pada daerah ini merupakan daerah yang
banyak terkena oleh struktur maka dari itu daerah ini memiliki keadaan aliran
sungai yang sangat deras dan juga dipengaruhi oleh topografi yang ada pada
daerah tersebut.
Pada daerah tersebut juga banyak memiliki batuan sedimen yang memilki
kemiringan cukup curam pada daerah ini memiliki batu bara pada batuan
sedimen yang berupa perlapisan.
Kegiatan Penyelidikan
Kegiatan pertama yaitu mulai pembuatan peta morfologi, pola aliran
sungai,peta pola kelurusan, peta bentuk lahan, dengan pembuatan penampang
dari peta tofografi sebanyak 39 penampang. Dari tugas tersebut bertujuan untuk
mengetahui kondisi keadaan di wilayah tersebut. Pada pengerjaan tugas ke dua
dengan pembuatan cropline dengan metode 1 dan 2 titik yang dikorelasikan
dengan
pembuatan
penampang.dari
pengerjaan
tugas
kedua
ini
bisa
Persiapan
Persiapan awal yang dilakukan
adalah
dengan
menggunakan
peta
tofografi sebagai peta dasar, dari peta topografi ini didapatkan peta pola aliran
sungai, peta morfologi, dan peta kelurusan digunakan untuk mengetahui peta
bentuk lahan pada daerah tersebut.
Pemetaan Geologi
Pemetaan geologi pada pembahasan ini, pada data deskripsi singkapan,
dapat dianalisa bahwa perlapisan dari singkapan dengan kode singkapan OC-1
memiliki singkapan lanau dan pasir , pada perlapisan singkapan dengan kode
OC -2 dan OC-3 , 2 singkapan ini memiliki kemenerusan yang sama dan juga
mempunya hasil Dip yang sama. Lalu pada singkapan dengan kode OC -4
memiliki perlapisan berupa lanau dan lempung, lalu singkapan dengan kode OC
-5, OC-6, dan OC-7 itu merupakan singkapan yang memiliki kemenerusan yang
sama dengan litologi lanau dan pasir.
menggunakan metode satu titik dan dua titik yang bertujuan untuk
mengetahui garis cropline sehingga diketahui sebaran batuan yang ada pada
peta topografi tersebut, sebaran dipengaruhi oleh data dip. Dari data yang telah
diamati, dibuat penampang dari arah Barat laut Tenggara disusun atas formasi
batu pasir, batulempung dan serpih pada arah tenggara. Sedangkan penampang
dari arah Timur laut Barat Daya, sepanjang arah tersebut disusun atas satuan
batu pasir, batu lempung, dan serpih. Pada garis penampang tersebut terdapat
suatu struktur (offset)
Analisis Morfometri
Mengenai analisis morfometri ini, didapatkan beberapa poin analisa pada
dasarnya tujuan menggunakan analisis morfometri adalah untuk mencari bentuk
lahan pada daerah tersebut tetapi sebelum menentukan bentuk lahan pada
daerah tersebut kita harus membuat terlebih dahulu peta morfologi, peta pola
aliran sungai, dan peta pola kelurusan ditujukan untuk menganalisis berdasarkan
data yang telah dibuat.
Peta pertama adalah peta morfologi pada peta morfologi dapat dilihat
bahwa pada peta ini hanya ada 2 jenis persen lereng yaitu bergelombang kuat
dan bergelombang lemah memiliki persen lereng berkisar 7%-18% dikarenakan
daerah ini memiliki bukit-bukit kecil dan juga memiliki dataran tinggi, daerah ini
dapat digolong daerah yang cukup landai.
Gambar 1
Peta Morfologi
Peta kedua adalah peta pola aliran sungai, pada daerah ini pola aliran
sungai yang ada yaitu dendritik, parallel dan trellis . dapat dilihat dari ciri-ciri jenis
yang telah disimpulkan. Untuk dendritik itu memiliki percabangan seperti pohon
pada jenis dendritik ini biasanya terdapat jenis batuan sedimen yang ada pada
anak sungai tersebut. Untuk parallel itu bentuk dari anak sungainya hampir
menyerupai/ sama besar untuk sudutnya pada sungai parallel ini biasanya
menandakan adanya struktur lipatan. Untuk jenis trellis ini memiliki sudut pada
anak sungai pertama yaitu 90o atau tegak lurus dengan sungai utama.
Gambar 2
Peta Pola Aliran Sungai
Peta ketiga adalah peta pola kelurusan, peta ini digunakan untuk
mengetahui keadaan struktur yang bekerja pada daerah tersebut dan letak dari
struktur tersebut.yang diambil dari peta dasarnya yaitu peta topografi daerah
tersebut.
Gambar 3
Gambar 4
Peta Bentuklahan
Pemetaan Geologi
Dalam proses keterbentukan geologi biasanya ditandai dengan adanya
gaya-gaya yang menyebabkan proses perubahan dan susunan seluruh lapisan
batuan. Pada lapisan yang berada di peta geologi dengan data dip yang telah
diketahui dapat menentukan suatu umur daripada batuan. Hal tersebut dapat
dibuktikan apabila dari suatu lapisan yang menjauh dari dip-nya dapat
diindikasikan bahwa lapisan tersebut lapisan yang lebih tua.
Pada arah barat laut dari peta geologi terdapat sesar, pada sesar tersebut
jika di plotkan tidak akan terlihat atau akan kosong lapisan tersebut. Hal tersebut
dapat terjadi karena wilayah barat laut pada peta geologi tersebut terkena sesar
mendatar. Pada peta geologi lokal terdapat offset atau dapat disebut juga
sebagai sesar.
Gambar 5
Peta Geologi Lokal
seam
batubara
tersebut,
ketebalan
bervariasi,
adanya
beberapa
dilakukannya
interpretasi
kondisi
geologinya
sehingga
dapat
menunjukkan sumberdaya dan cadangan. Pada peta pembuatan crop line yang
dikorelasikan dengan sumberdaya, fungsi crop line
batasan daerah yang sudah terkena erosi akibat air ataupun belum terkena erosi,
selain itu crop line sebagai batas wilayah perhitungan dari sumberdaya pada
daerah tersebut.
Gambar 6
Peta Sumberdaya Seam 13
Gambar 7
Peta Sumberdaya Seam 15
Gambar 8
Peta Sumberdaya Seam 19
Dari peta sumber daya diatas dapat dilihat dari hasil tonase per seam
yang ada yaitu :
Tabel 2
Hasil Penghitungan Tonase Sumber daya
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
wilayah yang diamati memiliki pola aliran sungai dan bentuk lahan:
Bagian utara
Pola aliran sungai
Bentuk Lahan Asal
Persen lereng
Bagian selatan
Pola aliran sungai
Bentuk Lahan Asal
Persen lereng
Bagian barat
Pola aliran sungai
Bentuk Lahan Asal
Persen lereng
: Trellis
: Struktural
: Topografi menengah curam (7%-16%)
: Parallel
: Struktural
: Topografi menengah curam (7%-16%)
: Dendritic
: Struktural
: Topografi menengah curam (7%-16%)
studi
kelayakan
yan
kurang
tingkat
keberhasilannya
DAFTAR PUSTAKA
akan
Adi,2014,
Klasifikasi
Sumberdaya
dan
Cadangan
Batu
Bara.
Sumberdaya
dan
Mineral.
Segitiga.