Anda di halaman 1dari 26

Tugas Kelompok Makassar, 11 Oktober 2022

IMAGE PROCESSING

KAPITA SELEKTA – A6

KELOMPOK 7

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 11 Oktober 2022

Penyusun

II
DAFTAR ANGGOTA TIM

1. NAMA : MUHAMMAD AKSAL ALSHAL NAWAWI


STB : 13020190300

2. NAMA : MUHAMMAD ISMAIL TAUFIQ


STB : 13020190328

III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II


DAFTAR ANGGOTA TIM ............................................................................... III
DAFTAR ISI ........................................................................................................ IV
BAB I PEMBAHASAN .........................................................................................1
I.1 Pengertian Citra ...........................................................................................1
I.2 Perbedaan Citra Analog dan Citra Digital ...................................................2
I.3 Jenis – Jenis Citra Digital ............................................................................3
I.4 Elemen – Elemen Citra Digital....................................................................5
I.5 Image Processing atau Pengolahan Citra ....................................................6
I.6 Teknik – Teknik Image Processing .............................................................7
BAB II PENUTUP ...............................................................................................16
II.1. Kesimpulan ..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17
GLOSARIUM.......................................................................................................19
HASIL DISKUSI ..................................................................................................20
SOAL TANYA JAWAB ......................................................................................21

IV
BAB I

PEMBAHASAN

I.1 Pengertian Citra

Sebelum kita mendefinisikan apa itu image processing atau pengolahan


citra, sebaiknya kita harus mengetahui dulu apa itu citra? Manusia adalah
makhluk visual dengan cukup mengandalkan penglihatan untuk memahami
dunia sekitarnya. Manusia ketika sebuah benda tidak hanya untuk
mengidentifikasi dan mengklasifikasi, tetapi juga dapat mengetahui perbedaan
dan merasakan secara cepat. Citra didefinisikan sebagai fungsi dari dua
variabel misalnya a(x,y) dimana a sendiri sebagai amplitudo (misalnya
kecerahan) citra pada koordinat (x,y). Oleh karena citra merupakan matrik dua
dimensi dari fungsi intensitas cahaya, maka referensi citra menggunakan dua
variabel yang menunjuk posisi pada bidang dengan sebuah fungsi intensitas
cahaya yang dapat dituliskan sebagai f(x,y) dimana f adalah nilai amplitudo
pada koordinat spasial (x,y). Karena cahaya merupakan salah satu bentuk
energi, f(x,y) tidak berharga nol atau negatif dan merupakan bilangan
berhingga, yang dalam pernyataan matematis adalah sebagai berikut, 0 <
f(x.y).

Citra atau image adalah angka, dari segi estetika, citra atau gambar
adalah kumpulan warna yang bisa terlihat indah, memiliki pola, berbentuk
abstrak dan lain sebagainya. Citra dapat berupa foto udara, penampang lintang
(cross section) dari suatu benda, gambar wajah, hasil tomografi otak dan lain
sebagainya. Dari segi ilmiah, citra adalah gambar 3-dimensi (3D) dari suatu
fungsi, biasanya intensitas warna sebagai fungsi spatial x dan y. Di komputer,
warna dapat dinyatakan, misalnya sebagai angka dalam bentuk skala RGB.
Karena citra adalah angka, maka citra dapat diproses secara digital. Citra
merupakan gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi) sedangkan dilihat
dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas
cahaya pada bidang dwimatra. Representasi citra dari fungsi kontinu menjadi
nilai-nilai diskrit disebut sebagai digitalisasi atau citra digital.

Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari


suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu citra yang bersifat analog dan ada citra yang
bersifat digital. Citra analog adalah citra yang bersifat continue seperti gambar
1
pada monitor televisi, foto sinar X, dan lain-lain. Sedangkan pada citra digital
adalah citra yang dapat diolah oleh computer.

I.2 Perbedaan Citra Analog dan Citra Digital

A. Citra Analog

Citra analog adalah citra yang bersifat continue, seperti gambar pada
monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan,
pemandangan alam, hasil CT scan, gambar-gambar yang terekam pada pita
kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan
dalam komputer, sehingga tidak bisa diproses di komputer secara
langsung.

Oleh sebab itu, agar ini dapat diproses di komputer, proses konversi
analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra analog dihasilkan
dari alat-alat analog, seperti video kamera analog, kamera foto analog,
cam, CT scan, sensor rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang pendek
pada sistem radar, sensor ultrasound pada sistem USG, dan lain-lain.

B. Citra Digital

Citra digital merupakan representatif dari citra yang diambil oleh mesin
dengan bentuk pendekatan berdasarkan sampling dan kuantisasi. Sampling
menyatakan besarnya kotak-kotak yang disusun dalam baris dan kolom.
Dengan kata lain, sampling pada citra menyatakan besar kecilnya
ukuran pixel (titik) pada citra, dan kuantisasi menyatakan besarnya nilai
tingkat kecerahan yang dinyatakan dalam nilai tingkat keabuan (grayscale)
sesuai dengan jurnlah bit biner yang digunakan oleh mesin, dengan kata
lain kuantisasi pada citra menyatakan jumlah warna yang ada pada citra.

2
I.3 Jenis – Jenis Citra Digital

Ada banyak cara untuk menyimpan citra digital di dalam memori. Cara
penyimpanan menentukan jenis citra digital yang terbentuk. Beberapa jenis
citra digital yang sering digunakan adalah citra biner, citra grayscale dan citra
warna.

1. Citra Biner (Monokrom)

Banyaknya dua warna, yaitu hitam dan putih. Dibutuhkan 1 bit di


memori untuk menyimpan kedua warna ini.

Adapun yang disebut dengan operasi morfologi. Operasi morfologi


merupakan operasi yang umum dikenakan pada citra biner (hitam-
putih) untuk mengubah struktur bentuk objek yang terkandung dalam
citra. Inti operasi morfologi melibatkan dua larik piksel. Larik pertama
berupa citra yang akan dikenai operasi morfologi, sedangkan larik
kedua dinamakan kernel atau structuring element (elemen penstruktur).

Berikut ini adalah tahapan Operasi Morfologi :

- Dilasi

Dilasi ini sangat berguna ketika diterapkan dalam obyek-obyek


yang terputus dikarenakan hasil pengambilan citra yang terganggu
oleh noise, kerusakan obyek fisik yang dijadikan citra digital, atau
disebabkan resolusi yang jelek, misalnya teks pada kertas yang
sudah agak rusak sehingga bentuk hurufnya terputus, dan
sebagainya. Dengan melakukan dilasi maka obyek atau lepi citra
dapat disambung kembali.

- Filling Holes

Rekonstruksi morfologi mempunyai spektrum yang luas dalam


aplikasi praktek. Setiap aplikasi ditentukan oleh pemilihan marker
dan mask citra. Fungsi yang dilakukan untuk melakukan komputasi
pengisian lubang adalah fungsi imfill dengan optional argument
“holes”.

3
- Erosi

Erosi adalah mengecilkan atau menipiskan obyek citra biner,


berbeda dengan dilasi yang melakukan penumbuhan/penebalan.
Erosi dapat dianggap sebagai operasi morphological filtering di
mana detail citra yang lebih kecil dari strel akan difilter
(dihilangkan) dari citra.

2. Citra Grayscale (Skala Keabuan)

Banyaknya warna tergantung pada jumlah bit yang disediakan di


memori untuk menampung kebutuhan warna ini. Citra 2 bit mewakili 4
warna, citra 3 bit mewakili 8 warna, dan seterusnya. Semakin besar
jumlah bit warna yang disediakan di memori, semakin halus gradasi
warna yang terbentuk.

Proses awal yang banyak dilakukan dalam image processing adalah


mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale, hal ini digunakan
untuk menyederhanakan model citra. Seperti dijelaskan didepan, citra
berwarna terdiri 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer, B-layer.
Sehingga untuk melakukan proses selanjutnya tetap diperhatikan 3
layer diatas

3. Citra Warna (True Color)

Setiap piksel pada citra warna mewakili warna yang merupakan


kombinasi dari tiga warna dasar (RG8 = Red Green Blue). Setiap
warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti
setiap warna mempunyai gradasi sebanyak 255 warna. Berarti setiap
piksel mempunyai kombinasi warna sebanyak 28 x 28 x 28 = 224 =16
juta warna lebih. Itulah sebabnya format ini dinamakan true color
karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa
dikatakan hampir mencakup semua warna di alam.

Untuk citra berwarna maka digunakan model RGB (Red-Green-Blue),


satu citra berwarna dinyatakan sebagai 3 buah matrik grayscale yang
berupa matrik untuk Red (R-layer), matrik Green (G-layer) dan matrik
untuk Blue (B-layer).R-layer adalah matrik yang menyatakan derajat
kecerahan untuk warna merah (misalkan untuk skala keabuan 0- 255,
nilai 0 menyatakan gelap (hitam) dan 255 menyatakan merah. G-layer

4
adalah matrik yang menyatakan derajat kecerahan untuk warna hijau,
dan B-layer adalah matrik yang menyatakan derajat kecerahan untuk
warna biru. Ketiga warna dicampur membentuk warna yang lain

I.4 Elemen – Elemen Citra Digital

Berikut adalah elemen-elemen yang terdapat pada citra digital :

1. Kecerahan (Brightness)

Brightness merupakan intensitas cahaya yang dipancarkan piksel dari


citra yang dapat ditangkap oleh sistem penglihatan. Kecerahan pada
sebuah titik (piksel) di dalam citra merupakan intensitas rata-rata dari
suatu area yang melingkupinya.

2. Kontras (Contrast)

Kontras menyatakan sebaran terang dan gelap dalam sebuah citra. Pada
citra yang baik, komposisi gelap dan terang tersebar secara merata.

3. Kontur (Contour)

Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada


piksel-piksel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah
mata mampu mendeteksi tepi-tepi objek di dalam citra.

4. Warna

Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual terhadap panjang


gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek.

5. Bentuk (Shape)

Shape adalah properti intrinsik dari objek 3 dimensi, dengan pengertian


bahwa bentuk merupakan properti intrinsik utama untuk sistem visual
manusia.

5
6. Tekstur (Texture)

Texture dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam


sekumpulan piksel-piksel yang bertetangga. Tekstur adalah sifat-sifat atau
karakteristik yang dimiliki oleh suatu daerah yang cukup besar, sehingga
secara alami sifat-sifat tadi dapat berulang dalam daerah tersebut. Tekstur
adalah keteraturan pola-pola tertentu yang terbentuk dari susunan piksel-
piksel dalam citra digital. Informasi tekstur dapat digunakan untuk
membedakan sifat-sifat permukaan suatu benda dalam citra yang
berhubungan dengan kasar dan halus, juga sifat-sifat spesifik dari
kekasaran dan kehalusan permukaan tadi, yang sama sekali terlepas dari
warna permukaan tersebut.

I.5 Image Processing atau Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah cabang ilmu informatika untuk memperbaiki


kuallitas citra agar kualitasnya lebih baik atau lebih mudah diintrerprestasi
olah manusia maupun komputer. Masukan dari program pengolahan citra
adalah citra dan keluarannya pun citra pula.

Pengolahan citra adalah metode untuk mengubah citra menjadi bentuk


digital dan melakukan beberapa operasi padanya, untuk mendapatkan citra
yang disempurnakan atau untuk mengekstrak beberapa informasi berguna
darinya. Ini adalah jenis dispensasi sinyal di mana input-nya adalah gambar,
seperti frame (bingkai) video atau foto dan output-nya dapat berupa gambar
atau karakteristik yang terkait dengan gambar tersebut.

Image processing adalah suatu metode yang digunakan untuk


memproses atau memanipulasi gambar dalam bentuk 2 dimensi. Image
processing juga merupakan suatu bentuk pengolahan atau pemrosesan sinyal
dengan input berupa gambar (image) dan ditransformasikan menjadi gambar
lain sebagai keluarannya dengan teknik tertentu.

Image processing atau pemrosesan citra ini memiliki aplikasi ekstensif


(khusus) di banyak bidang lainnya, termasuk astronomi, kedokteran, robotika
industri dan penginderaan jauh (remote sensing) oleh satelit.

Proses pengolahan citra secara diagram proses dimulai dari pengambilan


citra, perbaikan kualitas citra, sampai dengan pernyataan representative citra
yang dicitrakan sebagai berikut :

6
Dalam perkembangan lebih lanjut, image processing dan computer
vision digunakan sebagai mata manusia, dengan perangkat input image
capture seperti kamera dan scanner dijadikan sebagai mata dan mesin
komputer (dengan program komputasinya) dijadikan sebagai otak yang
mengolah informasi. Sehingga muncul beberapa pecahan bidang yang
menjadi penting dalam computer vision, antara lain: pattern recognition
(pengenalan pola), biometric pengenalan identifikasi manusia berdasarkan
ciri-ciri biologis yang tampak pada badan manusia), content based image and
video retrieval (mendapatkan kembali citra atau video dengan informasi
tertentu), video editing, dan lain-lain

I.6 Teknik – Teknik Image Processing

Secara umum, teknik pengolahan citra digital dibagi menjadi tiga


tingkat pengolahan, yakni sebagai berikut:

1. Pengolahan Tingkat Rendah (Low-Level Processing).

Pengolahan ini merupakan operasional-operasional dasar dalam


pengolahan citra, seperti pengurangan noise (noise reduction),
perbaikan citra (image enhancement) dan restorasi citra (image
restoration).

2. Pengolahan Tingkat Menengah (Mid-Level Processing).

Pengolahan ini meliputi segmentasi pada citra, deskripsi objek, dan


klasifikasi objek secara terpisah.

3. Pengolahan Tingkat Tinggi (High-Level Processing)

Pengolahan ini meliputi analisis Citra.

Dari ketiga tahap pengolahan citra digital di atas, dapat dinyatakan


suatu gambaran mengenai teknik-teknik pengolahan citra digital dan macam-
macamnya, antara lain sebagai berikut:

7
1. Image enhancement

Image enhancement merupakan proses perbaikan citra dengan


meningkatkan kualitas citra, baik kontras maupun kecerahan.

Tahap ini seringkali dikenal dengan pre-processing. Operasi


peningkatan kualitas gambar berfungsi untuk meningkatkan fitur
tertentu pada citra sehingga tingkat keberhasilan dalam pengolahan
gambar berikutnya menjadi tinggi. Operasi ini lebih banyak
berhubungan dengan penajaman dari fitur tertentu pada gambar.
Peningkatan kualitas gambar ini dapat dilakukan “secara manual”,
dengan menggunakan program lukis atau dengan pertolongan rutin
software.

Metoda untuk memperluas gambar grafis antara lain memperbaiki


kontras diantara bidang-bidang yang terang dan yang gelap;
menambahkan warna, menyaring ketidak seragaman sinyal kiriman
yang membawa gambar, menghaluskan garis-garis yang bergerigi
sehingga tampak lebih bersih; mempertajam sudut-sudut yang kabur
dan mengkoreksi distorsi yang disebabkan alat optis atau tampilan.

Untuk melakukan proses image enhancement, ada beberapa teknik


yang dapat dicoba berdasarkan cakupan pada operasinya:

- Operasi Titik

Operasi titik dalam image enhancement dilakukan dengan


memodifikasi histogram citra masukan agar sesuai dengan
karakteristik yang diharapkan. Histogram dari suatu citra adalah
grafik yang menunjukkan distribusi frekuensi dari nilai intensitas
piksel dalam citra tersebut. Teknik enhancement berdasarkan
operasi titik dibagi tiga, yaitu:

 Intensity Adjusment

8
Intensity adjusment bekerja dengan cara melakukan
pemetaan linear terhadap nilai intensitas pada histogram
awal menjadi nilai intensitas pada histogram yang baru.

 Histogram Equalization

Teknik histogram equalization bertujuan untuk


menghasilkan suatu citra keluaran yang memiliki nilai
histogram yang relatif sama.

 Thresholding

Thresholding merupakan proses pemisahan piksel-piksel


berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. Piksel yang
memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas yang
ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara piksel yang
memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas akan
diubah menjadi bernilai 1 .

- Operasi Spasial

Operasi spasial dalam pengolahan citra digital dilakukan melalui


penggunaan suatu kernel konvolusi 2-dimensi. Teknik
enhancement berdasarkan operasi titik dibagi tiga, yaitu:

 Neighborhood Averaging

Pada prinsipnya, filter yang digunakan dalam neighborhood


averaging merupakan salah satu jenis low-pass filter, yang
bekerja dengan cara mengganti nilai suatu piksel pada citra
asal dengan nilai rata-rata dari piksel tersebut dan
lingkungan tetangganya.

 Median Filtering

Median filter merupakan salah satu jenis low-pass filter,


yang bekerja dengan mengganti nilai suatu piksel pada citra
asal dengan nilai median dari piksel tersebut dan
lingkungan tetangganya.

9
 High-Pass Filtering

Sebagaimana pada proses pengolahan sinyal satu dimensi,


high-pass filter dua dimensi akan melewatkan komponen
citra frekuensi tinggi dan meredam komponen citra
frekuensi rendah.

- Operasi Transformasi

Operasi transformasi ini dilakukan dengan cara mentransformasi


citra asal ke dalam domain yang sesuai bagi proses enhancement,
melakukan proses enhancement pada domain tersebut,
mengembalikan citra ke dalam domain spasial untuk
ditampilkan/diproses lebih lanjut

 Fast Fourier Transform (FFT)

Transformasi ini memindahkan informasi citra dari domain


spasial ke dalam domain frekuensi, yaitu dengan
merepresentasikan citra spasial sebagai suatu penjumlahan
eksponensial kompleks dari beragam frekuensi, magnituda,
dan fasa.

2. Image restoration

Image resertation yaitu proses memperbaiki model citra,biasanya


berhubungan dengan bentuk citra yang sesuai.

Operasi pemulihan gambar bertujuan untuk mengembalikan kondisi


gambar yang telah rusak atau cacat (merekonstruksi gambar) yang

10
sebelumnya telah diketahui menjadi gambar seperti pada kondisi awal,
karena adanya gangguan yang menyebabkan penurunan kualitas
gambar, misalnya mengalami suatu degradasi. Degradasi dalam hal ini
maksudnya, gambar menjadi agak kabur (blur) sehingga menurunkan
kualitas gambar. Blur dapat terjadi karena banyak factor. Bisa karena
misalnya pergerakan selama pengambilan gambar oleh alat optik
seperti kamera, penggunaan alat optik yang tidak fokus, pengguanaan
lensa dengan sudut yang lebar, gangguan atmosfir, pencahayaan yang
singkat sehingga mengurangi jumlah foton yang ditangkap oleh alat
optik, dan sebagainya. Citra yang tertangkap oleh alat-alat optik
seperti mata, kamera, dan sebagainya sebenarnya merupakan citra
yang sudah mengalami degradasi. yang dalam hal ini jika f(x, y)
adalah citra asli dan g(x, y) adalah citra terdegradasi, maka g(x, y)
adalah perkalian f(x, y) dengan operator distorsi H ditambah dengan
derau aditif n(x, y): g(x, y) = Hf(x, y) + n(x, y)

Tahapan ini juga berhubungan dengan daya tarik gambar, tetapi


bersifat objektif, dimana pemulihannya didasarkan pada model
matematika atau probabilistik atau degradasi gambar.

3. Color image processing

Color image processing yaitu suatu proses yang melibatkan citra


berwarna, baik berupa image enhancement, image restoration, atau
yang lainnya. Fase ini berkaitan dengan Pseudocolor dan model
warna pemrosesan gambar penuh warna berlaku untuk pemrosesan
gambar digitalnya.

11
4. Wavelet dan multiresolution processing

Wavelet dan multiresolution processing merupakan suatu proses yang


menyatakan citra dalam beberapa resolusi. Ini juga adalah dasar untuk
merepresentasikan gambar dalam berbagai derajat.

5. Image compression

Image compression merupakan proses yang digunakan untuk


mengubah ukuran data pada citra. Tahap ini melibatkan dalam
mengembangkan beberapa fungsi untuk melakukan operasi ini. Ini
terutama berkaitan dengan ukuran atau resolusi gambar.

Kompresi gambar bertujuan untuk meminimalkan jumlah bit yang


diperlukan untuk merepresentasikan citra. Hal ini sangat berguna
apabila anda ingin mengirimkan gambar berukuran besar. Gambar
yang berukuran besar akan berpengaruh pada lamanya waktu
pengiriman. Maka dari itu kompresi gambar akan memadatkan ukuran
gambar menjadi lebih kecil dari ukuran asli sehingga waktu yang
diperlukan untuk transfer data juga akan lebih cepat.

Ada dua tipe utama kompresi data, yaitu kompresi tipe lossless dan
kompresi tipe lossy. Kompresi tipe lossy adalah kompresi dimana
terdapat data yang hilang selama proses kompresi. Akibatnya kualitas
data yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada kualitas data asli.
Sementara itu, kompresi tipe lossless tidak menghilangkan informasi
setelah proses kompresi terjadi, akibatnya kualitas citra hasil kompresi
juga tidak berkurang.

Ada yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses kompresi


gambar ini, antara lain:

12
- Resolusi

Resolusi adalah ukuran panjang kali lebar dalam suatu gambar


yang digambarkan dalam satuan pixel. Besar kecilnya resolusi akan
berpengaruh pada kualitas gambar. Tetapi hal ini juga akan
mempengaruhi jumlah bit datanya dan proses transfer datanya.

- Kedalaman bit

Kedalaman bit adalah banyak sedikitnya jumlah bit yang


dibutuhkan unruk menggambarkan suatu citra (gambar) dalam
satuan bit/pixel. Tentu saja bila dinalar, semakin banyak bit maka
gambar yang dihasilkan akan lebih bagus.

- Redundansi

Redundansi adalah keadaan di mana representasi suatu elemen data


tidak bernilai signifikan dalam menggambarkan keseluruhan data.

6. Morphological processing

Morphological processing yaitu proses untuk memperoleh informasi


yang menyatakan deskripsi dari suatu bentuk pada citra.

Fase ini berkaitan dengan alat untuk mengekstraksi komponen gambar


yang berguna dalam representasi & deskripsi bentuk.

13
7. Segmentation

Segmentation merupakan proses untuk membedakan atau


memisahkan objek-objek yang ada dalam suatu citra, seperti
memisahkan objek dengan latar belakangnya. Tahapan ini termasuk
mempartisi gambar menjadi bagian atau objek penyusunnya. Perlu
kalian ketahui bahwa segmentasi otonom, biasanya adalah tugas
tersulit dalam image processing.

8. Object recognition

Object recognition yaitu suatu proses yang dilakukan untuk mengenali


objek-objek apa saja yang ada dalam suatu citra. Tahapan ini adalah

14
proses yang akan memberikan label ke suatu objek berdasarkan
deskriptornya.

9. Representation (representasi) dan description (deskripsi)

Representation (representasi) dan description (deskripsi) ini mengikuti


tahap output (keluaran) segmentasi. Pemilihan representasi hanyalah
bagian dari solusi untuk mengubah data raw (mentah) menjadi data
yang sudah diproses.

Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke


bentuk yang lebih sesuai untuk proses pengolahan pada komputer.
Keputusan pertama yang harus sudah dihasilkan pada tahap ini adalah
data yang akan diproses dalam batasan-batasan atau daerah yang
lengkap. Batas representasi digunakan ketika penekanannya pada
karakteristik bentuk luar, dan area representasi digunakan ketika
penekanannya pada karakteristik dalam, sebagai contoh tekstur.
Setelah data telah direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih sesuai,
tahap selanjutnya adalah menguraikan data.

15
BAB II

PENUTUP

II.1. Kesimpulan

Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi


dari suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu citra yang bersifat analog dan ada
citra yang bersifat digital. Citra analog adalah citra yang
bersifat continue seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, dan
lain-lain. Sedangkan pada citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh
computer.

Image processing adalah suatu metode yang digunakan untuk


memproses atau memanipulasi gambar dalam bentuk 2 dimensi. Image
processing juga merupakan suatu bentuk pengolahan atau pemrosesan
sinyal dengan input berupa gambar (image) dan ditransformasikan menjadi
gambar lain sebagai keluarannya dengan teknik tertentu.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dyah Ayu Irawati, “Pengembangan Aplikasi Pengenalan Plat Nomor Kendaraan


Roda Dua pada Area Parkir,” Seminar Rekayasa dan Teknologi, November 2015

Dewi Permata Sari, Sabilal rasyad, Evelina, “Identifikasi Huruf Braille Berbasis
image proseccing Secara Real Time,” Seminar Rekayasa dan Teknologi,
November2017

Chaerur Rozikin, Aries Suharso, kusnadi, Ultach Enti, Dhea Indahsari, “Pelatihan
Penggunaan aplikasi Pengendali Mutu dalam Pengemasan Air minum dalam
Botol Berbasis Image Processing,” Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH
Thamrin, vol.4(1), Maret 2022

K. Karnadi, “Pengembangan Aplikasi Digital Image Proseccing dengan Microsoft


Visual Basic,” J. Digit. Teknol. Inf., vol.1, 2018

Arif Ainur rafiq, Sugeng Dwi Riyanto, Bagas Dwi Aprilas, Rizki Priya pratama,
“Image Proseccing untuk Deteksi Objek pada Daerah Bencana,” Jurnal Inovasi
dan Teknologi, vol.20 (2), 2020

Widyawati, ahmad Fathoni, Sutanto, Renaldi, “Identifikasi Ukuran Pakaian


Berbasis Image Proseccing,” Universitas Banten Jaya, vol. 5 (1), Februari 2021

https://rifqimulyawan.com/blog/pengertian-image-
processing/#Pengertian_Image_Processing

https://ndoware.com/image-processing.html

https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengolahan-citra-digital.html

17
GLOSARIUM

Analog : Sinyal data dalam bentuk gelombang yang


continue, yang membawa informasi dengan
mengubah karakteristik gelombang.

Biner : Sebuah sitem penulisan angka dengan


menggunakan dua simbol, yaitu 0 dan 1.

Bit : Unit satuan terkecil dalam komputasi digital.

Citra : Suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau


imitasi dari suatu objek.

Digital : Sinyal data dalam bentuk pulsa yaang dapat


mengalami perubahan yang tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1.

Histogram : Tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang


digambarkan dengan grafis batangan sebagai
manifestasi data binning.

Image processing : Suatu bentuk pengolahan atau pemrosesan sinyal


dengan input berupa gambar (image) dan
ditransformasikan menjadi gambar lain sebagai
keluarannya dengan teknik tertentu.

Resolution : Ukuran panjang kali lebar dalam suatu gambar


yang digambarkan dalam satuan pixel.

Sampling : Proses dimana porsi dari suatu populasi diseleksi


agar dapat mewakilkan populasi tersebut.

18
HASIL DISKUSI

1. Pembukaan

Moderator membuka diskusi dengan mempersilahkan penyaji untuk


mempresentasikan materi yang dibawakan

2. Penyajian

Pembicara menyampaikan materi mengenai image proseccing, kemudian


mempersilakan peserta diskusi untuk membaca materi yang lebih lengkap dalam
makalah yang terlah dibagikan oleh penyaji

3. Tanya jawab

*akan dilakukan nanti saat presentasi

19
SOAL TANYA JAWAB

1. Apa yang dimaksud dengan citra?

Jawaban: Suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu


objek.

2. Jelaskan apa itu image processing!

Jawaban: Image processing adalah Suatu bentuk pengolahan atau


pemrosesan sinyal dengan input berupa gambar (image) dan
ditransformasikan menjadi gambar lain sebagai keluarannya
dengan teknik tertentu.

3. Apa tujuan image processing?

Jawaban: Image proseccing dilakukan untuk memperbaiki kesalahan data


sinyal gambar yang terjadi akibat transmisi dan selama akusisi
sinyal, serta meningkatkan kualitas gambar.

4. Apa perbedaan citra analog dan citra digital?

Jawaban: citra analog terbentuk dari sinyal continue, sedangkan citra digital
terbentuk dari sinyal diskrit.

5. Sebutkan jenis-jenis citra digital!

Jawaban: Citra monocrome, citra grayscale, dan citra warna

6. Jelaskan pengertian operasi morfologi!

Jawaban: Operasi morfologi merupakan operasi yang umum dikenakan pada


citra biner (hitam-putih) untuk mengubah struktur bentuk objek
yang terkandung dalam citra.

7. Sebutkan elemen-elemen dalam citra digital!

Jawaban: Kecerahan, kontras, kontur, warna, bentuk dan tekstur

20
8. Jelaskan teknik-teknik dalam pengolahan citra digital!

Jawaban: - Pengolahan tingkat rendah, merupakan operasional-operasional


dasar dalam pengolahan citra, seperti pengurangan noise, perbaikan
citra, dan restorasi citra.

- Pengolahan tingkat menengah, meliputi segmentasi pada citra,


deskripsi objek, dan klasifikasi objek secara terpisah.

- Pengolahan tingkat tinggi, pengolahaan ini meliputi analisis citra.

9. Sebutkan macam-macam teknik dalam pengolahan citra digital!

Jawaban: - Image enchancement

- Image restoration

- Color image processing

- Wavelet dan multiresolution proseccing

- Image Compression

- Morphological proseccing

- Segmentasion

- Object recognition

- Representasi dan deskripsi

10. Teknik apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan proses image
enchancement?

Jawaban: Operasi titik, operasi spasial, dan operasi transformasi

11. Jelaskan dua tipe utama dalam kompresi data!

Jawaban: Kompresi tipe lossy adalah kompresi dimana terdapat data yang
hilang selama proses kompresi. Akibatnya kualitas data yang
dihasilkan jauh lebih rendah daripada kualitas data asli. Sementara
itu, kompresi tipe lossless tidak menghilangkan informasi setelah

21
proses kompresi terjadi, akibatnya kualitas citra hasil kompresi
juga tidak berkurang.

12. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses kompresi gambar?

Jawaban: Resolusi, kedalaman bit dan redudansi

13. Teknik enhancement berdasarkan operasi titik dibagi tiga, yaitu?

Jawaban: - Intensity adjusment, bekerja dengan cara melakukan pemetaan


linear terhadap nilai intensitas pada histogram awal menjadi nilai
intensitas pada histogram yang baru.

- Histogram equalization, Teknik histogram equalization bertujuan


untuk menghasilkan suatu citra keluaran yang memiliki nilai
histogram yang relatif sama.

- Thresholding, merupakan proses pemisahan piksel-piksel


berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya.

14. Jelaskan apa yang dimaksud morphological proseccing!

Jawaban: Morphological processing yaitu proses untuk memperoleh


informasi yang menyatakan deskripsi dari suatu bentuk pada citra.
Fase ini berkaitan dengan alat untuk mengekstraksi komponen
gambar yang berguna dalam representasi & deskripsi bentuk.

15. Sebutkan beberapa penerapan image proseccing dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban: Pembacaan barcode, absensi karyawan menggunakan wajah,


aplikasi edit foto/gambar, identifikasi tingkat kematangan pada
buah-buahan atau sayuran. Dll

22

Anda mungkin juga menyukai