Pengertian dari Pengolahan Citra Digital adalah proses yang bertujuan untuk
memanipulasi dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Baik citra yang
berdimensi 2 atau citra 3 dimensi.
Pengolahan citra digital dapat dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan :
1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi
oleh mata manusia. Perbaikan ini termasuk dalam image Enhancement, sehingga
di dapati kualitas citra yang lebih bagus dari sebelumnya.
2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan
objek secara otomatis. Sebagai contoh aplikatifnya, image detection, sebuah
potret wajah seseorang yang telah disimpan dalam databse, akan dapat dikenali
oleh sistem komputer yang telah memuat pengolahan citra digital. Sebagai contoh
simplenya, dalam aplikasi facebook anda, ketika anda mengunggah sebuah foto,
maka facebook akan mengenali wajah siapa saja yang ada dalam foto tersebut.
Nah, dalam image detection, akan ada syarat serta ketentuan tertentu yang harus
di penuhi.
Bidang aplikasi kedua yang sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan pola
(pattern recognition) yang umumnya bertujuan mengenali suatu objek dengan cara
mengekstrak informasi penting yang terdapat pada suatu citra. Bila pengenalan pola
dihubungkan dengan pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang
dapat memproses citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya. Proses
ini disebut pengenalan citra atau image recognition. Proses pengenalan citra ini sering
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi bagian dari proses pengenalan citra.
Kedua aplikasi ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu citra
yang hendak dikenali. Secara umum tahapan pengolahan citra digital meliputi akusisi
citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi citra, representasi dan uraian, pengenalan
dan interpretasi.
Akusisi citra
Pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media seperti
kamera analog, kamera digital, handycamp, scanner, optical reader dan
sebagainya. Citra yang dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu
didigitalisasi.
Segmentasi citra
Segmentasi bertujuan untuk memilih dan mengisolasikan (memisahkan) suatu objek
dari keseluruhan citra. Segmentasi terdiri dari downsampling, penapisan dan deteksi
tepian. Tahap downsampling merupakan proses untuk menurunkan jumlah piksel
dan menghilangkan sebagian informasi dari citra. Dengan resolusi citra yang tetap,
downsampling menghasilkan ukuran citra yang lebih kecil. Tahap segmentasi
selanjutnya adalah penapisan dengan filter median, hal ini dilakukan untuk
menghilangkan derau yang biasanya muncul pada frekuensi tinggi pada spektrum
citra. Pada penapisan dengan filter median, gray level citra pada setiap piksel
digantikan dengan nilai median dari gray level pada piksel yang terdapat pada
window filter. Tahap yang terakhir pada proses segmentasi yaitu deteksi tepian.
Pendekatan algoritma Canny dilakukan berdasarkan konvolusi fungsi citra dengan
operator Gaussian dan turunan-turunannya. Pendeteksi tepi ini dirancang untuk
merepresentasikan sebuah tepian yang ideal, dengan ketebalan yang diinginkan.
Secara umum, proses segmentasi sangat penting dan secara langsung akan
menentukan keakurasian sistem dalam proses identifikasi iris mata.
MATLAB
MATLAB adalah sebuah bahasa dengan kemampuan tinggi untuk komputasi teknis. Ia
menggabungkan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam satu kesatuan yang
mudah digunakan di mana masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi
matematik yang sudah dikenal. Pemakaian MATLAB meliputi :
MATLAB adalah system interaktif yang mempunyai basis data array yang tidak
membutuhkan dimensi. Ini memungkinkan kita dapat menyelesaikan banyak masalah
komputasi teknis, khususnya yang berkaitan dengan formulasi matrik dan vector.
Nama MATLAB merupakan singakatn dari matrix labolatory . MATLAB awalnya dibuat untuk
memudahkan dalam mengakses software matriks yang telah dikembangkan oleh LINPACK
dan EISPACK. Dalam perkembangannya, MATLAB mampu mengintegrasikan beberapa
software matriks sebelumnya dalam satu software untuk komputasi matriks. Tidak hanya itu,
MATLAB juga mampu melakukan komputasi simbolik yang biasa dilakukan oleh MAPLE.
Sistem MATLAB terdiri atas lima bagian utama :
Development Environment. Ini adalah kumpulan semua alat-alat dan fasiltas untuk
membantu kita dalam menggunakan fungsi dan file MATLAB. Bagian ini memuat
desktop,
Command window
command history
editor and debugger
browser untuk melihat help, workspace, files.
The MATLAB Mathematical Function Library. Bagian ini adalah koleksi semua algoritma
komputasi, mulai dari fungsi sederhana seperti sum, sine, cosine sampai fungsi lebih rumit
seperti, invers matriks, nilai eigen, fungsi Bessel dan fast Fourier transform.
The MATLAB language. Ini adalah bahasa matriks/array level tinggi dengan control flow,
fungsi, struktur data, input/output, dan fitur objek programming lainnya.
Graphics. MATLAB mempunyai fasilitas untuk menampilkan vector dan matriks sebagai
grafik. Fasilitas ini mencakup visualisasi data dua / tiga dimensi, pemrosesan citra (image),
animasi, dan grafik animasi.
The MATLAB Application Program Interface (API). Paket ini memungkinkan kita menulis
bahasa C dan Fortran yang berinteraksi dengan MATLAB. Ia memuat fasilitas untuk
pemanggilan kode-kode dari MATLAB (dynamic linking), yang disebut MATLAB sebagai
mesin penghitung, dan untuk membaca dan menulis MAT-files.