Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RUN LENGTH ENCHODING

Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital

Dosen Pengampu : Saifudin ,S.ST,M.Tr.ID

Disusun oleh : Kelompok 2 (2A)

1. Lukman Hakim (P1337430318007)


2. Afifah Ngudi Rahayu (P1337430318017)
3. Sabrina Putri Salsabila (P1337430318025)
4. Syifa Nifrianti (P1337430318031)
5. Arie Nur Faozi (P1337430318041)
6. Yulia Putri Permatasari (P1337430318059)
7. Debora Ardining Tyas Utami (P1337430318073)
8. Andreano Wisnu Gumilang (P1337430318081)
9. Raden Bagus Yoso Putranto (P1337430318083)
10. Chilma Nugraha Putri (P1337430318087)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN


RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yaang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Run Length Enchoding” ini dengan baik. Kami juga berterima
kasih kepada bapak Saifudin,S.ST,M.Tr.ID selaku dosen mata kuliah Pengolahan
Citra Digital yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan mendatang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

Purwokerto , Maret 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian RLE ........................................................................... 3

B. Metode RLE ................................................................................. 3

C. Kelebihan dan kekurangan RLE .................................................. 5

D. Cara penggunaan metode RLE ..................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 8

B. Saran ............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengkodean data (data encoding) merupakan salah satu bidang yang


sangat penting untuk diteliti. Pada bidang pengenalan pola dan klasifikasi
data, diperlukan adanya teknik encoding dan decoding untuk kompres dan
dekompresi data yang berhubungan dengan data-data multi-gigabit atau tera.
Untuk memproses dan memanipulasi kumpulan data yang besar, diperlukan
beberapa operasi untuk mentransfernya dari penyimpanan sekunder ke
penyimpanan utama dan sebaliknya. Selain itu dalam pengelompokan
(clustering) dan klasifikasi data yang besar, terdapat beberapa hal penting
seperti ukuran data, angka pemindaian database, penyimpanan seluruh data,
penyimpanan ringkasan informasi, dan lain-lain. Banyak peneliti, termasuk
komunitas basis data, telah mengusulkan untuk mengelompokkan data
menggunakan urutan dalam upaya meningkatkan rasio kompresi.

Kemudian beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan dalam


memilih algoritma yang akan digunakan dalam kompresi data, yaitu sumber
daya yang dibutuhkan (memori, kecepatan PC), kecepatan kompresi, ukuran
hasil kompresi, besarnya redudansi, ketepatan hasil dekompresi, dan
kompleksitas algoritma. Pada umumnya representasi citra/gambar digital
memerlukan kapasitas memori yang cukup besar. Semakin besar ukuran data
tentu semakin besar pula memori yang dibutuhkannya. pemampatan
citra/kompresi gambar (image compression), pada proses ini, citra dalam
representasi tidak mampat dikodekan dengan representasi yang
meminimumkan kebutuhan memori. Lebih sederhananya, kompresi data
merupakan proses mengurangi jumlah bit pada suatu data, sedangkan
dekompresi data merupakan proses pengembalian
1 data yang sudah
dikompresi menjadi bentuk awal atau semula.
Dalam metode kompresi data terdapat dua jenis metode yaitu lossless
dan lossy compression. Run Length Encoding (RLE) merupakan salah satu
jenis lossless yang paling sederhana dari skema kompresi data dan
didasarkan pada prinsip sederhana data encoding. Metode RLE sangat cocok
untuk mengompresi data yang berisi karakter-karakter berulang misalnya
citra grafis sederhana. Oleh karena itu, makalah ini kami buat untuk
mengetahui lebih dalam tentang Run Length Encoding (RLE).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Run Length Encoding (RLE)?

2. Apa saja metode Run Length Encoding (RLE)?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan Run Length Encoding (RLE)?

4. Bagaimana cara penggunaan metode Run Length Encoding (RLE)?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa pengertian Run Length Encoding (RLE)?

2. Untuk mengetahui apa saja metode Run Length Encoding (RLE)?

3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan Run Length


Encoding (RLE)?

4. Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan metode Run Length


Encoding (RLE)?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Run Length Enchoding


RLE (Run Length Encoding) adalah salah satu algoritma yang dapat
digunakan untuk melakukan kompresi data sehingga ukuran data yang
dihasilkan menjadi lebih rendah dari ukuran sebenarnya. Contoh yang
dibahas kali ini adalah kompresi dan dekompresi dari sebuah kalimat atau
string bentuk dari proses kompresi yang dilakukan dengan mengulangi byte
yang sama secara terus-menerus. Algoritma ini sangat berguna pada data
yang memiliki banyak data dengan nilai yang sama secara berurutan seperti
file ikon, gambar, garis dan animasi. Namun, algoritma ini tidak cocok
diterapkan pada data normal karena akan mengakibatkan semakin
bertambahnya ukuran data jika dibandingkan dengan data awalnya.

B. Metode Run Length Enchoding

Algoritma RLE ini merupakan teknik kompresi yang lossless,


sehingga kita dengan mudah dapat melakukan dekompresi citra kembali.
Cara kerja RLE adalahsebagai contoh mengimplementasikan dengan citra
grayscale ukuran 6x6 bit (8 derajat keabuan) sebagai berikut :

111713

446122
777555
644222
552221
233300
Kode RLE merupakan pasangan intensitas warna dan banyaknya
intensitas warna yang muncul berurutan. Sehingga
3 di dapat kode RLE nya
adalah sebagai berikut:
13711131426111227353614223522311213302
Cara membaca kode diatas adalah : intensitas warna 1 muncul 3 kali,
intensitas warna 7 muncul 1 kali, intensitas warna 1 muncul 1 kali, intensitas
warna 3 muncul 1 kali, dan seterusnya.

 RLE bekerja dengan mengurangi ukuran fisik dengan adanya pengulangan


string dari deretan karakter / byte data.
 String perulangan ini dinamakan RUN, dan biasanya di kodekan dalam 2
byte. Byte pertama merupakan jumlah perulangan dan byte kedua adalah
karakter yang diulang.
 RLE merupakan metode kompresi yang banyak didukung oleh format file
gambar seperti: TIFF, BMP, PCX.
Cocok untuk pemampatan citra yang memiliki kelompok pixel
berderajat keabuan yang sama. Contoh citra 10 x 10 dengan 8 derajat
keabuan.

4
Pasangan derajat keabuan (p) dan jumlah pixel (q).Ukuran citra
sebelum dimampatkan (1 derajat keabuan = 3 bit) adalah 100 x 3 bit = 300
bit.Ukuran citra setelah pemampatan (run length =4) adalah (31 x 3) + (31 x
4) bit = 217 bit.

C. Kelebihan dan Kekurangan RLE

 Kelebihan Metode Run Length Enchoding


- Sangat berguna pada data yang memiliki banyak data dengan nilai
yang sama secara berurutan.

- Dapat melakukan kompresi data sehingga ukuran data yang dihasilkan


menjadi lebih rendah dari ukuran sebenarnya.

- Dapat melakukan dekompresi citra kembali.


5
 Kekurangan Metode Run Length Enchoding

- Tidak cocok diterapkan pada data normal karena akan mengakibatkan


semakin bertambahnya ukuran data jika dibandingkan dengan data
awalnya

D. Cara Penggunaan Metode Run Length Enchoding

1. Langkah-langkah kompresi lossless RLE pada citra

 Tentukan jumlah N maksimum dalam konstanta max.

 Input nilai, masukkan dalam variabel D.

 Set variabel N = 0.

 Input nilai selanjutnya, masukkan dalam variabel temp.

- Jika temp sama dengan D, maka N ditambah 1.

- Jika N < max, kembali ke langkah 4.

- Jika N >= max, ouput N D. Kembali ke langkah 2.

- Jika temp tidak sama dengan D, output N D.

- Masukkan temp ke D, set N = 0, kembali ke langkah 4.

Misal : 12, 12, 12, 12, 12, 12, 12, 87, 87, 87, 5, 5, 5, 5, 5, 5 dapat
dikompres menjadi (7) 12, (3) 87, (6) 5

6
2. Hasil Kompresi Citra
a. Citra Asli b. Hasil Compresing Citra

ukuran citra asli sebesar 91 Kb ukuran citra setelah dikompress


menjadi 80 Kb

Hasilnya akan ditampung dalam array yang diberi nama RLE.


Nah karena dalam array RLE kita juga menyimpan berapa kali
intensitas warna tersebut muncul, maka untuk mendekompresi kembali
tentu merupakan perkara yang mudah.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 RLE (Run Length Encoding) adalah salah satu algoritma yang dapat
digunakan untuk melakukan kompresi data sehingga ukuran data yang
dihasilkan menjadi lebih rendah dari ukuran sebenarnya.
 RLE bekerja dengan mengurangi ukuran fisik dengan adanya
pengulangan string dari deretan karakter / byte data.
 String perulangan ini dinamakan RUN, dan biasanya di kodekan dalam 2
byte. Byte pertama merupakan jumlah perulangan dan byte kedua adalah
karakter yang diulang.
 RLE merupakan metode kompresi yang banyak didukung oleh format
file gambar seperti: TIFF, BMP, PCX.

B. Saran
Untuk dapat lebih melihat dan membuktikan keefektifan, kelebihan dan
kelemahan dari Run Length Encoding, perlu diadakannya sebuah penelitian
yang bertujuan membandingkan seluruh algoritma kompresi dalam
mengompres berbagai citra.
DAFTAR PUSTAKA

Prayoga, Eka. 2018. Implementasi Algorithma Huffman Dan Run Length


Encoding Pada Aplikasi Kompresi Berbasis Web. Jurnal Ilmiah
Teknologi Informasi Terapan, Vol.4( 2), 95.

Jaya, Yosia Adi. Dkk. 2016. Pengembangan Dan Analisis Kombinasi Run
Length Enchoding Dan Relative Enchoding Untuk Kompresi Citra.
INFORMATIKA, Vol.12( 2), 142.

Jalaluddin, Ahmad. 2012. Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE)


untuk Kompresi Citra. Jurnal Teknika, Vol.3(2), 252-253.

Anda mungkin juga menyukai