Anda di halaman 1dari 7

GAYA

A. Gaya

Gaya (Force) adalah suatu kekuatan (tarikan atau dorongan) yang mengakibatkan benda
yang dikenainya mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak) dan atau berubah
bentuk. Gaya juga dapat diartikan sebagai suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah
benda terhadap benda lain. Misalnya pada kegiatan tarik tambang yang membuat pelakunya
berpindah tempat. Gaya di dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai saat sebuah magnet
menarik benda yang terbuat dari besi, gravitasi bumi yang menyebabkan sebuah apel jatuh ke
bawah, anak panah yang meluncur dari busurnya, angin yang menggerakkan perahu layar di
lautan, balok kayu yang bergerak saat kita mendorongnya, dan lain sebagainya.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi, berubah
kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga berubah arah. Sebuah gaya disimbolkan
dengan huruf F singkatan dari Force. Ilmuwan asal Inggris bernama Sir Isaac Newton banyak
memberikan warisan kepada kita mengenai konsep gaya. Newton membuat hukum Newton I,
II, dan III yang masih kita pakai sampai sekarang. Untuk menghormati jasa-jasanya di bidang
fisika, maka namanya diabadikan sebagai satuan besaran gaya.

B. Satuan dan Alat Ukur Gaya


Gaya dapat diukur menggunakan alat ukur yang bernama dinamometer
atau neraca pegas. Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah
Newton (N) yang merupakan penghormatan bagi seorang ilmuwan fisika
Inggris bernama Sir Isaac Newton (1642-1727). Sedangkan satuan gaya
Dinamometer
dalam sistem cgs adalah dyne. 1 N = 105 dyne atau 1 dyne = 10-5N.

C. Penjumlahan Gaya (Resultan Gaya)


Gaya merupakan salah satu besaran vektor. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai
dan arah. Gaya yang bekerja pada suatu benda bisa lebih dari satu. Besar keseluruhan gaya
yang bekerja pada suatu benda dinyatakan dengan resultan gaya. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai :
𝐹𝑅 = 𝐹1 + 𝐹2 + ⋯ + 𝐹𝑁

dengan N menyatakan banyaknya gaya yang bekerja pada sebuah benda


FR = resultan gaya (Newton)
F1 = gaya pertama (Newton)
F2 = gaya kedua (Newton)
Contoh :
1. Perhatikan gambar di bawah ini !

Dua buah gaya, F1 dan F2 bekerja pada sebuah balok. Tentukan resultan kedua
gaya tersebut dan ke manakah arah gerak balok ?
Diketahui :
F1 = 6 N (ke kanan)
F2 = 4 N (ke kiri) karena arah F2 berlawanan dengan arah F1, maka F2 nantinya
akan bertanda negatif. Untuk mudahnya, gaya yang bergerak ke kanan diberi
tanda positif dan benda yang bergerak ke kiri diberi tanda negatif.
Ditanyakan : FR … ?
Jawab :
R = F1 + F2
R = 6 N + ሺ−4 Nሻ
R =6N−4N
R = 2 N ke arah kanan (karena resultan gaya ke kanan lebih besar dibandingkan
resultan gaya ke kiri)

2. Perhatikan gambar di bawah ini !

Tentukan resultan kedua gaya tersebut dan ke manakah arah gerak bola
tersebut ?
Diketahui :
F1 = 45 N (ke kiri) karena arah F1 ke kiri, maka nantinya bertanda negatif
F2 = 15 N (ke kanan)
F3 = 25 N (ke kanan)
Ditanyakan : FR … ?
Jawab :
R = F1 + F2 + F3
R = ሺ−45ሻ + 15 + 25
R = ሺ−45ሻ + 40
R = −5 N
Resultan gaya adalah 5 N ke arah kiri (karena resultan gaya ke kiri lebih besar
dibandingkan resultan gaya ke kanan)

D. Hukum Newton
a. Hukum Newton I
Hukum Newton I menyatakan tentang sifat kemalasan (kelembaman) pada suatu benda.
Hukum I Newton juga disebut hukum inersia. Hukum I Newton menyatakan :

"suatu benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol"
Secara matematis Hukum I Newton ditulis sebagai :
Σ𝐹 = 0 dengan Σ𝐹 adalah resultan gaya

Contoh dari Hukum I Newton adalah :


 Saat bus yang sedang bergerak tiba-tiba melakukan
pengereman mendadak, tubuhmu akan terpelanting
ke depan
 Taruh kertas di atas meja dan gelas di atas kertas
tersebut, tarik kertas ke arah horizontal secara cepat
Percobaan Hukum Newton
(dihentakkan), maka gelas tidak akan terjatuh. I.
b. Hukum Newton II
Hukum Newton II menyatakan tentang pengaruh gaya yang dapat menyebabkan sebuah
benda yang semula diam menjadi bergerak atau sebaliknya. Hukum II Newton
menyatakan :

"Benda yang mengalami gaya akan memperoleh percepatan yang besarnya berbanding
lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massanya.”

Secara matematis Hukum II Newton ditulis sebagai :


Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎
dengan : Σ𝐹 adalah resultan gaya (Newton)
𝑚 adalah massa benda (kilogram)
𝑎 adalah percepatan benda (m/s2)

Contoh dari Hukum II Newton adalah :


 Saat berada dalam lift yang sedang turun, kamu akan
merasakan berat badanmu lebih ringan, dan saat lift
sedang naik, kamu merasakan berat badanmu lebih besar.
 Sebuah meja yang didorong oleh dua orang akan bergerak
lebih cepat dibandingkan didorong oleh satu orang.
 Sebuah apel yang bergerak jatuh ke bawah akibat gaya
Apel jatuh ke bawah akibat
gravitasi Bumi. gravitasi Bumi

c. Hukum Newton III


Hukum Newton III menyatakan tentang gaya aksi dan gaya reaksi yang bekerja pada
suatu sistem. Hukum III Newton menyatakan :

"Jika suatu gaya melakukan aksi terhadap suatu benda maka akan timbul gaya reaksi
daribenda tersebut dengan arah yang berlawanan"
Secara matematis Hukum III Newton ditulis sebagai :
Faksi = −Freaksi

Tanda minus pada Freaksi menunjukkan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah
gaya aksi yang bekerja.
Contoh dari Hukum III Newton adalah :
 Roket menyemburkan gas ke bawah agar
menghasilkan gaya dorong ke atas.
 Seorang anak yang memakai sepatu roda sedang
menarik tali yang diikatkan di dinding. Saat tali
ditarik, dia akan terdorong ke depan.
 Anto menendang batu. Jika dia menendang batu
semakin keras, maka batu akan mengerjakan gaya Saat tali ditarik, anak
yang tersebut akan terdorong ke
depan.
sebanding ke kaki Anto (Anto akan merasakan sakit
pada kakinya).

Contoh :
4. Bagas dan Singgih mendorong sebuah mobil dengan gaya masing-masing 1.450 N
dan 1.550 N. Mobil tersebut memiliki massa 500 kg. Tentukan percepatan yang
dialami mobil saat bergerak !
Diketahui :
Fbagas = 1.450 N
Fsinggih = 1.550 N
m = 500 kg
Ditanyakan a … ?
Jawab :
Contoh di atas menggunakan konsep Hukum Newton II, yaitu : F = m.a
F = m . a, dimana F merupakan resultan gaya sehingga F = FR dan diperoleh :
FR = 1.450 N + 1.550 N = 3.000 N sehingga
F=m.a
3.000 N = 500 . a
= 6 m/s2
3.000
a= 500

5. Sebuah kotak kayu ditarik oleh 3 buah gaya seperti gambar berikut ini!

Jika massa kotak kayu adalah 7 kg, tentukan percepatan yang dialami kotak kayu
akibat ketiga gaya tersebut !
Diketahui :
F1 = 20 N (ke arah kanan)
F2 = 40 N (ke arah kiri)
F3 = 55 N (ke arah kanan)
m = 7 kg
Ditanyakan a … ?
Jawab :
Contoh di atas menggunakan konsep Hukum Newton II, yaitu : F = m.a
F = m . a, dimana F merupakan resultan gaya sehingga F = FR dan diperoleh :
FR = 20 N + (-40 N) + 55 N = 35 N (ke arah kanan) sehingga
F=m.a
35 = 7 . a
= 5 m/s2
35
a= 7
Kotak kayu bergerak ke kanan dengan percepatan 5 m/s2

6. Sebuah kereta belanja bermassa 12 kg didorong dengan gaya F sehingga bergerak


dengan percepatan 5 m/s2. Jika barang bawaan dalam kereta belanja dikurangi
sebanyak 2 kg dan kereta didorong dengan gaya yang sama, maka tentukan
percepatan kereta belanja sekarang!
Diketahui :
m1 = 12 kg
a2 = 5 m/s2
m2 = 10 kg (12 kg – 2 kg)
Ditanyakan a2 … ?
Jawab :
Dari kasus di atas, kita perlu mengetahui, berapa nilai F, untuk mencari nilai dari
a2
F = m1 . a 1
F = 12 . 5
F = 60 N

Setelah menemukan nilai F, yaitu 60 Newton, maka nilai F ini kita gunakan untuk
mencari nilai a2
F = m2 . a2
60 = 10 . a2
a2 = 10 = 6 m/s2
60

Kereta belanja bergerak dengan percepatan 6 m/s2

7. Sebuah benda bermassa 80 kg didorong oleh sebuah gaya sehingga benda yang
mula-mula diam menjadi bergerak dengan kecepatan 30 m/s dalam waktu 2 menit.
Tentukan besar gaya dorong yang diberikan kepada benda !
Diketahui :
m = 80 kg
v0 = 0 m/s (benda mula-mula diam, maka kecepatan awalnya adalah 0 m/s)
vt = 30 m/s (kecepatan akhir dalam rentang waktu tertentu)
t = 2 menit = 120 sekon
Ditanyakan F … ?
Jawab :
Contoh soal di atas adalah soal yang menggabungkan konsep gaya dan GLBB (gerak
lurus berubah beraturan) dimana GLBB sudah kita pelajari pada pertemuan
sebelumnya (silakan dibaca lagi jika sudah lupa)
Karena kita akan mencari F, sedangkan F didapat dari hasil kali massa (m) dengan
percepatan (a), maka kita cari percepatan (a) dengan rumus GLBB. Dari apa yang
kita tulis di bagian diketahui, maka kita menggunakan rumus GLBB
vt = vo + a . t
30 = 0 + a . 120
30 = 120a
a = 30 / 120
a = ¼ m/s2

Maka setelah nilai percepatan (a) diketahui, kita bisa mencari nilai F dengan rumus
hukum Newton kedua
F=m.a
F = 80 . ¼
F = 20 Newton
Besar gaya dorong yang dikerjakan pada benda adalah 20 Newton

E. Macam - Macam Gaya


a. Gaya Gesek
Ketika menarik atau mendorong benda di atas permukaan yang tidak licin, akan terdapat
gaya yang melawan tarikan atau dorongan yang dilakukan. Gaya yang melawan tersebut
dinamakan gaya gesek. Semakin kasar permukaan suatu benda, maka gaya gesek yang
ditimbulkan akan semakin besar. Contoh gaya gesek yang menguntungkan antara lain:
 Gaya gesek yang timbul ketika kita berjalan. Jika tidak ada gaya gesekmaka kita
tidak dapat berjalan dengan baik (terpeleset).
 Ban mobil dibuat bergerigi untuk menghindari selip ketika melewatijalan yang
licin.
 Gesekan rem dengan velg sepeda untuk mengerem sepeda.
Sedangkan contoh gaya gesek yang merugikan antara lain:
 Gesekan antara bagian-bagian mesin yang menyebabkan aus. Gesekan inidapat
dikurangi dengan pemberian oli.
 Permukaan jalan raya yang kasar menyebabkan ban mobil cepat halus.

b. Gaya Berat
Gaya berat (w) adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda
dirumuskan sebagai :
𝑤 = 𝑚. 𝑔
dengan : w = berat (Newton)
m = massa (kilogram)
g = tetapan percepatan gravitasi. gbumi bernilai 10 m/s2

Percepatan gravitasi bumi yang dirasakan oleh suatu benda, bergantung jaraknya dari
pusat bumi. Semakin jauh dari pusat bumi, semakin kecil pengaruh gravitasinya. Berikut
tabel perbedaan berat dan massa suatu benda.
massa berat
merupakan banyaknya partikel yang merupakan interkasi percepatan
terkandung dalam suatu benda gravitasi dengan massa suatu benda
memiliki satuan SI kilogram memiliki satuan SI Newton
merupakan besaran skalar (tidak memiliki merupakan besaran vektor
arah) (memiliki arah)
diukur menggunakan neraca lengan diukur menggunakan neraca pegas
tidak bergantung percepatan gravitasi bergantung percepatan gravitasi
tempat dimana berada (nilainya tetap) tempat dimana berada (nilai
berubah-ubah sesuai percepatan
gravitasi tempatnya)
merupakan besaran pokok merupakan besaran turunan

c. Gaya Normal
Gaya Normal (N) adalah gaya sentuh pada benda yang berarah
tegak lurus bidang sentuh. Jadi arah gaya normal akan selalu
tegak lurus pada permukaan yang menopang.Untuk kasus
seperti ini maka :
𝑁=𝑤
𝑁 = 𝑚. 𝑔

8. Tono melakukan olahraga mengangkat barbell dengan massa 10 kg. Tentukan


berat barbell tersebut jika diangkat di bumi dengan gbumi = 10 m/s2 dan jika
diangkat di bulan dengan gbulan 1,8 m/s2!
Diketahui :
gbumi = 10 m/s2
gbulan = 1,8 m/s2
m = 10 kg
Ditanyakan w bumi dan wbulan … ?
Jawab :
Contoh di atas menggunakan konsep Hukum Newton II, mengenai gaya berat
yaitu : w = m.g, maka
Berat barbell di bumi :
w bumi = m . gbumi
w bumi= 10 . 10
w bumi= 100 newton

Berat barbell di bulan


w bulan = m . gbulan
w bulan = 10 . 1,8
w bulan = 18 newton

Anda mungkin juga menyukai