A. Gaya
Gaya (Force) adalah suatu kekuatan (tarikan atau dorongan) yang mengakibatkan benda
yang dikenainya mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak) dan atau berubah
bentuk. Gaya juga dapat diartikan sebagai suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah
benda terhadap benda lain. Misalnya pada kegiatan tarik tambang yang membuat pelakunya
berpindah tempat. Gaya di dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai saat sebuah magnet
menarik benda yang terbuat dari besi, gravitasi bumi yang menyebabkan sebuah apel jatuh ke
bawah, anak panah yang meluncur dari busurnya, angin yang menggerakkan perahu layar di
lautan, balok kayu yang bergerak saat kita mendorongnya, dan lain sebagainya.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi, berubah
kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga berubah arah. Sebuah gaya disimbolkan
dengan huruf F singkatan dari Force. Ilmuwan asal Inggris bernama Sir Isaac Newton banyak
memberikan warisan kepada kita mengenai konsep gaya. Newton membuat hukum Newton I,
II, dan III yang masih kita pakai sampai sekarang. Untuk menghormati jasa-jasanya di bidang
fisika, maka namanya diabadikan sebagai satuan besaran gaya.
Dua buah gaya, F1 dan F2 bekerja pada sebuah balok. Tentukan resultan kedua
gaya tersebut dan ke manakah arah gerak balok ?
Diketahui :
F1 = 6 N (ke kanan)
F2 = 4 N (ke kiri) karena arah F2 berlawanan dengan arah F1, maka F2 nantinya
akan bertanda negatif. Untuk mudahnya, gaya yang bergerak ke kanan diberi
tanda positif dan benda yang bergerak ke kiri diberi tanda negatif.
Ditanyakan : FR … ?
Jawab :
R = F1 + F2
R = 6 N + ሺ−4 Nሻ
R =6N−4N
R = 2 N ke arah kanan (karena resultan gaya ke kanan lebih besar dibandingkan
resultan gaya ke kiri)
Tentukan resultan kedua gaya tersebut dan ke manakah arah gerak bola
tersebut ?
Diketahui :
F1 = 45 N (ke kiri) karena arah F1 ke kiri, maka nantinya bertanda negatif
F2 = 15 N (ke kanan)
F3 = 25 N (ke kanan)
Ditanyakan : FR … ?
Jawab :
R = F1 + F2 + F3
R = ሺ−45ሻ + 15 + 25
R = ሺ−45ሻ + 40
R = −5 N
Resultan gaya adalah 5 N ke arah kiri (karena resultan gaya ke kiri lebih besar
dibandingkan resultan gaya ke kanan)
D. Hukum Newton
a. Hukum Newton I
Hukum Newton I menyatakan tentang sifat kemalasan (kelembaman) pada suatu benda.
Hukum I Newton juga disebut hukum inersia. Hukum I Newton menyatakan :
"suatu benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol"
Secara matematis Hukum I Newton ditulis sebagai :
Σ𝐹 = 0 dengan Σ𝐹 adalah resultan gaya
"Benda yang mengalami gaya akan memperoleh percepatan yang besarnya berbanding
lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massanya.”
"Jika suatu gaya melakukan aksi terhadap suatu benda maka akan timbul gaya reaksi
daribenda tersebut dengan arah yang berlawanan"
Secara matematis Hukum III Newton ditulis sebagai :
Faksi = −Freaksi
Tanda minus pada Freaksi menunjukkan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah
gaya aksi yang bekerja.
Contoh dari Hukum III Newton adalah :
Roket menyemburkan gas ke bawah agar
menghasilkan gaya dorong ke atas.
Seorang anak yang memakai sepatu roda sedang
menarik tali yang diikatkan di dinding. Saat tali
ditarik, dia akan terdorong ke depan.
Anto menendang batu. Jika dia menendang batu
semakin keras, maka batu akan mengerjakan gaya Saat tali ditarik, anak
yang tersebut akan terdorong ke
depan.
sebanding ke kaki Anto (Anto akan merasakan sakit
pada kakinya).
Contoh :
4. Bagas dan Singgih mendorong sebuah mobil dengan gaya masing-masing 1.450 N
dan 1.550 N. Mobil tersebut memiliki massa 500 kg. Tentukan percepatan yang
dialami mobil saat bergerak !
Diketahui :
Fbagas = 1.450 N
Fsinggih = 1.550 N
m = 500 kg
Ditanyakan a … ?
Jawab :
Contoh di atas menggunakan konsep Hukum Newton II, yaitu : F = m.a
F = m . a, dimana F merupakan resultan gaya sehingga F = FR dan diperoleh :
FR = 1.450 N + 1.550 N = 3.000 N sehingga
F=m.a
3.000 N = 500 . a
= 6 m/s2
3.000
a= 500
5. Sebuah kotak kayu ditarik oleh 3 buah gaya seperti gambar berikut ini!
Jika massa kotak kayu adalah 7 kg, tentukan percepatan yang dialami kotak kayu
akibat ketiga gaya tersebut !
Diketahui :
F1 = 20 N (ke arah kanan)
F2 = 40 N (ke arah kiri)
F3 = 55 N (ke arah kanan)
m = 7 kg
Ditanyakan a … ?
Jawab :
Contoh di atas menggunakan konsep Hukum Newton II, yaitu : F = m.a
F = m . a, dimana F merupakan resultan gaya sehingga F = FR dan diperoleh :
FR = 20 N + (-40 N) + 55 N = 35 N (ke arah kanan) sehingga
F=m.a
35 = 7 . a
= 5 m/s2
35
a= 7
Kotak kayu bergerak ke kanan dengan percepatan 5 m/s2
Setelah menemukan nilai F, yaitu 60 Newton, maka nilai F ini kita gunakan untuk
mencari nilai a2
F = m2 . a2
60 = 10 . a2
a2 = 10 = 6 m/s2
60
7. Sebuah benda bermassa 80 kg didorong oleh sebuah gaya sehingga benda yang
mula-mula diam menjadi bergerak dengan kecepatan 30 m/s dalam waktu 2 menit.
Tentukan besar gaya dorong yang diberikan kepada benda !
Diketahui :
m = 80 kg
v0 = 0 m/s (benda mula-mula diam, maka kecepatan awalnya adalah 0 m/s)
vt = 30 m/s (kecepatan akhir dalam rentang waktu tertentu)
t = 2 menit = 120 sekon
Ditanyakan F … ?
Jawab :
Contoh soal di atas adalah soal yang menggabungkan konsep gaya dan GLBB (gerak
lurus berubah beraturan) dimana GLBB sudah kita pelajari pada pertemuan
sebelumnya (silakan dibaca lagi jika sudah lupa)
Karena kita akan mencari F, sedangkan F didapat dari hasil kali massa (m) dengan
percepatan (a), maka kita cari percepatan (a) dengan rumus GLBB. Dari apa yang
kita tulis di bagian diketahui, maka kita menggunakan rumus GLBB
vt = vo + a . t
30 = 0 + a . 120
30 = 120a
a = 30 / 120
a = ¼ m/s2
Maka setelah nilai percepatan (a) diketahui, kita bisa mencari nilai F dengan rumus
hukum Newton kedua
F=m.a
F = 80 . ¼
F = 20 Newton
Besar gaya dorong yang dikerjakan pada benda adalah 20 Newton
b. Gaya Berat
Gaya berat (w) adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda
dirumuskan sebagai :
𝑤 = 𝑚. 𝑔
dengan : w = berat (Newton)
m = massa (kilogram)
g = tetapan percepatan gravitasi. gbumi bernilai 10 m/s2
Percepatan gravitasi bumi yang dirasakan oleh suatu benda, bergantung jaraknya dari
pusat bumi. Semakin jauh dari pusat bumi, semakin kecil pengaruh gravitasinya. Berikut
tabel perbedaan berat dan massa suatu benda.
massa berat
merupakan banyaknya partikel yang merupakan interkasi percepatan
terkandung dalam suatu benda gravitasi dengan massa suatu benda
memiliki satuan SI kilogram memiliki satuan SI Newton
merupakan besaran skalar (tidak memiliki merupakan besaran vektor
arah) (memiliki arah)
diukur menggunakan neraca lengan diukur menggunakan neraca pegas
tidak bergantung percepatan gravitasi bergantung percepatan gravitasi
tempat dimana berada (nilainya tetap) tempat dimana berada (nilai
berubah-ubah sesuai percepatan
gravitasi tempatnya)
merupakan besaran pokok merupakan besaran turunan
c. Gaya Normal
Gaya Normal (N) adalah gaya sentuh pada benda yang berarah
tegak lurus bidang sentuh. Jadi arah gaya normal akan selalu
tegak lurus pada permukaan yang menopang.Untuk kasus
seperti ini maka :
𝑁=𝑤
𝑁 = 𝑚. 𝑔