Pada topik ini, kalian akan belajar tentang resultan gaya. Sebelum belajar lebih lanjut tentang
resultan gaya, kalian harus memahami pengertian gaya dan bagaimana menggambarkan gaya
yang bekerja pada suatu benda.
1. Pengertian Gaya
Bola yang mula-mula diam akan bergerak, bukan? Bola bilyar dapat bergerak dari keadaan diam
karena mendapat gaya dari batang pemukul. Perhatikan pula sebuah mobil yang mula-mula
bergerak perlahan kemudian menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Sebenarnya, mobil tersebut
mendapat gaya dorong dari mesin mobil. Demikian halnya ketika mobil direm, mobil akan
berkurang kecepatannya akibat gaya gesekan antara rem dengan roda mobil. Berdasarkan
keadaan tersebut, gaya adalah dorongan atau tarikan yang menyebabkan timbulnya perubahan
kecepatan (percepatan). Selain menimbulkan perubahan kecepatan, gaya juga akan menimbulkan
hal-hal berikut.
Di dalam fisika, gaya termasuk besaran vektor yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Satuan untuk gaya dalam SI dinyatakan dalam Newton atau dyne, dimana 1 N = 100000 dyne. 1
Newton didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada 1 kg benda pada percepatan gravitasi 1
m/s2.
2. Sifat-Sifat Gaya
Pembahasan di awal menyebutkan bahwa gaya merupakan besaran vektor, sehingga sifat gaya
juga sama dengan sifat-sifat vektor, yaitu sebagai berikut.
a. Sebuah gaya pada satu bidang dapat dipindahkan jika besar dan arahnya tetap. Perhatikanlah
gambar di bawah ini.
Tampak pada gambar di atas kedudukan gaya F dipindahkan ke F’ dengan arah dan panjang
yang sama.
b. Beberapa buah gaya yang bekerja pada suatu benda akan menghasilkan resultan gaya-gaya
tersebut, sebagaimana contoh gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas, tampak dua buah gayaF1 dan F2. Kedua gaya tersebut akan menghasilkan
sebuah resultan gaya FR, dengan panjang FR sama dengan jumlah panjang F1 dan F2.
c. Sebuah gaya dapat diuraikan menjadi komponen-komponen gaya yang saling tegak lurus.
Misalkan sebuah benda dikenai gaya dengan arah membentuk sudut terhadap sumbu mendatar
seperti gambar di bawah ini.
Tampak pada gambar, gayaF diuraikan menjadi komponen gaya pada sumbu mendatar (Fx) dan
sumbu vertikal (Fy).
3. Resultan Gaya
Ketika sebuah benda dipengaruhi oleh beberapa gaya, maka arah perubahan kecepatan benda
tersebut akan searah dengan dengan resultan gayanya. Berikut ini cara menentukan resultan gaya
dari berbagai keadaan.
a. Gaya Searah
Jika terdapat gaya yang searah, resultan gayanya merupakan penjumlahan gaya-gaya tersebut,
sesuai dengan persamaan berikut.
FR=F1+F2
Keterangan:
FR = resultan gaya (N).
Untuk gaya-gaya dengan arah yang berlawanan, resultan gaya-gayanya merupakan selisih dari
kedua gaya pada arah tersebut.
FR=F1−F2
Keterangan:
FR = resultan gaya (N).
Jika terdapat gaya yang arahnya saling tegak lurus, maka resultan gayanya berupa diagonal
persegi panjang yang dibentuk oleh kedua gaya tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini.
Nilai FR dapat ditentukan melalui teorema phytagoras berikut.
Fr =
Keterangan:
FR = resultan gaya (N).
Ketika kalian mendorong meja, pasti ada kontak langsung antara gaya yang kalian berikan
dengan meja bukan? Gaya yang demikian disebut sebagai gaya sentuh. Gaya sentuh
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda karena adanya kontak langsung
dengan benda tersebut. Contoh lain gaya sentuh misalnya gaya gesek antara dua permukaan
benda.
Cobalah amati sebuah benda yang kalian lepaskan dari sebuah ketinggian. Mengapa benda
tersebut tertarik ke bumi?Adakah kontak langsung saat benda menuju tanah dengan bumi? Gaya
yang demikian ini disebut sebagai gaya tak sentuh. Gaya tak sentuh dapat didefinisikan sebagai
gaya yang bekerja tanpa adanya kontak langsung dengan benda tersbut. Contoh lain gaya tak
sentuh misalnya gaya magnetik.
Berikut ini adalah beberapa contoh gaya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
a. Gaya Normal
Ketika kalian meletakkan sebuah benda di atas lantai maka berat benda tersebut akan menekan
lantai dan berlaku sebaliknya. Lantai akan menahan berat benda tersebut. Gaya yang diberikan
lantai kepada benda inilah yang disebut sebagai gaya normal. Arah gaya normal selalu tegak
lurus bidang sentuhnya. Perhatikan Gambar di bawah ini.
b. Gaya Gesek
Ketika kalian mendorong lemari di atas lantai kasar, mengapa lemari tidak langsung bergerak?
Hal ini karena adanya gaya gesek antara kaki-kaki lemari dengan lantai. Semakin kasar
permukaan lantai, semakin sulit menggeser lemari tersebut. Hal ini berarti semakin besar gaya
gesek yang timbul. Gaya gesek didefinisikan sebagai gaya yang timbul antara dua permukaan
benda. Arah gaya gesek selalu melawan arah gerak benda.
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda digerakkan ke kanan dengan gayaF. Pada saat
yang sama, akan timbul gaya gesek antara permukaan benda dengan lantai. Faktor yang
mempengaruhi besarnya gaya gesek adalah koefisien gesek antara permukaan bidang sentuh.
Semakin kasar permukaan bidang sentuh, semakin besar pula koefisien gesek antara kedua
permukaan tersebut.Gaya gesek ada yang bersifat merugikan dan menguntungkan.Gaya gesek
yang merugikan dapat dilihat pada roda kendaraan bermotor. Semakin lama, permukaan roda
akan semakin aus. Pada beberapa kasus, gaya gesek akan menguntungkan manusia.
Gaya pegas adalah gaya yang timbul pada pegas atau benda-benda yang bersifat elastis akibat
adanya gaya luar yang bekerja padanya. Sifat gaya pegas ini selalu melawan gaya dari luar.
Untuk memahami gaya keberadaan gaya pegas ini, cobalah tarik seutas karet. Apa yang kalian
rasakan? Kalian akan merasa ada gaya yang melawan tarikan bukan? Gaya yang kalian rasakan
itulah yang disebut sebagai gaya pegas.
d. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang timbul pada benda yang bergerak melingkar. Arah gaya ini
selalu menuju ke pusat lingkaran.
Gaya sentripetal menentukan agar benda tetap bergerak pada lintasan lingkaran.
e. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya interaksi antara dua buah benda. Kalian telah mengenal gaya
gravitasi bumi bukan ?gaya inilah yang menyebabkan benda-benda di permukaan bumi akan
tertarik dan jatuh. Pada dasarnya, gaya gravitasi bekerja pada semua benda di jagat raya ini.
Besarnya gaya gravitasi ini dirumuskan oleh Sir Isaac Newton dan dikenal sebagai hukum
gravitasi semesta. Besarnya gaya gravitasi sebanding dengan massa benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya. Artinya, semakin besar massa kedua benda, semakin besar
pula gaya gravitasi antara keduanya dan semakin jauh jarak kedua benda, semakin kecil gaya
gravitasi antara keduanya. Gaya gravitasi di suatu tempat akan berpengaruh pada gaya berat
benda di tempat tersebut.
f. Gaya Magnetik
Gaya magnetik bekerja karena adanya medan magnet di sekitar benda-benda yang bersifat
magnetik. Misalnya jika kalian dekatkan magnet di sekitar serpihan logam, maka serpihan logam
tersebut akan tertarik dan menempel pada magnet.
g. Gaya Elektrostatik
Gaya elektrostatik adalah gaya tarik menarik atau tolak menolak yang bekerja pada partikel
bermuatan lisrik. Jika muatannya sejenis, akan tolak menolak dan jika muatan berlawanan jenis,
akan tarik menarik. Gaya elektrostatik juga disebut sebagai gaya Coloumb.
h. Gaya Nuklir
Gaya nuklir disebut juga gaya inti. Gaya ini bekerja pada inti-inti atom dengan jarak yang sangat
dekat.Gaya inti inlah yang mengikat inti-inti atom sehingga diperlukan energi yang sangat besar
untuk memisahkan partikel-partikel penyusunnya. Ketika partikel penyusunnya meninggalkan
inti atom, akan dihasilkan energi yang sangat besar yang disebut energi nuklir.
Sebelum kalian membahas lebih jauh tentang gaya gesek, lakukan kegiatan berikut ini. Tariklah
kotak tempat pensilmu di atas meja secara perlahan-lahan lalu amatilah apa yang terjadi.
Tambahkan gaya tarikan secara terus menerus sampai benda tepat berjalan. Kejadian tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Apabila kalian menarik kotak pensil dengan gaya yang kecil, maka akan timbul gaya antara
permukaan kotak pensil dengan meja yang arahnya melawan gerakan kotak pensil. Gaya ini
disebut sebagai gaya gesek statis. Saat gaya yang kalian berikan ditingkatkan terus menerus,
gaya gesek juga akan mengimbangi gaya tersebut. Hal ini akan berlangsung sampai gaya gesek
statis mencapai harga maksimum (fsmax) dan tidak dapat mengimbangi gaya yang kalian berikan.
Pada saat itulah kotak pensil mulai bergerak. Setelah benda bergerak, peran gaya gesek statis
digantikan oleh gaya gesek kinetis. Ketika benda bergerak, akan berlaku hubungan berikut.
a=F−fsm
Keterangan:
a = percepatan (m/s2);
F = gaya (N);
fs = gaya gesek (N); dan
m = massa benda (kg).
Berdasarkan gambar di atas, gaya gesek didefinisikan sebagai gaya antara dua permukaan benda
yang bersentuhan. Beberapa hal penting tentang gaya gesek yang perlu dipahami adalah sebagai
berikut.
Besarnya gaya gesek antara dua permukaan benda dipengaruhi oleh tingkat kekasaran bidang
sentuh kedua permukaan benda tersebut. Semakin kasar permukaan bidang sentuh, semakin
besar pula gaya gesek yang bekerja padanya.
Timbulnya gaya gesek antara dua permukaan benda ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Berikut ini adalah gaya gesek yang merugikan.
Pada musim kemarau, sering terjadi kebakaran hutan yang disebabkan gesekan antara ranting-
ranting kering yang diterpa angin.Pada tingkat tertentu panas yang dihasilkan dapat
menimbulkan kebakaran.
Memindahkan lemari di atas lantai yang kasar akan lebih sulit daripada lantai yang licin. Untuk
mengurangi gesekan antara kaki lemari dengan lantai, biasanya digunakan alas, contoh kain dan
roda.
a. Roda Kendaraan
Apabila gaya yang menggerakkan mobil adalah F, maka gaya yang timbul antara roda dan
permukaan jalan adalah fs. Gaya gesek ini akan menimbulkan momen gaya. Momen gaya inilah
yang berfungsi memutar roda. Apabila jalanan licin, maka roda akan tergelincir atau slip.
Keadaan ini sangat membahayakan bagi pengendara maupun penumpangnya.
Mengapa gaya gesek menguntungkan saat berjalan? Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Ketika kalian melangkahkan kaki belakang, sebenarnya kalian telah memberikan gaya pada
telapak kaki sebesar F, sehingga akan timbul gaya gesek antara telapak kaki dengan lantai yang
arahnya ke depan. Apa yang terjadi jika lantai licin (tanpa gesekan) ?
c. Rem Kendaraan
Rem merupakan salah bagian penting dalam sistem keamanan kendaraan bermotor. Rem
memanfaatkan gaya gesek dalam sistem kerjanya.
Massa merupakan ukuran jumlah zat yang dapat diukur menggunakan neraca.Massa termasuk
dalam kelompok besaran skalar, yaitu besaran yang hanya mempunyai nilai. Dalam konteks
dinamika, massa merupakan ukuran kelembaman suatu benda. Semakin besar massa suatu
benda, semakin besar pula sifat kelembaman benda tersebut. Artinya, semakin besar
kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaan diam atau bergerak. Sebagai contoh,
untuk memberikan percepatan yang sama, diperlukan gaya yang lebih besar pada benda yang
bermassa besar dan berlaku sebaliknya. Benda yang bermassa besar akan lebih sulit dihentikan
ketika bergerak dan berlaku sebaliknya. Berat sebuah benda adalah besarnya gaya gravitasi yang
berpengaruh pada benda tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa, berat sebuah benda
dipengaruhi oleh besarnya gravitasi, sehingga nilainya tidak sama untuk semua tempat,
bergantung besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Berat merupakan besaran vektor, sehingga berat juga mempunyai arah.Satuan untuk berat dalam
SI adalah Newton (N), sedangkan arah berat selalu menuju ke pusat bumi (planet). Satuan lain
dari berat adalah dyne, dimana 1 N = 105 dyne. Alat yang digunakan untuk mengukur berat
benda disebut dynamometer atau sering disebut neraca pegas.Secara matematis, berat benda
dinyatakan sebagai berikut.
W=mg
Keterangan:
w = berat benda (N);
m = massa benda (m); dan
g = percepatan gravitasi (m/s2);
Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah 9,8 m/s2. Jadi, untuk massa 1 kg benda
di permukaan bumi memiliki berat sebesar 9,8 N.
Contoh Soal
1. Hukum I Newton
Pernahkah kalian berpikir, mengapa sabuk pengaman begitu penting bagi orang yang berada
dalam mobil? Ketika kalian berada di dalam mobil yang bergerak, kemudian secara tiba-tiba
pengemudi menghentikannya, kalian akan merasa terdorong ke depan bukan?
Peristiwa di atas menunjukkan kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya.
Artinya, benda yang mula-mula diam, akan tetap diam dan benda yang mula-mula bergerak,
akan tetap bergerak. Seorang Ilmuwan asal Inggris, Sir Isaac Newton merumuskan keadaan di
atas sebagai hukum I Newton.Berikut ini pernyataan hukum I Newton.“Jika resultan gaya yang
bekerja yang bekerja sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam, akan tetap diam dan
benda yang mula-mula bergerak, akan tetap bergerak lurus beraturan”.Secara matematis,
perumusan hukum Newton dituliskan sebagai berikut.
∑F=0
Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut sifat kelembaman, sehingga
hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman. Sekarang kalian tentu sudah mendapatkan
jawabannya kan? Ketika pengemudi tidak mengenakan sabuk pengaman, maka tidak ada gaya
luar yang bekerja padanya. Hal tersebut akan menyebabkan pengemudi tetap bergerak dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan mobil sesaat sebelum direm. Keadaan ini dapat
membahayakan pengemudi karena akan menyebabkan benturan ke depan. Untuk lebih
memahami hukum kelembaman ini, cobalah kalian lakukan percobaan sederhana berikut ini.
Pada perlakuan pertama, kelereng tetap bergerak ketika kertas dihentikan, sedangkan pada
perlakuan kedua kelereng akan tetap tertinggal. Bagaimana menurut pendapat kalian ?
Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, maka benda dikatakan
dalam keadaan setimbang translasi. Tetapi jangan salah, setimbang di sini tidaklah harus dalam
keadaan diam. Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap (gerak lurus beraturan) juga berada
pada keadaan setimbang.Mengapa demikian? Ketika benda bergerak lurus beraturan,
percepatannya sama dengan nol. Hal ini menunjukkan resultan gaya pada benda juga sama
dengan nol. Salah satu contoh adalah ketika kalian mengendarai sepeda di jalanan yang miring.
Kalian akan mengerem sepeda sedemikian rupa sehingga kecepatan sepeda menjadi konstan.
Gaya yang kalian berikan harus sama dengan gaya yang ditimbulkan oleh kemiringan jalan. Pada
keadaan ini, sepeda dikatakan dalam keadaan setimbang, karena berjalan dalam kecepatan yang
konstan. Sebaliknya pada jalan mendaki, seorang pengemudi mobil harus menginjak gas untuk
mendapatkan gaya dorong yang melawan gaya yang disebabkan oleh kemiringan jalan. Dengan
menyeimbangkan kedua gaya tersebut, mobil akan mendaki jalan dengan kecepatan konstan.
Bayangkan apa yang terjadi jika gaya dorong ini lebih kecil daripada gaya pada kemiringan
jalan.
Gambar 3. Gaya yang bekerja pada mobil yang menaiki jalanan miring
a=∑Fm
∑F=ma
Jika percepatan bernilai positif, berarti arah gerak benda sudah sesuai dengan yang kalian
gambarkan, sebaliknya jika percepatan bernilai negatif berarti arah gerak benda berlawanan
dengan arah gerak yang kalian gambarkan.
Contoh Soal
Sebuah balok dengan massa 10 kg di atas lantai yang licin ditarik dengan 25 N mendatar seperti
tampak pada gambar di bawah ini.
Berapakah percepatan yang timbul pada balok tersebut?
Penyelesaian
Diketahui:
F = 25 N
m = 10 kg
Ditanyakan:a ?
Jawab:
a=Fm=2510=2,5 m/s2
Contoh Soal
Jika m1 = m2 = 1 kg, meja dianggap licin, dan g = 10 m/s2, maka tentukan percepatan sistem dan
tegangan pada tali. (abaikan massa dan gesekan katrol)
Penyelesaian
Diketahui:
m1 = m2 =1 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan:a dan T ?
Jawab:
T1=m1a
Tegangan tali pada m2
w2−T2=m2a
w2=m1a+m2a=(m1+m2)a
a=w2m1+m2=m2gm1+m2=102=5 m/s2
Untuk menentukan gaya tegangan pada tali kalian dapat menggunakan salah satu benda.
T1=m1a=1×5=5 N
Ketika kalian mendorong dinding, berarti tangan kalian memberikan gaya pada dinding. Pada
saat yang bersamaan, dinding mengerjakan gaya pada tangan kalian dengan arah yang
berlawanan. Besar gaya yang diberikan dinding kepada tangan sama dengan gaya yang diberikan
tangan kepada dinding. Gaya dorongan yang kalian berikan disebut gaya aksi, sebaliknya gaya
yang diberikan dinding kepada tangan disebut gaya reaksi.
Perumusan gaya aksi dan reaksi ini dinyatakan oleh Sir Isaac Newton sebagai hukum III
Newton. Berikut ini pernyataan hukum III Newton. “Jika benda A mengerjakan gaya pada benda
B, pada saat yang bersamaan benda B mengerjakan gaya pada benda A dengan besar yang sama
dan arah berlawanan”. Secara sederhana interaksi antara A dan B dapat kalian lihat pada gambar
di bawah ini.
Gaya yang diberikan A kepada AB (FAB) disebut sebagai gaya aksi dan gaya yang diberikan B
kepada A (FBA) disebut sebagai gaya reaksi. Hubungan antara gaya aksi-reaksi secara matematis
dituliskan sebagai berikut.
Faksi=−Freaksi
Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa gaya reaksi berlawanan arah dengan gaya aksi. Hukum III
Newton juga biasa disebut sebagai hukum aksi-reaksi. Berikut ini merupakan hal-hal penting
yang perlu diperhatikan dalam menentukan gaya aksi-reaksi.
Untuk lebih memahami konsep gaya aksi-reaksi, tinjaulah sebuah benda yang diletakkan di atas
meja seperti gambar berikut. Tentukan pasangan gaya aksi-reaksi pada sistem tersebut.
W adalah gaya berat benda yang merupakan hubungan percepatan gravitasi terhadap massa
benda. Berat benda ini akan menekan meja dengan gaya tekan sebesar K. Pada saat bersamaan,
meja akan menahan benda sebagai gaya normal (N).
Dengan demikian, pasangan gaya aksi-reaksi dari gaya-gaya di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut.
W=−Fg N=−K
Pada keadaan setimbang W = N. Mungkin kalian akan berpikir bahwa W dan N adalah pasangan
aksi-reaksi, hal ini tidaklah benar. Mengapa demikian?Ingatlah, untuk menentukan pasangan
aksi-reaksi harus ada interaksi langsung antara kedua benda. Sementara W timbul karena
interaksi antara benda dengan bumi, sedangkan N merupakan gaya reaksi oleh benda yang
menekan permukaan meja sebesar K.
Sabuk pengaman sangat penting bagi keselamatan pengemudi mobil. Apabila mobil bergerak
dengan kecepatan tinggi, maka pengemudi juga sedang bergerak dengan kecepatan yang sama.
Saat mobil direm secara mendadak, pengemudi akan terus bergerak dengan kecepatan yang sama
selama tidak ada gaya dari luar. Di sinilah sabuk pengaman berfungsi sebagai gaya penahan yang
akan menahan pengemudi tetap di tempatnya.
Saat pesawat akan tinggal landas, gaya dorong pesawat akan menyebabkan percepatan yang
sangat tinggi. Sabuk pengaman ini akan melindungi penumpang dari sifat kelembaman, sehingga
terhindar dari benturan atau bahkan terlempar dari tempat duduknya.
Mungkin kalian pernah mengamati unjuk kebolehan pelayan rumah makan yang menarik taplak
meja tetapi tanpa menjatuhkan benda-benda di atasnya.Pada peristiwa ini, pelayan
memanfaatkan sifat kelembaman benda. Jika taplak meja ditarik secara cepat, maka benda-benda
yang berada di atasnya akan tetap tertinggal/ tidak terjatuh.
c. Penumpang Bis
Berhati-hatilah ketika kalian akan turun dari angkutan umum atau bis. Ketika bis belum benar-
benar berhenti, kalian dapat terpelanting.
Ketika kalian dibonceng sepeda motor, pastikan bahwa kalian telah berpegangan erat karena sifat
kelembaman akan menyebabkan badan kalian terpelanting ke belakang ketika sepeda motor
mendadak dijalankan. Hal ini sangat membahayakan keselamatan.
Saat dilepas, sebuah satelit akan diberi kecepatan awal tertentu untuk tetap mengorbit. Oleh
karena di luar angkasa tidak terjadi gaya gesek, satelit akan terus bergerak dengan kecepatan
yang sama dengan saat dilepas/ diluncurkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi pada hukum II Newton yang sering terjadi di sekitar.
Ketika jalanan menurun, kalian bisa menganggap permukaan jalan sebagai bidang miring. Gaya
berat sepeda akan terurai dengan arah sejajar dan tegak lurus bidang miring. Komponen gaya
yang sejajar bidang miring ini menyebabkan adanya percepatan. Semakin curam kemiringan
jalan, semakin besar pula komponen gaya yang sejajar bidang miring. Akibatnya, percepatan
sepeda pun akan semakin besar.
Sebaliknya, ketika sepeda lewat jalanan mendaki, komponen gaya yang sejejar ini akan
menimbulkan perlambatan yang melawan arah kecepatan sepeda, sehingga sepeda semakin lama
semakin lambat. Jika tidak ada gaya yang mendorongnya ke atas, tidak menutup kemungkinan
sepeda akan merosot lagi ke bawah.
Pernahkan kalian mendorong mobil secara bersama-sama? Jika mobil didorong bersama-sama,
maka resultan gaya yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini akan menyebabkan percepatan
semakin besar pula, sehingga mobil lebih mudah bergerak.
Sebelum tinggal landas, sebuah pesawat harus bergerak dengan kecepatan tertentu agar gaya
angkat pesawat lebih besar daripada gaya beratnya. Untuk mencapai kecepatan tersebut, pesawat
membutuhkan percepatan. Percepatan ini ditimbulkan oleh gaya dorong pesawat. Semakin besar
ukuran pesawat, semakin besar pula gaya dorong yang diperlukan. Untuk percepatan yang sama,
diperlukan landasan pacu yang lebih panjang.
Beberapa aplikasi hukum III Newton dapat kalian cermati pada contoh di bawah ini.
Cobalah perhatikan saat sampan digerakkan dengan dayung. Ketika dayung didorong ke
belakang, maka dayung akan menggerakkan air ke belakang. Hal ini akan menyebabkan perahu
bergerak ke depan.
b. Pemain Skateboard