1. Pwngwerian Gaya
Seseorang sedang menimba air di sumur untuk mengisi bak mandi. Semua
itu menunjukkan bahwa gaya otot, gaya dorong, dan gaya tarik dapat
mengubah gerak suatu benda. Jika kamu memberikan gaya pada suatu
benda, benda itu akan bergerak. Jadi apa pengertian gaya? Gaya
adalah adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi
keadaan suatu benda.
nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuwan besar. Besarnya
gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum pada
skala dinamometer
Sumber http://www.mcpsh.com
(sumber gambar http://sekolahautismeal-ihsan.com )
Gaya tak sentuh dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada benda
tanpa menyentuh benda tersebut. Contoh: buah mangga yang jatuh dari
tangakainya dari ketinggian tertentu, maka buah mangga itu akan jatuh ke bawah,
ditarik oleh gaya gravitasi Bumi. Gaya gravitasi termasuk gaya tak sentuh, karena
tanpa harus melalui sentuhan buah mangga dan Bumi. Gaya listrik dan gaya
magnet adalah contoh lain gaya tak sentuh.
Apa yang terjadi pada sebuah benda saat gaya dikenakan pada benda
tersebut? Apabila sebuah benda sedang bergerak, apakah gaya tersebut
mengubah kecepatan benda itu? Perhatikan seorang pemain sepak bola
yang baru saja menendang bola seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini. Kecepatan bola tersebut tentunya berubah begitu benturan
terjadi. Jadi gaya dapat mengubah kecepatan benda.
Sumber Gambar: imbang88.wordpress.com
Sumber Gambar: anneahira.com
Sumber Gambar: jakarta.okezone.com
GAYA TAK SETIMBANG
Jika gaya yang Anda kerahkan tidak cukup besar, Anda mungkin meminta
bantuan temanmu agar gerobak tersebut mau bergerak. Jika tidak,
gerobak akan diam seperti gambar berikut.
Dua gaya tersebut, yaitu gaya dari Anda dan temanmu akan bekerja pada
arah yang sama. Jika dua gaya bekerja pada arah yang sama, maka kedua
gaya itu dijumlahkan.
Gaya total atau gaya resultan pada gerobak tersebut sama dengan jumlah
kedua gaya itu. Jika gaya total pada suatu benda menuju ke arah tertentu,
gaya tersebut disebut gaya-gaya tak setimbang. Gaya-gaya tak setimbang
selalu mengubah kecepatan sebuah benda.
Adapun rumus untuk menghitung resultan gaya adalah sebagai berikut.
R = F1 + F2 + F3 + . . . + Fn
Aturan (kesepakatan):
Jika mengarah ke kiri maka gayanya bernilai negative (-) dan jika
mengarah ke kanan maka gayanya bernilai positif (+)
Contoh Soal
Sebuah tali ditarik ke kanan oleh A dengan gaya 80 N dan ditarik ke kiri
oleh B dengan gaya 150 N. Berapah resultan gaya yang dikenakan oleh tali
dan ke mana arah resultan gaya tersebut?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal ini harus ingat aturannya (kesepakatannya) agar
tidak rancu. Yang ke kanan bertanda positif dan ke kiri bertanda negatif.
Diketahui:
FA = 80 N
FB = - 150 N
Ditanyakan:
R=?
Jawab:
R = FA + FB
R = 80 N - 150 N
R = - 70 N (karena negatif berati arahnya ke kiri)
Jadi resultan gaya yang dikenakan oleh tali adalah 70 N dan arahnya ke
kiri.
GAYA SETIMBANG
Sumber gambar: virginmojito.wordpress.com
Jadi, suatu benda dikatakan setimbang jika benda tersebut berada dalam
keadaan stabil, dalam artian benda tersebut tidak mengalami perubahan
gerak. Kesetimbangan adalah keadaan ketika resultan beberapa gaya yang
bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (0). Jadi tidak semua gaya-
gaya selalu mengubah kecepatan.
Rumus:
FR = 0
F1 + F2 + F3 + . . . +Fn = 0
Contoh Soal
Dua anak bermain tarik tambang, Anak A mengeluarkan gaya 40 N ke
kanan sedangkan anak B mengeluarkan gaya 40 N ke kiri. Berapa resultan
gaya yang bekerja pada tali dan ke mana arah resultan gaya tersebut?
Jawab:
Gaya yang mengarah ke kanan beri tanda positif (+) dan gaya yang
mengarah ke kiri kita beri tanda negatife (-), maka:
FA = 40 N
FB = - 40 N
FR = FA + FB
FR = 40 N - 40 N
FR = 0
Karena resultan gayanya nol berati tali tersebut tidak bergerak atau diam.
Gerobak menabrak penghalang, dan berhenti. Sementara itu, jerigen-jerigen kecil itu terus bergerak ke depan walaupun
tidak ada yang mendorongnya. Kelembaman jerigen-jerigen itu membuatnya bergerak ke depan. Jerigen-jerigen itu juga
mulai jatuh ke bawah karena gaya gravitasi menariknya ke bawah. Sumber gambar: Rinie, et al. 2008.
Akhirnya jerigen-jerigen kecil itu diam tergeletak di tanah. Sumber gambar: Rinie, et al. 2008.
Setiap benda memiliki sifat lembam (mempertahankan keadaan
geraknya). Sebelum berbelok tubuh kita sedang bergerak lurus, maka
tubuh kita akan cenderung mempertahankan keadaan geraknya (gerak
lurus). Maka saat tubuh kita menikung, maka tubuh kita seakan terlempar
menjauhi tikungan (sebenarnya itu adalah kelembaman tubuh kita yang
mempertahankan geraknya semula, yaitu bergerak lurus). Aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari mengenai hukum pertama Newton
adalah penggunaan sabuk pengaman.
Hubungan Kelembaman dan Massa
Kelembaman (inersia) adalah kecenderungan setiap benda melawan
tiap perubahan dalam geraknya. Dengan kata lain kelembaman adalah
kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan geraknya. Kamu
dapat membayangkan hal ini sebagai sifat “malas” sebuah benda. Jika
sebuah benda sedang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan
kelajuan dan arah yang sama kecuali ada gaya-gaya tak setimbang yang
bekerja pada benda itu. Dengan kata lain kecepatan benda tersebut tetap,
kecuali ada suatu gaya mengubah kecepatan benda itu. Jika sebuah benda
diam, benda tersebut cenderung tetap diam. Kecepatannya tetap nol
kecuali ada gaya yang menyebabkan benda itu bergerak.
Apakah sebuah bola besi tolak peluru memiliki kelembaman yang sama
dengan kelembaman kelereng? Tentu saja kelembamannya berbeda,
karena kamu lebih mudah menggerakkan kelereng dibanding bola besi
tolak peluru. Semakin besar massa sebuah benda, kelembamannya juga
semakin besar. Ingatlah kembali bahwa massa adalah jumlah materi
dalam sebuah benda, dan bola besi tolak peluru tentunya mengandung
materi lebih banyak daripada sebuah kelereng.
Sumber gambar: inmystery.com (kiri) dan foto.detik.com (kanan)
Jadi bola besi tolak peluru itu memiliki kelembaman lebih besar daripada
kelembaman kelereng. Oleh karena bola besi tolak peluru memiliki
kelembaman lebih besar, maka lebih banyak gaya yang diperlukan untuk
mengubah kecepatannya.
Sumber gambar: my.opera.com
bergeser ke belakang
Sumber Gambar: materi-forever.blogspot.com
Sumber gambar: elsmandagiri.com
Dari pernyataan "Untuk setiap gaya aksi, terdapat suatu gaya reaksi
yang besarnya sama dan arahnya berlawanan" kita dapatkan hal
menarik yang bisa kita simpulkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kita tidak ingin mendapat reaksi yang berlebihan dari orang lain maka
janganlah melakukan aksi yang berlebihan juga. Misalnya seorang gadis
kalau di tempat umum, jangan berpakain yang norak pada saat di
tempat umum jika tidak ingin mendapat reaksi yang buruk (bisa
berakibat tindak kriminal pemerkosaan)
Pasangan Aksi-Reaksi
Marilah kita bahas contoh lain tentang pasangan aksi reaksi tersebut.
Seorang anak sedang melompat dari skate board. Pada saat anak itu
melompat ke depan, skate board meluncur ke belakang. Mengapa hal ini
terjadi?
Pada saat anak itu melompat, skate board mengerahkan gaya pada kakinya,
mendorong anak itu bergerak ke depan. Bersamaan dengan itu, kakinya
mengerahkan gaya yang sama besar dan berlawanan arah kepada skate
board, sehingga skate board itu bergerak ke belakang.
Ketika kamu mengerahkan gaya yang relatif kecil pada balok, balok itu
belum bergerak. Hal ini karena terdapat gaya gesekan antara permukaan
balok dengan meja. Gaya gesekan ini besarnya sama dengan gaya yang
kamu kerahkan, sehingga membentuk gaya-gaya setimbang dan benda
diam. Gaya gesek yang terjadi pada saat benda masih diam disebut gaya
gesek statis. Bila gaya yang kamu kerahkan pada balok semakin besar,
maka gaya gesek statisnya juga semakin besar, sampai dengan benda tepat
akan bergerak. Pada saat ini gaya geseknya terbesar, disebut gaya gesek
statis maksimum. Bila kamu memperbesar gaya tarikmu pada balok, maka
gaya yang kamu kerahkan melebihi gaya gesek statis maksimum dan benda
menjadi bergerak.
Pada saat kamu menarik balok dengan kecepatan tetap, sesuai hukum
pertama Newton resultan gaya yang bekerja pada balok sama dengan nol.
Hal ini berarti gaya yang kamu kerahkan tersebut disetimbangkan oleh
gaya gesek antara permukaan balok dengan meja. Gaya gesek yang terjadi
pada saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek
kinetis lebih kecil daripada gaya gesek statis maksimum.
Sumber gambar: Rinie, et al. 2008.
MATERI Tekanan
Sebelum Anda mempelajari lebih jauh tentang apa itu tekanan, sebaiknya
Anda menguasai konsep gaya. Syarat untuk memahami konsep tekanan
adalah anda harus terlebih dahulu menguasai konsep gaya, karena
tekanan erat kaitannya dengan gaya.
Coba anda perhatikan luas kaki ayam dan bebek. Di mana kaki bebek
memiliki luas permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan kaki
ayam. Untuk gaya berat yang sama, semakin kecil luas permukaan kaki,
ternyata jejak kakinya semakin dalam. Hal yang membuat jejak kaki
semakin dalam jika luas permukaannya semakin kecil adalah karena
tekanannya lebih besar. Untuk berat (gaya) yang sama, semakin kecil luas
permukaan maka semakin besar tekanan yang ditimbulkannya. Besaran
dalam fisika yang mengkaitkan gaya dengan luas permukaan disebut
tekanan.
Tekanan = Gaya/Luas atau P=F/A
Bila gaya diukur dalam satuan newton (N) dan luas diukur dalam meter
persegi (m2), maka tekanan diukur dalam satuan newton per meter persegi
(N/m2). Pascal (Pa) adalah satuan SI untuk tekanan. Satu pascal tekanan
adalah suatu gaya sebesar satu Newton per meter persegi. Seringkali
tekanan diukur dalam satuan kilopascal (kPa). Satu kPa sama dengan
1000 Pa.
Contoh Soal
Sebuah kotak dengan berat 300 N dan luas alasnya 1,5 m 2 diletakkan di
atas lantai. Hitunglah tekanan antara kotak dan lantai?
Penyelesaian:
P = F/A
P = 300 N/1,5 m2
P = 200 N/m2
Jadi, tekanan antara kotak dan lantai adalah 200 N/m 2
Bendungan dibuat miring atau tebal pada bagian dasarnya karena semakin
dalam ketinggian air maka tekanan airnya tersebut semakin besar. Karena
gaya gravitasi, tekanan di dalam fluida bertambah sesuai kedalamannya.
Semakin besar kedalaman tersebut, semakin besar pula tekanan tersebut.
Mari kita lihat mengapa demikian. Misalkan air di kolam pada gambar di
bawah ini telah dibagi menjadi 5 lapisan.
Karena gaya gravitasi menarik ke bawah partikel-partikel pada lapisan 1,
maka lapisan tersebut memiliki suatu berat tertentu. Gaya berat dari
lapisan 1 menekan ke bawah pada lapisan 2. Lapisan 2 ini memiliki gaya
gravitasi pada partikel-partikelnya sendiri ditambah gaya dari berat
lapisan 1. Oleh karena itu tekanan pada lapisan 2 lebih besar daripada
tekanan dalam lapisan 1. Bagaimana dengan pada lapisan 3?
Phid = ρgh
Dimana:
ρ = massa jenis fluida
g = pecepatan gravitasi
h = kedalaman fluida
Jika pipa U diisi suatu zat cair, tinggi permukaan zat cair pada pipa itu sama. Bahkan
jika terdapat bejana berhubungan yang memiliki berbagai bentuk pipa diisi suatu zat
cair, tinggi permukaan zat cair tersebut dalam pipa-pipa tersebut sama.
tempo.co
Prinsip Archimedes Tentang Gaya Apung
Tekanan hidrostatis merupakan tekana yang diakibatkan oleh zat cair
karena kedalamannya. Jika kita memasukan benda ke dalam air, maka
benda tersebut akan mendapat tekanan oleh zat cair tersebut. Lalu
bagaimana benda tersebut bisa tenggelam, melayang dan terapung di
dalam air? Nah, permasalahan tersebut akan dijawab oleh prinsip
archimedes. Apa itu prinsip Archimedes? dan bagaimana prinsip
Archimedes?
Pernahkah kamu bersantai dengan mengapungkan punggungmu di dalam
kolam renang. Kamu merasa seperti tidak memiliki berat pada saat air
tersebut menopangmu. Jika kamu perlahan-lahan naik keluar dari kolam,
kamu merasa tubuhmu seperti bertambah berat. Semakin tinggi kamu
naik, kamu harus semakin banyak mengerahkan otot-ototmu untuk
menopang tubuhmu.
Sumber gambar: ancol.com
Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Ilmuwan pertama yang
mengamati gejala ini adalah matematikawan berkebangsaan Yunani
bernama Archimedes (187-212 SM). Pengamatan ini memunculkan
sebuah hukum yang dikenal Prinsip Archimedes, yaitu: “Jika sebuah benda
dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang
disebut gaya apung sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang.
Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan
diangkat di darat. Berat ini disebabkan berat semu dan dirumuskan
sebagai berikut:
dengan:
Wsemu = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
Wbenda = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
Pada saat kamu berada di dalam kolam renang tersebut, kamu mengalami
gaya apung. Gaya apung adalah kemampuan suatu fluida, zat cair atau
gas, untuk mengerahkan suatu gaya ke atas pada suatu benda yang
dibenamkan ke dalam fluida tersebut. Besar gaya apung tersebut
menentukan apakah sebuah benda akan terapung atau tenggelam di
dalam suatu fluida. Jika gaya apung lebih kecil daripada berat benda
tersebut, benda itu akan tenggelam. Jika gaya apung tersebut sama
dengan berat benda, benda tersebut terapung. Kadang-kadang gaya apung
pada sebuah benda lebih besar daripada berat benda tersebut. Besarnya
gaya apung dirumuskan sebagai berikut:
dengan:
ρcair = massa jenis zat cair (kg/m 3)
Vb = volume benda yang tercelup (m 3)
g = percepatan gravitasi (m/s 2)
Pernahkah kamu memerhatikan kapal laut? Kapal laut massanya berton-
ton, tetapi kapal dapat mengapung di air laut. Jika kamu memasukkan
uang logam ke dalam bak mandi berisi air, uang logam tersebut akan
tenggelam. Massa kapal laut jauh lebih besar daripada massa uang logam.
Akan tetapi, mengapa kapal laut dapat mengapung di permukaan air laut,
sedangkan uang logam tenggelam?
Contoh soal 1
Sebuah bola pejal ditimbang di udara, beratnya 50 N. Ketika bola tersebut
ditimbang di dalam air, beratnya menjadi 45 N. Berapa gaya ke atas yang
diterima benda tersebut dan volume benda pejal tersebut?
Jawab:
wdi udara = 50 N
wair = 45 N
F = v · ρc · g
5 = v · 103 · 10
v = 5 · 10–4 m3
Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 · 10 –4 m3 atau 500 cm3
Contoh soal 2
Di dasar sebuah danau terdapat batu yang beratnya 700 N (diukur di
udara). Jika batu tersebut dapat diangkat oleh seorang pria dengan gaya
500 N, hitunglah berat batu tersebut di dalam air!
Jawab:
wdi udara = 700 N
Fa = 500 N
wdi air = wdi udara – Fa
wdi air = 700 N – 500 N = 200 N
Jika dalam bejana berhubungan terdapat dua jenis cairan yang berbeda,
tinggi permukaan kedua zat tersebut dalam bejana berhubungan tidak
akan sama. Hal ini disebabkan oleh massa jenis kedua zat cair tersebut
yaitu air dan minyak goreng tidak sama. Kamu pasti telah mengetahui
bahwa massa jenis minyak goreng lebih kecil daripada massa jenis air.
Pada gambar terlihat bahwa tinggi permukaan air dan minyak goreng
tidak sama. Titik P adalah titik khayal yang terletak di perbatasan antara
minyak goreng dan air. Titik Q adalah titik khayal pada air di ujung bejana
lain. Tinggi titik P dan Q sama jika diukur dari dasar bejana. Di titik P dan
Q, tekanannya adalah sama. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai
berikut.
p1 = p2
ρ1 × g × h1 = ρ2 × g × h2
Karena harga g sama, maka:
ρ1 × h1 = ρ2 × h2
Keterangan:
ρ 1 = massa jenis zat cair 1
ρ 2 = massa jenis zat cair 2
h1 = tinggi permukaan zat cair 1
h2 = tinggi permukaan zat cair 2
Persamaan di atas merupakan formulasi untuk menyelesaikan masalah
dalam bejana berhubungan yang berisi dua jenis zat cair.
Penyelesaian
Diketahui:
h2= h1 – Δh
h2= 10 cm – 1 cm
h2= 9 cm = 9 × 10–2 m
ρ 2 = 1.000 kg/m3
Ditanyakan: ρ 1 = .... ?
Jawaban:
ρ1 · h1 = ρ2 · h2
ρ1 × 0,1 m = 1.000 kg/m3 × 9 × 10 -2 m
ρ1 = 900 kg/m3
Jadi, massa jenis zat cair tersebut adalah 900 kg/m3.
Dongkrak Hidrolik
Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil? Bagian badan
mobil yang akan diganti bannya harus diganjal supaya badan mobil tidak
miring. Untuk melakukan itu, digunakan dongkrak hidrolik.
Tekanan ini sama dengan tekanan yang diterima pengisap besar A2. (Ingat
Hukum Pascal)
Keterangan:
F1 = gaya pada penghisap kecil (N)
F2 = gaya pada penghisap besar (N)
A1 = luas penampang pengisap kecil (m )
2
Berapa gaya tekan yang harus diberikan pada pengisap kecil supaya beban
tersebut terangkat?
Penyelesaian:
Diketahui:
A1 = 10 cm = 10-3 m
2 2
A2 = 60 cm = 6 × 10-3 m
2 2
F2 = 6000 N
Ditanyakan: F1 = ?
Jawab:
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
F1/10 m = 6000 N / 6 × 10-3 m
-3 2 2
F1 = 1.000 N
Jadi, diperlukan gaya 1.000 N untuk mengangkat beban seberat 6.000 N.
Rem Hidrolik
Tak terbayangkan jika sistem rem pada mobil tidak menggunakan Hukum
Pascal. Pengendara mobil akan memerlukan tenaga besar untuk
menghentikan laju mobilnya. Akan tetapi, dengan menerapkan Hukum
Pascal pada sistem rem mobil, pengemudi hanya perlu memberikan gaya
kecil untuk mengurangi laju kendaraannya. Gaya ini berupa injakan kaki
pada pedal rem. Untuk mengetahui cara kerja rem hidrolik silahkan baca
“cara kerja mensin hidrolik”
Pompa Sepeda
Pernahkah kamu memompa ban sepeda? Apakah kamu mengeluarkan
banyak tenaga untuk melakukannya? Jika kamu merasa kelelahan, dapat
dipastikan bahwa kamu menggunakan pompa yang tidak memanfaatkan
sistem Pascal.
Ada dua jenis pompa sepeda, yaitu pompa biasa dan pompa hidrolik.
Kamu akan lebih mudah memompa ban sepedamu menggunakan pompa
hidrolik karena sedikit mengeluarkan tenaga.
Melayang
Masukkan sebutir telur ke dalam wadah berisi air, apa yang terjadi?
Telur tersebut akan tenggelam. Kemudian, larutkan garam dapur ke
dalam air. Setelah air tenang, perlahan-lahan telur tersebut naik dan
akhirnya melayang. Mengapa terjadi demikian? Ketika telur tenggelam,
gaya apung tidak cukup kuat menahan telur untuk mengapung atau
melayang. Setelah ditambahkan garam dapur, massa jenis air menjadi
sama dengan massa jenis telur. Oleh karena itu, telur melayang. Gaya
apung telur sama dengan beratnya (Fa = w).
Tenggelam
Kamu pasti dapat menyebutkan contoh benda-benda yang
tenggelam dalam air. Misalnya, uang logam akan tenggelam jika
dimasukkan ke dalam air. Pada logam, sebenarnya terdapat sebuah gaya
apung, tetapi gaya ini tidak cukup kuat untuk menahan uang logam
melayang atau mengapung. Jadi dalam keadaan tenggelam, gaya apung
yang bekerja pada suatu benda lebih kecil daripada berat benda (Fa < w).
dengan:
h = ketinggian tempat (m)
P = tekanan udara (cmHg)
Hal ini dapat kamu rasakan jika kamu pergi ke tempat tinggi. Misalkan
seorang pendaki akan semakin sulit mendaki gunung yang sangat tinggi.
Selain udara yang dingin, di ketinggian tekanannya pun sangat rendah.
Pada tempat yang tekanannya rendah partikel udaranya pun rendah
sehingga pendaki gunung tidak dapat bernapas tanpa bantuan tabung
oksigen.
Penyelesaian:
Tekanan di laut adalah 76 cmHg. Barometer menunjukkan angka 72
cmHg berarti ketinggian tempat tersebut dari permukaan laut dapat
dihitung dengan rumus:
h = (76 cmHg - P) 100 m
h = (76 cmHg - 72 cmHg) 100 m/cmHg
h = 4 cmHg . 100 m/cmHg
h = 400 m
Jadi, ketinggian tempat tersebut dari permukaan laut adalah 400 m.
Sumber gambar: belantaraindonesia.org
Sumber gambar: aamboyz.blogspot.com
Sumber gambar: finamardiahhaq.blogspot.com
Buah kelapa yang ada di atas pohonnya memiliki energi potensial
gravitasi karena kedudukannya. Jika sudah tua buah kelapa tersebut akan
terlepas dari tangkainya, gravitasi menyebabkan buah kelapa tersebut
jatuh ke tanah. Saat jatuh, energi potensial buah kelapa tersebut berubah
menjadi energi kinetik.
Sumber gambar: rumahindra.blogspot.com
Sumber gambar: guelphpolitico.blogspot.com
Besar usaha yang dilakukan bergantung pada besar dan arah gaya
yang dikerahkan dan perpindahan benda selama gaya dikenakan. Dari
pernyataan tersebut Eka yang paling banyak melakukan usaha, karena
untuk memindahkan TV ke ruang tamu perlu gaya yang besar untuk
mengangkatnya daripada membawa vas bunga ke ruang tamu.
Ketika sebuah gaya bekerja pada arah yang sama dengan arah gerak
benda, usaha dapat dihitung dengan cara:
usaha = gaya x jarak
atau
W=Fxd
Satuan untuk usaha sama dengan energi yaitu joule. Satu joule sama
dengan satu newton meter (N.m), yakni besarnya usaha yang dilakukan
ketika gaya satu newton bekerja sepanjang satu meter.