Saat kamu kecil, pasti kamu pernah bermain ayunan. Ayunan adalah
salah satu contoh nyata penerapan gaya dalam ilmu fisika. Memangnya
apa pengertian gaya dan pengaruhnya terhadap benda-benda lain
seperti ayunan tadi? Apakah dengan bermain ayunan, kita jadi tambah
gaya?
Saat bermain ayunan, tentu kita membutuhkan orang lain yang bertugas
mendorong kita. Dalam kegiatan “mendorong ayunan”, terdapat gaya
yang timbul. Nama gayanya, adalah gaya dorong.
Pertama, bayangkan di depan rumah kamu ada mobil baru yang dibeli
orangtuamu. Kamu lalu minta ayahmu untuk pergi piknik ke taman kota.
Sayangnya, begitu ayahmu duduk dan ingin menyalakan mesin, ia
menyadari kalau bensin mobil itu kosong. Akhirnya, ayahmu keluar dan
mendorong mobil tersebut sampai pom bensin yang kebetulan ada di
seberang rumahmu. Nah, kegiatan memberikan gaya berupa
“mendorong mobil” dari yang semula “diam” di garasi ke pom bensin
itu berarti, gaya dapat menggerakkan benda yang diam.
Gaya dorong membuat mobil yang semula diam menjadi bergerak (sumber: shutterstock.com)
Kamu dan ayahmu masih di jalanan lengang. Dia terus menginjak pedal
gas. Mobil dalam kecepatan tinggi. Tiba-tiba di depan ada seekor anak
kucing melintas. Ayahmu lantas memutar setir ke kanan dengan cepat.
Apa yang terjadi ketika setir mobil diputar? Bukan, setirnya bukan
copot. Kan bukan mur. ayahmu memberikan gaya berupa “memutar setir
mobil ke kanan”, yang membuat mobil tersebut akan berbelok ke arah
kanan. Itu artinya, gerakan mobil yang semula lurus, akan “berubah”
akibat adanya gaya dari putaran setir oleh ayahmu.
1) GAYA SENTUH
Gaya sentuh adalah gaya yang terjadi pada saat pelaku dan penderita
bersentuhan (iyalah!). Maksud dari bersentuhan di sini adalah, terjadinya
kontak secara fisik antara kedua pelaku. Contohnya, gaya otot dan gaya
pegas.
Seperti namanya, gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot
(iyalah! #part2). Seperti misalnya, gaya yang terjadi saat kamu
melempar batu atau menendang bola.
Di sisi lain, gaya pegas adalah gaya yang timbul karena tarikan pegas.
Misalnya, gaya yang terjadi saat kamu menarik busur anak panah. Atau
saat jari kamu menekan pulpen yang mempunyai per di dalamnya. Nah,
untuk mengeluarkan si selang bertinta itu, kan, dibutuhkan tekanan pada
bagian atas pulpennya. Di situ lah gaya pegas terjadi.
Menekan bagian atas per pada pulpen merupakan contoh gaya pegas (sumber: giphy.com)
Selain kedua gaya tadi, ada beberaoa jenis gaya lain yang lekat
kaitannya dengan kehidupan kita. Gaya berat adalah gaya gravitasi yang
bekerja pada benda yang memiliki massa. Karena mengacu pada gaya
gravitasi, maka arah dari gaya berat ini selalu tertuju pada pusat bumi.
Di mana;
W = m.g
W = berat (N)
g = gravitasi (m/g2)
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada dua benda yang saling
bersentuhan. Satu hal yang perlu diingat dari gaya normal adalah, arah
gayanya selalu tegak lurus dengan permukaan bidang sentuh.
GAYA GESEK
Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerakan antara dua permukaan
yang saling bersentuhan. Itulah kenapa, ketika ada satu orang yang
naksir pacar temannya, akan timbul “gesekan” di hubungan pertemanan
mereka.