Anda di halaman 1dari 9

Dinamika Pegas

Gaya pegas lebih sering dikenal dengan gaya elastis ataupun karet karena
bentuknya yang bisa berubah menjadi lebih panjang dibandingkan bentuk
semula.

Jika suatu benda diberikan suatu gaya yang cukup untuk merubah bentuk
benda tersebut maka kondisi benda tersebut dapat menjadi elastis, plastis,
ataupun hancur.

Hancur merupakan kondisi kegagalan benda karena sudah melewati titik


patahnya (breaking point). Plastis merupakan kondisi benda yang tidak dapat
kembali lagi menjadi kondisi awalnya jika gaya yang diberikan dihilangkan

Elastis atau Elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke


kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Contoh benda elastis adalah pegas.

Selain bersifat elastis, pegas juga dapat berubah menjadi bersifat plastis jika
ditarik dengan gaya yang besar melewati batas elastisnya. Jika pegas sudah
menjadi plastis kamu pasti tahu bahwa pegas tersebut sudah rusak.

Gaya pegas didefinisikan : Jika pada sebuat pegas bekerja sebuah gaya luar,
maka pegas akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang
diberikan.

Persamaan gaya pegas dinotasikan dengan rumus:

Fp = - F
Fp = - k Δx
F = k .Δx

F = w (gaya berat) = gaya pegas = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas ( N/m)
Δx = pertambahan panjang (m)

Sebuah pegas yang diberi gaya entah itu ditarik atau ditekan akan memiliki
energi potensial (energi karena kedudukan)

Usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk menarik sebuah pegas sehingga
bertambah panjang sebesar x besarnya sama dengan perubahan energi
potensial dari pegas. coba sobat hitung amati grafik hubungan gaya F dengan
Δx

Bagian yang diarsir merupakan usaha = perubahan energi potensial.

Rangkaian Pegas

Sama seperti hambatan, pegas juga bisa dirangkai (rangkaian pegas). Bentuk
rangkaian pegas akan menentuka nilai konstanta pegas total yang akhirnya
akan menentukan nilai dari gaya pegas.
Konstanta pegas adalah besarnya pergerakan pegas saat terjadinya sebuah
gaya. Pegas dapat disusun seri dan paralel.

Saat disusun seri membuat pegas disusun dengan jumlah yang sama
sehingga panjang pegas akan dihitung 2x.
Saat disusun dalam bentuk paralel, pegas mungkin tidak mengalami
perubahan panjang sehingga akan memiliki nilai yang tetap dan sama seperti
sebelum diberikan gaya.

1. Rangkaian Pegas Seri

Ks = ½ k
Ks = K/n

2. Rangkaian Pegas Pararel

Kp = K1 + K2 + … + Kn

Kp = 2k

Contoh soal

1. Diketahui terdapat 3 pegas dengan nilai konstanta sebagai berikut, pegas A


100 N/m, pegas B 200 N/m dan pegas C 400 N/m. Tentukanlah nilai
konstanta, jika disusun seri dan paralel, serta hitung gaya yang terjadi pada
pegas, jika pegas tersebut bertambah 25 cm

1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3

1/ks = 1/100 + 1/200 + 1/400

1/ks = (4+2+1)/400

1/ks = 7/400

ks = 400/7

ks = 57,1 N/m

2. Jika konstanta pegas sebesar 200 N/m. Jika pegas tersebut ditekan hingga
sejauh 10 cm. Maka berapa energi yang digunakan?

E = 1/2 k (Δx)^2 = 1/2 x 200 x 0,1 x 0,1 = 1 Joule

3. Pegas disusun secara seri dengan jumlah konstanta yang berbeda. Pegas A
100 N/m dan pegas B 400 N/m, kemudian ditambahkan beban sebesar 500
gram. Hitung jumlah konstanta pegas pengganti? Berapa pertambahan
panjangnya?

4.

Tiga pegas identik (k = 200 N/m) dan 2 beban ,massa masing-masing m = 0,5
kg, disusun seperti pada gambar.

Untuk komponen pegas pertama:

Untuk komponen pegas kedua:


k2 = k

Pertambahan panjang pada komponen kedua, gaya berat yang


mempengaruhinya hanya pada satu benda.

0.0025 gr

Jadi, total pertambahan panjang pada sistem:

Jika gaya gravitasi dianggap sebesar 10 m/s2, maka total pertambahan


panjang pada sistem tersebut sebesar 0,05 meter atau sepanjang 5,0 cm.

A force of 16 N is required to stretch a spring a distance of 40 cm from its


rest position. What force (in Newtons) is required to stretch the same spring

As the extension, so the force. Force and stretch are proportional to one
another such that if you double the force, the amount of stretch will double.
If you triple the force, the amount of stretch will triple. If you half the force,
the amount of stretch will halve. So the answers here are:

a. 32 N (twice the stretch requires twice the force)


b. 48 N (three times the stretch requires three times the force)
c. 8 N (one-half the stretch requires one-half the force)

The motion of a spring-mass system

We assume that the force exerted by the spring on the mass is given by
Hooke’s Law:
X = posisi m
F = gaya yang diberikan adalah gaya berat dan gaya normal, yang besarnya
sama dan berlawanan arah ( -)

Sistem Energy pegas

if the spring is compressed (or extended) by a distance A relative to the rest


position and the mass is then released, the mass will oscillate back and forth
between x=±A 1 , A the “amplitude of the motion” , When the mass is at
x=±A , its speed is zero, as these points correspond to the location where the
mass “turns around”

We can describe the motion of the mass using energy

E = energi mekanik
U = Energi potensial potensial ( 1/2 kx2)
K = energi kinetik ( 1/2 mv2 )

Hukum kekekalan energi

Jika energi kinetik K= 0


Maka

Maka persamaan energi mekanik menjadi

Maka dapat dihitung V

If you double the amplitude of the motion of a mass attached to a spring, its
maximum speed will be:
If m = 0.5 kg, k = 10 N/m and amplitude A = 3 cm.
a) What is the total energy of the oscillator?
b) What is its maximum speed?
c) What is the speed when x = 2 cm? d) What are the kinetic and potential
energies when x = 2 cm
A 1.0 kg block is attached to a spring with spring constant 16 N/m. While the
block is sitting at rest, a student hits it with a hammer and almost
instantaneously gives it a speed of 40 cm/s.
What are (a) The amplitude of the subsequent oscillations?
(b) The block’s speed at the point where x = ½ A.

A. Tentukan A
Berdasarkan rumus hukum kekekalan energi

B Tentukan kecepatan ( V) pada x = ½ A


An object of mass 𝑚=1.0kg is attached to an ideal horizontal spring. The
spring is initially stretched by X0=0.10m, and the object is released from rest
there. It proceeds to move without friction. The next time the speed of the
object is zero is 0.50s later

Anda mungkin juga menyukai