Anda di halaman 1dari 37

A.

METODE BISHOP
Metode ini digunakan dalam menganalisa kestabilan lereng dengan
memperhitungkan gaya-gaya antar irisan yang ada dan memperhitungkan
komponen gaya-gaya (horizontal dan vertikal) dengan memperhatikan
keseimbangan momen dari masing-masing potongan. Metode Bishop
mengasumsikan bidang longsor berbentuk busur lingkaran atau circular.
Pertama yang harus diketahui adalah geometri dari lereng dan juga titik
pusat busur lingkaran bidang luncur. Tahap selanjutnya dalam proses
analisis adalah membagi massa material di atas bidang longsor menjadi
beberapa elemen atau potongan.
Pada umumnya jumlah potongan minimum yang digunakan adalah lima
potongan untuk menganalisis kasus yang sederhana. Untuk profil lereng
yang kompleks atau yang terdiri dari banyak material yang berbeda, jumlah
elemen harus lebih besar.

Gambar 1. Elemen Gaya yang bekerja menurut Metode Bishop

Faktor keamanan untuk metode Bishop dapat dirumuskan sebagai


berikut :

W = berat segmen tanah


C = kohesi tanah
= sudut antara bidang horizontal dengan segmen bidang longsor
= sudut geser dalam
b = lebar horizontal segmen

Parameter

yang

mutlak

dimiliki

untuk

tiap-tiap

elemen

adalah

kemiringan dari dasar elemen yaitu sebesarq, tegangan vertikal yang


merupakan perkalian antara tinggi h dan berat jenis tanah atau batuan ( ),
tekanan air yang dihasilkan dari perkalian antara tinggi muka air tanah dari
dasar elemen (hw) dan berat jenis air (w) dan kemudian lebar elemen (b).
Disamping parameter tersebut kuat geser dan kohesi juga diperlukan di
dalam perhitungan.
Proses selanjutnya adalah interasi faktor keamanan. Masukkan asumsi
faktor keamanan = 1.00 untuk memecahkan persamaan faktor keamanan.
Seandainya

nilai

faktor

keamanan

yang

didapat

dari

perhitungan

mempunyai selisih lebih besar dari 0,001 terhadap faktor keamanan yang
diasumsikan, maka perhitungan diulang dengan memakai faktor keamanan
hasil perhitungan sebagai asumsi kedua dari F. Demikian seterusnya hingga
perbedaan antara ke dua F kurang dari 0,001, dan F yang terakhir tersebut

adalah faktor keamanan yang paling tepat dari bidang longsor yang telah
dibuat.

B. METODE SPENCER

Gambar 2. Metode spencer


Penurunan Persamaan Faktor Aman dalam Analisis Stabilitas Lereng
Metode Spencer. Suatu lingkaran keruntuhan lereng dapat dibagi dalam
beberapa pias (slice). Gaya-gaya internal dan eksternal yang membebani
pias dianalisa. Spencer mengasumsikan bahwa terdapat gaya (Q) pada sisi
antar-pias (inter slice forces) yang mana berlaku pada suatu titik di pias
yang membentuk sudut tertentu () terhadap bidang horisontal. Ilustrasinya
dapat dilihat pada gambar di atas.

Dari

analisa

terhadap

gaya-gaya

tersebut,

maka

didapatlah

persamaan untuk mengetahui besar gaya Q untuk tiap pias tersebut, yakni
sebagai berikut:

Spencer juga mengasumsikan bahwa gaya-gaya antar pias itu paralel


dan sudut pada tiap pias adalah sama besarnya. Dengan demikian, dalam
keadaan tidak longsor (seimbang, equilibrium), jumlah gaya Q dari semua
pias adalah sama dengan Nol, begitu juga dengan Jumlah gaya elemen
horisontal dan vertikal dari gaya Q tersebut. Persamaan keseimbangan
gayanya dengan demikian pula adalah sama, yakni :

Dan keseimbangan momen untuk jari-jari kelengkungan lingkaran (R


sama pada tiap pias) adalah sebagai berikut:

Adapun Cara menentukan Faktor Aman (F) dan sudut kemiringan Q


() menggunakan grafik (Charts) dapat diilustrasinya dengan melihat
gambar di bawah. Cara menentukannya adalah sebagai berikut:

Tentukan

dimensi-dimensi

lereng.

Tentukan

permukaan

longsor

berbentuk lingkaran (Circular Slip Surface). Kemudian area di


dalamnya dibagi ke dalam beberapa pias (slice) dengan lebar yang
sama. Tinggi pias rata-rata (h) dan sudut alas pias () yang dapat

diukur secara geometrik.


Tentukan parameter-parameter karakteristik Tanah.

Tentukan beberapa nilai , dan bersama parameter lainnya masukkan

ke dalam persamaan (2) dan (3).


Setiap nilai menghasilkan nilai F untuk persamaan (2) dan
persamaan (3). Nilai F dari persamaan (2) diberi simbol F1 dan dari

persamaan (3) diberi simbol F2.


Buatlah grafik dimana sumbu horisontalnya adalah dan sumbu
vertikalnya adalah nilai F. Sehingga pada grafik tersebut memiliki

kurva F1 dan kurva F2.


Persilangan antar kurva terjadi pada titik (,F) yakni maksudnya nilai
vertikalnya adalah F dan horisontalnya adalah . F tersebut adalah
faktor aman yang dicari dan yang didapatkan adalah sudut internal

antar pias tersebut.


C. JANBU

Gambar 3. Lereng serta gaya-gaya yang bekerja untuk Metode Janbu

Dimana :
W = Berat total pada irisan
EL = Gaya antar irisan yang bekerja secara horisontal pada
penampang kiri
ER = Gaya antar irisan yang bekerja secara horisontal pada
penampang kanan
XL = Gaya antar irisan yang bekerja secara vertikal pada penampang
kiri
XR = Gaya antar irisan yang bekerja secara vertikal pada penampang
kanan
P = Gaya normal total pada irisan
T = Gaya geser pada dasar irisan
ht = Tinggi rata-rata dari irisan
hf = Asumsi letak thrust line
b = Lebar dari irisan
l = Panjang dari irisan
= Kemiringan lereng
t = Sudut thrust line
Pada tahun 1954 Janbu membuat suatu metode analisa yang dapat
digunakan pada permukaan longsor yang berbentuk circular dannon
circular.
Rumus-rumus dasar telah dikembangkan untuk menganalisa daya
dukung dan masalah tekanan tanah oleh Janbu 1957. Ini merupakan metode
irisan

(slice)

pertama

dimana

seluruh

keseimbangan

gaya

dan

keseimbangan momen dipenuhi.


Janbu

merumuskan

persamaan

umum

keseimbangan

dengan

menyelesaikan secara vertikal dan sejajar pada dasar tiap-tiap irisan.

Dengan memperhitungkan seluruh keseimbangan gaya maka rumus untuk


faktor keamanan Ff diperoleh sebagai berikut (Anderson dan Richards,
1987):

D. ORDINARY
Untuk mendapatkan angka keamanan yang minimum, yaitu angka
keamanan

untuk

lingkaran

kritis,

beberapa

percobaan

dengan

cara

mengubah letak pusat lingkaran yang dicoba. Metode ini disebut sebagai
metode irisan yang sederhana (ordinary method of slices).
Cara mencari nilai faktor keamanan pada metode irisan sederhana
adalah :

Keterangan :
c

= kohesi (kN/m2)

= sudut geser dalam (derajat)

= sudut bidang gelincir pada tiap sayatan (derajat)

= tekanan air pori (kN/m2)

= panjang bidang gelincir pada tiap sayatan

(m); L

= jumlah panjang bidang gelincir

i x li

= tekanan pori di setiap sayatan (kN/m)

= luas tiap bidang sayatan (M 2) X bobot satuan isi tanah (,

kN/m3)
Pada lereng yang tidak dipengaruhi oleh muka air tanah, nilai F adalah
sbb.:

1. Parameter mohr-coulomb terdiri atas


a. Bobot isi (ton/ m3)
Adapun beberapa nilai dari bobot isi untuk setiap batuan adalah
sebagai berikut:
Claystone
= 2,1
Sandstone
= 2,4
b. Sudut geser dalam (phi)
Kekuatan geser dalam mempunyai variabel kohesi dan sudut geser
dalam. Sudut geser dalam bersamaan dengan kohesi menentukan
ketahanan tanah akibattegangan yang bekerja berupa tekanan lateral
tanah. Nilai ini juga didapatkan dari pengukuran engineering properties
tanah dengan Direct Shear Test. Hubungan antara sudut geser dalam
dan jenis tanah ditunjukkan pada Tabel

c. Kohesi (Kpa)
Kohesi merupakan gaya tarik menarik antar partikel tanah.
Bersama dengan sudut geser dalam, kohesi merupakan parameter
kuat geser tanah yang menentukan ketahanan tanah terhadap

deformasi akibat tegangan yang bekerja pada tanah dalam hal ini
berupa gerakan lateral tanah. Deformasi ini terjadi akibat kombinasi
keadaan kritis pada tegangan normal dan tegangan geser yang tidak
sesuai dengan faktor aman dari yang direncanakan. Nilai ini didapat
dari pengujian Direct Shear Test.
Nilai kohesi secara empiris dapat ditentukan dari data sondir
(qc) yaitu sebagai berikut:
Kohesi c = qc/20
Hubungan antara kohesi, N-SPT dan sudut geser dalam
ditunjukkan padaTabel
Tabel Hubungan Antara Kohesi, N-SPT dan Sudut Geser pada Tanah
Lempung

Gambar 4. Metode spencer

E. MORGENSTREIN-PRICE
Metode ini menggunakan fungsi distribusi gaya antar pias untuk
menganalisis kestabilan lereng
F. NILAI- NILAI PARAMETER MOHR-COLOMB UNTUK SETIAP JENIS
MATERIAL
Perilaku tanah dan batuan dibawah beban umumnya bersifat non-linier.
Perilaku ini dapat dimodelkan dengan berbagai persamaan, diantaranya
Linear elastic model, Mohr Coulomb model, Hardening Soil model, Soft Soil
model, dan Soft Soil Creep model. Pada analisis ini digunakan model MohrCoulomb yang memerlukan 5 buah parameter yaitu :
Kohesi ( c )

Sudut geser dalam ( )


Modulus Young ( Eref )
Poissons ratio ( )
Dilatancy angle ( ).
Pada Tabel 1 diberikan penjelasan mengenai parameter-parameter tanah
yang digunakan pada analisa stabilitas.

G. LangkahLangkah Program GeoStudio 2004 Slope/W Analysis


1. Pilih Create a SLOPE/W analysis

Gambar 2. Worksheet Program Geo Studio 2004


2. Pilih Menu Set
a. Pilih Page

Gambar 3. Pengaturan Halaman

b. Pilih Scale `

Gambar 4. Pengaturan Skala

c. Pilih Grid

Gambar 5. Pengaturan Grid

d. Pilih Axes

Gambar 6. Pengaturan Koordinat Sumbu X-Y


3. Pilih Save As (menyimpan file)

Gambar 7. Penyimpanan Lembar Kerja

4. Input potongan melintang sungai

Gambar 8. Bentuk Lereng


5. Pilih menu KeyIn
a. Pilih Analysis Setting (Set Method, PWP, Slip Surface, FOS
Distribution)

Gambar 9. Pengaturan Metode Analisis

b. Pilih Material Properties (Input harga c, b, )

Gambar 10. Pengisian Data Tanah


6. Pilih menu Draw (Region)

Gambar 11. Penggambaran Region

7. Pilih menu Draw (Slip Surface)

Gambar 12. Penggambaran Bidang Longsor


8. Pilih menu Tools (Verify) untuk mengecek error tidaknya input data

Gambar 13. Verify Input Data

9. Pilih menu Tools (Solve)

Gambar 14. Running Program


10.Check harga Fk min (Fk min > 1)

Gambar 15. Hasil Running Program

a. Material Crust

SLOPE/W Analysis

Report generated using GeoStudio 2012. Copyright 1991-2013 GEO-SLOPE


International Ltd.

BAB 1 File Information


Revision Number: 2
File Version: 8.2
Tool Version: 8.12.3.7901
Date: 11/05/2014
Time: 10:54:52
File Name: Tugas slop 1.gsz
Directory: E:\DOCUMENT\Materi kuliah\JURUSAN\semester 4\Mekanika tanah\
Last Solved Date: 11/05/2014
Last Solved Time: 10:54:54

BAB 2 Project Settings


Length(L) Units: meters
Time(t) Units: Seconds
Force(F) Units: kN
Pressure(p) Units: kPa
Strength Units: kPa
Unit Weight of Water: 9,807 kN/m
View: 2D
Element Thickness: 1

BAB 3 Analysis Settings


3.1

SLOPE/W Analysis
Kind: SLOPE/W
Method: Ordinary
Settings
PWP Conditions Source: (none)
Slip Surface
Direction of movement: Right to Left
Use Passive Mode: No
Slip Surface Option: Entry and Exit
Critical slip surfaces saved: 1
Optimize Critical Slip Surface Location: No

Tension Crack
Tension Crack Option: (none)
F of S Distribution
F of S Calculation Option: Constant
Advanced
Number of Slices: 30
F of S Tolerance: 0,001
Minimum Slip Surface Depth: 0,1 m
Optimization Maximum Iterations: 2.000
Optimization Convergence Tolerance: 1e-007
Starting Optimization Points: 8
Ending Optimization Points: 16
Complete Passes per Insertion: 1
Driving Side Maximum Convex Angle: 5
Resisting Side Maximum Convex Angle: 1

BAB 4 Materials
4.1

crust
Model: Mohr-Coulomb
Unit Weight: 18 kN/m
Cohesion': 8 kPa
Phi': 12,5
Phi-B: 0

BAB 5 Slip Surface Entry and Exit


Left Projection: Range
Left-Zone Left Coordinate: (0,058; 6) m
Left-Zone Right Coordinate: (8; 6) m
Left-Zone Increment: 10
Right Projection: Range
Right-Zone Left Coordinate: (22,054; 12) m
Right-Zone Right Coordinate: (29; 10) m
Right-Zone Increment: 10
Radius Increments: 0

BAB 6 Slip Surface Limits


Left Coordinate: (0; 6) m
Right Coordinate: (29; 10) m

BAB 7 Points
X (m)
Point
Point
Point
Point
Point
Point
Point

1
2
3
4
5
6
7

0
29
29
26
22
8
0

Y (m)
0
0
10
12
12
6
6

BAB 8Regions
Material

Points

Area (m)

Region 1

crust

1;2;3;4;5;6;7

255

BAB 9 Current Slip Surface


Slip Surface: 114
F of S: 1,241
Volume: 42,909469 m
Weight: 772,37043 kN
Resisting Moment: 4.259,0498 kN-m
Activating Moment: 3.432,1055 kN-m
F of S Rank: 1
Exit: (8; 6) m
Entry: (24,319465; 12) m
Radius: 13,975639 m
Center: (12,38376; 19,27031) m

9.1

Slip Slices

X (m)

Slice 1 8,2692308
Slice 2 8,8076923
Slice 3 9,3461538
Slice 4 9,8846154
Slice 5 10,423077

Y (m)
5,917042
2
5,762806
4
5,631565
7
5,522660
3
5,435561
8

PWP
(kPa)

Base
Normal
Stress
(kPa)

Frictional
Strength
(kPa)

Cohesive
Strength
(kPa)

3,2605916

0,72285576 8

9,812488

2,1753762

16,212246

3,5941683

22,390644

4,9638862

28,284109

6,2704359

Slice 6 10,961538
Slice 7 11,5
Slice 8 12,038462
Slice 9 12,576923
Slice 10 13,115385
Slice 11 13,653846
Slice 12 14,192308
Slice 13 14,730769
Slice 14 15,269231
Slice 15 15,807692
Slice 16 16,346154
Slice 17 16,884615
Slice 18 17,423077
Slice 19 17,961538
Slice 20 18,5
Slice 21 19,038462
Slice 22 19,576923
Slice 23 20,115385
Slice 24 20,653846
Slice 25 21,192308
Slice 26 21,730769
Slice 27 22,289933
Slice 28 22,8698
Slice 29 23,449666
Slice 30 24,029532

5,369859
7
5,325251
1
5,301533
6
5,298600
6
5,316439
5,355128
8
5,414845
5,495861
5
5,598557
4
5,723426
8
5,871090
5
6,042313
3
6,238025
7
6,459352
4
6,707650
5
6,984559
4
7,292069
3
7,632613
8
8,009201
4
8,425603
8
8,886636
8
9,420583
4
10,04161
3
10,74749
2
11,56196
9

33,834489

7,5009257

38,988889

8,6436286

43,69954

9,6879547

47,923722

10,624433

51,623719

11,444703

54,766812

12,14151

57,325313

12,708716

59,276634

13,141313

60,603397

13,43545

61,293592

13,588462

61,340779

13,598923

60,744352

13,466699

59,509868

13,19302

57,649459

12,780577

55,182343

12,233631

52,135456

11,558152

48,544257

10,762003

44,453734

9,8551555

39,919705

8,8499856

35,010513

7,7616439

29,809288

6,6085601

23,082092

5,1171767

15,386402

3,4110832

8,3941824

1,8609454

2,4019851

0,53250728 8

a. Material Lempung

Slope Stability

Report generated using GeoStudio 2012. Copyright 1991-2013 GEO-SLOPE


International Ltd.

File Information

Revision Number: 17
File Version: 8.2
Tool Version: 8.12.3.7901
Date: 11/05/2014
Time: 11:24:02
File Name: TUGAS 2.gsz
Directory: E:\DOCUMENT\Materi kuliah\JURUSAN\semester 4\Mekanika tanah\

Last Solved Date: 11/05/2014


Last Solved Time: 11:24:04

BAB 10 Project Settings


Length(L) Units: meters
Time(t) Units: Seconds
Force(F) Units: kN
Pressure(p) Units: kPa
Strength Units: kPa
Unit Weight of Water: 9,807 kN/m
View: 2D
Element Thickness: 1

BAB 11 Analysis Settings


11.1 Slope Stability
Kind: SLOPE/W
Method: Ordinary
Settings
PWP Conditions Source: (none)
Slip Surface
Direction of movement: Right to Left
Use Passive Mode: No

Slip Surface Option: Entry and Exit


Critical slip surfaces saved: 1
Optimize Critical Slip Surface Location: No
Tension Crack
Tension Crack Option: (none)
F of S Distribution
F of S Calculation Option: Constant
Advanced
Number of Slices: 30
F of S Tolerance: 0,001
Minimum Slip Surface Depth: 0,1 m
Optimization Maximum Iterations: 2.000
Optimization Convergence Tolerance: 1e-007
Starting Optimization Points: 8
Ending Optimization Points: 16
Complete Passes per Insertion: 1
Driving Side Maximum Convex Angle: 5
Resisting Side Maximum Convex Angle: 1

BAB 12 Materials
12.1 lempung
Model: Mohr-Coulomb
Unit Weight: 15 kN/m
Cohesion': 14 kPa

Phi': 14
Phi-B: 0

BAB 13 Slip Surface Entry and


Exit
Left Projection: Range
Left-Zone Left Coordinate: (0,058; 10) m
Left-Zone Right Coordinate: (4; 10) m
Left-Zone Increment: 5
Right Projection: Range
Right-Zone Left Coordinate: (8,888293; 7,689366) m
Right-Zone Right Coordinate: (11; 6) m
Right-Zone Increment: 5
Radius Increments: 2

BAB 14 Slip Surface Limits


Left Coordinate: (0; 10) m
Right Coordinate: (16; 2) m

BAB 15 Points
X (m)
Point 1
Point 2

0
0

Y (m)
0
10

Point 3
Point 4
Point 5

6
16
16

10
2
0

BAB 16 Regions
Material
lempung

Region 1

Points
1;2;3;4;5

Area (m)
120

BAB 17Current Slip Surface


Slip Surface: 108
F of S: E996
Volume: 16,591281 m
F of S Rank: 1
Exit: (4; 10) m
Entry: (11; 6) m
Radius: 4,7671722 m
Center: (8,7625669; 10,209492) m
17.1 Slip Slices

Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

X (m)
4,1111111
4,3333333
4,5555556
4,7777778
5
5,2222222
5,4444444
5,6666667
5,8888889
6,1190476
6,3571429
6,5952381
6,8333333
7,0714286

Y (m)
9,3782475
8,4730742
7,9799896
7,6006152
7,2878145
7,021339
6,7901321
6,5873425
6,4083734
6,2449918
6,0959964
5,965585
5,8520803
5,7541843

Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice
Slice

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

7,3095238
7,547619
7,7857143
8,0238095
8,2619048
8,5
8,7380952
8,9761905
9,2142857
9,452381
9,6904762
9,9285714
10,166667
10,404762
10,642857
10,880952

5,6708832
5,6013825
5,5450634
5,5014515
5,470195
5,4510498
5,4438695
5,4485999
5,4652767
5,494027
5,5350741
5,5887466
5,6554922
5,735898
5,830719
5,9409197

b. Material 3 Lanau

Slope Stability
Report generated using GeoStudio 2012. Copyright 1991-2013 GEOSLOPE International Ltd.

File Information

Revision Number: 10
File Version: 8.2
Tool Version: 8.12.3.7901

Date: 11/05/2014
Time: 11:44:54
File Name: tugas 3.gsz
Directory: E:\DOCUMENT\Materi kuliah\JURUSAN\semester 4\Mekanika tanah\
Last Solved Date: 11/05/2014
Last Solved Time: 11:44:56

BAB 18 Project Settings


Length(L) Units: meters
Time(t) Units: Seconds
Force(F) Units: kN
Pressure(p) Units: kPa
Strength Units: kPa
Unit Weight of Water: 9,807 kN/m
View: 2D
Element Thickness: 1

BAB 19 Analysis Settings


19.1 Slope Stability
Kind: SLOPE/W
Method: Ordinary
Settings

PWP Conditions Source: (none)


Slip Surface
Direction of movement: Right to Left
Use Passive Mode: No
Slip Surface Option: Entry and Exit
Critical slip surfaces saved: 1
Optimize Critical Slip Surface Location: No
Tension Crack
Tension Crack Option: (none)
F of S Distribution
F of S Calculation Option: Constant
Advanced
Number of Slices: 30
F of S Tolerance: 0,001
Minimum Slip Surface Depth: 0,1 m
Optimization Maximum Iterations: 2.000
Optimization Convergence Tolerance: 1e-007
Starting Optimization Points: 8
Ending Optimization Points: 16
Complete Passes per Insertion: 1
Driving Side Maximum Convex Angle: 5
Resisting Side Maximum Convex Angle: 1

BAB 20 Materials
20.1 LANAU
Model: Mohr-Coulomb
Unit Weight: 16 kN/m
Cohesion': 14 kPa
Phi': 21,5
Phi-B: 0

BAB 21 Slip Surface Entry and


Exit
Left Projection: Range
Left-Zone Left Coordinate: (15; 7) m
Left-Zone Right Coordinate: (18,685063; 15,107139) m
Left-Zone Increment: 4
Right Projection: Range
Right-Zone Left Coordinate: (22; 18) m
Right-Zone Right Coordinate: (23,82304; 18) m
Right-Zone Increment: 4
Radius Increments: 4

BAB 22 Slip Surface Limits


Left Coordinate: (0; 14) m
Right Coordinate: (24; 18) m

BAB 23 Points
X (m)
Point
Point
Point
Point
Point
Point
Point
Point

1
2
3
4
5
6
7
8

0
0
4
11
15
20
24
24

Y (m)
0
14
14
7
7
18
18
0

BAB 24 Regions
Region 1

Material
LANAU

Points
1;2;3;4;5;6;7;8

Area (m)
292

BAB 25Current Slip Surface


Slip Surface: 24
F of S: 0,852
Volume: 38,098523 m
Weight: 609,57636 kN
Resisting Moment: 5.428,2245 kN-m
Activating Moment: 6.369,4638 kN-m
F of S Rank: 1
Exit: (15; 7) m
Entry: (23,82304; 18) m
Radius: 14,732068 m
Center: (9,3210556; 20,593506) m

25.1 Slip Slices

Slice 1

X (m)

Y (m)

15,14705
9
15,44117
6
15,73529
4
16,02941
2
16,32352
9
16,61764
7
16,91176
5
17,20588
2

7,063322
5
7,193812
1
7,332108
1
7,478457
8
7,633134
2
7,796439
5
7,968708
7
8,150314
6
8,341672
6

PWP Base Normal


(kPa) Stress (kPa)

Frictional
Strength
(kPa)

Cohesive
Strength
(kPa)

3,5121259

1,3834632

14

10,283254

4,0506813

14

16,669011

6,5660981

14

22,653157

8,9233158

14

28,22002

11,116162

14

33,354532

13,138699

14

38,042262

14,985246

14

42,269463

16,650384

14

46,023113

18,128986

14

Slice 10

8,543248 0

49,290976

19,416232

14

Slice

8,755563
0
2

52,061662

20,507634

14

8,979208 0

54,324698

21,399068

14

56,070619

22,086804

14

57,291061

22,567549

14

57,978886

22,838491

14

58,128321

22,897355

14

57,735131

22,742473

14

54,416736

21,435322

14

48,634716

19,157724

14

42,94576

16,916785

14

37,379347

14,724116

14

Slice 2
Slice 3
Slice 4
Slice 5
Slice 6
Slice 7
Slice 8

Slice 9 17,5

Slice

17,79411
8
18,08823
11
5
18,38235
12
3
18,67647
13
1
18,97058
14
8
19,26470
15
6
19,55882
16
4
19,85294
17
1

9,214851
3
9,463256
Slice
4
9,725299
Slice
8
10,00199
Slice
6
10,29452
Slice
7
10,60426
Slice 18 20,14704
9
10,93287
Slice 19 20,44112
9
11,28238
Slice 20 20,7352
3
Slice 21 21,02928 11,65524
Slice

Slice 22 21,32336
Slice 23 21,61744
Slice 24 21,91152
Slice 25 22,2056
Slice 26 22,49968
Slice 27 22,79376
Slice 28 23,08784
Slice 29 23,38192
Slice 30 23,676

MATA KULIAH
DOSEN

1
12,05452
6
12,48416
5
12,94930
9
13,45696
3
14,01709
1
14,64476
3
15,36493
4
16,22541
17,34936
5

31,968316

12,592655

14

26,749634

10,536961

14

21,765461

8,5736431

14

17,06471

6,7219679

14

12,705405

5,0047922

14

8,7585329

3,4500779

14

5,3148803

2,093587

14

2,4990035

0,98438365 14

0,50584863

0,19925908 14

: MEKANIKA TANAH
: Dr. Ir. MUHAMMAD RAMLI, MT

TUGAS
PROGRAM GEOSTUDIO - SLOPE/W

OLEH :
MUH. ZULFIKAR A.
D621 12 272

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

GOWA
2014

Anda mungkin juga menyukai