Anda di halaman 1dari 5

Metode downhole adalah suatu metode geofisika bagian seismik yang outputnya berupa

pembacaan atau interpretasi struktur lapisan bawah permukaan bumi yang berupa sifat
material tanah dan batuan dengan memanfaatkan gelombang seismik langsung (direct wave)
yaitu gelombang P (pressure) dan S (shear), kemudian dicari kecepatan gelombang dalam
fungsi kedalaman. Berdasarkan hubungan kecepatan dengan kedalaman maka akan diketahui
struktur lapisan dan jenis material penyusun setiap lapisan. Penelitian ini menggunakan tiga
geofisik yang dikenal sebagai geophones triaksial yang memiliki arah tegak lurus. Data
lapangan yang didapat nantinya akan diolah lebih lanjut oleh aplikasi yang bernama
downhole yang berfungsi untuk menurunkan besaran kecepatan gelombang-P dan
gelombang-S menjadi besaran fisis modulus Bulk, Shear, dan rasio Poisson. Besaran fisis ini
digunakan untuk interpretasi bawah permukaan. Namun diperlukan juga data pendukung dari
studi geologi dan geokimia untuk mendukung interpretasi yang dilakukan. Aplikasi downhole
biasanya untuk kedalaman dangkal atau bidang geoteknik misalnya untuk melihat kondisi
tanah yang akan dibuat pondasi suatu konstruksi besar.

Gambar 1. Survei seismik downhole (asstgroup.com, 2015)

Metode ini memanfaatkan pembangkit gelombang (palu) dan geophone (reciever) dalam
lubang bor sebagai penerima gelombang. Metode ini merupakan metode dibawah seismik
refleksi karena metode ini langsung memanfaatkan gelombang pertama yang terdeteksi oleh
geophone tanpa melihat pantulan (refleksi) gelombang lainnya.

Gelombang P dan S

Gelombang P/Primer/Pressure merupakan salah satu jenis gelombang yang arah gerak partikelnya
searah dengan arah gelombang (longitudinal). Sedangkan gelombang S/Sekunder/Shear adalah jenis
gelombang yang arah gerak partikelnya tegak lurus dengan arah gelombangnya (transversal).
Gambar 2 arah rambat dan arah gerak partikel. a) gelombang p dan b) gelombang s (Sheriff,
1995)

Persamaan umum gelombang P dirumuskan sebagai berikut:


2
( 2 )=(+2)2 (1)

Dimana = + +

kemudian dapat diturunkan menjadi kecepatan gelombang P sebagai berikut :
+2 +4/3
=
=

(2)
Sedangkan untuk persamaan gelombang S sendiri dituliskan dalam bentuk :
2 ()
2
= 2 (x) (3)
Kemudian diturunkan menjadi kecepatan gelombang s menjadi :

= (4)
Keterangan
= densitas material (kg/m3)
= modulus Bulk
= modulus Shear

Gelombang primer memiliki kecepatan yang lebih cepat dibanding dengan gelombang sekunder. Hal
ini dikarenakan arah rambat gelombang primer (P) yang searah dengan arah gerak partikelnya.
Gelombang P biasanya dalam mitigasi bencana dijadikan sebagai peringatan akan datangnya
gelombang S yang mempunyai sifat merusak. Gelombang S sangat sulit dideteksi oleh geophone oleh
karena itu dilakukan pembentukan gelombang S sebanyak dua kali dengan arahnya saling berlawanan
(180).
Istilah-istilah dalam seismik yang perlu diketahui misalnya modulus Bulk, Shear, Young, dan rasio
Poisson. Modulus Bulk (k) adalah kemampuan suatu bahan ketika diberi beda tekanan sehingga benda
tersebut mengalami perubahan volume. Modulus shear () adalah kemampuan material atau bahan
ketika diberi gaya yang arahnya tegak lurus muka bidang (digeser). Sedangkan rasio Poisson ()
adalah perbandingan regangan transversal dengan regangan longitudinal.

Keterangan
= beda tekanan (Pa)
= beda volume (m3)
= selisih panjang transversal (m)
= selisih panjang longitudinal (m)
A = luas bidang (m2)
V = volume bidang (m3)
Ft = gaya arah transversal (N)
Fd = gaya arah longitudinal (N)

Prinsip Kerja Downhole Seismic


Penelitian ini menggunakan tiga geofisik yang dikenal sebagai geophones triaksial yang
memiliki arah tegak lurus.
Resitor

Kutub
Selatan Lilitan
Magnet
kawat

Kutub
Utara
Magnet
paku

Gambar 6. Geophone trixial (www.dosits.org, 2015)

Tujuan penggunaan geophone ini adalah untuk memudahkan dalam menentukan waktu
kedatangan gelombang S yang muncul setelah gelombang P. Gelombang S adalah gelombang
terpolarisasi. Karakteristik yang digunakan untuk mencegah waktu kedatangan akurat dari
gelombang S adalah dengan memanfaatkan sumber gelombang dengan arah pukulan yang
berbeda. Dengan mengevaluasi perubahan fasa o gelombang kedatangan, dapat ditentukan
pada saat kedatangan gelombang S setelah gelombang P. Gelombang geser diukur dengan
menggunakan palang dengan dimensi 225 x 22 x 20 cm dan dilipat secara horizontal. Jarak
dari pusat borehole ke palang adalah 2 meter dan interval sampling untuk mengukur
parameter yang diinginkan pada lubang bor adalah 1 m untuk kedalaman 0 sampai 11 m dan
2 m untuk 11 sampai batas terukur. Dalam penelitian di journal ini menggunakan teknologi
UCG. Teknik UCG ini fungsinya untuk mengetahui keadaan lapisan batuan yang berada
diatas lapisan batubara. Data seismik lubang bor adalah salah satu data yang dibutuhkan
untuk mengetahui karakteristik geoteknik perlapisan batuan yang berada di dekat permukaan.
Sebelumnya sifat fisik, mekanik dan dinamik batuan pada formasi sama meskipun pada
lokasi berbeda dianggap mempunyai karakteristik yang sama.
Keunggulan dan Kelemahan Downhole Seismic
Dalam metode downhole seimic ini memiliki kelebihan yaitu biaya yang digunakan untuk
melakukan pengeboran batubara lebih efektif dibandingkan dengan cross hole, dan usaha
yang digunakan lebih efektif. Namun, pada metode downhole seismic memiliki kelemahan,
yaitu metode downhole hanya bisa menjangkau kedalaman yang dangkal.

Daftar pustaka
Mayne, P.W., Christopher, B.R., DeJong, J., 2001.Geotechnical site characterization, Manual
on Subsurface Investigations, National Highway Institute Publication No. FHWA
NHI-01-031 Federal Highway Administration Washington, DC., p. 5-27.
https://asyafe.wordpress.com/2008/12/01/teori-seismik-elastisitas-medium/ (Diakses pada
tanggal 31 oktober 2017 pukul 18.19 WIB)
Eksperimen Fisika II. 2015. Modul Seismik Downhole. Fisika ITB : Bandung.
Sheriff, R. E. Geldart, L. P. 1995. Exploration Seismology 2nd ed. Cambridge University
Press : Cambridge.
Heriyanto, Mohammad.2015.Interpretasi Data Metode Eksplorasi Geofisika: Seismik
Downhole. Institut Teknologi Bandung: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai