Metode Grafis
Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Metode CREMONA
Metode Cremona pada dasarnya sama dengan metode keseimbangan titik buhul, tetapi pada metode Cremona diagram lukisannya digabungkan menjadi satu dan hasilnya disebut dengan Diagram Cremona.
2. 3.
4.
5.
Tetapkan skala gaya yang akan digunakan dan arah putaran poligon gaya. (searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Hitunglah reaksi peletakannya. Buat poligon gaya, dimulai pada titik buhul yang maksimum mempunyai 2 gaya batang tidak diketahui. Mulailah dari gaya yang diketahui paling awal sesuai arah putaran yang ditetapkan. Posisi gaya tiap batang selalu sama dengan posisi batang, yang berbeda adalah arahnya, apakah meninggalkan titik buhul yang ditinjau atau menuju titik buhul yang ditinjau tersebut. Setelah poligon gaya terbentuk (awal-akhir bertemu pada 1 titik), tentukan titik buhul yang ditinjau dengan pertimbangan arah putaran dan gaya-gaya dari batang yang tidak diketahui.
Dari proses di titik buhul A diperoleh : Gaya batang d1 = - 1000N Gaya batang b1 = + 600N
Dari proses di titik buhul C diperoleh : Gaya batang a1 = - 1200N Gaya batang d2 = + 1000N
Dari proses di titik buhul D diperoleh : Gaya batang d3 = 0 Gaya batang b2 = + 1200N
Dari proses di titik buhul E diperoleh : Gaya batang a2 = - 1200N Gaya batang d4 = 0
Dari proses di titik buhul F diperoleh : Gaya batang d5 = + 1000N Gaya batang b3 = + 600N
Metode CULLMAN
Perhitungan gaya batang dengan metode Cullman adalah dengan cara memotong batang yang akan dihitung gayanya seperti pada metode Ritter. Metode ini lebih baik digunakan jika gaya batang yang akan dihitung terbatas jumlahnya.
Potongan seperti gambar di atas berada dalam keadaan seimbang. Gaya-gaya luar (200N, 800N, dan 400N) mempunyai RL = 200N (arah ke atas). Dengan demikian maka resultan dari gaya batang a2, d4, dan b2 juga mempunyai RD = 200N (arah ke bawah).
Jumlah gaya di titik buhul A = 600N (arah ke atas) dan gaya di titik simpul D = 400N (arah ke bawah), perpanjang masing-masing garis kerja gaya tersebut. Tentukan satu titik (titik a) pada garis kerja gaya (600N) dan titik b dengan jarak 600N dari titik a serta titik c dengan jarak (400N) dari titik b. Buat garis tegak lurus ac sampai memotong garis kerja gaya (400N) di titik d, hubungkan titik c dengan titik d. Buat garis sejajar ad melalui titik b, perpanjang garis cd sampai memotong garis yang melalui titik b. Perpotongan garis ini adalah letak garis kerja resultan gaya-gaya luar (RL).