KALIANDRA
LAPORAN PRAKTIKUM
PERAMBATAN
3714100025
GELOMBANG
MATA KULIAH EKSPLORASI SEISMIK
DOSEN PENGAMPU: Firman Syaifuddin S.Si., M.T.
Disusun oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Metode seismic merupakan salah satu
metode yang paling umum digunakan
dalam bidang geofisika dalam mencitrakan
kondisi
bawah
permukaan
bumi
(subsurface) dengan prinsip perambatan
gelombang mekanik. Metode seismik
terbagi menjadi dua macam yaitu seismik
refleksi dan seismik refraksi namun untuk
eksplorasi minyak dan gas metose seismik
yang sering digunakan seismik refleksi
karena dapat memberikan informasi yang
lebih lengkap dan baik mengenai keadaan
struktur
bawah
permukaan.
Pada
praktikum kali ini, fokusan akan mengarah
kepada pengolahan data seismic dan
konsep penjalaran gelombang seismic.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Memahapi sifat penjalaran gelombang
dengan prinsipnya
2. Mengenalkan
dan
mengajarkan
mahasiswa
untuk
menggunakan
software Tesseral.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Gelombang Seismik
Gelombang seismik adalah gelombang elastik
yang merambat dalam bumi. Bumi sebagai medium
gelombang terdiri dari beberapa lapisan batuan yang
antar satu lapisan dengan lapisan lainnya
mempunyai sifat fisis yang berbeda. Ketidakkontinuan sifat medium ini menyebabkan
gelombang seismik yang merambatkan sebagian
energinya dan akan dipantulkan serta sebagian
energi lainnya akan diteruskan ke medium di
bawahnya.
Suatu sumber energi dapat
menimbulkan
bermacammacam
gelombang,
asingmasing merambat dengan cara yang berbeda.
Gelombang seismik dapat dibedakan menjadi
dua tipe yaitu:
1. Gelombang badan (body waves) yang
terdiri
dari
gelombang longitudinal
Gamb
ar 2.1 Pergerakan Gelombang P dan S.
Persamaan gelombang longitudinal dan persamaan
gelombang transversal dapat diturunkan dari
persamaan persamaan berikut ini :
u= Px
Pxx
....(2.1)
u
+2 x
u v
+ )
y x
....
P XZ =
u w
+
)
z x
....
E
(1+ )(12 )
....
....
(2.2)
P XY
(2.3)
(2.4)
Dimana,
(2.5)
E
= 2( 1+ )
....(2.6)
sehingga didapat,
Vp
Vs
2
t
2
= ( +2
( )
V p2 V s
2
2
2( V pV s )
....(2.7)
22
12
2
t
....
2
E = 2 V s (1+
1
V 2 t 2
....
...
(2.14)
Lalu substitusikan persamaan (2.20) dengan
persamaan (2.21) diatas, akan diperoleh persamaan
Modulus Young, yaitu :
(2.9)
Vp =
...(2.13)
dari persamaan gelombang transversal dan
persamaan (2.12) maka akan didapat hubungan :
+ 2
....
E=
2
s
(3 V 2p4 V 2s )
(V 2p V 2s )
...
(2.15)
(2.10)
Vs =
....
(2.11)
Apabila lapisan tanah mendapatkan
gangguan yang ditimbulkan oleh gaya-gaya luar,
maka gelombang longitudinal akan mengalami
tekanan (compresional) sehingga volumenya
berubah dengan kecepatan
Vp
sedangkan
V s . Dari
Vp
Vs
(2.12)
+2
....
Modulus Young
: (E) yaitu ukuran
dari perbandingan stress uniaksial terhadap
strain dengan arah yang sama. Bisa juga
diartikan sebagai ketahanan suatu benda
untuk melawan perubahan panjang akibat
adanya tegangan.
Konstanta Lame : () Greatly Simplifier
hookes law.
Poisson Ratio :
( )
yaitu
BD = v1 t
AE = v2 t
r = sudut bias
n = indeks bias bahan
(e-dukasi.net, 2011)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pemodelan Geologi
karena