Anda di halaman 1dari 32

LEMBAR PENGESAHAN

HIBAH KOMPETENSI TAHUN 2011


Judul Kegiatan

2.
3.
4.

5.

6.
7.

8.

: PEMETAAN POTENSI AIR BAWAH


PERMUKAAN DI DAERAH KARST
(STUDI KASUS: KABUPATEN PACITAN)
1. Kata Kunci (5 kata) :Potensi
air,
VLF,Geolistrik, Karst,
Jenis Kegiatan
: Penelitian
Nama Ketua Tim Pengusul
: Dr.A.Syeful,Bahri, S.Si,MT
Jurusan
: Teknik Geofisika
Fakultas
: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Alamat
: Perumahan ITS-Sukolilo, JL. Teknik Komputer
IV/U-120, Surabaya 6011
No. Telepon/Faks
: 031-5939301
E-mail
: syaeful_b@geofisikaits.ac.id
Lamanya Kegiatan
: 1 tahun (keseluruhan)
Nama dan alamat lengkap peers
- dari dalam negeri
: .......................................................................
........................................................................
- dari luar negeri
:
Biaya yang diajukan
:
Biaya keseluruhan yang diajukan
: Rp. 50.000.000,Biaya yang diusulkan (tahun 2011)
: Rp. 50.000.000,-

Surabaya, 10 Maret 2014


Ketua Tim Peneliti

Dr.A.Syaeful Bahri,S.Si,MT
NIP. 19690906 199702 1 001

Mengetahui
Ketua LPPM - ITS

Prof. Dr. Darminto, M.Sc.


NIP. 19600303 198701 1 002

Abstrak
Pacitan merupakan daerah yang terletak di Jawa Timur bagian selatan dan berbatasan
dengan Propinsi Jawa Tengah. Kondisi fisik daerah tersebut hampir 85% berupa
pegungan kapur (karst) dan perbukitan yang membujur dari gunung kidul sampai ke
Kabupaten Trenggalek. Permasalahan utama daerah tersebut adalah ketersediaan air
bersih untuk kebutuhan sehari hari dan untuk areal pertanian. Sekitar 47 desa yang
tersebar di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Paitan Timur dan Pacitan Barat sangat
memprihatinkan, karena kekurangan air. Padahal sebenarnya daerah karst mempunyai
potensi air, bahkan potensinya sangat melimpah. Potensi air di daerah karst terdapat
pada sungai-sungai bawah permukaannya, yaitu berupa terusan gua- gua yang dialairi
air. Namun usaha pencarian aliran sungai bawah permukaan dengan menelusuri
langsung masih belum maksimal karena luasnya cakupan wilayah dan kondisi topografi
bawah permukaan yang sangat ekstrim sulit dan kadangkala tidak mungkin untuk
dijelajahi. Metode VLF-EM ini adalah metode geofisika yang dapat memetakan sumber
air bawah tanah (sungai bawah permukaan) dengan lebih mudah. Karena sifat metoda
VLF-EM ini masih kualitatif, maka untuk mendapatkan data yang lebih valid maka
dilakukan pengukuran geolistrik sebagai data pengikat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan potensi air di daerah karst Pacitan
dengan memetakan sungai-sungai bawah permukaannya. Kondisi daerah Pacitan
direkomendasikan pada penelitian ini menjadi perhatian yang serius mengingat
permasalahan ketersedian air. Diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak terkait
dalam menentukan lokasi-lokasi yang prospek untuk melakukan pengeboran sumur.
Sehingga air yang diperoleh dari sumur tersbut bisa dimanfaatkan secara maksimal
oleh masyarakat sekitarnya.
Kata kunci : Kekeringan, Karts, VLF-EM, Geolistrik

1. PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Daun pepaya merupakan daun dari buah pepaya yang memiliki bentuk seperti
jari-jari yang simetris. Daun ini memiliki rasa pahit yang membuat banyak orang
enggan untuk mengonsumsi ataupun mengolahnya. Padahal, daun pepaya mengandung
senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit berat serta memiliki
khasiat untuk kecantikan tubuh. Penelitian dan eksperimen pada daun pepaya pun telah
dilakukan, daun ini memiliki enzim yang merupakan komposisi penting untuk tubuh
yang bernama papain and chymopapain. Selain itu, pohon pepaya juga banyak dijumpai
di berbagai tempat dan bukan merupakan tumbuhan yang langka. Daun pepaya jarang
digunakan daripada buahnya sendiri, daun pepaya biasanya hanya digunakan dalam
membuat masakan atau obat tradisional. Oleh karena itu, dengan dibuatnya proposal
pengabdian masyarakat ini, diharapkan daun pepaya dapat dimanfaatkan secara optimal
serta dapat dijadikan suatu produk unggul untuk kesehatan dan kecantikan. Dalam hal
ini pembuatan produk dari daun pepaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
pedesaan dengan membuka lapangan pekerjaan baru.

1.2.

Road Map dan Tujuan Penelitian

A. Road Map
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat terintegrasi yaitu dengan
menggunakan VLF-EM dalam pencarian sungai air bawah tanah, di daerah Karst
dengan metode geolistrik sebagai kontrol data VLF. Hasil dari pengolahan dan
intepretasi data VLF dan VES akan di kaitkan dengan kondisi geologi dan hidrogeologi
dari daerah penelitian tersebut sehingga hasilnya lebih akurat. Oleh karena itu
penelitian ini memerlukan satu ahli dari bidang VLF yang telah mempunyai jejak
rekam penelitian pada masing-masing bidangnya.

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan respon VLF akibat sungai bawah permukaan dari pemodelan
2. Mendapatkan hasil interpretasi terbaik posisi dan kedalaman sungai bawah
permukaan dari data VLF-EM dan Geolistrik (VES).
3. Mendapatkan peta aliran sungai bawah permukaan yang diinterpretasi secara
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil-hasil penelitian yang berada dalam ruang lingkup tujuan di atas akan
merupakan modal dasar baik dalam pengembangan penelitian lebih lanjut maupun
dalam aplikasinya untuk pengembangan wilayah dan potensi pariwisata, ekonomi dan
sumber daya alam di daerah tersebut.
1.3.

Target Luaran

Keluaran utama atau hasil dari penelitian yang berguana untuk menunjang sektor
pengairan dan sektor pariwisata adalah :
1. Peta aliran aliran sungai bawah tanah di daerah Karst Kab.Pacitan menggunakan
VLF-EM
2. Sayatan dari aliran sungai bawah tanah di daerah Karst Kab.Pacitan menggunakan
geolistik
3. Penentuan rekomendari letak sumur bor di Kab.Pacitan yang berperan penting
dalam peneingkatan jumlah air bersih untuk minum dan pengairan
4. Peta kemenerusan aliran gua-gua bawah tanah di kab.Pacitan yang berperan penting
dalam peningkatan sektor pariwisata di daerah tersebut
Berdasarkan luaran dari peneltian ini, dapat disusun suatu kebijakan
pengembangan wilayah dan tata guna lahan. Kebijakan tersebut ditujukan untuk
penyediaan air bersih pada masyarakat dan untuk pengembangan pada sektor pertanian
dan sekaligus pariwisata.Untuk pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, penelitian ini akan menyumbang secara berarti karena obyek penelitian
mengungkap keunggulan lokal (local indigenous) berupa kekhasan kondisi kebumian
di daerah Kab.Pacitan. Sumbangan tersebut dapat disajikan melalui publikasi pada
jurnal terakreditasi nasional dan internasional, peningkatan jumlah model pembelajaran
di bidang ilmu kebumian..
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Dasar Very Low Frequency (VLF)
VLF merupakan metoda pasif yang menggunakan rdiasi gelombang em dari
pemancar militer (ada sekitar 42 global tanah pemancar komunikas militer) yang
beroperasi di frekuensi VLF band (15 30 kHz) sebagai medan elektromagnetik
primer. Medan elektromagnetik primer sebuah pemancar radio, memiliki komponen
medan listrik vertikal Epz dan komponen medan magnetik horizonal Hpy tegak lurus
terhadap arah perambatan sumbu x. Medan elektromagnetik yang dipancarkan antena
pemancar selanjutnya akan diterima stasiun penerima dalam empat macam perambatan
gelombang, yaitu: gelombang langit, gelombang langsung, gelombang pantul, dan
gelombang terperangkap. Dalam survey, gelombang yang sering ditemui adalah
gelombang langit.
Pada jarak yang cukup jauh dari antena pemancar, komponen medan
elektromagnetik primer dapat dianggap sebagai gelombang yang berjalan secara
horizontal. Jika di bawah permukaan terdapat suatu medium yang konduktif maka
komponen medan magnetik dari gelombang elekromagentik primer akan menginduksi
medium tersebut sehingga akan menimbulkan arus induksi (Eddy Curernt), Esx.
Arus eddy akan menimbulkan medan elektromagnetik baru yang disebut
medan elektromagnetik sekunder, Hs, yang mempunyai komponen horizontal dan
komponen vertikal. Medan magnetik ini mempunyai bagaian yang sefase (in-phase)
dan berbeda fase (out-of-phase) dengan medan primer. Adapun besar medan

elektromagnetik sekunder sangat tergantung dari sifat konduktivitas benda di bawah


permukaan. Paal (1965) juga telah berhasil mengamati dari gelombang radio pada
frecuency VLF dapat digunakan untuk zona prospek konduktif dari deposit mineral.

Gambar 2.1 Distribusi medan elektromagnetik untuk metode VLF dalam polarisasi
listrik dengan sinyal di atas sebuah dike konduktif vertikal (Bosch dan
Muller, 2010)

2.2 Metoda VLF-EM


Gelombang Em yang terdeteksi oleh antena penerima merupakan nilai medan
magnetk total Hr dari medan primer Hp yang langsung menjalar melalui udara
ataupun yang dipantulkan oleh ionosfer bumi, dan medan sekunder

Hs hasil

induksi elektrmagnetik pada konduktor, dimana Hp > Hs. Sehingga besar Hs dan Hr
bergantung pada ruang, waktu dan frekuensi.Dikarenakan kondisi medan jauh,
besar Hp tidak bergantung terhadap ruang,Respon EM yang terukur pada penerima
akan memiliki beda fase yang berbeda antara medan primer dan medan
sekuder,secara matematis dapat ditulis
H r=H p+ H s
H r=|H p|eit +|H s| eit
Dengan frekuensi pemancar

f =( /2 )

(1)

dan pergeseran fase ( ) antara

komponen medan magnetik primer dan sekunder.Informasi ini dapat diolah untuk

menentukan ukuran dan nilai konduktivitas dari suatu konduktor yang terdapat di
bawah permukaan bumi.tuk vektor,kompnen komponen medan
Adapun ungkaoan dalam bentuk vektor, komponen komponen medan

magnetik mempunyai bentuk :

0
0
0
H Ry = H Py + H Sy
H Rz
0
H Sz

( )( )( )

.(2)

Hasil dari pengukuran metoda VLF-EM adalah inphase dan quadrature yang akan
merupakan rasio dari HRz / HRy dan merefleksikan perubahan distribusi resistivitas
di bawah permukaan.

2.3 Metode Geolistrik VES


Pada prakteknya arus listrik dimasukkan melalui elektroda C1 dan C2.
sedangkan beda potensial diukur dengan elektroda potensial P 1 dan P2 yang
terletak antara C1 dan C2. Susunan elektroda arus ganda di permukaan medium
homogen ditunjukkan dalam gambar 2.2 di bawah ini :

Gambar 2.2 Susunan elektroda ganda di permukaan medium homogen


Sehingga dari persamaan (3) beda potensial pada P1 akibat arus yang
diinjeksikan pada C1 dan C2 didapatkan persamaan sebagai berikut ;

VP1

I 1 1
( )
2 r1 r2

(3)

dan beda potensial di P2 dirumuskan sebagai berikut ;

VP 2

I 1
1
( )
2 r3 r4
(4)

sehingga bisa kita dapatkan beda potensial antara P1 dan P2 dari persamaan (3)
dan (4) sbagai berikut ;
V

dimana

K=

I
2

1 1 1 1


r1 r2 r3 r4

1 1 1 1
2

r1 r2 r3 r4

KV / I

atau dapat ditulis


1

(5)

K adalah faktor geometri yang besarnya sangat tergantung dari jarak antar elektroda
yang digunakan dalam pengolahan data. Gambar 2.2 adalah ilustrasi penjalaran arus
oleh dua elektroda arus dalam media homogen dengan titik sounding berada di
tengah elektroda arus.

2.4

+V-

2.5
2.6
2.7
2.8
2.9

Gambar 2.3 Distribusi potensial dan aliran arus oleh sumber arus ganda di
permukaan

Pada gambar 2.3 di atas, garis aliran arus dan bidang equipotensial pada C1
terdistorsi akibat adanya penjalaran arus pada C2. Dalam medium yang homogen,
besar potensial adalah konstan dan simetris terhadap elektroda. Akibat pengaruh
arus pada elektroda C2, maka bidang equipotensial yang terbentuk akan semakin
berbentuk tidak setengah bola silinder. Jika jarak antar elektroda C1 dan C2
diperbesar, maka equipotensial bernilai lebih kecil dari setengah permukan bola
silinder
Bila mediumnya tidak homogen isotrop, maka resistivitasnya disebut
resistivitas semu. Dengan menggunakan susunan elektroda tertentu maka harga K
dapat diketahui. Beda potensial dan arus yang dialirkan dapat diukur. Dengan
demikian resistivitas semu dapat dihitung.

2.4 Geologi daerah Pacitan


Bila ditinjau dari struktur dan

jenis tanah Kab Pacitan ini berasal dari

Assoiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran
Tuf dengan Vulkanik serta komplek Litosol kemerahan yang ternyata di dalamnya
banyak mengandung potensial bahan galian mineral.
Pacitan disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung
timur Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau jawa dengan
rentang sekitar 80 km dan lebar 25 km.Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas
yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala
Milosen (dimulai sekitar 21 juta 10 juta tahun silam). Endapan itu kemudian
mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling
muda dan paling singkat (sekitar 500 ribu tahun silam-sampai sekarang). Endapanendapan itu kemudian tererosi oleh sungai maupun perembesan perembesan air
hingga membentuk suatu pemandangan KARST yang meliputi ribuan bukit kecil.
Ciri-ciri pegunungan karst ialah berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau setengah
bulatan.(www.pacitankab.go.id)

3. METODE PENELITIAN
Tahapan dari peneliatan dari pengukuran VLF dan Geolistrik untuk memetakan
sungai bawah permukaan di daerah karst Kab. Pacitan adalah sebagai berikut :

Inventarisasi Peta Geologi


Survey Pendahuluan

Desain akuisis VLF

Desain akuisis Geolistrik

Pengukuran VLF

Pengukuran Geolistrik
Pengolahan Geolistrik

Pengolahan data VLF


Koreksi Filter Moving
Topograf

average Filter

Filter Krous - Hjelt

Fraser

Analisa
Intepretasi
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Rekomendasi
Diagram Alir penelitian apabila dijabarkan sebagai berikut :
1. Inventarisasi peta geologi
Peta geologi daerah penelitian digunakan untuk mengetahui secara global
geologi, formasi dan jenis batuan daerah penelitian. Pengetahuan ini diperlukan
sebagai bekal awal untuk merancang survey pendahuluan.
2. Survey pendahuluan
Survey ini dilakukan dengan membandingkan antara geologi yang ada dilapangan
dan peta geologi. Hasil survey ini, digunakan sebagai acuan dalam sebaran
pengambilan data VLF. Survey ini dilakukan agar akuisisi titik-titik data VLF
mewakili kondisi geologi secara keseluruhan daerah penelitian.
3. Desain akuisisi pengukuran VLF

Desain akuisisi didasarkan pada peta geologi dan survey pendahuluan.


Keberhasilan desain akuisisi ini adalah penentuan titik-titik lokasi yang dapat
mewakili penggambaran geologi setempat.
4. Akuisisi data VLF
Pengambilan data di lakukan di beberapa titik yang berbeda sesuai dengan desain
akuisisi data microtremor pada wilayah penelitian.
5. Pengolahan data VLF
Agar mudah di intepretasi, data lapangan hasil pengukuran harus diolah terlebih
dahulu.Tahapan pengelolaan data pada VLF ini antara lain:
a. Koreksi Topografi
Pengukuran VLF pada penelitian ini di lakukan pada daerah karst
Pacitan, yang memiliki variasi topografi.Jika toipografi daerah penelitian
tidak datar,maka ada 2 hal yang mempengaruhi haasil pengukuran VLF :
1

Pada bidang miring medan sekunder akan sejajar dengan bidang


miring

tersebut,sedangkan

medan

primer

aka

tetap

horizontal.Akibatnya resultan kedua medan tersebut akan


2

mengikuti kemiringan topografi(Baker dan Mayer,1980)


Peristiwa pemantulan medan primer oleh bidang miring, pantulan
ini akan bersuperposisi dengan medan primer semula.

Efek topografi tersbut dapat dilihat pada Gambar, .Pada penelitja ini
data VLF dikoreksi topografi dengan cara Baker dan Myer.Koreksi ini
berdasarkan studi model laboratorium, yaitu dengan meletakkan posisi benda
konduktif pada kemiringan topografi yang bervariasi, pengaruh topografi
berbanding lurus terhadap kemiringan.Sehingga hubungan antara kemiringan
ddengan koreksi topografi dapat diperlihatkan pada Gambar

Gambar 3.2. Efek Topografi pada aliran arus VLF dan meedan magnetik: (a) Polarisasi medan
listrik, (b) Polarisasi medan magnetik (McNeil dan Labson,1987)

Gambar 3.3 Hubungan antara kemiringan lereng dengan besarnya koreksi topografi(Baker dan
Mayer,1980)
Adapun prosedur koreksi topografi dari Baker dan Mayer tersebut
adalah sebagai berikut: Komponen real dan imajiner hasil pembacaan dirata
ratakan dan hasilnya diletakkan pada posisi tengahnya. Kemudian koreksi

topografi yang sesuai dengan kemiringan ditmbahkan pada hasil perata-rataan


sebelumnya.Persamannya dapat ditulis :
R(1,2)=
Dimana :

R 1 + R2
TC ..(3)
2

R1 adalah pembacaan data VLF pada stasiun 1 (%)


R2 adalah pembacaan data VLF pada stasiun 2 (%)

b. Filter Moving Average


Metode filter moving average digunakaan untuk memisahkan data yang
mengandung frekuensi tinggi dan rendah.Data yang mengandung
frekuensi tinggi diasumsikan sebagai sinyal,sedangkan data yang
berfrekuensi rendah diasumsikan sebagai gangguan (noise).Metode ini
dilakukan dengan cara merata- rata nilai anomali dibagi dengan jumlah
jendela yang digunakan.Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai
berikut :
^
y i=

Dengan

k=

N 1
2

1
N

i+k

j =i=k

y i .(4)

, dimana k adalah jumlah pengkuran data yang

hilang akibat dilakukan filtering dan N adalah panjang interval


smoothing atau lebar jendela.
c. Filter Fraser
Titik dimana tilt-angel mengalami persilangan dari polaritas positif
menjadi negatif diintepretasikan sebagai posisi konduktor yang
menyebabkan anomali.Dalam satu profil, persilangan ini terlihat cukup
jelas,namun ketika diplot kedalam bentuk peta,letak dari semua titik
nol(inflection point) tidak dapat diidentifikasikan dengan mudah.Salah
satu cara menyelesaiakan adalah dengan menggunakan filter yang
ditemukan oleh fraser (1969) yang dinamakan filter fraser.Filter fraser ini
di desain untuk membagi data tilt angle dengan 900, sehingga persilangan
menjadi

maksimum(peak).Filter

ini

juga

melemahkan

panjang

gelombang yang terlau besar untuk mengurangi efek topografi.Selain itu

filter ini mengurangi efek pelemahan dari variasi temporal kuat sinyal
pemancar.
Prinsip dasar fraser ini adalah menggunakan 4 buah titik yang berurutan,
dengan cara mengurangakan jumlah dari data ke-3 dan ke-4 terhadap
jumlah nilai data ke-1 dake-2.Kemudian diplot pada titik tengah antara
data ke-2 dan data ke-3. Secara metematis dapat ditunjukka sebagai
berikut :
Fn =(M n +2+ M n +3)(M n + M n+1 ) ..(5)
Contoh Penerapan dari filter Fraser ini dapat dilihat pada Gambar

Gambar 3.4 Respon pengukuran dari model sintetik dengan mengaplikasikan


filter fraser.Titik titik hijau memperlihatkan posisi benda pada sumbu-x,
untuk:a) Data sintetik VLF-Em, terdiri dari data real(merah) dan imajiner
(biru), b) Data terfilter Fraser dan (c) Model benda resistivitas ddengan harga
200 ohm-m

d. Filter Krous-Hjelt
Filter Karous-Hjelt merupakan filter yang dikembangakan dari konsep
medan magnetik yang berhubungan dengan aliran arus listrik.Filter ini
dikembangakan dari filter statistika linier berdasarkan atas filter Fraser
dan Teori medan linier dari Bedat dan Piersol.Filter ini mengahasilkann
profil kedalaman dari rapat arus yang diturunakan dari nilai komponen
vertikal

medan

magnetik

pada

setiap

titik

pengukuran.Rumus

matemamatisnya dapat dituliskan


KH n=0.102 M n3 +0.059 M n20.561 M n 1 +0.561 M n+10.059 M n+ 2+0.102 M n+3
...(6)
Dimana Mn=Hz+Hx adalah nilai yang terukur pada alat.
Filter Karos-Hjelt menghitung sumber arus akicalaen pada kedalaman tertentu
yang umumnya dikenal sebagai rapat arus.Posisi rapat arus ini dapat menjadi
alat untuk mengintepretasikan lebar dan kemiringan sebuah benda anomali pada
Gambar

Gambar 3.5 Rapat arus ekivalen yang dihitung dengan menggunakan filter karousHajelt: (a) inphase dan (b) quadrature.Kotak bergaris hitam adalah posisi benda
anomali sebenarnya.
6. Pengambilan dan Pengolahan Geolistrik VES

Setelah dilakuakan pengukuran dan intepretasi data dari VLF untuk memastikaan
keabsahan dari daerah aliran

4. ORGANISASI TIM
4.1 Organisasi Tim Peneliti
Supaya penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan,
maka tim peneliti merupakan tenaga yang ahli dalam bidangnya masing-masing dengan
pembagian tugas sebagai mana pada tabel 4.1
Peneliti
Jabatan dalam
Tim

Nama
No.
NIP

Tugas dalam TIM

Alokasi Waktu

Dr. A.Syaeful Bahri

Ketua

Bertanggung
jawab
keseluruhan penelitian dan
mengkoordinasi
anggota
peneliti.

19690906 199702 1 001

12 Jam / Minggu

Menganalisis,
dan
interpretasi data VLF-EM
dan
Geolistrik
untuk
menghasilkan rekomendasi
dalam pemanfaatan potensi
sumber
air
bawah
permukaan.

Dr. Widya Utama, DEA

Anggota

Desain pengukuran Metoda


VLF-EM dan Geolistrik

19611024 198803 1 001

10 Jam / Minggu

Menganalisis data VLF-EM


dan Geolistrik

Mahasiswa
No

Nama / NRP

Mahasiswa

Juan Pandu GNR

S1

Judul TA / Thesis
Pemetaan Sungai Bawah
Permukaan dengan Metoda
VLF-EM di daerah Karst

Status
Kemajuan
Proposal

Pacitan
3

Ahmad Mustoin

S1

Pemetaan Potensi Sumber air


bawah permukaan di daerah
Karst Pacitan

Proposal

4.2 Jadwal
Tabel 4.2 Jadwal pelaksaan penelitian tahap 1 (2010)
No.

Kegiatan

Bulan
I

II

III

IV

Indikator Kinerja
VI

VII

VIII

a.
Penelusuran data sekunder:
data hydrogeologi, data potensi
sosial-ekonomi, peta geologi dan
peta tomografi.

Ketersediaan data
kegiatan penelitian.

b. Pengurusan perijinan survei

Ada persetujuan dan ijin survei dari instansi


terkait

a. Penentuan posisi dan lokasi


titik ukur VLF

Jejaring titik ukur dan rencana tindak akuisisi


data
lapangan
tersedia,
siap
untuk
dilaksanakan.

sekunder

pendukung

b. Penentuan metodologi akuisisi


data di lapanan secara rinci.

Akuisisi data VLF di lapangan.

Data VLF yang valid dapat diperoleh.

Pemrosesan dan Analisa data


VLF

Intepretasi data VLF sehingga anomali dari


aliran sungai bawah tanah bisa terlihat.

a. Koreksi Topografi

b. Filter Moving Average


c. Filter Fraser

d. Filter Krous-Hjelt

Pengambilan data Geolistrik

data geolistrik sebagai pengntrol data VLF

Penggabungan dari 2 Data VLF


dan Geolistrik

Analisa secara integral daerah penelitian


sehingga data hasil intepretasi bisa lebih valid

Penyusunan draf laporan

Draft laporan akhir tersedia: sebagai bahan


untuk laporan akhir dan bahan penulisann
makalah publikasi (seminar dan jurnal)

a.
Publikasi
hasil-hasil
penelitian: seminar di lingkungan
ahli kebumian (IAGI dan HAGI)

Makalah seminar dan makalah untuk jurnal


dapat tersusun dengan baik dan memenuhi
persyaratan yang ada.

b. Penulisan draft makalah untuk


publikasi pda jurnal nasional /
internasional terakreditasi

Penyusunan laporan akhir

Laporan akhir yang berisi peta dugaan aliran


sungai bawah tanah dan rekomendasi tempat
pengeboran sumur bor

4.3 Anggaran Biaya


1. Rekapitulasi Anggaran Dana yang diusulkan
No

Uraian

Jumlah (Rp)

1 Gaji dan Upah


2 Bahan Habis Pakai, Perjalanan dan Peralatan
3 Lain-Lain

18,380,000
25,540,000
6,080,000

Jumlah

50,000,000

Gaji dan Upah

Pelaksana
Kegiatan
Ketua Tim
Peneliti

No.
1
2
3
4
5

Jumlah
32 minggu

Jumlah
Jam/Minggu Honor/jam
12
20,000

Biaya
(Rp)
7,680,000

Pelaksana/Penelit
i
Mahasiswa S2
Teknisi VLF 2
orang

32 minggu

10

15,000

4,800.000

32 minggu
7 hari

12,500
100.000

2,000,000
1,400,000

Teknisi Geolistrik
5 orang

5 hari

100,000

2,500,000
18,380,00
0

Jumlah Biaya 1
3. Bahan Habis Pakai, Perjalanan dan Peralatan

No.
1
2
2
3
4
5

Bahan
Sewa VLF
Sewa Geolistrik
Sewa Mobil
Sewa GPS
Sewa Kompas
Komsumsi di lapangan

Volume
7 hari
5 hari
15 hari
15 hari
15 hari
15 hari x 4
orang

@ Biaya
(Rp.)
500,000
500,000
500,000
75,000
100,000
100,000

Biaya (Rp.)
3,500,000
2,500,000
7,500,000
1,125,000
1,500,000
6,000,000

Kontrak rumah 15 hari

7
8
9
11
12

BBM
Peta Geologi
Peta Topografi
Kertas A4 80gr
Kertas F4 80gr
Tinta hitam

1 kali
15 hari x 5
liter
1 buah
2 buah
4 rim
4 rim
2 catridge

350,000

350,000

45,000
100,000
100,000
40,000
45,000
100,000

2,025,000
100,000
200,000
160,000
180,000

13

200,000
Tinta warna

2 catridge

100,000

14
Jumlah Biaya 2

200,000
25,540,000

4. Lain-Lain
@ Biaya
(Rp.)
Biaya (Rp.)
20,000
300,000

No.
1

Kegiatan
Penjilidan Laporan

Volume
15 eklempar

2
3
4
5
6

Fotocopy
ATK
Komunikasi
Dokumentasi
Seminar Hasil Riset

1500 lembar
1 kali
6 bulanx2 Orang
1 kali
2 kali

150
345,000
75,000
80,000
1,000,000

225,000
75,000
900,000
80,000
2,000,000

Publikasi
Internasional
Biaya Rapat Kerja

1 kali

2,000,000

2,000,000

5 kali

100,000

500,000

Jumlah Biaya 3

6,080,000

DAFTAR PUSTAKA
Bahri, A.S, Santoso, D, Paradimedja,D.D, Tofan RM, Santos, FM., (2008). Penerapan
Metode VLF-EM Untuk Memetakan Sungai Bawah Permukaan Daerah
Karst. Journal of Indonesion Scientific Karst. Vol. 1
Bayrak, M., (2002). Exploration of chrome ore in Southwestern Turkey by VLF-EM.
Journal of the Balkan Geophysical Society, Vol. 5, No 2,May 2002.
Bosch, F.P. and Muller, I., (2001), Continuous Gradient VLF Measurements: A New
Possibility For High Resolution Mapping Of Karst Structures, First Break,
vol 19.6: 343-350.
Fraser, D. C., (1969), Contouring of VLF-EM data: Geophysics, 34, 958-967.
http://www.pacitankab.go.id/sektor.php?jns=26
MacDonald,1984. Greater Yogyakarta, Hunting Technical Service Ltd, London.
Neumann, T., Berner, Z., Stben, D., Bahri,A.S., und Jaya, M.S., 2009,
Geowissenschaftliche Bewertung von Karsthhlen fr die Wasser- bewirtschaftung
in Gunung Sewu, Journal Wasser Wirtschaft Germany, P.31-36

Santos, Monteiro F.A., Antnio Mateus, Jorge Figueiras, Mrio A. Gonalves, 2006.
Mapping Groundwater Contamination Around A Landfill Facility Using The
VLF-EM Method A Case Study. Journal of Applied Geophysics.
Sutaji,IH.,2010. Penerapan Metode Very Low Frequency Vertical Gradient (VLF VGrad) Untuk Memetakan Sebaran Batugamping Bawah Permukaan Di Desa
Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep
Samodra, H., (2001) : Nilai Strategis Kawasan Karst di Indonesia, Publikasi Khusus,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2.

Tofan,RM.,2008,Aplikasi Metode VLF Gradient Vertikal Untuk Pemetaan Sungai


bawah Permukaan Di Daerah Karst:Bribin Gunung Kidul,Tugas Akhir
Program Strudi Teknim Geofisika ITB

Lampiran I Biodata Tim Peneliti


A. Ketua Tim Peneliti
I IDENTITAS DIRI

1.1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Dr. A.Syaeful Bahri, S.Si., MT

1.2

Jabatan Fungsional

Lektor

1.3

NIP/NIK/No. identitas lainnya

19690906 19972 1 001

1.4

Tempat dan Tanggal Lahir

Bandung, 9 September 1969

1.5

Alamat Rumah

Perumahan ITS Sukolilo

L/P

Jl. Tek.Komputer IV/U-120 Surabaya 60111


1.6

Nomor Telepon/Faks

031.5939301

1.7

Nomor HP

081.23563959

1.8

Alamat Kantor

Jurusan Fisika/Prodi GeofisikaFMIPAITS,


Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

1.9

Nomor Telepon/Faks

031. 5943351

1.10

Alamat e-mail

syaeful_b@physics.its.ac.id

1.11

Lulusan yg telah dihasilkan

S-1= 8 orang ; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang

1.12 Mata Kuliah yg diampu

1 Geofisika Terapan
2 Geologi Dasar
3 Eksplorasi Geolistrik
4 Geodinamika

II RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1 Program:

S-1

S-2

S-3

2.2 Nama PT

UNPAD

Tek. Geofisika ITB

Tek. Geofisika
ITB

2.3 Bidang Ilmu

Fisika Bumi

Geofisika

Geofisika

2.4 Tahun Masuk

1989

2000

2005

2.5. Tahun Lulus

1994

2002

2010

2.6 Judul Skripsi/


Tesis/Disertasi

Analisis
Divergensi
Sferis pada Pengolahan
Data Seismik Pantul

Pemodelan Fisika
Aliran Fluida Lattice
Gas Automata (LGA)

Pemetaan Sungai
Bawah Permukaan
di Daerah Karst
dengan
Menggunakan
Metoda VLF-EM
(Studi Kasus
Daerah Karst
Gunungkidul)

2.7. Nama Pembim-

Drs. Pipin Sjamsudin.


M.S

Dr. Umar Fauzi

Prof. Dr. Djoko


Santoso, M.Sc

bing/ Promotor

III PENGALAMAN PENELITIAN


No.

Tahun

Pendanaan

Judul Penelitian

Sumber*

Jml (Juta Rp)

2009

Integrated Water Resources Management

GFZ Jerman

60.000.000

2005

Integrated Water Resources Management

GFZ Jerman

40.000.000

2004

Karakteristik
Kelistrikan
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) di Surabaya

HB

40.000.000

IV PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


No.

Tahun

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan
Sumber*

Jml (Juta Rp)

2009

Anggota tim Penataan Ulang Pulau Madura


(Suramadu)

Dinas PU
JATIM

400.000.000

2009

Anggota Tim Remidiasi Bekas Lahan PT

PT Semen

450.000.000

Semen Gresik

Gresik

2008

Anggota Tim Eksplorasi IVEL Cepu

PertaminaITB

1.100.000.000

2005

Pembuatan Modul Difraksi Sinar-X untuk


Masyarakat Industri

LPPM - ITS

Mandiri

V PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL


No.

Tahun

2011
1

2009

2008

2005

Judul Artikel Ilmiah


Electromagnetic
Pulse
(EMP)
Method Exploration for Mapping
Compact
Sites
along
the
Underground River,
Geowissenschaftliche Bewertung
von Karsthhlen fr die Wasserbewirtschaftung in Gunung Sewu,

Penerapan Metoda VLF-EM-vGrad


untuk Pemetaan Sungai Bawah
Pemukaan di Daerah Karst
Semanu
Kajian Daerah Rawan Longsor
dengan Menggunakan Metoda
Seismik Refraksi (Studi kasus
Kecamatan Sumberwringin dan
Tlogosari, Kabupaten Bondowoso

Volume/
Nomor

Nama Jurnal

Vol. 1

Journal
Transkarst
Asia Pacifc

P.31-36

Journal
Wasser
Wirtschaft
Germany

Vol. 1

Journal ISKF

Vol. 1

Jurnal
Teknologi
Lingkungan

VI PENGALAMAN PENULISAN BUKU


No.

Tahun

Judul Buku

Jumlah
Halaman

Penerbit

2011

Pendahuluan Geofisika (dalam proses)

100

VII PENGALAMAN PEROLEHAN HKI


No.

Tahun

Judul/Tema HKI

Jenis

Nomor P/ID

-----

---------

------------------

---------------

---------------

VIII PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL


LAINNYA
No.

Tahun

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial


Lainnya yang Telah Diterapkan

Tempat
Penerapan

Respons
Masyarakat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Penelitian Kompetensi.

Surabaya, 28 Januari 2011


Pengusul,

( Dr. A. Syaeful Bahri, S.Si., MT)

B. Anggota Peneliti

I IDENTITAS DIRI
1.1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Dr. Ir. Widya Utama, DEA

1.2

Jabatan Fungsional

Asisten Ahli

1.3

NIP/NIK/No. identitas lainnya

19611024 198803 1 001

1.4

Tempat dan Tanggal Lahir

Bangkalan, 24 Oktober 1961

1.5

Alamat Rumah

Jl. Baruk Utara XIII / 10, Perumahan Pondok


Nirwana, Surabaya 60298

1.6

Nomor Telepon/Faks

031. 8701117

1.7

Nomor HP

081.8370634

1.8

Alamat Kantor

Prodi Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA,


Gedung F, Kampus ITS; Surabaya 60111

1.9

Nomor Telepon/Faks

031.5914696 - 5943351

1.10

Alamat e-mail

widya@physics.its.ac.id

1.11

Lulusan yg telah dihasilkan

S-1=
S-3=

1.12 Mata Kuliah yg diampu

18

1 Geothermal
2 Petrofisika
3 Geodinamika
4 Geologi
5 Geostruktur

orang ; S-2=
orang

L/P

orang;

II RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1 Program:

S-1

S-2

S-3

2.2 Nama PT

ITB

Institut De
Physique Du
Globe De Paris

Institut De
Physique Du
Globe De Paris

2.3 Bidang Ilmu

Geofisika dan
Meteorologi

Geophysique
Interne

Geophysique

2.4 Tahun Masuk

1980

1996

2002

2.5. Tahun Lulus

1987

1997

2003

Penerapan Metode
Elemen
Hingga
Dalam
Simulasi
Arus Pasang Surut
di Teluk Dili

Determination
Lithologique
Bassee Sur Les
Proprietes
Physiques
de
Roches Mesurees

Etude
Experimentale des
Proprietes
Physiques
de
Roches du Gres de
Fontainebleau
(Basin
Parisien,
France)
et
de
Sihapas (Basin du
Sumatra Central,
Indonesie)

Prof.Saffan Hadi

Prof. M. Zamora,
M. Chanet

Prof. M. Zamora,
M. Chanet

2.6 Judul Skripsi/


Tesis/Disertasi

2.7. Nama Pembimbing/ Promotor

III PENGALAMAN PENELITIAN


No.

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan
Sumber*

Jml (Juta Rp)

2009

Penelitian Potensi Hidropower Sebagai


Sumber
Energi
Listrik
Untuk
Pemukiman di Daerah Aliran Sungai.

FTSP ITS

180.000.000

2009

Penelitian Karakteristik Kelistrikan


Untuk Pemetaan Tingkat Penyebaran
Lindi di Daerah Permukiman Sekitar
Bekas Lahan TPA

FTSP ITS

150.000.000

2008

Redaman

KLH ITS

11.000.000

Gelombang

Gempa

Pada

Daerah Tanjung Awar-Awar, Gresik.


4

2008

Penentuan Daerah Deformasi Akibat


Erupsi
Lumpur
Sidoarjo
Dan
Implifikasinya Pada Penataan Lumpur
Sidoarjo dan Implikasinya Pada
Penataan
Kembali
Kawasan
Permukiman.

DIKS ITS

50.000.000

2007

Efek Getaran Penanaman Paku Bumi


Pada Lingkungan Sekitarnya

KLH ITS

12.000.000

2007

Efek
Redaman
dan
kandungan
Frekuensi Gelombang Gempa Pada
Daerah Tuban.

KLH ITS

12.000.000

2007

Pemetaan Akuifer
Kabupaten Sikka

Daerah

Alok,

LPPM ITS

243.600.000

2006

Pemetaan Akuifer
Kabupaten Sikka

Daerah

Alok,

LPPM ITS

185.380.000

2005

Penentuan Pola Penyebaran Lindi


Berdasarkan Karakteristik Kelistrikan
Bumi Pada Bawah Permukaan Tanah Di
Daerah Tempat Pembuangan Akhir
Sampah Benowo, Kota Surabaya

Hibah
Bersaing

30.000.000

IV PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


No.

Tahun

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan
Sumber*

Jml (Juta Rp)

2003

Pembuatan Piranti Lunak Sistem


Informasi Manajemen Angka Kredit
(SIMAK) Jabatan Fungsional Bagi
Dosen Untuk Menunjang Proses
Pengajuan Kenaikan Jabatan, Pusat
Pengabdian Pada Masyarakat LPPM
ITS.

LPPM ITS

15.000.000

2003

Pembuatan Mesin Pengetsa Logam


Untuk Souvenir Atau Untuk Pembuatan
PCB,
Pusat
Pengabdian
Pada
Masyarakat LPPM ITS

LPPM ITS

15.000.000

V PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL


No.

Tahun

Judul Artikel Ilmiah

Volume/
Nomor

Nama Jurnal

----

-----

-----------------------------------

---------------

--------------

VI PENGALAMAN PENULISAN BUKU


No.

Tahun

Judul Buku

Jumlah
Halaman

Penerbit

----

-----

-----------------------------------

---------------

--------------

VII PENGALAMAN PEROLEHAN HKI


No.

Tahun

Judul/Tema HKI

Jenis

Nomor P/ID

----

-----

-----------------------------------

---------------

--------------

VIII PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA


SOSIAL LAINNYA
No.

Tahun

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial


Lainnya yang Telah Diterapkan

2005

Kondisi Struktur Bawah Tanah


Permukaan di Daerah Rawan Longsor
di Kecamatan Arjasa, Kabupaten
Jember

2007

2009

Tempat
Penerapan

Respons
Masyarakat

Jember

Positif

Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air


Bersih di Daerah Pantai Kecamatan
Panggul Kabupaten Trenggalek
Melalui Penerapan Geolistrik

Trenggalek

Positif

Sosialisasi Panas Bumi di Telaga


Ngebel dan Blawan Ijen

Bondowoso

Positif

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Penelitian Kompetensi.

Surabaya, 28 Januari 2011


Pengusul,

( Dr. Ir. Widya Utama, DEA )

PROPOSAL
PENELITIAN KOMPETENSI

PEMETAAN POTENSI AIR BAWAH PERMUKAAN DI


DAERAH KARST (STUDI KASUS: KABUPATEN PACITAN)

Tim Peneliti:
Dr. A.Syaeful Bahri, MT (Fisika / FMIPA/ ITS)
Dr. Widya Utama, DEA (Fisika/FMIPA/ITS)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2011

Anda mungkin juga menyukai