2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dr.A.Syaeful Bahri,S.Si,MT
NIP. 19690906 199702 1 001
Mengetahui
Ketua LPPM - ITS
Abstrak
Pacitan merupakan daerah yang terletak di Jawa Timur bagian selatan dan berbatasan
dengan Propinsi Jawa Tengah. Kondisi fisik daerah tersebut hampir 85% berupa
pegungan kapur (karst) dan perbukitan yang membujur dari gunung kidul sampai ke
Kabupaten Trenggalek. Permasalahan utama daerah tersebut adalah ketersediaan air
bersih untuk kebutuhan sehari hari dan untuk areal pertanian. Sekitar 47 desa yang
tersebar di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Paitan Timur dan Pacitan Barat sangat
memprihatinkan, karena kekurangan air. Padahal sebenarnya daerah karst mempunyai
potensi air, bahkan potensinya sangat melimpah. Potensi air di daerah karst terdapat
pada sungai-sungai bawah permukaannya, yaitu berupa terusan gua- gua yang dialairi
air. Namun usaha pencarian aliran sungai bawah permukaan dengan menelusuri
langsung masih belum maksimal karena luasnya cakupan wilayah dan kondisi topografi
bawah permukaan yang sangat ekstrim sulit dan kadangkala tidak mungkin untuk
dijelajahi. Metode VLF-EM ini adalah metode geofisika yang dapat memetakan sumber
air bawah tanah (sungai bawah permukaan) dengan lebih mudah. Karena sifat metoda
VLF-EM ini masih kualitatif, maka untuk mendapatkan data yang lebih valid maka
dilakukan pengukuran geolistrik sebagai data pengikat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan potensi air di daerah karst Pacitan
dengan memetakan sungai-sungai bawah permukaannya. Kondisi daerah Pacitan
direkomendasikan pada penelitian ini menjadi perhatian yang serius mengingat
permasalahan ketersedian air. Diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak terkait
dalam menentukan lokasi-lokasi yang prospek untuk melakukan pengeboran sumur.
Sehingga air yang diperoleh dari sumur tersbut bisa dimanfaatkan secara maksimal
oleh masyarakat sekitarnya.
Kata kunci : Kekeringan, Karts, VLF-EM, Geolistrik
1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Daun pepaya merupakan daun dari buah pepaya yang memiliki bentuk seperti
jari-jari yang simetris. Daun ini memiliki rasa pahit yang membuat banyak orang
enggan untuk mengonsumsi ataupun mengolahnya. Padahal, daun pepaya mengandung
senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit berat serta memiliki
khasiat untuk kecantikan tubuh. Penelitian dan eksperimen pada daun pepaya pun telah
dilakukan, daun ini memiliki enzim yang merupakan komposisi penting untuk tubuh
yang bernama papain and chymopapain. Selain itu, pohon pepaya juga banyak dijumpai
di berbagai tempat dan bukan merupakan tumbuhan yang langka. Daun pepaya jarang
digunakan daripada buahnya sendiri, daun pepaya biasanya hanya digunakan dalam
membuat masakan atau obat tradisional. Oleh karena itu, dengan dibuatnya proposal
pengabdian masyarakat ini, diharapkan daun pepaya dapat dimanfaatkan secara optimal
serta dapat dijadikan suatu produk unggul untuk kesehatan dan kecantikan. Dalam hal
ini pembuatan produk dari daun pepaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
pedesaan dengan membuka lapangan pekerjaan baru.
1.2.
A. Road Map
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat terintegrasi yaitu dengan
menggunakan VLF-EM dalam pencarian sungai air bawah tanah, di daerah Karst
dengan metode geolistrik sebagai kontrol data VLF. Hasil dari pengolahan dan
intepretasi data VLF dan VES akan di kaitkan dengan kondisi geologi dan hidrogeologi
dari daerah penelitian tersebut sehingga hasilnya lebih akurat. Oleh karena itu
penelitian ini memerlukan satu ahli dari bidang VLF yang telah mempunyai jejak
rekam penelitian pada masing-masing bidangnya.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan respon VLF akibat sungai bawah permukaan dari pemodelan
2. Mendapatkan hasil interpretasi terbaik posisi dan kedalaman sungai bawah
permukaan dari data VLF-EM dan Geolistrik (VES).
3. Mendapatkan peta aliran sungai bawah permukaan yang diinterpretasi secara
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil-hasil penelitian yang berada dalam ruang lingkup tujuan di atas akan
merupakan modal dasar baik dalam pengembangan penelitian lebih lanjut maupun
dalam aplikasinya untuk pengembangan wilayah dan potensi pariwisata, ekonomi dan
sumber daya alam di daerah tersebut.
1.3.
Target Luaran
Keluaran utama atau hasil dari penelitian yang berguana untuk menunjang sektor
pengairan dan sektor pariwisata adalah :
1. Peta aliran aliran sungai bawah tanah di daerah Karst Kab.Pacitan menggunakan
VLF-EM
2. Sayatan dari aliran sungai bawah tanah di daerah Karst Kab.Pacitan menggunakan
geolistik
3. Penentuan rekomendari letak sumur bor di Kab.Pacitan yang berperan penting
dalam peneingkatan jumlah air bersih untuk minum dan pengairan
4. Peta kemenerusan aliran gua-gua bawah tanah di kab.Pacitan yang berperan penting
dalam peningkatan sektor pariwisata di daerah tersebut
Berdasarkan luaran dari peneltian ini, dapat disusun suatu kebijakan
pengembangan wilayah dan tata guna lahan. Kebijakan tersebut ditujukan untuk
penyediaan air bersih pada masyarakat dan untuk pengembangan pada sektor pertanian
dan sekaligus pariwisata.Untuk pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, penelitian ini akan menyumbang secara berarti karena obyek penelitian
mengungkap keunggulan lokal (local indigenous) berupa kekhasan kondisi kebumian
di daerah Kab.Pacitan. Sumbangan tersebut dapat disajikan melalui publikasi pada
jurnal terakreditasi nasional dan internasional, peningkatan jumlah model pembelajaran
di bidang ilmu kebumian..
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Dasar Very Low Frequency (VLF)
VLF merupakan metoda pasif yang menggunakan rdiasi gelombang em dari
pemancar militer (ada sekitar 42 global tanah pemancar komunikas militer) yang
beroperasi di frekuensi VLF band (15 30 kHz) sebagai medan elektromagnetik
primer. Medan elektromagnetik primer sebuah pemancar radio, memiliki komponen
medan listrik vertikal Epz dan komponen medan magnetik horizonal Hpy tegak lurus
terhadap arah perambatan sumbu x. Medan elektromagnetik yang dipancarkan antena
pemancar selanjutnya akan diterima stasiun penerima dalam empat macam perambatan
gelombang, yaitu: gelombang langit, gelombang langsung, gelombang pantul, dan
gelombang terperangkap. Dalam survey, gelombang yang sering ditemui adalah
gelombang langit.
Pada jarak yang cukup jauh dari antena pemancar, komponen medan
elektromagnetik primer dapat dianggap sebagai gelombang yang berjalan secara
horizontal. Jika di bawah permukaan terdapat suatu medium yang konduktif maka
komponen medan magnetik dari gelombang elekromagentik primer akan menginduksi
medium tersebut sehingga akan menimbulkan arus induksi (Eddy Curernt), Esx.
Arus eddy akan menimbulkan medan elektromagnetik baru yang disebut
medan elektromagnetik sekunder, Hs, yang mempunyai komponen horizontal dan
komponen vertikal. Medan magnetik ini mempunyai bagaian yang sefase (in-phase)
dan berbeda fase (out-of-phase) dengan medan primer. Adapun besar medan
Gambar 2.1 Distribusi medan elektromagnetik untuk metode VLF dalam polarisasi
listrik dengan sinyal di atas sebuah dike konduktif vertikal (Bosch dan
Muller, 2010)
Hs hasil
induksi elektrmagnetik pada konduktor, dimana Hp > Hs. Sehingga besar Hs dan Hr
bergantung pada ruang, waktu dan frekuensi.Dikarenakan kondisi medan jauh,
besar Hp tidak bergantung terhadap ruang,Respon EM yang terukur pada penerima
akan memiliki beda fase yang berbeda antara medan primer dan medan
sekuder,secara matematis dapat ditulis
H r=H p+ H s
H r=|H p|eit +|H s| eit
Dengan frekuensi pemancar
f =( /2 )
(1)
komponen medan magnetik primer dan sekunder.Informasi ini dapat diolah untuk
menentukan ukuran dan nilai konduktivitas dari suatu konduktor yang terdapat di
bawah permukaan bumi.tuk vektor,kompnen komponen medan
Adapun ungkaoan dalam bentuk vektor, komponen komponen medan
0
0
0
H Ry = H Py + H Sy
H Rz
0
H Sz
( )( )( )
.(2)
Hasil dari pengukuran metoda VLF-EM adalah inphase dan quadrature yang akan
merupakan rasio dari HRz / HRy dan merefleksikan perubahan distribusi resistivitas
di bawah permukaan.
VP1
I 1 1
( )
2 r1 r2
(3)
VP 2
I 1
1
( )
2 r3 r4
(4)
sehingga bisa kita dapatkan beda potensial antara P1 dan P2 dari persamaan (3)
dan (4) sbagai berikut ;
V
dimana
K=
I
2
1 1 1 1
r1 r2 r3 r4
1 1 1 1
2
r1 r2 r3 r4
KV / I
(5)
K adalah faktor geometri yang besarnya sangat tergantung dari jarak antar elektroda
yang digunakan dalam pengolahan data. Gambar 2.2 adalah ilustrasi penjalaran arus
oleh dua elektroda arus dalam media homogen dengan titik sounding berada di
tengah elektroda arus.
2.4
+V-
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
Gambar 2.3 Distribusi potensial dan aliran arus oleh sumber arus ganda di
permukaan
Pada gambar 2.3 di atas, garis aliran arus dan bidang equipotensial pada C1
terdistorsi akibat adanya penjalaran arus pada C2. Dalam medium yang homogen,
besar potensial adalah konstan dan simetris terhadap elektroda. Akibat pengaruh
arus pada elektroda C2, maka bidang equipotensial yang terbentuk akan semakin
berbentuk tidak setengah bola silinder. Jika jarak antar elektroda C1 dan C2
diperbesar, maka equipotensial bernilai lebih kecil dari setengah permukan bola
silinder
Bila mediumnya tidak homogen isotrop, maka resistivitasnya disebut
resistivitas semu. Dengan menggunakan susunan elektroda tertentu maka harga K
dapat diketahui. Beda potensial dan arus yang dialirkan dapat diukur. Dengan
demikian resistivitas semu dapat dihitung.
Assoiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran
Tuf dengan Vulkanik serta komplek Litosol kemerahan yang ternyata di dalamnya
banyak mengandung potensial bahan galian mineral.
Pacitan disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung
timur Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau jawa dengan
rentang sekitar 80 km dan lebar 25 km.Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas
yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala
Milosen (dimulai sekitar 21 juta 10 juta tahun silam). Endapan itu kemudian
mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling
muda dan paling singkat (sekitar 500 ribu tahun silam-sampai sekarang). Endapanendapan itu kemudian tererosi oleh sungai maupun perembesan perembesan air
hingga membentuk suatu pemandangan KARST yang meliputi ribuan bukit kecil.
Ciri-ciri pegunungan karst ialah berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau setengah
bulatan.(www.pacitankab.go.id)
3. METODE PENELITIAN
Tahapan dari peneliatan dari pengukuran VLF dan Geolistrik untuk memetakan
sungai bawah permukaan di daerah karst Kab. Pacitan adalah sebagai berikut :
Pengukuran VLF
Pengukuran Geolistrik
Pengolahan Geolistrik
average Filter
Fraser
Analisa
Intepretasi
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Rekomendasi
Diagram Alir penelitian apabila dijabarkan sebagai berikut :
1. Inventarisasi peta geologi
Peta geologi daerah penelitian digunakan untuk mengetahui secara global
geologi, formasi dan jenis batuan daerah penelitian. Pengetahuan ini diperlukan
sebagai bekal awal untuk merancang survey pendahuluan.
2. Survey pendahuluan
Survey ini dilakukan dengan membandingkan antara geologi yang ada dilapangan
dan peta geologi. Hasil survey ini, digunakan sebagai acuan dalam sebaran
pengambilan data VLF. Survey ini dilakukan agar akuisisi titik-titik data VLF
mewakili kondisi geologi secara keseluruhan daerah penelitian.
3. Desain akuisisi pengukuran VLF
tersebut,sedangkan
medan
primer
aka
tetap
Efek topografi tersbut dapat dilihat pada Gambar, .Pada penelitja ini
data VLF dikoreksi topografi dengan cara Baker dan Myer.Koreksi ini
berdasarkan studi model laboratorium, yaitu dengan meletakkan posisi benda
konduktif pada kemiringan topografi yang bervariasi, pengaruh topografi
berbanding lurus terhadap kemiringan.Sehingga hubungan antara kemiringan
ddengan koreksi topografi dapat diperlihatkan pada Gambar
Gambar 3.2. Efek Topografi pada aliran arus VLF dan meedan magnetik: (a) Polarisasi medan
listrik, (b) Polarisasi medan magnetik (McNeil dan Labson,1987)
Gambar 3.3 Hubungan antara kemiringan lereng dengan besarnya koreksi topografi(Baker dan
Mayer,1980)
Adapun prosedur koreksi topografi dari Baker dan Mayer tersebut
adalah sebagai berikut: Komponen real dan imajiner hasil pembacaan dirata
ratakan dan hasilnya diletakkan pada posisi tengahnya. Kemudian koreksi
R 1 + R2
TC ..(3)
2
Dengan
k=
N 1
2
1
N
i+k
j =i=k
y i .(4)
maksimum(peak).Filter
ini
juga
melemahkan
panjang
filter ini mengurangi efek pelemahan dari variasi temporal kuat sinyal
pemancar.
Prinsip dasar fraser ini adalah menggunakan 4 buah titik yang berurutan,
dengan cara mengurangakan jumlah dari data ke-3 dan ke-4 terhadap
jumlah nilai data ke-1 dake-2.Kemudian diplot pada titik tengah antara
data ke-2 dan data ke-3. Secara metematis dapat ditunjukka sebagai
berikut :
Fn =(M n +2+ M n +3)(M n + M n+1 ) ..(5)
Contoh Penerapan dari filter Fraser ini dapat dilihat pada Gambar
d. Filter Krous-Hjelt
Filter Karous-Hjelt merupakan filter yang dikembangakan dari konsep
medan magnetik yang berhubungan dengan aliran arus listrik.Filter ini
dikembangakan dari filter statistika linier berdasarkan atas filter Fraser
dan Teori medan linier dari Bedat dan Piersol.Filter ini mengahasilkann
profil kedalaman dari rapat arus yang diturunakan dari nilai komponen
vertikal
medan
magnetik
pada
setiap
titik
pengukuran.Rumus
Gambar 3.5 Rapat arus ekivalen yang dihitung dengan menggunakan filter karousHajelt: (a) inphase dan (b) quadrature.Kotak bergaris hitam adalah posisi benda
anomali sebenarnya.
6. Pengambilan dan Pengolahan Geolistrik VES
Setelah dilakuakan pengukuran dan intepretasi data dari VLF untuk memastikaan
keabsahan dari daerah aliran
4. ORGANISASI TIM
4.1 Organisasi Tim Peneliti
Supaya penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan,
maka tim peneliti merupakan tenaga yang ahli dalam bidangnya masing-masing dengan
pembagian tugas sebagai mana pada tabel 4.1
Peneliti
Jabatan dalam
Tim
Nama
No.
NIP
Alokasi Waktu
Ketua
Bertanggung
jawab
keseluruhan penelitian dan
mengkoordinasi
anggota
peneliti.
12 Jam / Minggu
Menganalisis,
dan
interpretasi data VLF-EM
dan
Geolistrik
untuk
menghasilkan rekomendasi
dalam pemanfaatan potensi
sumber
air
bawah
permukaan.
Anggota
10 Jam / Minggu
Mahasiswa
No
Nama / NRP
Mahasiswa
S1
Judul TA / Thesis
Pemetaan Sungai Bawah
Permukaan dengan Metoda
VLF-EM di daerah Karst
Status
Kemajuan
Proposal
Pacitan
3
Ahmad Mustoin
S1
Proposal
4.2 Jadwal
Tabel 4.2 Jadwal pelaksaan penelitian tahap 1 (2010)
No.
Kegiatan
Bulan
I
II
III
IV
Indikator Kinerja
VI
VII
VIII
a.
Penelusuran data sekunder:
data hydrogeologi, data potensi
sosial-ekonomi, peta geologi dan
peta tomografi.
Ketersediaan data
kegiatan penelitian.
sekunder
pendukung
a. Koreksi Topografi
d. Filter Krous-Hjelt
a.
Publikasi
hasil-hasil
penelitian: seminar di lingkungan
ahli kebumian (IAGI dan HAGI)
Uraian
Jumlah (Rp)
18,380,000
25,540,000
6,080,000
Jumlah
50,000,000
Pelaksana
Kegiatan
Ketua Tim
Peneliti
No.
1
2
3
4
5
Jumlah
32 minggu
Jumlah
Jam/Minggu Honor/jam
12
20,000
Biaya
(Rp)
7,680,000
Pelaksana/Penelit
i
Mahasiswa S2
Teknisi VLF 2
orang
32 minggu
10
15,000
4,800.000
32 minggu
7 hari
12,500
100.000
2,000,000
1,400,000
Teknisi Geolistrik
5 orang
5 hari
100,000
2,500,000
18,380,00
0
Jumlah Biaya 1
3. Bahan Habis Pakai, Perjalanan dan Peralatan
No.
1
2
2
3
4
5
Bahan
Sewa VLF
Sewa Geolistrik
Sewa Mobil
Sewa GPS
Sewa Kompas
Komsumsi di lapangan
Volume
7 hari
5 hari
15 hari
15 hari
15 hari
15 hari x 4
orang
@ Biaya
(Rp.)
500,000
500,000
500,000
75,000
100,000
100,000
Biaya (Rp.)
3,500,000
2,500,000
7,500,000
1,125,000
1,500,000
6,000,000
7
8
9
11
12
BBM
Peta Geologi
Peta Topografi
Kertas A4 80gr
Kertas F4 80gr
Tinta hitam
1 kali
15 hari x 5
liter
1 buah
2 buah
4 rim
4 rim
2 catridge
350,000
350,000
45,000
100,000
100,000
40,000
45,000
100,000
2,025,000
100,000
200,000
160,000
180,000
13
200,000
Tinta warna
2 catridge
100,000
14
Jumlah Biaya 2
200,000
25,540,000
4. Lain-Lain
@ Biaya
(Rp.)
Biaya (Rp.)
20,000
300,000
No.
1
Kegiatan
Penjilidan Laporan
Volume
15 eklempar
2
3
4
5
6
Fotocopy
ATK
Komunikasi
Dokumentasi
Seminar Hasil Riset
1500 lembar
1 kali
6 bulanx2 Orang
1 kali
2 kali
150
345,000
75,000
80,000
1,000,000
225,000
75,000
900,000
80,000
2,000,000
Publikasi
Internasional
Biaya Rapat Kerja
1 kali
2,000,000
2,000,000
5 kali
100,000
500,000
Jumlah Biaya 3
6,080,000
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, A.S, Santoso, D, Paradimedja,D.D, Tofan RM, Santos, FM., (2008). Penerapan
Metode VLF-EM Untuk Memetakan Sungai Bawah Permukaan Daerah
Karst. Journal of Indonesion Scientific Karst. Vol. 1
Bayrak, M., (2002). Exploration of chrome ore in Southwestern Turkey by VLF-EM.
Journal of the Balkan Geophysical Society, Vol. 5, No 2,May 2002.
Bosch, F.P. and Muller, I., (2001), Continuous Gradient VLF Measurements: A New
Possibility For High Resolution Mapping Of Karst Structures, First Break,
vol 19.6: 343-350.
Fraser, D. C., (1969), Contouring of VLF-EM data: Geophysics, 34, 958-967.
http://www.pacitankab.go.id/sektor.php?jns=26
MacDonald,1984. Greater Yogyakarta, Hunting Technical Service Ltd, London.
Neumann, T., Berner, Z., Stben, D., Bahri,A.S., und Jaya, M.S., 2009,
Geowissenschaftliche Bewertung von Karsthhlen fr die Wasser- bewirtschaftung
in Gunung Sewu, Journal Wasser Wirtschaft Germany, P.31-36
Santos, Monteiro F.A., Antnio Mateus, Jorge Figueiras, Mrio A. Gonalves, 2006.
Mapping Groundwater Contamination Around A Landfill Facility Using The
VLF-EM Method A Case Study. Journal of Applied Geophysics.
Sutaji,IH.,2010. Penerapan Metode Very Low Frequency Vertical Gradient (VLF VGrad) Untuk Memetakan Sebaran Batugamping Bawah Permukaan Di Desa
Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep
Samodra, H., (2001) : Nilai Strategis Kawasan Karst di Indonesia, Publikasi Khusus,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2.
1.1
1.2
Jabatan Fungsional
Lektor
1.3
1.4
1.5
Alamat Rumah
L/P
Nomor Telepon/Faks
031.5939301
1.7
Nomor HP
081.23563959
1.8
Alamat Kantor
1.9
Nomor Telepon/Faks
031. 5943351
1.10
Alamat e-mail
syaeful_b@physics.its.ac.id
1.11
1 Geofisika Terapan
2 Geologi Dasar
3 Eksplorasi Geolistrik
4 Geodinamika
II RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1 Program:
S-1
S-2
S-3
2.2 Nama PT
UNPAD
Tek. Geofisika
ITB
Fisika Bumi
Geofisika
Geofisika
1989
2000
2005
1994
2002
2010
Analisis
Divergensi
Sferis pada Pengolahan
Data Seismik Pantul
Pemodelan Fisika
Aliran Fluida Lattice
Gas Automata (LGA)
Pemetaan Sungai
Bawah Permukaan
di Daerah Karst
dengan
Menggunakan
Metoda VLF-EM
(Studi Kasus
Daerah Karst
Gunungkidul)
bing/ Promotor
Tahun
Pendanaan
Judul Penelitian
Sumber*
2009
GFZ Jerman
60.000.000
2005
GFZ Jerman
40.000.000
2004
Karakteristik
Kelistrikan
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) di Surabaya
HB
40.000.000
Tahun
Pendanaan
Sumber*
2009
Dinas PU
JATIM
400.000.000
2009
PT Semen
450.000.000
Semen Gresik
Gresik
2008
PertaminaITB
1.100.000.000
2005
LPPM - ITS
Mandiri
Tahun
2011
1
2009
2008
2005
Volume/
Nomor
Nama Jurnal
Vol. 1
Journal
Transkarst
Asia Pacifc
P.31-36
Journal
Wasser
Wirtschaft
Germany
Vol. 1
Journal ISKF
Vol. 1
Jurnal
Teknologi
Lingkungan
Tahun
Judul Buku
Jumlah
Halaman
Penerbit
2011
100
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor P/ID
-----
---------
------------------
---------------
---------------
Tahun
Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Penelitian Kompetensi.
B. Anggota Peneliti
I IDENTITAS DIRI
1.1
1.2
Jabatan Fungsional
Asisten Ahli
1.3
1.4
1.5
Alamat Rumah
1.6
Nomor Telepon/Faks
031. 8701117
1.7
Nomor HP
081.8370634
1.8
Alamat Kantor
1.9
Nomor Telepon/Faks
031.5914696 - 5943351
1.10
Alamat e-mail
widya@physics.its.ac.id
1.11
S-1=
S-3=
18
1 Geothermal
2 Petrofisika
3 Geodinamika
4 Geologi
5 Geostruktur
orang ; S-2=
orang
L/P
orang;
II RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1 Program:
S-1
S-2
S-3
2.2 Nama PT
ITB
Institut De
Physique Du
Globe De Paris
Institut De
Physique Du
Globe De Paris
Geofisika dan
Meteorologi
Geophysique
Interne
Geophysique
1980
1996
2002
1987
1997
2003
Penerapan Metode
Elemen
Hingga
Dalam
Simulasi
Arus Pasang Surut
di Teluk Dili
Determination
Lithologique
Bassee Sur Les
Proprietes
Physiques
de
Roches Mesurees
Etude
Experimentale des
Proprietes
Physiques
de
Roches du Gres de
Fontainebleau
(Basin
Parisien,
France)
et
de
Sihapas (Basin du
Sumatra Central,
Indonesie)
Prof.Saffan Hadi
Prof. M. Zamora,
M. Chanet
Prof. M. Zamora,
M. Chanet
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber*
2009
FTSP ITS
180.000.000
2009
FTSP ITS
150.000.000
2008
Redaman
KLH ITS
11.000.000
Gelombang
Gempa
Pada
2008
DIKS ITS
50.000.000
2007
KLH ITS
12.000.000
2007
Efek
Redaman
dan
kandungan
Frekuensi Gelombang Gempa Pada
Daerah Tuban.
KLH ITS
12.000.000
2007
Pemetaan Akuifer
Kabupaten Sikka
Daerah
Alok,
LPPM ITS
243.600.000
2006
Pemetaan Akuifer
Kabupaten Sikka
Daerah
Alok,
LPPM ITS
185.380.000
2005
Hibah
Bersaing
30.000.000
Tahun
Pendanaan
Sumber*
2003
LPPM ITS
15.000.000
2003
LPPM ITS
15.000.000
Tahun
Volume/
Nomor
Nama Jurnal
----
-----
-----------------------------------
---------------
--------------
Tahun
Judul Buku
Jumlah
Halaman
Penerbit
----
-----
-----------------------------------
---------------
--------------
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor P/ID
----
-----
-----------------------------------
---------------
--------------
Tahun
2005
2007
2009
Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
Jember
Positif
Trenggalek
Positif
Bondowoso
Positif
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Penelitian Kompetensi.
PROPOSAL
PENELITIAN KOMPETENSI
Tim Peneliti:
Dr. A.Syaeful Bahri, MT (Fisika / FMIPA/ ITS)
Dr. Widya Utama, DEA (Fisika/FMIPA/ITS)