Anda di halaman 1dari 33

PRAKTIKUM SEISMOLOGI 2017 ACARA 7

MAGNITUDO GEMPABUMI
Hastin Chandra Diantari
Hendra Guna Wijaya

Jumat, 04 Mei 2018

1
Mekanisme Gempa Bumi Magnitudo (Kanamori, 1983)

• jumlah radiasi energy


Elastic Rebound Theory • pergerakan partikel
• Terdapat gaya berlawanan arah yang bekerja pada medium • panjang dan lebar patahan
• Stress dan strain terakumulasi, dan patah ketika melebihi • durasi kejadian
elastisitas medium • tingkat kompleksitas patahan
• Pelepasan energi akan memancarkan gelombang seismik • kombinasi diantaranya
dan pemantulan hingga menuju kestabilan kembali

Sumber : Pagani, 2015


Momen Seismik

Se Luasan Bidang Patah


Momen Seismik
(dyn-cm)

Rigiditas batuan Perpindahan


Sumber : Pagani, 2015 (stress drop)
Magnitudo Momen

Kanamori, 1979

Se

Energy in Joules

Sumber : Denton, 2015


Modified Mercalli Intensity

Sumber :
Se

Sumber : https://news.detik.com/berita/3209348/bmkg-uji-coba-skala-intensitas-yang-
baru-untuk-gempa-bumi

Sumber : Pagani, 2015


Konsep Umum Magnitudo

M =magnitudo
(Ad/T)max , =simpangan dan periode maksimal
σ(∆; h) =fungsi kalibrasi pada episenter dan hiposenter
Cr , =faktor koreksi regional Se
Cs =faktor koreksi efek lokal di stasiun perekam
Magnitudo Lokal

Ditemukan oleh Richter (1935)


seismometer Wood-Andersen (WA) komp.
Horizontal Se
Periode natural Ts = 0,8 s dan faktor redaman
Ds = 0,8 dan perbesaran maksimal Vmax = 2800

Magnitudo Lokal, dengan R<600 km


Magnitudo Gelombang Badan

Se
Rekaman gempa teleseismik

Dengan A adalah amplitude dalam (nm) pada gelombang Badan, T


sebagai periode panjang Gelombang P dan Q adalah faktor koreksi
atenuasi jarak gempa (Richter,1958)

Magnitudo merepresentasikan kekuatan awal mula


terjadinya gempa di sumber gempa
Magnitudo Gelombang Permukaan

menggunakan amplitudo gelombang Se permukaan (LR) yang


memiliki periode 20 detik dari seismometer long-period

Dimanfaatkan dalam analisa gempa dengan sumber yang jauh


(gempa teleseismik) dengan jarak diatas 100 km.

Dengan Δ adalah episenter dalam derajat untuk event gempa


dangkal
Magnitude Nomenclature

Se

Bormann, 2002
Saturasi Magnitudo

Se

Bormann, 2002
Contoh Referensi untuk Konversi Magnitudo

1
Se

2
Irsyam, 2010
Tugas Praktikum
TUGAS
Berdasarkan Data gempa Banten dan posisi hiposenter yang sudah
kalian peroleh dari praktikum-praktikum sebelumnya,
1. Hitung mb dan Ms pada minimal 5 stasiun GSN
2. Besar magnitude mb dan Ms akhir didapat dengan menggunakan
geometric mean (geomean). Se
Langkah Pengerjaan
Telah disediakan datasheet table perhitungan step by step yang harus
dikerjakan secara urut. Tabel perhitungan wajib dikerjakan secara
menyeluruh tanpa ada data yang kosong pada setiap kolom.
Se

Tabel 1. Informasi gempa bumi resmi dari website tertentu


Tabel 2. Pemilihan Stasiun dengan jarak episenter <2o dalam jaringan
GSN. Picking P Arrival, P amplitude and Rayleigh Arrival Time
Tabel 3. Perhitungan jarak episenter berdasarkan konsep trigonometri.
Langkah Pengerjaan (2)
Tabel 4. Perhitungan Mb. Data tambahan mencakup:
1. Informasi Instrumen (Untuk GSN, diasumsikan jenisnya STS-2
• Seismometer: STS-2 High Gain
• Sensitivity : 20.000 volt/m/s Se
• Data Logger : Quantera Q-330
• Input range : ± 20 volt (atau -20 to 20 volt peak to peak =40 volt in
total)
• bit resolution : 24 bit
• A/D Conversion Factor: 40 volt/ 2^24 =2.3841 e-06 volt/count
Langkah Pengerjaan (3)
Tabel 4. Perhitungan Mb. Data tambahan mencakup:
2. Perhitungan Magnitude

Se

• Picking Gelombang Badan P


• A = nilai amplitudo yang telah dikoreksi instrument (Ground Velocity)
• T = periode gelombang P yang merupakan selisih antara P arrival time dan
origin time
• Q bisa dilihat di Tabel fungsi kalibrasi terhadap episenter dan hiposenter
Tabel fungsi kalibrasi terhadap episenter dan hiposenter
(Bormann, 2002) berlaku untuk gempa dengan
hiposenter <70 km

Kolom 1 : episenter dalam km


Kolom 2 : nilai Q dari picking P di Vertical axis
Kolom 3 : nilai Q dari picking P di Horizontal axis

Pada praktikum ini, kita picking P di vertical axis, jadi


Kita hanya mengamati kolom 1 dan kolom 2 Se

Contoh,
Episenter 40 km, picking di P vertical axis,
Maka Q nya adalah 6.4
Langkah Pengerjaan (4)
Tabel 5. Perhitungan Ms. Data tambahan mencakup:

Se
• Picking Gelombang Rayleigh
• A = nilai amplitudo yang telah dikoreksi instrument (Ground Velocity)
• T = periode gelombang P yang merupakan selisih antara Rayleigh arrival time
dan origin time
• ∆ Episenter gempa
Contoh Pengerjaan
Data Rekaman Gempa Chile 3 April 2014 pada stasiun RCBR

Se

Origin Time : 02h43m17s, episenter : (lat) -20.50, (long) -70.36, depth =89 km
Jarak Episenter – Stasiun RCBR : 37.456o
Calculating Ground Velocity

Se
Mb Magnitude Determination
• Picking first P amplitude

Se

• Didapat amplitude = 1.06e+06 count


• T= 7,2 second
Mb calculation
• Mengubah besaran amplitude (count) menjadi ground velocity (µm/s) dengan menggunakan
persamaan pada slide 4.
• Contoh : didapat besarnya ground velocity pada event 03042014 terekam di stasiun RCBR
adalah 126.35 µm/s.
• Besarnya mb dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Se
mb = log (A/T) + Q (Δ,h)
• Besarnya Q (Δ,h) dapat dilihat pada table koreksi magnitude, dengan Δ jarak episenter (dalam
degree)
• A = ground velocity (µm/s)
• Contoh : pada stasiun RCBR besarnya amplitude mb = log (126.35 µm/s/7.2 s) + 6.7
• mb = 1.24 +6.7 =7.94
Ms Calculation
• Picking amplitude maksimum dan menentukan periode (T) gelombang Rayleigh
(Surface)
• Menghitung ground velocity (µm/s)
• Ms dihitung dengan persamaan
Ms = 3.30 +1.66Selog Δ + log A/T
Δ= jarak episenter (degree)
A= ground velocity (µm/s)
• Pada stasiun RCBR didapat amplitude max gelombang Surface = 1.15e+07 count dan periode =
16m14s
• Dengan menggunakan persamaan pada slide 4 didapat nilai ground velocity sebesar 1370.858
µm/s
• Dengan menggunakan persamaan pada slide 7 didapat nilai Ms
Ms = 3.30 + 2.61+ 0.148433 = 6.06

Se
Format Laporan
Format Laporan

1. Tabel 1. Info gempa


2. Tabel 2. Pemilihan stasiun gempa
3. Seismogram pada setiap stasiun gempa yang
memperlihatkan info picking
Se
4. Tabel 3. Perhitungan jarak episenter
5. Tabel 4. Perhitungan mb
6. Tabel 5. Perhitungan Ms
7. Pembahasan dan analisis nilai magnitude dibandingkan
dengan nilai magnitude dari lembaga acuan
8. Kesimpulan akhir
9. Referensi
Faktor Penilaian

• Intisari tulisan (pembahasan pelengkap jika ada)


• Kerapihan dan kreativitas Penulisan
• Jumlah halaman tidak mempengaruhi penilaian
• Tidak ada toleransi untuk plagiarisme
Se
Format Pengumpulan Laporan

• Filetype : PDF
• Filename : Acara7_NIM MIPA_Nama lengkap
• Unggah laporan ke : http://bit.ly/prakseismo2018
• Max deadline : Hari Minggu pukul 23.59 WIB
Se
Hastin Chandra Diantari
0812 1426 4289
@hastindiant

Good Luck Hendra Guna Wijaya


0822 2545 4575
@hendragw
Referensi

• Bormann, P. (2002). IASPEI New Manual of Seismological Observatory


Practice (NMSOP), volume 1 dan 2. GeoForschungsZentrum Potsdam
• Denton, Author Paul. - . Earthquake Magnitude. British Geological Survey
• Irsyam, M., Sengsara, W., Aldiamar, F., Widiyantoro, S., Triyoso, W., Hilman,
D., Kertapati, E., Meilano, I., Suhardjono,
Se Asrurifak, M., dan Ridwan, M.
(2010). Ringkasan hasil studi tim revisi peta gempa indonesia 2010
• Kanamori, Hiroo. 1983. Magnitude Scale and Quantification of Earthquakes.
Tectonophysics. 93. p185-199. Amsterdam
• Pagani, Marco. 2015. Earthquakes and tectonics : a short introduction.
Seismic Hazard Assessment 2015 UME school:GEM Foundation.

Anda mungkin juga menyukai