[15/383205/PA/16865]
Densitas
=
Massa/
volume
Massa
Batuan Beku : batuan beku
Densitas Batuan memiliki densitas lebih tinggi
dipandingkan batuan sedimen.
Densitas pada batuan beku
dikontrol oleh kandungan
silika..
Data
Interpretasi
Gambar 2. Kontur
2D topografi daerah
penelitian; kawasan
Gunungapi Slamet.
(Reswara,2014)
Gambar 3. Peta kontur anomali medan gravitasi residual citra
satelit dan posisi sayatan pemodelan. (Reswara,2014)
Pemodelan sayatan menggunakan metode Talwani 2½D yang dikemas
dalam perangkat lunak Grav2DC for Window Hasil pemodelan pada setiap
sayatan adalah sebagai berikut : Sayatan yang akan dikaji adalah sayatan E-F.
Berikut merupakan peta kontur anomali gravitasi di Sumatra
Selatan. Identifikasi anomali gravitasi di Sumatra Selatan ini bertujuan
untuk mengetahui stuktur geologi yang berkembang di bawah permukaan
yaitu sesar/patahan
Gambar 5. Peta
Anomali Residual.
(Sota,2011)
Gambar 6. Penampang 2D lintasan A-B dengan Grav2D.(Sota, 2011)
TL • Lapisan 1 = Endapan Rawa
• Lapisan 2 = Batupasir serpihan disisipi
lanau
• Lapisan 3 = Batupasir gampingan
disisipi batuserpih dan konglomerat
• Lapisan 4 = Perselingan batulempung
dengan serpih dan batulanau
bersisipan batupasir.
• Lapisan 5 = Batulanau serpihan disisipi
batupasir.
• Lapisan 6 = Batuan granit
Gambar 6. Penampang 2D lintasan A-B
dengan Grav2D.(Sota, 2011)
• Pertama anomali sedang, lalu terdapat anomali gravitasi yang turun sangat curam.
Ternyata diakibatkan oleh adanya sesar turun berpasangan.
• Kedua, semakin ke Timurlaut, terjadi anomali positif yang signifikan, akibat adanya
pengaruh dari lapisan 6.
• Ketiga, setelah semakin lama anomali semakin menurun, anomali kembali naik
karena adanya sesar turun dengan footwall bagian Timurlaut.
• Keempat, terjadi anomali negatif yang sangat drastis yang disebabkan oleh sesar
naik. Sesar naik tersebut mempunyai footwall di bagian Timurlaut.
KESIMPULAN
Metode Gravitasi yang merupakan fungsi dari densitas dapat
digunakan untuk Identifikasi Reservoar Geothermal.
Metode Gravitasi yang merupakan fungsi dari densitas dapat
digunakan untuk identifikasi sesar/patahan.
Pada identifikasi geothermal (bahasan hidrotermal) dengan
metode gravitasi, anomali posistif mengindikasikan reservoar
panas bumi. Reservoar berada disekitar sumber panas bumi
seperti magma (anomali negatif karena fluida). Hidrotermal
berasal dari air meteorik yang masuk melalui struktur patahan.
Pada studi kasus panas bumi Gunung Slamet, reservoar
geothermal teridentifikasi berada di sisi Utara (Guci, Tegal) dan
Barat (Baturaden, Banyumas).
Pada identifikasi patahan/sesar dengan metode gravitasi,
anomali gravitasi positif menujukkan daerah yang mengalami
upraised dan anomali negatif menunjukkan daerah yang
mengalami penurunan.
DAFTAR PUSTAKA
Edu Mine, n.d. Density data, http://www.edumine.com/tools/rock-property-tables-
for-specific-gravity-density-and-porosity/, diakses pada 15 Maret 2017.
Crain’s Petrophysical Habdbook, n.d. Crain’s Petrophysical Habdbook,
https://www.spec2000.net/05mineralprops.htm, diakses pada 15 Maret 2017
Mariita,N.O., 2007, The Gravity Method, Short Course II on Surface Exploration for
Geothermal Resources organized by UNU-GTP and KenGen , Lake Naivasha Kenya, 2-17
November 2007.
Reswara, A.P.A., 2014, Sehah, Pendugaan Lapisan Reservoir Panas Bumi di Kawasan
Gunungapi Slamet dengan Memanfaatkan Data Anomali Medan Gravitasi Citra
Satelit, Berkala Fisika, Vol.17, No.2, hal 45-54.
Saptadji, N.M., 2009, Karakterisasi Reservoir Panas Bumi, Training “Advanced
Geothermal Reservoir Engineering, 6-17 Juli 2009 Institut Teknologi Bandung, Jl.
Ganesa 10 Bandung.
Sota, Ibrahim, 2010, Pendugaan Struktur Patahan dengan Metode Gayaberat,
POSITRON, Vol.1, NO.1, hal 25-30.
Vincent,A., Kassim,M. , Charles M., Willis A. , Gerald,M., n.d, Geophysical
Exploration of Iron Ore Deposit in Kimachia Area in Meru County in Kenya, Using
Gravity and Magnetic Techniques, International Journal of Science and Research (IJSR),
ISSN (Online): 2319-7064