Anda di halaman 1dari 34

SI 4117

DINDING PENAHAN TANAH


PERTEMUAN KE – 3
ANALISIS STABILITAS LERENG
• STABILITAS LOKAL DAN GLOBAL
• METODE ORDINARY METHOD OF SLICES (OMS)
• METODE MODIFIED BISHOP
• METODA PSEUDOSTATIC PADA LERENG

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Buku yang digunakan
Kontrak Kuliah

Kriteria Penilaian Bobot (%)


UAS 30
UTS 30
Tugas Kelompok 15
Tugas Individu 20
Kuis 5

1
Topik Perkuliahan
Minggu Materi Metode Evaluasi

1 Pengenalan DPT dan Review Tekanan Tanah Lateral Kuis 1%

2 Tekanan Tanah Lateral Akibat Beban Luar Statik dan Gempa Kuis 1%

3 Stabilitas Lereng Statik dan Gempa TI 4%

4 DPT Gravitasi UTS 15%

5 DPT RC Wall Cantilever TI 4%

6 DPT Geosintetik UTS 15%

7 Soil Nailing dan Bore Pile TI 4%, Kuis 1%

9 Sheet Piles UAS 10%

10 Anchored Sheet Pile UAS 10%, Kuis 1%

11 Braced Cut TI 4%

12 Galian Dalam + Penjelasan Tugas Kelompok TI 4%, Kuis 1%

13 Metode Konstruksi Galian Dalam TK 5%

14 Pemodelan Galian Dalam Menggunakan Software TK 5%

15 Dewatering dan Monitoring TK 5%, UAS 10%

1
Analisis Stabilitas Lereng

1
Analisis Stabilitas Lereng
Pada permukaan tanah yang tidak horizontal (memiliki kemiringan),
komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah kebawah.
Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan
terhadap geseran yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang
longsornya terlampaui, maka akan terjadi kelongsoran lereng.
Kemiringan
lereng
(v:h) Bidang
longsor

1
Analisis Stabilitas Lereng
Umumnya, analisis digunakan untuk
mengecek keamanan dari lereng
alam, lereng galian, dan lereng
urugan tanah. Faktor yang
mempengaruhi stabilitas lereng:
⮚ Kondisi tanah yang berlapis-
lapis;
⮚ Kuat geser tanah yang
anisotropis;
⮚ Aliran rembesan air dalam tanah
2 ⮚ Kemiringan lereng, dll.
Analisis Stabilitas Lereng
Terzaghi (1950), penyebab longsoran lereng terdiri dari akibat pengaruh dalam dan pengaruh
luar. Kelongsoran lereng alam dapat terjadi dari hal-hal sebagai berikut:
⮚ Penambahan beban pada lereng
⮚ Penggalian atau pemotongan tanah pada kaki lereng
⮚ Penggalian yang mempertajam kemiringan lereng
⮚ Perubahan posisi muka air secara cepat (rapid drawdown) pada bendungan, sungai, dll)
⮚ Kenaikan tekanan lateral oleh air
⮚ Gempa bumi
⮚ Penurunan tahanan geser tanah membentuk lereng oleh akibat kenaikan kadar air,
kenaikan tekanan air pori, tekanan rembesan oleh genangan air didalam tanah, tanah
pada lereng mengandung lempung yang mudah lembang susut dll
3
Keruntuhan Lereng
Keruntuhan Lereng Permukaan
(Translasi)
Permukaan geser sejajar dengan permukaan lereng.
Keruntuhan ini dapat terjadi jika ada lapisan yang lemah
(misalnya, lapisan tanah lempung yang tipis dan halus)
dibawah permukaan lereng.

Keruntuhan Lereng Rotasi


Massa lereng yang besar berputar di sepanjang permukaan
keruntuhan yang melengkung, yang sering disederhanakan
sebagai kurva lingkaran atau spiral log untuk analisis yang
disederhanakan.

4
Keruntuhan Lereng
Longsor
Tanah longsor biasanya melibatkan massa geser dalam
jumlah besar dan beberapa permukaan pecah yang
mungkin termasuk kegagalan translasi dan rotasi.

Sebaran Lateral
Sebaran lateral mengacu pada gerakan lateral dari
massa tanah yang retak. Pergerakannya mirip dengan
kegagalan lereng translasi dan biasanya disebabkan
oleh gempa bumi.

5
Kegagalan Lereng
Kegagalan lereng disebabkan oleh ketidakseimbangan tegangan geser eksternal
(momen geser) disepanjang bidang longsor dan kuat geser internal (momen
penahan)

Tegangan geser > Kuat Geser


Atau: Momen Rotasi > Momen Resisting } Kegagalan Lereng

6
Analisis Stabilitas Lereng
Kuat geser dinyatakan dengan kriteria kegagalan Mohr-Coulomb:

atau:

Untuk memberikan faktor aman terhadap masing-masing komponen kuat geser, faktor
aman dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dimana:
FSc = Faktor aman pada komponen kohesi
7 FSϕ = Faktor aman pada komponen gesekan
Analisis Stabilitas Lereng
Asumsi yang digunakan:
Lereng Tak Hingga (Infinite Slope) u = 0 dan keruntuhan terjadi akibat pergerakan tanah diatas
bidang AB dari kanan ke kiri
Kondisi Tanpa Rembesan

τ = γH cos β sin β
σ = γH cos2 β

Dimana:
Η = Tebal
β = Sudut lereng

Untuk tanah berbutir kasar (c’=0), Gaya tegak lurus bidang longsor AB Na
faktor keamanan tidak bergantung = W cos β
8 pada H selama β < ϕ’ Gaya searah bidang AB, Ta = W sin β
Analisis Stabilitas Lereng
Lereng Tak Hingga (Infinite Slope)
Kondisi Dengan Rembesan

τ = γsat H cos β sin β


σ = γsat H cos2 β

Dimana:
Η = Tebal
β = Sudut lereng
9
Analisis Stabilitas Lereng
Contoh Soal
Suatu lereng tak terhingga dipengaruhi oleh rembesan dengan muka air terletak di permukaan lereng.
Tentukan faktor aman lereng tersebut terhadap bahaya longsor.

Penyelesaian:

= 1.73 > 1.5 OK!!!

10
Analisis Stabilitas Lereng
Permukaan Kegagalan Melengkung

Collin (1846) menyatakan bahwa kebanyakan peristiwa longsoran tanah terjadi


dengan bentuk bidang longsor yang berupa lengkungan.

Keruntuhan lereng dengan jenis tanah kohesif banyak terjadi karena


bertambahnya kadar air tanah.
Penyebab terjadinya longsor dikarenakan tidak tersedianya kuat geser tanah
yang cukup untuk menahan gerakan tanah longsor ke bawah pada bidang
longsornya.

11
Analisis Stabilitas Lereng
Permukaan Kegagalan Melengkung (Slope Failure)

Bila keruntuhan terjadi menyebabkan terbentuknya permukaan geser yang berpotongan diatas
kaki/ujung lereng (slope circle). Namun jika berpotongan hingga kaki/ujung lereng (toe circle)

12
Analisis Stabilitas Lereng
Permukaan Kegagalan Melengkung (Slope Failure)

Bila keruntuhan terjadi menyebabkan Bila keruntuhan terjadi menyebabkan


terbentuknya permukaan geser yang terbentuknya permukaan geser yang
berpotongan pada kedalaman lereng berpotongan melebihi kaki/ujung lereng.
dangkal.

13
Analisis Stabilitas Lereng
Metode Irisan (Slice)

Cara-cara analisis stabilitas yang telah dibahas


sebelumnya hanya dapat digunakan bila tanah
homogen. Bila tanah tidak homogen dan aliran
rembesan terjadi di dalam tanah tidak menentu,
cara yang lebih cocok adalah dengan metode
irisan (method of slice).

Gaya normal yang bekerja pada suatu titik di lingkaran


bidang longsor, terutama dipengaruhi oleh berat tanah di
atas titik tersebut. Dalam metode irisan, massa tanah yang
longsor dipecah pecah menjadi beberapa irisan vertikal.
Kemudian, keseimbangan dari tiap- tiap irisan
diperhatikan.

14
Analisis Stabilitas Lereng
Metode Fellinius (Ordinary Method of Slices)

Fellinius (1927) mengganggap gaya-gaya yang bekerja pada sisi kanan-kiri


dari sembarang irisan dapat diabaikan. Sehingga faktor keamanan yang
dihasilkan dari metode ini terlalu korservatif dan memberika hasil yang lebih
kecil dibandingkan metode lainnya.

Faktor aman didefinisikan sebagai (untuk kasus tanah homogen):

Note

15
Analisis Stabilitas Lereng
Metode Fellinius (Ordinary Method of Slices)

Faktor aman untuk kasus tanah


heterogen (berlapis) sama seperti
pada kasusu homogen. Namun
nilai parameter tanah (c’ atau c)
akan berbeda setiap lapisannnya

16
Contoh Soal
Metode Fellinius (Ordinary Method of Slices)

17
Contoh Soal
Metode Fellinius (Ordinary Method of Slices)

Perhitungan yang dilakukan menunjukkan kegagalan midpoint circle yang


diasumsikan. Tahapan perhitungan:
1. Lereng dibagi menjadi 9 bagian
2. Untuk memudahkan penghitungan, dasar setiap irisan harus seluruhnya
dalam satu lapisan tanah
3. Lebar irisan diusahakan seragam lalu AutoCAD digunakan untuk
mendapatkan luas, sudut 𝛼i, lebar, dan sentroid dari setiap irisan
4. Tabel berikutnya mencantumkan parameter irisan yang digunakan dalam
perhitungan FS.

18
Contoh Soal
Metode Fellinius (Ordinary Method of Slices)

19
Contoh Soal
Metode Fellinius (Ordinary Method of Slices)

20
Shearing forces disisi kiri
Analisis Stabilitas Lereng dan kanan irisan
Metode Potongan (Bishop’s)

Umumnya metode ini


digunakan sebagai pembanding
21 dengan metode Irisan.
Analisis Stabilitas Lereng
Metode Potongan (Bishop’s) Berdasarkan persamaan yang
ada, FS berada di kedua sisi
sehingga perlu dilakukan trial
dan error.
1. Untuk menentukan nilai m,
maka FS diasumsikan
2. Jika nilai akhir FS berbeda
maka dilakukan rata-rata
antara FS asumsi dan FS
akhir
3. Lalu nilai tersebut dijadikan
nilai FS untuk menentukan
m dan dihtung nilai FS akhir
kembali
Tahapan ini harus dilakukan
22
hingga FS akhir = FS asumsi.
Analisis Stabilitas Lereng Beban Gempa
Kegagalan lereng yang diakibatkan beban gempa merupakan
salah satu bahaya gempa yang banyak terjadi.

Analisis stabilitas lereng terhadap beban gempa umumnya dapat


menggunakan metode-metode berikut:
1. Pseudostatic Analysis
2. Newmark Sliding Block Analysis
3. Makdisi-Seed Analysis

Analisis dilakukan berdasarkan data penyelidikan tanah berupa


data geologi, hidrologi, topografi, geometrik dan informasi lain
yang diinput dalam analisis.

23
Analisis Stabilitas Lereng Beban Gempa
Pseudostatic analysis

Metode ini berdasarkan metode


keseimbangan (LE) dimana gaya
dan momen yang bekerja dalam
sliding masa tanah adalah
seimbang.

Beban gempa dinamik dimodelkan


sebagai gaya dalam vertikal dan
horizontal.

Gaya-gaya itulah yang digunakan


dalam analisis untuk menentukan
faktor keamanan lereng kondisi
24
beban gempa.
Analisis Stabilitas Lereng Beban Gempa
Pseudostatic analysis

25
Analisis Stabilitas Lereng Beban Gempa

26
Contoh Soal
Pseudostatic analysis

Sebuah lereng alami memiliki


sudut kemiringan 45 deg dan
ketinggian 12 m. Tanah memiliki γ
= 19 kN/m3, kohesi 34 kN/m2 dan
sudut gesek tanah 30 deg. Lereng
menerima percepatan arah
horizontal 0.25 g dan arah vertikal
0.1 g. Garis potensial keruntuhan
dapat dilihat pada gambar.
Tentukan faktor keamanan lereng
akibat beban gempa!

27
Contoh Soal
Pseudostatic analysis

28
TERIMA KASIH
Do you have any questions?

syahidus.syuhada@si.itera.ac.id
rahmat.kurniawan@si.itera.ac.id
erdina.utami@si.itera.ac.id
julita.hayati@si.itera.ac.id

Teknik Sipil Institut


Teknologi Sumatera

Anda mungkin juga menyukai