Anda di halaman 1dari 44

Compressibility of Soil

quote: The leaning tower of Pisa isn’t really leanly,..is it?


1
Introduction

Penambahan beban di atas permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya mengalami
pemampatan (compress). Pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya deformasi partikel tanah, relokasi
partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori, dan sebab lainnya.
Secara umum, penurunan (settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu:
1. Penurunan segera (immediate settlement/Elastic settlement), yang merupakan akibat dari deformasi elastis
tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan kadar air. Perhitungan penurunan segera
umumnya didasarkan pada penurunan yang diturunkan dari teori elastisitas.
2. Penurunan konsolidasi (consolidation settlement), yang merupakan hasil dari perubahan volume tanah
jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang menempati pori-pori tanah.
o Konsolidasi Primer
o Konsolidasi Sekunder
o Konsolidasi Tertier
𝑺𝑻 = 𝑺𝒆 + 𝐒 + 𝑺𝒔
𝑆𝑇 = penurunan total
𝑆𝑒 = penurunan segera
𝑆 = penurunan akibat konsolidasi primer
𝑆𝑠 = penurunan akibat konsolidasi sekunder
2
Introduction

q (kPa) q (kPa)

Surface level
Surface level x

Cohesive soil (soft) d Cohesive soil (soft) d Cohesive soil (soft) d d-x
Compressible layer Compressible layer Compressible layer

z z z
Dense sand Dense sand layer Dense sand layer
Uncompressible layer Uncompressible layer Uncompressible layer

3
Introduction
Analisis Settlement Tower C

4
Introduction

Analisis Settlement Tower C

Pemodelan Plaxis 2D
Pemodelan Plaxis 2D

5
Introduction

Analisis Settlement Bangunan 8 Lantai

Kontur Settlement

6
Intoduction

Settlement vs Land Subsidence


Dr. Joseph F. Poland
o Estimasi penurunan maksimum di Amerika Serikat lokasinya di Lembah San
Joaquin di barat daya Mendota, California
o Tanda-tanda di tiang listrik menunjukkan perkiraan ketinggian permukaan tanah
pada tahun 1925, 1955, dan 1977. total penurunan 9 meter

Penurunan muka tanah (land subsidence) adalah sebuah peristiwa turunnya


permukaan tanah yang disebabkan oleh perubahan volume lapisan batuan yang
terkandung dibawahnya. Menurunnya muka tanah ini biasanya terjadi secara
perlahan dalam jangka waktu yang lama sehingga, banyak yang tidak menyadari
secara langsung. Disebabkan oleh:

o Deformasi akibat pergerakan Lempeng Tectonic


o Subsidence/kompresi alamiah/pemadatan sendiri lapisan tanah Quarter yang
relatif muda
o Subsidence kawasan akibat penurunan muka air (pemompaan)
o Penurunan akibat beban bangunan dan urugan/reklamasi

7
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

o Penurunan segera atau penurunan elastis dari suatu pondasi terjadi dengan segera setelah pemberian
beban tanpa terjadinya perubahan kadar air.
o (Gambar a), suatu pondasi lentur yang memikul beban merata dan terletak di atas material yang elastis
(seperti lempung yang jenuh) akan mengalami penurunan elastis yang berbentuk cekung.
o (Gambar b), pondasi kaku yang berada di atas material yang elastis seperti lempung, maka tanah di bawah
pondasi itu akan mengalami penurunan yang merata dan tekanan pada bidang sentuh akan mengalami
pendistribusian ulang

Contact pressure pada lempung,

Contact pressure pada pasir

8
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

1 − 𝜇22
𝑆𝑒 = ∆𝜎 𝛼𝐵′ 𝐼𝐼
𝐸𝑠 𝑠 𝑓
Dimana:
𝑆𝑒 = penurunan elastis
∆𝜎 = beban merata
𝜇𝑠 = angka poisson
𝐸𝑠 = modulus elastisitas tanah (dari z=0 – z=5B)
𝐵 = lebar pondasi (=diameter pondasi yang berbentuk lingkaran)
B’= B/2 (untuk tengah pondasi), B (tepi pondasi)
𝐷𝑓 = Kedalaman pondasi
𝐼𝑠 = faktor bentuk (Stain Berner, 1934)
2−𝜇
𝐼𝑠 = 𝐹1 + 1−𝜇𝑠 𝐹2
𝑠
𝐼𝑓 = faktor kedalaman (Fox, 1948)
Elastic settlement untuk pondasi rigid dan felksibel 𝐷𝑓 𝐿
; ;𝜇
𝐵 𝐵 𝑠
𝑺𝒆(𝒓𝒊𝒈𝒊𝒅) ≈ 𝟎. 𝟗𝟑𝑺𝒆(𝒇𝒍𝒆𝒙𝒊𝒃𝒍𝒆,𝒄𝒆𝒏𝒕𝒆𝒓)
9
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

o 𝛼 = faktor yang tergantung lokasi perhitungan


✓ Bagian tengah pondasi
𝐿 𝐻
𝛼=4 𝑚 =′ ′
𝑛 =
𝐵 𝐵
2
✓ Bagian tepi pondasi
𝐿 ′
𝐻
𝛼 =1 𝑚 =′ 𝑛 =
𝐵 𝐵
o Menentukan nilai Modulus Tanah, 𝐸𝑠
Untuk tanah yang tidak homogen, Bowles (1978) merekomendasikan untuk digunakan nilai rata-rata
σ 𝐸𝑠(𝑖) ∆𝑧
𝐸𝑠 =
𝑧ҧ
𝐸𝑠(𝑖) = Modulus elastisitas pada kedalaman ∆𝑧
𝑧ҧ = 𝐻 atau 5𝐵 (tergantung nilai yang lebih kecil)

10
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

11
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

Pembacaan tabel
m’ = 2.0
n’ = 10.0

F1=0.641

12
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

13
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

Pembacaan tabel
m’ = 2.0
n’ = 10.0

F2=0.770

14
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

𝐿 𝐷𝑓 1
= 2; = = 1; 𝜇𝑠 = 0.3
𝐵 𝐵 1

𝐼𝑓 = 0.71

15
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

Contoh Soal 1:
Suatu pondasi kolom berbentuk empat persegi panjang 1.0 m x 2.0 m.
Apabila kenaikan beban merata (∆𝜎) pada pondasi adalah 150 kN/m2,
hitunglah penurunan segera dengan menganggap bahwa pondasi
tersebut adalah kaku.

Solusi:
o Hitung nilai modulus tanah
σ 𝐸𝑠(𝑖) ∆𝑧
𝐸𝑠 =
𝑧ҧ
10.000 2 + 8.000 1 + 12.000 2
=
5
= 10.400 kN/𝑚2
o Untuk di tengah pondasi
𝛼=4
𝐿 2
𝑚′ = = =2
𝐵 1
𝐻 5
𝑛′ = = = 10
𝐵 1
2 2
16
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

o Menentukan 𝐼𝑠 (faktor bentuk) o Menghitung penurunan segera


1 − 𝜇22
Dari table diperoleh 𝐹1 = 0.641 dan 𝐹2 = 0.770 𝑆𝑒 = ∆𝜎 𝛼𝐵′ 𝐼𝐼
𝐸𝑠 𝑠 𝑓
2 − 𝜇𝑠 1 1 − 0.32
𝐼𝑠 = 𝐹1 + 𝐹
1 − 𝜇𝑠 2 𝑆𝑒 = 150 4 𝑥
2 10.400
2.51 0.71
2 − 0.3
𝐼𝑠 = 0.641 + 0.770 𝑆𝑒 = 0.187 𝑚 = 18.7 𝑐𝑚
1 − 0.3
𝐼𝑠 = 2.51
𝑆𝑒(𝑟𝑖𝑔𝑖𝑑) = 0.93 18.7 𝑐𝑚 = 17.4 𝑐𝑚
o Menentukan 𝐼𝑓 (Faktor kedalaman)
𝐿 𝐷𝑓 1
= 2; = = 1; 𝜇𝑠 = 0.3
𝐵 𝐵 1
Dari tabel diperoleh 𝐼𝑓 = 0.71

17
Penurunan Segera (Immediate Settlement/Elastic Settlement)

Soal 1:
Suatu pondasi kolom berbentuk empat persegi panjang terletak
di atas suatu lapisan pasir yang tebal. Misalkan E = 14.000
kN/m2 dan 𝜇 = 0.4. Apabila kenaikan beban merata (∆𝜎) pada
pondasi adalah 96 kN/m2.
Hitung penurunan segera dengan menganggap bahwa
pondasi tersebut adalah kaku.

Ukuran pondasi = 2 x 3 m

18
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

o Karl von Terzaghi (2 Oktober 1883 di Praha, Republik Czech - 25 Oktober 1963
di Winchester, Massachusetts, Amerika Serikat)
o Orang pertama yang mengungkapkan mekanika tanah secara komprehensif
melalui publikasinya yg berjudul “Erdbaumechanik” pada tahun 1925.
o Ia dijuluki sebagai "Bapak Mekanika Tanah".
o Teori konsolidasi 1-Dimensi Terzaghi.

Prestasi Akademis
❑ Konsolidasi Tanah (eng: Soil consolidation, de: Bodenkonsolidierung)
❑ Gaya Tekan Tanah (eng: Earth Pressure, de: Erddruck)
❑ Daya Dukung Tanah (eng: Load-Carrying Capacity, de: Tragfähigkeit)
Karvlan Terzaghi ❑ Stabilitas Tanah (eng: Stability of soil, de: Stabilität des Bodens).

19
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

Pada Tanah Lempung Pada Tanah Pasir


o Bila suatu lapisan tanah lempung jenuh air yang o Pada tanah berpasir yang sangat tembus air (permeable), air
compressible diberi penambahan tegangan, maka terjadi dapat mengalir dengan cepat (koefisien permeabilitas besar,
penurunan dengan segera. sehingga air-pori mengalir ke luar sebagai akibat dari
o Koefisien permeabilitas lempung adalah sangat kecil kenaikan tekanan air pori dapat selesai dengan cepat.
sehingga penambahan tekanan air pori yang disebabkan o Keluarnya air dari dalam pori selalu disertai dengan
oleh pembebanan akan berkurang secara lambat laun dalam berkurangnya volume tanah, sehingga menyebabkan
waktu yang sangat lama. penurunan (settlement).
o Keluarnya air dari dalam pori selalu disertai dengan o Air pori di dalam tanah berpasir dapat mengalir ke luar
berkurangnya volume tanah, sehingga menyebabkan dengan cepat, maka penurunan segera dan penurunan
penurunan (settlement). konsolidasi terjadi bersamaan.
o Untuk tanah lempung lunak perubahan volume (penurunan)
yang disebabkan oleh keluarnya air dari dalam pori
(konsolidasi) akan terjadi sesudah penurunan segera.
Penurunan konsolidasi biasanya jauh lebih besar dan lebih
lama dibandingkan dengan penurunan segera.

20
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

o Deformasi sebagai fungsi waktu (time-dependent deformation) dari tanah lempung yang jenuh air dapat
diilustrasikan dengan model sederhana, yang terdiri dari suatu pegas elastis linear yang dihubungkan secara
paralel dengan sebuah dashpot (model Kelvin)

𝑑𝜀
𝜎0 = 𝑘ത 𝜀 + 𝜂
𝑑𝑡

𝜎 = 𝑘ത 𝜀
𝑑𝜀
𝜎=𝜂
𝑑𝑡

Hubungan regangan vs waktu


Model Kelvin-Voigh

21
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

+ =

Tegangan dashpot Tegangan pegas Gabungan

o Pada saat 𝑡 = 0, tegangan 𝜎0 dipikul semuanya oleh dashpot.


o Bagian dari tegangan yang dipikul oleh pegas bertambah secara perlahan-lahan; sedangkan tegangan yang
dipikul oleh dashpot akan berkurang dengan kecepatan yang sama seperti penambahan tegangan yang dipikul
oleh pegas.
o Pada saat 𝑡 = ∞ , tegangan 𝜎0 dipikul seluruhnya oleh pegas

22
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

o Suatu lapisan Iempung jenuh air dengan ketebalan 𝐻 yang diapit oleh dua lapisan pasir diberi penambahan
tegangan total, ∆𝜎, secara cepat.
o Penambahan tegangan total tersebut akan diteruskan ke air pori dan butiran tanah.
o Penambahan tegangan total ∆𝜎 akan terbagi sebagian ke tegangan efektif dan sebagian lagi ke tekanan air pori.
o Perilaku perubahan tegangan efektif akan sama seperti perilaku pegas pada model Kelvin, dan perilaku
perubahan tekanan air pori akan sama seperti perilaku dashpot.

23
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

o Karena lempung mempunyai daya rembes yang sangat rendah dan air tidak termampatkan (incompressible)
dibandingkan dengan butiran tanah, maka pada saat 𝑡 = 0, seluruh penambahan tegangan, ∆𝜎, akan dipikul
oleh air (∆𝜎 = ∆𝑢 ) pada seluruh kedalaman lapisan tanah.
o Tidak sedikit pun dari penambahan tegangan tersebut dipikul oleh butiran tanah (jadi, penambahan tegangan
efektif, ∆𝜎 ′ = 0).
o Keadaan ini adalah sama dengan perilaku pada model Kelvin pada saat 𝑡 = 0 dimana 𝜎0 = 𝜎𝑑 dan 𝜎𝑠 = 0.

24
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

o Sesaat setelah pemberian penambahan tegangan, ∆𝜎, pada lapisan lempung, air dalam ruang pori mulai tertekan
dan akan mengalir ke luar dalam dua arah menuju lapisan pasir. Dengan proses ini, tekanan air pori pada tiap-tiap
kedalaman pada lapisan lempung akan berkurang secara perlahan-lahan, dan tegangan yang dipikul oleh butiran
tanah (tegangan efektif) akan bertambah. Jadi, pada saat 0 < 𝑡 < ∞

∆𝜎 = ∆𝜎 ′ + ∆𝑢 (∆𝜎 ′ > 0 dan ∆𝑢 < ∆𝜎)

o Tetapi, besarnya ∆𝜎 ′ dan ∆𝑢 pada tiap-tiap kedalaman adalah tidak sama, tergantung pada jarak minimum yang
harus ditempuh oleh air-pori untuk mengalir ke lapisan pasir yang berada di atas atau di bawah lapisan lempung.

25
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

o Pada saat 𝑡 = ∞, seluruh kelebihan tekanan air pori sudah hilang dari lapisan tanah lempung, jadi ∆𝑢 = 0.
Sekarang penambahan tegangan total, ∆𝜎, akan dipikul oleh butir tanah/struktur tanah. Jadi, ∆𝜎 = ∆𝜎 ′ .
o Proses keluarnya air dari dalam pori-pori tanah secara perlahan-lahan, sebagai akibat dari adanya penambahan
beban, yang disertai dengan pemindahan kelebihan tekanan air pori ke tegangan efektif akan menyebabkan
terjadinya penurunan yang merupakan fungsi dari waktu (time - dependent settlement) pada lapisan tanah
lempung.

26
Uji Konsolidasi Satu Dimensi di Laboratorium

Konsolidometer (Oedometer)
o Contoh tanah diletakkan di dalam cincin logam dengan dua buah batu
berpori diletakkan di atas dan di bawah: diameter 2,5 inci (63,5 mm) dan
tebal 1 inci (25,4 mm).
o Pembebanan pada contoh tanah dilakukan dengan cara meletakkan
beban pada ujung sebuah balok datar; Tiap-tiap beban biasanya diberikan
selama 24 jam. Setelah itu, beban dinaikkan sampai dengan dua kali lipat
beban sebelumnya.
o Pada saat percobaan selesai, berat kering dari contoh tanah ditentukan.

27
Uji Konsolidasi Satu Dimensi di Laboratorium

Ada tiga tahapan yang berbeda yang dapat dijalankan sebagai


berikut:
• Tahap I: Pemampatan awal (initial compression), yang pada
umumnya adalah disebabkan oleh pembebanan awal
(preloading).
• Tahap II: Konsolidasi primer (primary consolidation), yaitu
periode selama tekanan air pori secara lambat laun
dipindahkan ke dalam tegangan efektif, sebagai akibat dari
keluarnya air dari pori-pori tanah.
• Tahap III: Konsolidasi sekunder (secondary consolidation),
yang terjadi setelah tekanan air pori hilang seluruhnya.
Pemampatan yang terjadi disini adalah disebabkan oleh
penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.

Grafik waktu-pemampatan selama konsolidasi

28
Angka Pori - Tekanan

1. Hitung tinggi butiran padat, 𝐻𝑠


𝑊
𝐻𝑠 = 𝐴 𝐺 𝑠𝛾
𝑠 𝑤

2. Hitung tinggi awal dari ruang pori, 𝐻𝑣


𝐻𝑣 = 𝐻 − 𝐻𝑠
3. Hitung angka pori awal, 𝑒0
𝑉 𝐻 .𝐴 𝐻
𝑒𝑜 = 𝑉𝑣 = 𝐻𝑣.𝐴 = 𝐻𝑣
𝑠 𝑠 𝑠

4. Hitung perubahan angka pori ∆𝑒1, akibat


penambahan beban pertama 𝑝1
∆𝐻
∆𝑒1 = 1
Perubahan tinggi contoh tanah pada uji konsolidasi satu dimensi 𝐻𝑠

5. Hitung angka pori yang baru, 𝑒1 , setelah


penambahan tekanan 𝑝1
𝑒1 = 𝑒0 − ∆𝑒1

29
Angka Pori - Tekanan

Tekanan total (𝜎) dan angka pori yang bersangkutan (𝑒) pada
akhir konsolidasi digambarkan pada kertas semi-logaritma.

Menunjukkan bahwa bagian atas dari grafik e versus log 𝜎


adalah garis lengkung dengan kemiringan yang agak datar,
kemudian diikuti dengan bagian grafik yang mempunyai
hubungan linear antara angka pori dengan log 𝜎 yang
mempunyai kemiringan agak curam.

30
Angka Pori - Tekanan

Soal 2:
Berikut hasil dari uji konsolidasi di laboratorium untuk contoh tanah yang diambil dari lapangan. Berat kering
contoh tanah = 128 gram, tinggi dari contoh tanah tersebut pada saat awal percobaan = 2.340 cm, Gs = 2.75
dan luas penampangnya = 30,68 cm2.
a. Buatkan perhitungan angka pori dan gambarlah grafik 𝑒 versus 𝑙𝑜𝑔 𝑝.

31
Lempung Normally Consolidated dan Overconsolidated

o Suatu tanah di lapangan telah mengalami “tekanan efektif maksimum akibat berat
tanah di atasnya”(maximum effective overburden pressure).
o Tekanan efektif overburden maksimum ini mungkin sama dengan atau lebih kecil
dari tekanan overburden yang ada pada saat pengambilan contoh tanah.
o Pada saat diambil, contoh tanah tersebut terlepas dari tekanan overburden yang
membebaninya selama ini; sebagai akibatnya tanah tersebut akan mengembang.

o Pada saat terhadap sampel tanah tersebut dilakukan uji konsolidasi,


✓ Bila beban total yang diberikan pada saat percobaan adalah lebih kecil
dari tekanan efektif overburden maksimum yang pernah dialami
sebelumnya, maka akan akan terjadi pemampatan yang kecil (yaitu
perubahan angka pori yang kecil) normally consolidated

✓ Apabila, beban total yang diberikan pada saat percobaan adalah lebih
besar dari tekanan efektif overburden maksimum yang pernah
dialaminya, maka perubahan angka pori yang terjadi adalah lebih besar,
dan hubungan antara e versus log p menjadi linear dan memiliki
Grafik 𝑒 vs log 𝜎′ saat loading,
unloading, dan reloading kemiringan yang tajam. overconsolidated

32
Lempung Normally Consolidated dan Overconsolidated

Casagrande (1936) menyarankan suatu cara yang mudah untuk


menentukan besarnya tekanan prakonsolidasi, 𝜎𝑐 , dari grafik 𝑒 versus
𝑙𝑜𝑔 𝜎′. Prosedurnya sbb:
1. Dengan melakukan pengamatan secara visual, tentukan titik a
dimana grafik 𝑒 versus 𝑙𝑜𝑔 𝜎′ mempunyai jari-jari kelengkungan
yang paling minimum.
2. Gambar garis datar ab.
3. Gambar garis singgung ac pada titik a.
4. Gambar garis ad yang merupakan garis bagi sudut bac.
5. Perpanjang bagian grafik e versus 𝑙𝑜𝑔 𝜎′ yang merupakan garis
lurus hingga memotong garis ad di titik f. Absis untuk titik f adalah
besarnya tekanan prakonsolidasi.

Overconsolidation ratio (OCR)


𝝈𝒄 𝜎𝑐 = Tekanan prakonsolidasi
𝑶𝑪𝑹 =
𝝈𝟎 𝜎0 = Tekanan vertical efektif

33
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Suatu lapisan lempung jenuh dengan tebal 𝐻 dan luas


penampang-melintang 𝐴 . serta tekanan efektif
overburden rata-rata sebesar 𝜎0 . Disebabkan oleh suatu
penambahan tekanan sebesar ∆𝜎, anggap penurunan
konsolidasi primer yang terjadi adalah sebesar 𝑆. Jadi,
perubahan volume:

∆𝑉 = 𝑉0 − 𝑉1 = 𝐻 . 𝐴 − 𝐻 − 𝑆 . 𝐴 = 𝑆 . 𝐴

Dimana 𝑉0 dan 𝑉1 adalah volume awal dan volume akhir.


Tetapi, perubahan volume total adalah sama dengan
Penurunan yang disebabkan oleh konsolidasi satu dimensi perubahan pori, ∆𝑉𝑣 . Jadi,

∆𝑉 = 𝑆 . 𝐴 = 𝑉𝑣0 − 𝑉𝑣1 = ∆𝑉𝑣


Dimana 𝑉𝑣0 dan 𝑉𝑣1 adalah volume awal dan volume
akhir pori.

34
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Dari definisi angka pori:


∆𝑉𝑣 = ∆𝑒 . 𝑉𝑠
Dimana ∆𝑒 adalah perubahan angka pori
𝑉0 𝐴𝐻
𝑉𝑠 = =
1 + 𝑒0 1 + 𝑒0
Dimana 𝑒0 adalah angka pori awal pada saat volume
tanah sama dengan 𝑉0 , sehingga semua persamaan
tersebut digabungkan menjadi:
𝐴𝐻
Penurunan yang disebabkan oleh konsolidasi satu dimensi ∆𝑉 = 𝑆 . 𝐴 = ∆𝑒 𝑉𝑠 = ∆𝑒
1 + 𝑒0
Atau
∆𝑒
𝑆=𝐻
1 + 𝑒0

35
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Untuk lempung yang terkonsolidasi secara normal


dimana 𝑒 versus 𝑙𝑜𝑔 𝜎′ merupakan garis lurus

∆𝑒 = 𝐶𝑐 log 𝜎0 + ∆𝜎 − log 𝜎0
Dimana 𝐶𝑐 = “indeks kompresi” (compression index)
yaitu kemiringan kurva e versus log 𝜎
𝐶𝑐 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎
𝑆= log
1 + 𝑒0 𝜎0
Untuk suatu lapisan lempung yang tebal, maka lapisan
tanah tersebut dibagi menjadi beberapa sub-lapisan dan
perhitungan penurunan dilakukan secara terpisah untuk
Penurunan yang disebabkan oleh konsolidasi satu dimensi tiap-tiap sub-lapisan
𝐶𝑐 = 0,009(𝐿𝐿 − 10)
𝐶𝑐 𝐻𝑖 𝜎0(𝑖) + ∆𝜎(𝑖)
𝑆=෍ log
1 + 𝑒0 𝜎0(i)

-i = sub lapisan ke-i

36
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Untuk lempung terkonsolidasi berlebih (overconsolidated)


Apabila 𝜎0 + ∆𝜎 ≤ 𝜎𝑐 lapangan, variasi 𝑒 versus 𝑙𝑜𝑔 𝜎
mempunyai kemiringan yang hampir sama dengan
kemiringan kurva pantul ( 𝑟𝑒𝑏𝑜𝑢𝑛𝑑 𝑐𝑢𝑟𝑣𝑒 ) dari uji
konsolidasi dilaboratorium. Kemiringan kurva pantul, 𝐶𝑠 ,
disebut sebagai “indeks pemuaian” (𝑠𝑤𝑒𝑙𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥)
∆𝑒 = 𝐶𝑠 log 𝜎0 + ∆𝜎 − log 𝜎0

Sehingga:
𝐶𝑠 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎
𝑆= log
1 + 𝑒0 𝜎0
Penurunan yang disebabkan oleh konsolidasi satu dimensi
1 1 Apabila 𝜎0 + ∆𝜎 ≤ 𝜎𝑐
𝐶𝑠 ≈ sampai 𝐶
5 10 𝑐 𝐶𝑠 𝐻 𝜎𝑐 𝐶𝑐 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎
𝑆= log + log
1 + 𝑒0 𝜎0 1 + 𝑒0 𝜎𝑐

37
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Contoh Soal
Profil tanah seperti gambar dibawah, terdapat lapisan lempung setebal 4.0 m. Beban timbunan merata diatas
lapisan tanah sebesar 100 kN/m2. Muka air terdapat pada lapisan 2 m. Hitung penurunan yang disebabkan oleh
konsolidasi primer jika:
❑ Lempung terkonsolidasi normal (normally consolidated).
1
❑ Lapisan lempung overconsolidated dengan 𝜎𝑐′ = 190 𝑘𝑁/𝑚2 . Gunakan 𝐶𝑠 ≈ 6 𝐶𝑐
1
❑ Lapisan lempung overconsolidated dengan 𝜎𝑐′ = 170 𝑘𝑁/𝑚2 . Gunakan 𝐶𝑠 ≈ 𝐶𝑐
6

38
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Penyelesaian:
a. Untuk lempung normally consolidated
o Hitung berat tekanan efektif overburen rata-rata 𝜎0 ditengah lapisan lempung:
4
𝜎0 = 2𝛾 𝑑𝑟𝑦 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 +4 𝛾 𝑠𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 − 𝛾𝑤 +2 𝛾 𝑠𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 − 𝛾𝑤
𝜎0 = 2 𝑚 14 𝑘𝑁/𝑚3 + 4 𝑚 18𝑘𝑁/𝑚3 − 9.81𝑘𝑁/𝑚3 + 2 𝑚 19 𝑘𝑁/𝑚3 − 9.81𝑘𝑁/𝑚3
𝜎0 = 79.14 𝑘𝑁/𝑚2

o Hitung Indeks Pemampatan (Compression Index, Cc)


𝐶𝑐 = 0.009 𝐿𝐿 − 10 = 0.009 40 − 10 = 0.27

o Perhitungan Penurunan,

𝐶𝑐 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎
𝑆= log
1 + 𝑒0 𝜎0
0.27 𝑥 4 79.14 𝑘𝑁/𝑚2 + 100𝑘𝑁/𝑚2
𝑆= log
1 + 0.8 79.14 𝑘𝑁/𝑚2
𝑆 = 0.213 𝑚𝑚

39
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

b. Untuk lempung overconsolidated 𝒑′𝒄 = 𝟏𝟕𝟎 𝒌𝑵/𝒎𝟐


b. Untuk lempung overconsolidated 𝝈′𝒄 = 𝟏𝟗𝟎 𝒌𝑵/𝒎 𝟐
𝑝0 + ∆𝑝 = 79.14𝑘𝑁/𝑚2 + 100𝑘𝑁/𝑚2 = 179.14𝑘𝑁/𝑚2
𝜎0 + ∆𝜎 = 79.14𝑘𝑁/𝑚2 + 100𝑘𝑁/𝑚2 = 179.14𝑘𝑁/𝑚2
𝑝𝑐 = 170 𝑘𝑁/𝑚2
𝜎𝑐 = 190 𝑘𝑁/𝑚2
o Karena 𝜎0 + ∆𝜎 > 𝜎𝑐 , maka:
o Karena 𝜎0 + ∆𝜎 ≤ 𝜎𝑐 , maka:
𝐶𝑠 𝐻 𝑝0 + ∆𝑝 𝐶𝑠 𝐻 𝜎𝑐 𝐶𝑐 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎
𝑆= log 𝑆= log + log
1 + 𝑒0 𝑝0 1 + 𝑒0 𝜎0 1 + 𝑒0 𝜎𝑐
1 0.27 1 0.27
Cs = Cc = = 0.045 Cs = Cc = = 0.045
6 6 6 6

0.045 4 79.14 𝑘𝑁/𝑚2 + 100𝑘𝑁/𝑚2 0.045 4 170 𝑘𝑁/𝑚2 0.27 𝑥 4


𝑆= log 𝑆= log +
1 + 0.8 79.14 𝑘𝑁/𝑚2 1 + 0.8 79.14 𝑘𝑁/𝑚2 1 + 0.8

𝑆 = 0.036 𝑚 79.14 𝑘𝑁/𝑚2 + 100𝑘𝑁/𝑚2


log
79.14 𝑘𝑁/𝑚2

𝑆 = 0.0468 m

40
Perhitungan Penurunan yang Disebabkan oleh Konsolidasi Primer 1-Dimensi

Soal 3:

Given:
𝐻1 = 2.5 𝑚 𝐻2 = 2.5 𝑚 𝐻3 = 3.0 𝑚
∆𝜎 = 100 𝑘𝑁/𝑚2
• Sand, 𝑒 = 0.64 𝐺𝑠 = 2.65
• Clay, 𝑒 = 0.90 𝐺𝑠 = 2.75 LL = 55
Question:
Estimate the primary consolidation settlement of the
clay layer assuming that it is normally consolidated.
41
Penurunan yang Diakibatkan oleh Konsolidasi Sekunder

o Pada akhir dari konsolidasi primer (yaitu setelah tekanan air


pori sama dengan nol),
o Penurunan masih tetap terjadi sebagai akibat dari
penyesuaian plastis butiran tanah. Tahap konsolidasi ini
dinamakan konsolidasi sekunder (secondary consolidation).
Selama konsolidasi sekunder berlangsung, kurva hubungan
antara deformasi dan log waktu (t) adalah merupakan garis
lurus
∆𝑒 ∆𝑒
𝐶𝛼 = =
log 𝑡2 − log 𝑡1 log 𝑡2 Τ𝑡1

𝐶𝛼 = indeks pemampatan sekunder


∆𝑒 = perubahan angka pori

𝑆𝑠 = 𝐶′𝛼 𝐻 log 𝑡2 Τ𝑡1

𝐶′𝛼 = 𝐶𝛼 / 1 + 𝑒𝑝
𝑒𝑝 = angka pori pada akhir konsolidasi primer
𝐻 = tebal lapisan lempung

42
Penurunan yang Diakibatkan oleh Konsolidasi Sekunder

Contoh Soal
Seperti pada contoh sebelumnya, dianggap konsolidasi primer akan selesai dalam 3.5 tahun. Perkiraan
konsolidasi sekunder yang akan terjadi dari 3.5 tahun sampai 10 tahun setelah pemberian beban. Diketahui
𝐶𝛼 = 0.022. berapakah penurunan konsolidasi total setelah 10 tahun?
Penyelesaian: o Indeks pemampatan sekunder efektif
Penurunan akibat konsolidasi sekunder: 0.022
𝑡2 𝐶′𝛼 = = 0.0133
𝑆𝑠 = 𝐶′𝛼 𝐻 log 1 + 0.653
𝑡1
o Penurunan akibat konsolidasi sekunder:
o Indeks pemampatan sekunder efektif
𝑡2
𝐶𝛼 𝑆𝑠 = 𝐶′𝛼 𝐻 log
𝐶′𝛼 = 𝑡1
1 + 𝑒𝑝
10
o Angka pori pada akhir konsolidasi primer: 𝑆𝑠 = 0.0133 4 𝑚 log
3.5
𝑒𝑝 = 𝑒0 − ∆𝑒𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 ∆𝑒 = 𝐶𝑐 log 𝑝0 + ∆𝑝 − log 𝑝0
𝑆𝑠 = 0.0242 m
𝑒𝑝 = 𝑒0 − 𝐶𝑐 log 𝑝0 + ∆𝑝 − log 𝑝0
𝑒𝑝 = 0.8 − 0.27 log 79.14 + 100 − log 79.14
𝑒𝑝 = 0.8 − 0.147
𝑒𝑝 = 0.653
43
Penurunan yang Diakibatkan oleh Konsolidasi Sekunder

Soal 5:
Seperti pada soal 4 sebelumnya, dianggap konsolidasi primer akan selesai dalam 3.5 tahun. Perkiraan konsolidasi
sekunder yang akan terjadi dari 3.5 tahun sampai 10 tahun setelah pemberian beban. Diketahui 𝐶𝛼 = 0.022.
berapakah penurunan konsolidasi total setelah 10 tahun?
Penyelesaian:

44

Anda mungkin juga menyukai