Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK PONDASI

“PENURUNAN I”
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KALTARA

HARVY IRVANI ST., MT.


Penurunan (Bagian I)

Jenis Penurunan Pondasi


Tekanan Sentuh (Contacth Pressure)
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Pondasi Pada Tanah Kohesif
Jenis Penurunan Pondasi
Penurunan pondasi akibat pembebanan dapat dikelompokkan dala 2 (dua)
Kelompok Utama :
1. Penurunan elastis (immediate or elastic settlement) (Struktur/Bangunan)
2. Penurunan konsolidasi (consolidation settlement) (waktu)
• Konsolidasi Primer
akibat kenaikan tegangan yang disebabkan oleh pembebanan menyebabkan
keluarnya air pori sehingga tanah akan mengalami pemampatan.
• Konsolidasi Sekunder
terjadi setelah konsolidasi primer telah selesai yang disebabkan reorientasi
butiran tanah pada beban yang tetap.
Jenis Penurunan Pondasi
Metoda analisis penurunan akan dikelompokkan dalam 2 (dua) kelompok yaitu
penurunan pondasi pada tanah kohesif (lempung) dan pondasi pada tanah granular
non kohesif (pasir). Walaupun mekanisme dasar mengontrol penurunan adalah
sama namun ada perbedaan penting yang memaksa mempergunakan metoda
analisis yang berbeda. Perbedaan itu antara lain :
• permeabilitas tanah kohesif sangat kecil, sehingga penurunan konsolidasi
memerlukan waktu yang lama dengan keadaan tak terdrainasi pada tahap awal,
sedangkan pada tanah non kohesif biasanya akan turun dengan cepat setelah
pembebanan dengan keadaan terdrainasi.
• Contoh tak terganggu (undistrubed sample) kualitas tinggi mudah didapat
dengan murah, sehingga uji laboratorium dapat dilakuan untuk mendapatkan
sifat dan perilaku tanah kohesif, sehingga harus melakukan uji lapangan.
• Kebanyakan tanah non kohesif lebih tidak mudah dimampatkan, sehingga
umumnya besarnya penurunan lebih kecil.
Tekanan Sentuh (Contact Pressure)
Pertimbangan pertama dalam menghitung penurunan adalah penyebaran tekanan pondasi ketanah bawahnya.
Tekanan yang terjadi pada bidang kontak antara dasar pondasi dan tanah disebut tekanan sentuh atau tekanan
kontak (contacth pressure).

Gambar distribusi tekanan kontak pada


dasar pondasi.
a. Pondasi fleksibel pada lempung
b. Pondasi fleksibel pada pasir
c. Pondasi kaku pada lempung
d. Pondasi kaku pada pasir
e. Distribusi yang disederanakan
(taylor,1948)
Tekanan Sentuh (Contact Pressure)
Tegangan (bearing pressure) yang terjadi akibat beban eksentris atau momen adalah sebagai berikut :

Gambar tegangan didasar pondasi akibat beban eksentris atau momen.


a. Eksentritas e < B/6
b. Eksentrisitas e = B/6
c. Eksentrisitas e > B/6
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Tegangan tanah yang terjadi akibat beban di permukaan dinyatakan dalam istilah
tambaan tegangan, karena sebelum tanah dibebani, tanah sudah mengalami
tekanan akibat berat sendiri yang disebut tekanan overburden. Analisis tegangan di
dalam tanah didasarkan pada anggapan bahwa tanah bersifat elastis, homogen,
isotropis dan terdapat hubungan linier antara tegangan dan regangan. Analisis
tegangan in akan dipergunakan untuk analisis penurunan.
a. Cara Boussinesq (1885)
b. Cara Wastergaard (1938)
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Cara Boussinesq (1885)
Penyelesaian klasik untuk tegangan pada material elastis dikembangkan oleh Boussinesq yang memberikan
persamaan untuk beban titik tetapi dapat diintegrasikan pada sembarang bentuk untuk menghasilkan
persamaan untuk menghitung tegangan di bawah luasan yang dibebani fleksibel.
Dalam hal pondasi telapak di atas tanah,tegangan di bawah beban segi empat atau bujur sangkar adalah sebagai
berikut (Newmark, 1935)
Untuk menghitung tambahan (kenaikan) tegangan ∆σ adalah

Dimana : ∆σ = tambahan (kenaikan) tegangan dibawah pojok beban


Iσ = faktor pengaruh
B,L = dimensi beban
Zf = Kedalaman dari dasar e titik yang ditinjau
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Cara Boussinesq (1885)
Persamaan-persamaan di atas ole Newmark dibuat dalam chart (bulb pressure)

Gambar chart penyelesaian Newark berdasarkan teori Boussinesq


Distribusi Tegangan Dalam Tanah

Cara Boussinesq (1885)


Disamping dibuat chart (bulb pressure) oleh
Newmark juga dibuat chart (grafik) oleh
Fadum berdasarkan teori Boussinesq. Chart
yang dikembangkan oleh fadum adalah :

Gambar chart penyelesaian Fadum


Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Cara Westergaard (1938)
Cara Boussinesq menganggap bahwa material dalam
hal ini tanah adalah isotropis, dimana modulus
elastisitas dan parameter yang relevan adalah konstan
dalam segala arah. Namun dalam kebanyakan tanah
mempunyai lapisan horisontal yang berbeda untuk
menyebarkan tegangan. Sehingga penyelesaian
Westergaard (1938), banyak yang percaya lebih akurat.
Taylor (1948) mebuat penyelesaian untuk beban segi
empat :

Dimana : υp = Poisson ratio (υp < 0,5), harga dari cot ⁻¹


dalam radian
Dari cara Westergaard ini juga dibuat chart (grafik)
untuk menghitung faktor pengaruh Iσ
Gambar Chart penyelesaian Westergaard
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Cara Pendekatan Penyebaran Tegangan 2V : 1H
Cara pendekatan ini menganggap bahwa penyebaran tengan dalam tanah adalah membentuk sudut 60° atau
dengan perbandingan 2 vertikal dan 1 horisontal.
Penurunan Pondasi Pada Tanah Kohesif

Seperti telah dijelaskan bahwa penurunan pondasi dikelompokkan dalam 3 (tiga)


komponen :
• Penurunan distrosi atau penurunan elastis atau penurunan segera (Si). Penurunan
ini karena sifat elastis tanah dan menjukkan adanya displasemen ke arah lateral
• Penurunan konsolidasi primer (Sc). Penurunan ini disebabkan karena keluarnya
air pori sehingga berkurangnya volume tanah akibat perubahan tegangan efektif.
• Penurunan konsolidasi sekunder (Ss). Penurunan ini reorientasi butiran tanah
pada tegangan efektif yang konstan.
Sehingga penurunan total S = Si + Sc + Ss
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Segera (Immediate Settlement)
Penurunan segera adalah penurunan karena sifat elastis tanah dan pada penurunan ini tidak ada airpori yang
keluar sehingga kadar air tida berubah dan terjadi penyebaran ke tanah lateral.
Berdasarkan teori elastis penurunan segera di bawah pusat beban fleksibel pada tanah lempung adalah :
δd =
Dimana :
δd = Si = Penurunan Segera
q’ = q – σ’zD = tegangan netto pada dasar pondasi
B = lebar pondasi
Io, Ii = faktor pengaruh
Eu = modulus elastisitas tanah pada kondisi tak terdrainasi (undrained)

Gambar penyebaran tanah ke arah lateral di bawah pondasi akibat penurunan segera.
Distribusi Tegangan Dalam Tanah

Gambar faktor pengaruh Io menurut Gambar faktor pengaruh Ii menurut


Christian dan Carrier (1978) Christian dan Carrier (1978)
Harga modulus elastisitas tanah Eu dapat ditentukan dari kurva hubungan tegangan-regangan yang diperoleh
dari hasil uji triaxial. Bila contoh tanah terganggu maka harga Eu akan menjadi berkurang sehingga perkiraan
penurunan segera menjadi berlebihan.
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Contoh Soal
1. Pondasi segi empat berukuran 3m x 3m berada pada tanah lempung.
2. Pondasi ini menahan beban 1800 kn
3. Tanah mengalami undrain dengan modulus elastic (Eu) 40 Mpa
4. Asumsi poisson ratio dari lempung 0,5
(Cs = 0,82)

Diminta
Berapa penurunan segera yang terjadi dibawa pondasi ?

Solusi
Dari persamaan Si = Cs q B

Si = ((3m)

Si = 0,0092 atau 9,2 mm


Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)
Bila tanah kohesif (lempung) jenuh dibebani dengan cepat, tekanan akibat beban tersebut ke tanah selain
menyebabkan kompresi elastis yang menyebabkan penurunan segera, juga menyebabkan kelebihan tekanan air
pori (excess pore water pressure).
Persamaan untuk menghitung penurunan konsolidasi di bawah pondasi adalah :
Sc =
Kalau memperhitungkan kekakuan pondasi, konsolidasi tiga dimensi dan bila perhitungan penurunan
konsolidasi di buat dalam n lapisan maka secara umum persamaan penurunan konsolidasi adalah :
Sc = r .
Dimana :
Sc = Penurunan konsolidasi
r = Faktor kekakuan pondasi
Ψ = Koefisien 3 dimensi C0 = Angka pori sebelum pembebanan
Cc = Indek kompresi/kemampatan H = Tebal lapisan tanah
σ0’ = tegangan vertikal eetif mula-ula sebelum pembebanan
∆σ’ = Kenaikan tegangan akibat pembebanan
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)
Tabel harga koefisien 3 dimensi Ψ (Skempton dan Bjerrum, 1957)
Jenis Tanah OCR Ψ
Lempung sangat sensitif 1,0 1,0 – 1,2
Lempung dan lanau terkonsolidasi normal 1,0 – 1,2 0,7 – 1,0
Lempung dan lanau terkonsolidasi lebih 1,2 – 5 0,4 – 0,7
Lempung dan lanau terkonsolidasi sangat berlebihan >5 0,3 – 0,6

Sedangkan faktor kekakuan pondasi


Tabel faktor kekauan pondasi
Keadaan Luasan Terbebani Faktor Keakuan r
Fleksibel sempurna 1,0
Kaku sempurna (digunakan untuk pondasi) 0,85
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)
Untuk memprediksi penurunan konsolidasi pada tanah lempung terkonsolidasi normal (normally consolidated
clay) σ’0 > σ’c :
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)
Sedangkan untuk memprediksi penurunan pondasi pada tanah lempung terkonsolidasi lebih (over consolidated
clay) σ’0 > σ’c :

Sifat-sifat tanah yang berkaitan dengan kemampuan tanah didapatkan dari uji konsolidasi di laboratorium :
• Pendekatan dilakukan bila didapat good quality “undisturbed” samples
• Lakukan uji konsolidasi (oedometer test)
• Tentukan Cc, Cr, e0, dan σ’c
• Lakukan analisis penurunan (settlement analysis)
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Contoh Soal
1. Sebuah pondasi akan dibangun disuatu tempat dengan kriteria tanah yang ada ditunjukkan pada gambar
2. Ukuran dari pondasi 3 m x 6 m, total beban yang dapat di tahan yaitu 5400 kN, yang meliputi berat dari
struktur, pondasi dan beban tanah yang terdapat di atas pondasi.
3. Angka pori (e0) dari tekanan lapisan lempung yaitu 1,38.
4. Indeks pemampatan (Cc) pada lapisan lempung adalah 0,68
Elevasi 200 m

Muka Air Tanah Elevasi 198 m

3m x 6 m Elevasi 195,5 m

Pasir Ɣ = 19,83 kN/m³ Elevasi 192 m

Lempung Ɣ = 17,10 kN/m³ Elevasi 185,6 m

Diminta :
Hitung penurunan primary konsolidasi pada lapisan lempung ?
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penyelesaian :
Tekanan efektif overburden (Po) pada lapisan tanah lempung :
= (19,83 kN/m³).(200 m – 198 m) + (19,83 kN/m³-9,81 kN/m³) x (198 m – 192 m) + (17,10 kN/m³ - 9,81 kN/m³) x =
123,1 kN/m²

Bobot efektif dari pengalian


= (19,83 kN/m³).(200 m – 198 m) + (19,83 kN/m³ - 9,81 kN/m³) x (198 m – 195,5 m) = 64,7 kN/m²

Tekanan konsolidasi pada dasar pondasi


= -64,7 kN/m² = 235,3 kN/m²

Untuk menentukan tingginya tekanan konsolidasi pada lapisan tanag lemupung dibawah pondasi, pertama-
tama harus membagi di bawah pondasi menadi empat sama panjang dengan ukuran 1,5 m x 3 m.
mz = 1,5 m
nz = 3 m
z = 195,5 m - = 6,7 m
m = = 0,224 n = = 0,448
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penyelesaian :
Didapat koefisien 0,04 karena tingginya tekanan konsolidasi pada lapisan tanah lempung di bawah pondasi
adalah
∆p = (4)(0,04)(235,3 kN/m²) = 37,6 kN/m²
Akhirnya tekanan tanah lempung (p) = Po + ∆p
= 123,1 kN/m² + 37,6 kN/m² = 160,7 kN/m²

Sc = Cc log
Cc = 0,68 (ditentukan)
H = 192 - 185,6 m = 6,4 m
eo = 1,38 (ditentukan)
P = 160,7 kN/m²
P0 = 123,1 kN/m²
Sc = (0,68) log= 0,212 m
Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Penurunan Konsolidasi Sekunder
Penurunan konsolidasi sekunder adalah regangan tanah yang terus berlanjut setelah tekanan air pori
lebih (excess pare water pressure) mencapai keseimbangan. Hal ini karena sifat rangkak (creep) dari
tanah dan selanjutnya terjadi reorientasi butiran tanah.
Biasanya penurunan konsolidasi sekunder di bawah pondasi telapak relatif kecil sehingga diabaikan.
Dan biasanya hanya pada tanah organik yang penurunan sekundernya cukup signifikan.
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai