Anda di halaman 1dari 30

PENURUNAN TANAH

(pada Pondasi)

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya


Oleh : M.Sang Gumilar

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 28


Konsolidasi dan Penurunan Tanah 29
Jenis Kondisi Tanah
1. Normally Consolidated (NC) / Tanah terkonsolidasi normal
Istilah ini adalah menyatakan suatu lapisan tanah yang belum
pernah mengalami tekanan di atasnya lebih tinggi dari pada
tekanan yang berlaku saat ini.
2. Over Consolidated (OC)/ Pre Consolidation / Tanah
terkonsolidasi lebih
Istilah ini adalah tekanan pada suatu lapisan tanah pada
waktu dahulu pernah mengalami pembebanan. Misalnya
lapisan endapan, oleh sebab geologis endapan tersebut
hilang, saehingga lapisan tanah tersebut pernah mengalami
tekanan lebih tinggi dari pada tekanan yang berlaku di atasnya
saat ini.
(andrieasgunawan,2020)

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 30


Secara umum, penurunan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahap, yaitu :

• Immediate Settlement (penurunan seketika), diakibatkan dari deformasi


elastis tanah kering, basah, dan jenuh air, tanpa adanya perubahan kadar
air. Umumnya, penurunan ini diturunkan dari teori elastisitas. Immediate
settlement ini biasanya terjadi selama proses konstruksi berlangsung.
Parameter tanah yang dibutuhkan untuk perhitungan adalah undrained
modulus dengan uji coba tanah yang diperlukan seperti SPT, Sondir (dutch
cone penetration test), dan Pressuremeter test.

• Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu


penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode
keluarnya air pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara
kontinyu berpindah ke dalam tegangan efektif sebagai akibat dari
keluarnya air pori. Penurunan konsolidasi ini umumnya terjadi pada
lapisan tanah kohesif (clay / lempung)

• Secondary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi sekunder),


adalah penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Hal ini lebih
disebabkan oleh proses pemampatan akibat penyesuaian yang bersifat
plastis dari butir-butir tanah.
(Aryansah,2020)
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 31
Immediate Settlement
(penurunan seketika)
Penurunan seketika / penurunan elastic terjadi dalam kondisi undrained (tidak ada
perubahan volume). Penurunan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat saat dibebani
secara cepat. Besarnya penurunan elastic ini tergantung dari besarnya modulus elastisitas
kekakuan tanah dan beban timbunan diatas tanah.

Dimana :
Sc = Immediate settlement
Δσ = Beban timbunan (kN/m2)
Es = Modulus elastisitas tanah
μs = Poisson’s Ratio
B = Lebar / diameter timbunan (m)
Ip = non-dimensional influence factor

(Aryansah,2020)
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 32
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 33
Schleicher (1926) mendefinisikan factor Ip ini sebagai :

Dimana m1 = L/B (panjang/lebar beban yang bekerja)

(Aryansah,2020)
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 34
Primary Consolidation Settlement
(penurunan konsolidasi primer)
• Jadi dalam waktu t90, konsolidasi sudah mencapai 90 % dari keseluruhan atau
Konsolidasi Primer sudah tercapai. Untuk mencapai konsolidasi seluruhnya
memerlukan waktu lama ( t100), yaitu untuk menyelesaikan Secondary
Consolidation.

Dimana :
Sc = Immediate settlement
Δe = Perubahan angka Pori
eo = Angka pori awal
H = Tembal Lapisan Tanah (m)

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 35


Penurunan Primer Pada tanah Normally
Consolidated (NC)

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 36


Penurunan Primer Pada tanah
Over Consolidated (OC)

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 37


Secondary Consolidation Settlement
(penurunan konsolidasi sekunder)

Pada akhir konsolidasi primer (setelah tegangan air pori U = 0), penurunan pada tanah
masih tetap terjadi sebagai akibat dari penyesuaian plastis butiran tanah. Tahapan
konsolidasi ini dinamakan konsolidasi sekunder. Variasi angka pori dan waktu untuk
penambahan beban akan sama seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 38


Besarnya konsolidasi sekunder dapat dihitung dengan rumus

Penurunan yang diakibatkan konsolidasi


sekunder sangat penting untuk semua jenis
tanag organic dan tanah anorganik yang sangat
mampu mampat (compressible). Untuk
lempung anorganik yang terlalu terkonsolidasi,
indeks pemampatan sekunder sangat kecil
sehingga dapat diabaikan.

Dimana :

Ss = Secondary settlement
Ca = Indeks pemampatan sekunder
Δe = Perubahan angka pori
t = Waktu
ep = angka pori pada akhir konsolidasi primer
H = tebal lapisan lempung, m

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 39


Contoh Kasus

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 40


Konsolidasi dan Penurunan Tanah 41
Contoh Kasus

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 42


Konsolidasi dan Penurunan Tanah 43
Contoh Kasus

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 44


Konsolidasi dan Penurunan Tanah 45
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 46
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 47
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 48
Pengenalan Usaha Percepatan Konsolidasi Tanah

• 1.Preloading (Timbunan)
Preloading pada dasarnya bertujuan untuk
Mempercepat penurunan dengan
cara menambahkan beban sebelum
pelaksanaan konstruksidengan tujuan
untuk menaikkan kuat geser tanah
Prinsip Kerja Preloading : Memberikan
beban (surcharge) sebelum pekerjaan
konstruksi Surcharge dihilangkan setelah --
misalnya - tercapai 90% konsolidasi,
Beban konstruksi akan menimbulkan
penurunan yang relatif kecil.
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 49
Preloading (Timbunan)

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 50


2. Prealoading + Vertical Drain

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 51


Prealoading + Vertical Drain

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 52


Konsolidasi dan Penurunan Tanah 53
3.Vacum Preloading + Vertical Drain
Prinsip Kerja Vacum Prealoading + Vertical drain mirip dengan metode
Prealoding + Vertical Drain, hanya saja di tambahkan Lapisan pasir dan
Geomembran + Air di Keluar dari tanah di Sedot menggunakan Vacuum
pump (pompa)

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 54


Konsolidasi dan Penurunan Tanah 55
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 56
TOL Trans Sumatera

Konsolidasi dan Penurunan Tanah 57

Anda mungkin juga menyukai