(pada Pondasi)
Dimana :
Sc = Immediate settlement
Δσ = Beban timbunan (kN/m2)
Es = Modulus elastisitas tanah
μs = Poisson’s Ratio
B = Lebar / diameter timbunan (m)
Ip = non-dimensional influence factor
(Aryansah,2020)
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 32
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 33
Schleicher (1926) mendefinisikan factor Ip ini sebagai :
(Aryansah,2020)
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 34
Primary Consolidation Settlement
(penurunan konsolidasi primer)
• Jadi dalam waktu t90, konsolidasi sudah mencapai 90 % dari keseluruhan atau
Konsolidasi Primer sudah tercapai. Untuk mencapai konsolidasi seluruhnya
memerlukan waktu lama ( t100), yaitu untuk menyelesaikan Secondary
Consolidation.
Dimana :
Sc = Immediate settlement
Δe = Perubahan angka Pori
eo = Angka pori awal
H = Tembal Lapisan Tanah (m)
Pada akhir konsolidasi primer (setelah tegangan air pori U = 0), penurunan pada tanah
masih tetap terjadi sebagai akibat dari penyesuaian plastis butiran tanah. Tahapan
konsolidasi ini dinamakan konsolidasi sekunder. Variasi angka pori dan waktu untuk
penambahan beban akan sama seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Dimana :
Ss = Secondary settlement
Ca = Indeks pemampatan sekunder
Δe = Perubahan angka pori
t = Waktu
ep = angka pori pada akhir konsolidasi primer
H = tebal lapisan lempung, m
• 1.Preloading (Timbunan)
Preloading pada dasarnya bertujuan untuk
Mempercepat penurunan dengan
cara menambahkan beban sebelum
pelaksanaan konstruksidengan tujuan
untuk menaikkan kuat geser tanah
Prinsip Kerja Preloading : Memberikan
beban (surcharge) sebelum pekerjaan
konstruksi Surcharge dihilangkan setelah --
misalnya - tercapai 90% konsolidasi,
Beban konstruksi akan menimbulkan
penurunan yang relatif kecil.
Konsolidasi dan Penurunan Tanah 49
Preloading (Timbunan)