Anda di halaman 1dari 29

KOMPONEN PENURUNAN (SETTLEMENT)

Penambahan beban di atas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan


tanah di bawahnya mengalami pemampatan yang dapat disebabkan oleh adanya :
• deformasi partikel tanah
• relokasi partikel
• keluarnya air atau udara dari dalam pori dan sebab lainnya.

perlu diketahui seberapa besar penurunan


• Saat konsolidasi berlangsung  konstruksi di atas lapisan tanah akan
menurun  PENURUNAN / SETTLEMENT

TERBAGI DUA KELOMPOK :

PENURUNAN KONSOLIDASI
/CONSOLIDATION SETTLEMENT
Hasil dari perubahan volume tanah jenuh
air sebagai akibat dari keluarnya air
dalam pori –pori tanah
SETTLEMENT

PENURUNAN SEGERA /IMMEDIATE


SETTLEMENT
Akibat dari deformasi elastis tanah kering
, basah dan jenuh air tanpa adanya
perubahan kadar air --- teori elastis
Kondisi tanah

TANAH BERPASIR
• Sangat tembus air
• Air mengalir dengan cepat  air Penurunan segera
pori akibat kenaikan tekanan air dan penurunan
pori dapat selesai dengan cepat  konsolidasi terjadi
disertai berkurangnya volume bersamaan
tanah

TANAH LEMPUNG
• Koefisien rembesan lempung <<
penurunan
dari tanah berpasir konsolidasi jauh
• Penambahan tekanan air pori oleh lebih besar dan
pembebanan akan berkurang lama dibandingkan
lambat dan waktu yang lama penurunan segera

• Penurunan konsolidasi terjadi setelah


penurunan segera
• Lempung memberikan pemampatan >>
dari pasir
DASAR-DASAR KONSOLIDASI TANAH

KARAKTERISTIK TANAH YANG PENTING  “ NON CONCERVATIVE ”

MEMILIKI MEMORI

Bila tanah yang jenuh air diberi penambahan beban,


tekanan air pori akan naik  keluarnya air dari pori
tanah  volume berkurang  terjadi penurunan

KHUSUS TANAH LEMPUNG , penurunan akan berlangsung lama


sehingga konsolidasi terjadi setelah penurunan segera, dimana
besarnya konsolidasi > penurunan segera

BEDAKAN ANTARA KONSOLIDASI DENGAN PEMADATAN


(KOMPAKSI)
KONSOLIDASI VS PEMADATAN
KONSOLIDASI

Konsolidasi : proses pengecilan isi tanah jenuh secara perlahan-lahan dengan


permeabilitas rendah akibat keluarnya air pori

• Berlangsung menerus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh
kenaikan tegangan total telah benar hilang, sehingga terjadi suatu
pemampatan
• Pememapatan disebabkan penambahan beban di suatu permukaan tanah
• Umumnya terjadi pada satu arah  vertikal saja
• Pengaliran air juga pada satu arah (vertikal)

One dimentional consolidation


PROSES KONSOLIDASI

Terzaghi dan Flohlich (1936) menjelaskan model mekanikal proses konsolidasi

Pegas tersebut mewakili ikatan


mineral pada massa tanah dan air
di bawah piston merupakan air
pori pada kondisi jenuh

Ketika beban p diberikan pada piston , maka tegangan yang


terjadi ditransfer sepenuhnya ke air (diasumsikan air adalah
incompressible) dan tekanan air meningkat. Tekanan air
adalah :

u=p
PROSES KONSOLIDASI

Terzaghi dan Frahlich


memodelkan
silinder/piston dengan
pegas

PEGAS : TANAH YG MUDAH MAMPAT


AIR : AIR PORI
LUBANG : PERMEABILITAS
Teori Konsolidasi Terzaghi

• Apabila penekanan suatu lapisan tanah tergantung pada waktu,


pengaruhnya disebut penurunan konsolidasi atau dikenal dengan istilah
konsolidasi saja.
• Teori umum yang mencakup konsep tekanan air pori dan tegangan efektif
adalah salah satu yang dikembangkan oleh Terzaghi.

Teori Konsolidasi Terzaghi

a) Tanah adalah dan akan tetap jenuh ( S=100 %)


b) Air dan butiran tanah tidak dapat ditekan.
c) Terdapat hubungan linear antara tekanan yang bekerja dengan
perubahan volume ( av = e/p)
d) Koefisien permeabilitas (k) merupakan suatu konstanta
e) Hukum darcy berlaku (v = k.i)
f) Terdapat temperatur yang konstan.
g) Konsolidasi merupakan konsolidasi satu dimensi
h) Contoh yang digunakan merupakan contoh yang tidak terganggu.
Teori Konsolidasi Terzaghi

Karakteristik –karakteristik konsolidasi suatu tanah adalah :


• Koefisien pemampatan (compression index – Cc)
 berhubungan dengan berapa besar konsolidasi atau uji
penurunan yang akan terjadi konsolidasi di
• koefisien konsolidasi (Cv) laboratorium .
 berhubungan dengan berapa lama suatu konsolidasi
akan terjadi

 Besarnya penurunan konsolidasi yang akan terjadi , ditentukan oleh :


• Kompresibilitas tanah
• Tebal tanah kompresibel
• Besarnya tambahan tekanan air pori
 Laju konsolidasi dipengaruhi oleh :
• Permeabilitas tanah
• Tebal tanah kompresibel
• Kondisi drainase di atas dan di bawah tanah kompresibel.
Teori Reologi Konsolidasi

Deformasi sebagai fungsi waktu (time dependent deformation)

𝑷
∆𝒖 =
𝑨

𝑷 = 𝑷𝒔 + 𝑷𝒘

Ps = beban yang dipikul pegas


Pw = beban yang dipikul air

apabila katup ditutup :


𝑷𝒘 = 𝑷 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒔 = 𝟎

Apabila katup di buka


𝑷
𝑷𝒔 > 𝟎 & 𝑷𝒘 < 𝑷 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 (∆𝒖 < )
𝑨
Teori Reologi Konsolidasi

Rheology is the science of deformation and flow.

Perilaku tegangan efektif  pegas


tekanan air pori sama  hidrostatik.
Dari prinsip tegangan efektif , akan berlaku hubungan :

∆𝝈 = ∆𝝈′ + ∆𝒖
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM

Konsolidasi : proses dimana tanah butir halus mengalami kompresi akibat


beban dalam suatu periode waktu tertentu, akibat disipasi air pori
(pengaliran air keluar dari pori tanah)

 h1
 h2
Vv  h3
 h4
h

Vs

Pemampatan awal Primary consolidation (u = 100%) secondary consolidation

Air bersifat incompressible  tidak mudah


dimampatkan sedangkan sebaliknya tanah
bersifat compressible, jadi beban dipikul oleh
air
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM

Tahap I :
Pemampatan awal (initial compression), yang pada umumnya adalah
disebabkan oleh pembebanan awal (preloading)
Tahap II :
Konsolidasi primer (primary consolidation), yaitu periode selama tekanan air
pori secara lambat laun dipindahkan ke dalam tegangan efektif, sebagai
akibat dari keluarnya air dari pori-pori tanah
Tahap III :
konsolidasi sekunder (secondary consolidation), yang terjadi setelah tekanan
air pori hilang seluruhnya. Pemampatan yang terjadi di sini adalah
disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM

Tahap I : pemampatan awal

Tahap II : Konsolidasi primer


Pemampatan

Tahap III : konsolidasi sekunder

Waktu (skala log)


UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM

ALAT uji konsolidasi adalah oedometer yang terdiri dari :


• Sel konsolidasi
• Alat pembebanan

SEL KONSOLIDASI terdiri


dari dua tipe :
A. FIXED RING (ring
disatukan dengan alas)
B. FLOATING RING (ring
tidak jadi satu dengan
alas)
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM

Cc
e1 Cr

e2

P1' P2' P'(skala log)

Grafik hubungan angka pori dan tegangan efektif


INTERPRETASI HASIL UJI KONSOLIDASI

Pada konsolidasi satu dimensi, perubahan


∆𝐻 ∆𝑉
tinggi (H) per satuan dari tinggi awal (H) =
adalah sama dengan perubahan volume (V) 𝐻 𝑉
per satuan volume awal (V) atau

∆𝑒
Bila volume padat Vs = 1 dan angka pori awal adalah eo ∆𝐻 = 𝐻
1 + 𝑒𝑜
e H
eo Rongga pori
Rongga pori

Vs = 1 Butiran padat Butiran padat

HASIL YG DIPEROLEH :
• Sifat kemampatan tanah (besaran pemampatan) yaitu koefisien
kemampatan volume dan Cc (indeks kompresi tanah)
• Karakteristik konsolidasi yang dinyatakan oleh : Cv (koefisien
konsolidasi)
Koefisien pemampatan
(Coefficient of Compression)

adalah koefisien yang menyatakan perubahan angka pori per satuan perubahan
tegangan atau yang menyatakan kemiringan kurva angka pori (e) dan tegangan
efektif (p’).
Effective consolidation stress

V1  V2 1  e1   1  e2  e1  e2
 
V1 1  e1  1  e1 

Void ratio (e)


av
e1= angka pori pada tegangan p’1
e2= angka pori pada tegangan p’2
1
V1= volume pada tegangan p’1
V2= angka pori pada tegangan p’2

e1  e2
Kemiringan kurva e – p’ didefinisikan sebagai : av 
p 2 ' p1 '
Koefisien perubahan volume (mv)

koefisien yang menyatakan perubahan volume per satuan pada setiap


perubahan tegangan atau sebagai rasio perubahan volume per satuan
penambahan teganagn efektif.
Satuan nya adalah kebalikan dari tekanan (cm2/kg, m2/kN).

Karena luas contoh tanah tetap , perubahan


volume dapat dinyatakan dalam perubahan V1  V2 H 1  H 2 H e1  e2
  
ketebalan atau angka pori. V1 H1 H1 1  e1

Rasio perubahan volume : a v p


1  e1

Karena mv adalah rasio perubahan volume per  h 


 
mv   1 
satuan penambahan tegangan , yaitu : H
p

av p 1 a
mv   v
1  e1 p 1  e1
Contoh Soal

Diketahui data uji kurva konsolidasi.


Tentukan av dan mv
Indeks Pemampatan (Cc) (Compression Index)

Yaitu kemiringan dari bagian lurus grafik e – log p’.

e e1  e2 e1  e2
CC   
 log p' log p 2 ' log p1 ' log p 2 ' 
 p1 ' 
 Effective consolidation stress

untuk tanah normally consolidated.


Terzaghi dan Peck (1967) mengusulkan
nilai Cc sebesar :

Void ratio (e)


Cc  0.009LL  10 cc

1
untuk tanah lempung yang dibentuk
kembali (remolded) adalah

Cc  0.007LL  10
Indeks Pemampatan kembali (Cr)

kemiringan dari kurva pelepasan beban dan pembebanan kembali


pada grafik e – log p’.

e e1  e2 e1  e2
Cr   
 log p' log p 2 ' log p1 ' log p 2 ' 
 p1 ' 

Derajat konsolidasi (u) %

Ratio antara tekanan air pori yang menurun setelah berdisipasi selama proses
berlangsung terhadap tekanan air pori ekses awal

e0  e p  po '
U  atau U 
e0  e1 p1 ' p o '
Faktor waktu (Tv)

Parameter tak berdimensi yang merupakan interaksi waktu , koefisien konsolidasi


dan jarak pengaliran (drainage path) digunakan untuk menentukan kecepatan
teoritis pada kurva konsolidasi
Tegangan
prakonsolidasi Recompression
Cr
1
1. Berdasarkan cara

Void ratio (e)


visual, tentukan titik
dimana jari-jari Titik A
B
minimum (pada puncak a/2
kurva e – log p’) – misal a
titik A Cc a/2
2. Gambarkan garis
1
horisontal melalui titik
Cs Virgin compression
A (sejajar absis) 1
3. Gambarkan garis swelling
singgung pada kurva Log p’
melalui titik A
4. Bagi menjadi dua sudut 5. Perpanjang bagian lurus dari kurva
yang dibuat oleh butir pemampatan asli sampai memotong garis
(2) dan (3) bagi sudut pada butir (4). Titik potong dari
dua garis ini adalah tekanan
prakonsolidasi (pc’), yaitu titik B
Jumlah relatif dari prakonsolidasi biasanya dinyatakan dalam rasio
konsolidasi berlebih (overconsolidation ratio = OCR) yang
didefinisikan sebagai :

pc
OCR 
po

Dimana pc = tekanan prakonsolidasi yang terlihat dan po = tekanan


efektif di lapangan.
Nilai OCR = 1 artinya normally consolidation
Nilai OCR > 1 yaitu overconsolidation

Anda mungkin juga menyukai