Anda di halaman 1dari 12

MEKANIKA TANAH II

KONSOLIDASI
Dibuat oleh :
DZAKY SEPTYANO ANGGANA
223110653
4D
ANALOGI KONSOLIDASI SATU DIMENSI

• Silinder berpiston • (Gambar b) • (Gambar c) • Proses pada (Gambar c) berjalan


yang berlubang menunjukkan menunjukkan terus sampai tekanan air pori nol,
dan berpegas, beban dikerjakan katup dibuka, kedudukan ini melukiskan kondisi
diisi dengan air diatas pistomn sehingga air terdrainase (drained) dan saat
sampai penuh dengan katup keluar dengan angka pori menunjukkan
(Gambar a) tertutup. kecepatan konsolidasi telah berakhir
tergantung luas (Gambar d).
lubang.
Lempung Normally Consolidated dan Overconsolidated

● Lapisan tanah lempung biasanya terjadi dari proses pengendapan.


● Selama proses pengendapan, lempung mengalami konsolidasi atau
penurunan akibat tekanan tanah yang berada diatasnya.
● Lapisan tanah yang berada diatas ini, suatu ketika mungkin hilang akibat
proses alam.
● Hal ini berarti tanah lapisan bagian bawah dalam sejarah geologinya
pernah mengalami konsolidasi akibat dari tekanan yang lebih besar dari
tekanan sekarang yang disebut Over Consolidated (OC) atau
terkonsolidasi berlebih
Lempung Normally Consolidated dan Overconsolidated

● normally consolidated : tekanan prakonsolidasi (preconsolidation


pressure) atau tekanan prakonsolidasi = tekanan overburden efektif.
● Overconsolidated : jika tekanan prakonsolidasi > tekanan overburden
efektif yang ada pada waktu

overconsolidation ratio, OCR

didefinisikan sebagai nilai banding tekanan prakonsolidasi terhadap tegangan


efektif yang ada, atau bila dinyatakan dalam persamaan

OCR
= tekanan prakonsolidasi
= tekanan vertikal efektif
Lempung Normally Consolidated dan Overconsolidated

Menurut riwayat pembebanannya tanah dislide sebelumnya :

● Normally consolidated OCR= 1 -> tegangan yang pernah terjadi =


tegangan yang dialami sekarang.

● Over consolidated OCR> 1, terjadi bila :

a. perubahan tegangan total yang terjadi karena erosi, penggalian,


melelehnya lapisan salju yang menutupi.
b. Perubahan tekanan pori karena penguapan oleh pohon-pohon,
pemompaan air tanah dalam, pengaliran air tanah ke lorong saluran, dan
pengeringan lapisan permukaan.
Uji Konsolidasi
Uji konsolidasi dilaboratorium (uji konsolidasi
satu dimensi)biasanya dilakukan dengan alat
oedometer atau konsolidometer

Sampel tanah diposisikandalam cincin besiPada


bagian atas danbawah diberi batu pori untuk
memungkinkandrainasiBeban Pditerapkan
diatas benda uji.

Beban diterapkan dalam periode 24 jam, dengan


sampel selalu teredam air. Penambahan beban
secara periodik deformasi dan waktu dicatat,
kemudian diplot pada grafik logaritmis
Uji Konsolidasi

● (Tahap I ) Disebabkan pembebanan


awal pada benda uji

● (Tahap II) Menunjukkan


Konsolidasi Primer

● (Tahap III) Menunjukkan


Konsolidasi Sekunder
Interpretasi Hasil Uji Konsolidasi
Pada Konsolidasi satu dimensi

Perubahan tinggi (∆H) per satuan dari tinggiawal∆


(H) 𝐻 ∆ 𝑉
adalah sama dengan perubahanvolume (∆V) per satuan𝐻 =
𝐻
volume awal (V)

Bila volume pada Vs=1 dan angka pori awal =


proses konsolidasi seperti gambar a).
Volume butiran padat besarannya tetap,angka pori
berkurang karena adanya

H=H
CONTOH SOAL
Pada uji konsolidasi pada tanah lempung normally consolidated, untuk
kenaikan beban yang menimbulkan tekanan dari 100 kN/ menjadi 200
kN/ dihasilkan waktu untuk mencapai 50% konsolidasi adalah = 15
menit. Pada tahap ini, tinggi benda uji rata-rata 1,903 cm. Pada
tekanan = 100 kN/, diperoleh = 1,0 dan pada = 200 kN/, diperoleh =
0,91. Tentukan Cv dan koefisien permeabilitas (k).

Penyelesaian :
Diketahui = 15 menit

T = atau =
Untuk derajat konsolidasi rata-rata U = 50%, maka = 0,197

Karena drainase dobel, maka = H = = x 1,903 = 0,9515 cm

Jadi, = = 1,97 x /det

Dari persamaan diatas :

= 1,0 -0,91 = 0,09

= 200 – 100 = 100 kN/


Nilai e diambil dari rata-ratanya = 0,5(1+0,91) = 0,955

Koefisien permeabilitas,

= 8,9 x m/det
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai