Anda di halaman 1dari 6

Mekanika Tanah

1.Shear Strength
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir tanah terhadap
desakan atau tarikan. Bila`tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh :
Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya .
Gesekan antar butir butir tanah .
Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis antara lain ;
Kapasitas dukung tanah .
Stabilitas lereng .
Gaya dorong pada dinding penahan .
Menurut Mohr (1910) keruntuhan terjadi akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari
tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi tersebut dinyatakan :
= f ( )
dengan :

= tegangan normal (kN/m2)

= tegangan geser (kN/m2)


Coulomb (1776) mendefinisikan ;
= c + tg
dengan ;

c = kohesi tanah (kN/m2)

= kuat geser tanah (kN/m2)

= sudut gesek dalam tanah (derajat)

= tegangan normal pada bidang runtuh


(kN/m2)

2.Phase Relationship of Earth Material


Dibumi ini mengandung tiga unsur yaitu berupa air ,gas ,dan padatan , 3 unsur ini
membentuk suatu sistem yang dimana sistem ini dipengaruhi oleh P(Pressure) dan
T(Tempreature)

Ichsan Wahyudi / 111.140.200 / Kelas B

Mekanika Tanah

Gb.1 . Diagram Fase Cair-Gas-Padat


3.Settlement and Consolidation
Penurunan merupakan peristiwa termampatnya suatu
lapisan tanah
Secara umum, penurunan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahap, yaitu :
1.

Immediate Settlement (penurunan seketika), diakibatkan dari deformasi elastis


tanah kering, basah, dan jenuh air, tanpa adanya perubahan kadar air. Umumnya,
penurunan ini diturunkan dari teori elastisitas

2.

Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu penurunan


yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode keluarnya air pori dari tanah.

3.

Secondary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi sekunder), adalah


penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya .

3.1

Immediate Settlement Penurunan Seketika

Gb.2 . Penurunan Seketika

Dimana :
Sc = Immediate settlement

Es = Modulus elastisitas tanah

= Beban timbunan (kN/m2)

s = Poissons Ratio

Ichsan Wahyudi / 111.140.200 / Kelas B

Mekanika Tanah

B = Lebar / diameter timbunan (m)

Ip = non-dimensional influence factor

Schleicher (1926) mendefinisikan factor Ip ini sebagai :

Dimana m1 = L/B (panjang/lebar beban yang bekerja)


3.2

Primary Consolidation Konsolidasi Primer


Tabel 1 . Influence Factor for Foundation

Dimana :
= penambahan tegangan efektif
u = penambahan tegangan air pori

= + u
.
Ada 3 definisi dasar yang didasarkan pada riwayat geologis dan sejarah tegangan pada tanah,
yaitu :
1.

Normally consolidated (Terkonsolidasi secara normal), dimana tegangan efektif


overburden saat ini merupakan tegangan maksimum yang pernah dialami oleh tanah
selama dia ada.

2.

Overconsolidated, dimana tegangan efektif overburden saat ini lebih kecil daripada
tegangan yang pernah dialami oleh tanag tersebut. Tegangan
efektif overburden maksimum yang pernah dialami sebelumnya dinamakan tegangan
prakonsolidasi. (preconsolidation pressure / PC).

Ichsan Wahyudi / 111.140.200 / Kelas B

Mekanika Tanah

3.

Underconsolidated, dimana tegangan efektif overburden saat ini belum mencapai


maksimum, sehingga peristiwa konsolidasi masih berlangsung pada saat sample tanah
diambil.

Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan dalam penurunan konsolidasi ini, yaitu
1.

Besarnya penurunan yang terjadi.

2.

Kecepatan penurunan terjadi.

3.3

Secondary Consolidation Konsolidasi Sekunder

Pada akhir konsolidasi primer (setelah tegangan air pori U = 0), penurunan pada tanah masih
tetap terjadi sebagai akibat dari penyesuaian plastis butiran tanah. .

Gb 3.Secondary Consolidation
Besarnya konsolidasi sekunder dapat dihitung dengan rumus :
dimana :
t

= Waktu

Ca = Indeks pemampatan sekunder


ep = angka pori pada akhir konsolidasi

e = Perubahan angka pori

Ichsan Wahyudi / 111.140.200 / Kelas B

primer
4

Mekanika Tanah

= tebal lapisan lempung, m

Penurunan yang diakibatkan konsolidasi sekunder sangat penting untuk semua jenis tanag
organic dan tanah anorganik yang sangat mampu mampat (compressible). Untuk lempung
anorganik yang terlalu terkonsolidasi, indeks pemampatan sekunder sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.
4.Effective Stress
Tegangan efektif merupakan tegangan yang mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume
atau penurunan tanah. Penurunan muka airtanah akan menyebabkan kenaikan tegangan
efektif pada tanah, dan apabila besarnya tegangan efektif melampaui tegangan yang diterima
tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami konsolidasi dan kompaksi yang
mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi normal.
Prinsip tegangan efektif menurut Terzaghi hanya berlaku pada tanah yang jenuh sempurna,
yaitu :
1.

Tegangan normal total () pada suatu bidang di dalam massa tanah, yaitu tegangan akibat
berat tanah total termasuk air dalam ruang pori, per satuan luas yang arahnya tegak lurus.

2.

Tekanan pori (u), disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja kesegala arah sama
besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga di dalam butiran padat.

3.

Tegangan normal efektif () pada suatu bidang di dalam massa tanah ,yaitu tegangan yang
dihasilkan dari beban berat butiran tanah per satuan luas bidangnya.

= + u
= .h , dan u = w.h

dimana:
= Berat Jenis tanah [kN/m]

Ichsan Wahyudi / 111.140.200 / Kelas B

w = Berat Jenis air [kN/m]


h = tebal lapisan [m]

Anda mungkin juga menyukai