Anda di halaman 1dari 9

ENDAPAN SULFIDA MASIF

Endapan Sulfida Masif terdiri atas VHMS atau volcanic hosted massif
sulphide dan Sedimentary Exhalitive (SEDEX) Deposits.
1. volcanic hosted massif sulphide (VHMS)
A. Abstrak
Endapan VHMS atau volcanic hosted massif sulphide yang dikenal juga
dengan nama endapan volcanic-associated, volcanic-hosted, dan volcanosedimentary-hosted massive sulphide adalah endapan sulfida logam dasar yang
terdapat di sekuen vulkanik submarin. Endapan bijih ini memiliki kadar sulfida
sangat tinggi sampai mencapai 95% sulfida dari setiap endapan bijihnya.
Endapan VHMS biasanya terjadi sebagai lensa polymetallic masif sulfida
yang terbentuk pada atau dekat dasar laut di lingkungan vulkanik bawah laut.
Endapan ini terbentuk dari cairan logam diperkaya terkait dengan konveksi
hidrotermal dasar laut. Host endapan ini dapat berupa batuan vulkanik atau batuan
sedimen. Endapan VHMS merupakan sumber utama Zn, Cu, Pb, Ag, dan Au, dan
sumber yang signifikan untuk Co, Sn, Se, Mn, Cd, In, Bi, Te, Ga, dan Ge.
Endapan VHMS berhubungan erat dengan kegiatan vulkanik bawah laut.
Larutan hidrotermal yang berperan sangat dipengaruhi oleh fluida magmatis serta
aliran air laut yang masuk ke dalam sistem hidrotermal. Fluida meteorik berasal
dari air laut yang mempunyai karakter kimiawi tertentu dengan komposisi tinggi
kadar klorida dan sulfat. Karena merupakan percampuran antara fluida magmatis
dan air laut mengakibatkan fluida mineralisasi mempunyai salinitas tinggi
(umumnya 5-20 wt%NaCl eq.) dengan tingginya kadar sulfida & sulfat
B. Klasifikasi Endapan VHMS
Terdapat tipe-tipe endapan VHMS di dunia ini berdasarkan pada litologi
footwall dan sistem geotektonik :
1. Cyprus type: berhubungan dengan tholeiitic batuan basalt dalam
sekuen ofiolit(back arc spreading ridge),e.g. Troodos Massif (Siprus).
2. Besshi-type: berasosiasi dengan lempeng vulkanik dan turbidit
kontinental, e.g. Sanbagwa (Jepang).

3. Kuroko-type: berasosiasi dengan batuan vulkanik felsik terutama


kubah rhyolite (back arc rifting), e.g. Kuroko deposits (Jepang).
4. Primitive-type : berasosiasi dengan differensiasi magma, e.g Canadian
Archean rocks.
C. Minealogi dan Tipe Ubahan
Mineral
sulfida
dominan

pirit,

pirhotit,

markasit,

arsenopirit,kalkopirit, sfalerit, galena


Mineral sulfat : barit, anhidrit
Mineral lempung : smektit, illit, serisit (temperatur meningkat)
lain-lain : kuarsa, klorit, albit; zeolit terbentuk pada bagian yang lebih

dingin
Tekstur: tekstur-tekstur yang mencirikan akumulasi, pertumbuhan
(growth) dan pengendapan (deposition) merupakan penciri endapan
VHMS. Contoh : pirit bertekstur koloform, growth-zoned sphalerite,
perlapisan sulfida (clastic bedding & banding) di endapan Kuroko

maupun endapan VHMS lain yang tidak terdeformasi.


Zonasi Alterasi/Ubahan Penyebaran logam yang radial (dari bagian dalam)
yaitu: zone Fe-rich (kondisi lebih panas) berturut-turut kemudian zone Fe-Cu,
Cu-Pb-Zn, hingga zone Pb-Zn- Ba dibagian luar dan lebih dingin. Zonasi
ubhana VHMS terbagi atas :
Zone 1 : smektit, zeolit, barit, oksida besi, silika
zone 2 : smektit illit, barit, anhidrit, kuarsa,klorit
zone 3 : serisit illit, barit, albit, klorit, anhidrit (epidot), kuarsa

Meskipun
Endapan

VHMS

memiliki

berbagai

bentuk,

namun

endapan ini mempunyai pola yang konsisten dalam hal zonasi logam, tekstur
bijih maupun ubahan.

Penyebaran logam yang radial (dari bagian dalam) yaitu: zone Ferich (kondisi lebih panas) berturut-turut kemudian zone Fe-Cu, Cu-Pb-Zn,
hingga zone Pb-Zn- Ba dibagian luar dan lebih dingin.
Emas pada VHMS hadir berasosiasi dengan mineral lain, dibagian yang
berbeda pula dari endapan ini.
dibagian barit (atas) : berupa elektrum
di lensa-lensa bagian tengah dan atas : berupa inklusidalam arsenopirit dan
berasosiasi dengan sfalerit
dibagian bawah, emas hadir berupa elektrum atau tellurid, berasosiasi
dengan kalkopirit dan/tanpa pirit (Huston, et al.1992).
Pola ubahan : umumnya terdeformasi, termetamorfosis lemah, kecuali
endapan tipe Kuroko
outer zones : zeolit, smektit, silika (kristobalit)
inner zone : interlayered illite-smectite, klorit, kuarsa, illite, albit, anhidrit
inner footwall : serisit (temperatur lebih tinggi); epidot dan fuchsite dapat
terbentuk pada kondisi ini dengan catatan batuannya basaltik.
D. Ganesa Endapan VHMS
Tahapan-tahapan mineralisasi endapan VHMS sebagai berikut :
1. Air laut meresap melalui rekahan yang terbentuk di lantai samudera
2. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada
kerak samudera sampai ketinggian temperatur setinggi 400C
3. Fluida yang panas perlahan naik ke permukaan
4. Lalu memancar ke permukaan dan terbentuklah black smoker
Proses urat hidrotermal ini menghasilkan 2 tipe proses geologi, yaitu black
smoker dan white smoker.
Perbedaan antara black smoker dan white smoker :
a. Pada black smoker:
1. mempunyai suhu lebih dari 360 0C
2. Endapan mineral yang dihasilkan, yaitu pirit (FeS2), kalkopirit
(CuFeS2), anhidrit (CaSO4)
3. Mineral yang dihasilkan yaitu mineral sulfida
b. Pada white smoker:
1. Memiliki suhu antara 260-3000C.
2. Endapan mineral yang dihasilkan yaitu pirit (FeS2) dan sphalerit
(ZnS).
3. Kaya akan zinc
3

4. Lebih dalam berada pada pinggir sekuen vulkanik submarin


E. Tektonik Setting
Endapan VHMS ini, berasosiasi dengan back arc rifting, pada tatanan
busur vulkanik dan berasosiasi dengan pembentukan kaldera dan struktur di
lingkungan submarin. Endapan VHMS ini, juga berasosiasi dengan
pemekaran samudera aktif pada back arc basin serta pegunungan api bawah
laut, juga berperan dalam pembentukan endapan VHMS.

Gambar

1.1

komponen endapan VHMS

Tatanan tektonik dan geologi yang paling umum di antara semua jenis
endapan VHMS adalah bahwa mereka terbentuk dalam perpanjangan tektonik
dasar laut, termasuk didalamnya pemekaran lantai samudera dan lingkungan
busur (Herzig dan Hannington, 1995), tetapi endapan yang tercatat dalam
geologi yang terbentuk terutama di busur samudera, busur benua dan sistem
back-arc (Franklin et al. 1998; Allen et al., 2002). Ini dikarenakan selama
aktivitas tektonik subduksi kebanyakan dari lantai samudera tua tersubduksi .

Gambar 1.2 Tektonik Setting endapan VHMS

2. Sedimentary Exhalitive (SEDEX) Deposits.

A. Abstrak
SEDEX (sedimentary exhalative) adalah suatu jenis endapan
sulfida masif yang berasosiasi dengan batuan sedimen. Sulfida masif
terbentuk dari hasil presipitasi larutan hidrotermal yang dialirkan ke dasar
laut melalui suatu saluran (vent). Saluran ini berupa zona yang memotong

bagian bawah perlapisan batuan sedimen (footwall) dan memasuki horizon


sulfida masif diatasnya.
Sedimentary Exhalative sulphide (SEDEX) merupakan endapan
melensa stratabound masif suldifa kecil (0.5 km) terbentuk oleh bukaan
sistem hidrotermal bawah laut dari air saturasi tinggi melapisi cekungan
punggungan epikontinental dan intrakontinental selama ekstensi berlangsung.
SEDEX ditambang untuk diambil Zn dan Pb, namun pirit dan pirhotit
seringkali menjadi sulfida dominan. SEDEX terdiri dari perlapisan (layers)
sulfida masif yang interbedded dengan perlapisan batuan sedimen termasuk
sedimen kimia seperti rijang, barit dan karbonat serta sedimen klastik seperti
lanau, mudstone dan argilit, dimana pegendapannya terjadi di dasar laut.
Mineralisasi sulfida terbentuk ketika fluida hidrotermal yang kaya logam
melewati sedimen induk dan menggantikan pirit hasil tahap awal diagenesa.
Subtipe endapan sediment exhalative atau SEDEX dibagi menjadi
dua. Pembagian ini termasuk yang terbentuk di bawah tapi dekat dasar laut
(misalnya endapan tipe Irlandia) dan endapan tipe Broken Hill (BHT). Host
rock dari endapan SEDEX tipe Irlandia merupakan batuan karbonat, dan
endapan ini, baik secara individual maupun kolektif, dapat menunjukkan
karakteristik dari kedua deposisi dasar laut dan fitur epigenetik khas endapan
tipe Lembah Mississippi (MVT). Endapan tipe Irlandia dianggap terbentuk
oleh proses pembentukan bijih yang mirip dengan endapan SEDEX, namun,
karena lapisan karbonat sangat mudah larut dalam fluida bijih yang agak
asam, bijih juga terendapkan dalam sistem hidrotermal karst (misalnya void
dissolition, breksi runtuhan). Endapan BHT (Beeson, 1991; Parr dan Plimer,
1993; Walters, 1998) yang ditandai oleh metamorf tingkat tinggi, logam dasar
dengan rasio belerang yang tinggi, asosiasi spasial dengan Fe-Si-Mn exhalites
oksida, dan vulkanik felsic-mafik bimodal dan batuan host rock sedimen.
Dalam endapan Irish-type, satuan batuan yang dominan adalah batu
gamping dan dolomit. Host bagi endapan BHT adalah batuan vulkanik dan
urutan

sedimen

klastik

yang

biasa

bermetamorfosis

untuk

fasies

amphibolitegranulite, seperti di Broken Hill, Australia.


Kebanyakan Endapan SEDEX juga dikelilingi oleh sedimen
hidrotermal yang membentang hingga beberapa kilometer dari zona sulfida.
Dalam endapan yang mengandung barit (misalnya, Tom dan Meggen),

endapan distal ini biasanya terdiri dari interlayered barit, rijang, karbonat dan
host litholigies. Dalam endapan lain, fasies ini diwakili oleh sulfida besi dan /
atau satuan rijang interbedded dengan host litholigies.(Mis. Sullivan;.
Hamilton et al, 1982). Pada Howards Pass, Yukon, pinggiran distal dari zona
bijih mengandung laminasi rijang fosfatik dan serpih piritik (Goodfellow,
2004).

Endapan SEDEX merupakan sumber daya penting untuk Zn dan


Pb dan menyumbang lebih dari 50% dan 60% dari cadangan dunia akan unsurunsur tersebut (Tikkanen, 1986). Bagaimanapun, proporsi utama produksi Zn
dan Pb di dunia dari endapan SEDEX, ,secara signifikan lebih rendah (yaitu,
31% dan 25% masing-masing) ketimbang cadangan yang ada.
Sebagian besar mineralisasi dalam endapan SEDEX berada pada fasies
lapisan bijih. Bijih mineral dalam fasies ini dalam banyak kasus berbutir halus
dan intergrown, yang mengarah pada recovery rendah selama pemanfaatan
bijih. Walaupun rekristalisasi dari endapan sulfida berbutir halus akibat
metamorfosis atau proses hidrotermal menghasilkan bijih berbutir kasar dan
diperoleh recovery yang lebih tinggi, hasil rata-rata dari endapan SEDEX jauh
lebih rendah dibandingkan endapan MVT, BHT dan VMS, jenis lain dari
endapan Zn dan Pb (Goodfellow et al, 1993.). Sebagian besar produksi dari

endapan SEDEX di Kanada berasal dari endapan kelas dunia, Sullivan, di


selatan BC, dan endapan Faro dan Grum di Distrik Anvil, Yukon.
Sedimentary Exhalative sulphide (SEDEX) merupakan endapan
melensa stratabound masif suldifa kecil (0.5 km) terbentuk oleh bukaan sistem
hidrotermal bawah laut dari air saturasi tinggi melapisi cekungan punggungan
epikontinental dan intrakontinental selama ekstensi berlangsung.
SEDEX ditambang untuk diambil Zn dan Pb, namun pirit dan pirhotit
seringkali menjadi sulfida dominan. SEDEX terdiri dari perlapisan (layers)
sulfida masif yang interbedded dengan perlapisan batuan sedimen termasuk
sedimen kimia seperti rijang, barit dan karbonat serta sedimen klastik seperti
lanau, mudstone dan argilit, dimana pegendapannya terjadi di dasar laut.
Mineralisasi sulfida terbentuk ketika fluida hidrotermal yang kaya logam
melewati sedimen induk dan menggantikan pirit hasil tahap awal diagenesa

Banyak keterdapatan Pb-Zn ditemukan di Indonesia dan memiliki


kemiripan dengan tipe SEDEX. Sebut saja misalnya Tanjung Balit di Riau,
Kelapa Kampit di Belitung, Riam Kusik di Kalbar, juga yg masih aktif
dieksplorasi - Dairi di Sumut. Salah satu aspek yg mungkin agak susah
ditemukan di Indonesia adalah umur cekungan. Endapan-endapan SEDEX di
dunia rata-rata memang berumur tua dan puncaknya ada di Proterozoic, tetapi
ada juga sedikit yang terdapat di Carboniferous. Umur termuda dari endapan

ini yg pernah diketemukan adalah Tertiary (Lan Ping di China) - walau masih
jadi perdebatan apakah Lan Ping benar-benar SEDEX.

Anda mungkin juga menyukai