Anda di halaman 1dari 8

PENURUNAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami dan mempelajari tentang penurunan
akibat susunan tanah dan berkurangnya rongga pori di dalam tanah.

Capaian Pembelajaran Khusus : : Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung


penurunan akibat susunan tanah dan berkurangnya rongga pori di dalam tanah.

A. PENDAHULUAN
Jika lapisan tanah dibebani, maka tanah akan mengalami regangan atau penurunan
(settlement). Regangan yang terjadi dalam tanah ini disebabkan oleh dua akibat, yaitu
berubahnya susunan tanah dan berkungannya rongga pori didalam tanah tersebut. Jumlah dari
regangan di seluruh kedalaman lapisan tanah, merupakan penurunan total tanah.

Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penururan segera dan penururnan
konsolidasi. Penurunan yang terjadi pada tanah berbutir kasar dan tanah berbutir halus kering
atau tidak jenuh terjadi dengan segera sesudah beban bekerja.

Penurunan pada kondisi ini disebut penurunan segera (immediate settlement). Penurunan
segera merupakan bentuk penurunan elastic. Dalam praktek, sangat sulit memperkirakan
besarnya penurunan segera. Hal ini, tidak hanya karena tanah dalam kondisi alam tidak
homogen dan anisotropis dengan modulus elastisitasdalam mengevaluasi kondisi tegangan-
regangan yang terjadi di lapisan tanah. Penurunan segera banyak diperhatikekan pada fondasi
bangunan yang terletak pada tanah granuler atau tanah berbutir kasar.

Penurunan konsolidasi (consolidation settlement) terjadi pada tanah berbutir halus


yang terletak di bawah muka air tanah. Bila tanah mengalami pembebanan dan kemudian
berkonsolidasi, maka penurunan tersebut berlangsung dalam 3 fase, yaitu (Leonard, 1962) :

Fase awal, yaitu fase dimana penurunan terjadi dengan segera sesudah beban bekerja.
Di sini, penuruan terjadi akibat proses penekanan udara keluar dari dalam pori tanah. Pada
lempung yang tidak jenuh, hal ini sangat kecil. Tetapi dalam lempung yang tidak jenuh, hal ini
sangat besar pengaruhnya terhadap penurunan.
Fase konsolidasi primer atau konsolidasi hidrodinamis, yaitu penurunan yang
dipengaruhi oleh kecepatan aliran air yang meninggalkan rongga pori tanah akibat adanya
tambahan tekanan. Proses konsolidasi primer sangat dipengaruhi oleh sifat tanah, seperti :
permeabilitas, kompresibilitas, angka pori, bentuk geometri tanah termasuk tebal lapisan
mampat, pengembangan arah horizontal dari zona mampat, dan batas lapisan lolos air, dimana
air keluar menuju lapisan yang lolos air ini.

Fase konsolidasi sekunder merupakan proses lanjutan dari konsolidasi primer, dimana
prosesnya berjalan sangat lambat. Pada tanah-tanah anorganik penurunan konsolidasi sekunder
jarang diperhitungkan, karena pengaruhnya sangat kecil. Kecuali, pada jenis tanah organic
tinggi dan beberapa lempung anorganik yang sangat mudah mampat.

Sebagian besar penurunan diakibatkan oleh pengurangan angka pori. Hampir semua
jenis tanah akan berkurang angka porinya (e), bila beban vertical bertambah dan akan
bertambah angka porinya bila bebannya dikurangi. Ada beberapa sebab terjadinya penurunan
fondasi akibat pembebanan yang bekerja di atas tanah :

1) Kegagalan atau keruntuhan geser akibat terlampauinya kapasitas dukung tana.


2) Kerusakan atau terjadi defleksi yang besar pada fondasi.
3) Distorsi geser (shear distortion ) dari tanah pendukungnya.
4) Turunnya tanah akibat perubahan angka pori.

Keruntuhan geser akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah akan mengakibatkan


penurunan yang tida merata (differential settlement) dan penurunan diseluruh bangunan. Faktor
aman terhadap bahaya keruntuhan akibat geser ini harua diperhitungkan secara matang.
Penurunan akibat defleksi atau kerusakan fondasi umumnya jarang terjadi di dalam
perancangan fondasi dangkal. Bahaya kerusakan akibat defleksi ini sangat penting
diperhatikan pada waktu merancang fondasi dalam, seperti fondasi sumuran atau fondasi tiang.
Analisis dari kemungkinan ini tidak dipelajari disini karena menyangkut perancangan struktur
atas. Masalah yang paling perlu diperhatikan dalam analisis penurunan adalah sifat-sifat
mekanik tanah di bawah beban, terutama pada jenis-jenis tanah yang bila dibebani dengan
beban rencana akan mengalami penurunan yang besar.

Seperti telah disebutkan, penurunan total dari tana berbutir halus yang jenuh adalah
jumlah dari penurunan segera dan penurunan konsolidasi. Penurunan konsolidasi masih dapat
dibedakan lagi menjadi penurunan akibat konsolidasi primer dan penurunan konsolidasi
sekunder. Bila dinyatakan dalam bentuk persamaan, penurunan total adalah :
S= Si + Sc + Ss
Dengan,
S = Penurunan total
Si = penurunan segera
Sc = penurunan konsolidasi primer
Ss = penurunan konsolidasi sekunder

B. POKOK-POKOK ISI
1. PENURUNAN SEGERA (IMMEDIATE SETTLEMENT )
Penurunan segera akibat beban terbagi rata pada luasan lingkaran fleksibel di
permukaan.

Jika tanah dianggap elastis dengan tebal tak terhingga, penurunan akibat beban terbagi
rata pada luasan fleksibel yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari R di permukaan
tanah, dapat dinyatakan oleh persamaan (Terzaghi, 1943) :
Dengan,
Si = penurunan segera (m)

Qn = tambahan tegangan atau tekanan fondasi neto (kN/m2)

E = modulus elastic tanah (kN/m2)

Ir = factor pengaruh untuk beban lingkaran yang tergantung pada rasio poisson (µ)
dan jarak dari pusat beban.

Gambar 8.1 memberikan nilai-nilai factor pengaruh Ir. Dapat dilihat bahwa tidak
hanya zona di bawah beban saja yang mengalami penurunan, tetapi juga zona diluar area
pembebanan. Penurunan pada tepi luasan lingkaran kurang lebih 70% dari penurunan di
pusat lingkaran beban. Persamaan penurunan segera di pusat beban untuk beban
lingkungan fleksibel adalah :
2𝑄𝑛𝑅
𝑆𝑖 = (1-µ2)
𝐸

Contoh soal
Tangki dengan diameter 10 m. beban terbagi rata pada dasar tangki q = 150 kN/m 2. Dasar
tangki terletak pada kedalaman Df = 1 m. Tanah fondasi berupa pasir dianggap homogeny,
isotropis, sangat tebal, dengan berat volume γb = 16,68 kN/m3, E = 34.335 kN/m2 dan µ = 0,45.
Tentukan penurunan segera akibat beban tangki.

PENYELESAIAN :

Tekanan fondasi ke tanah neto :


qn= q-Df γb = 150- (1 x16,68 ) = 133,32 kN/m2
Penurunan ditengah-tengah pusat fondasi tangki :
2𝑄𝑛𝑅 2𝑥133,32𝑥5
𝑆𝑖 = (1-µ2) = (1-0,452)
𝐸 34335
= 0,031 m =3,1 cm

Dalam menghitung penurunan, q harus dalam tambahan tekanan atau q-neto (qn), karena
tanah hanya akan mengalami penurunan, jika di dalam tanah terjadi penambahan tegangan.

Penurunan segera pada fondasi empat persegi panjang fleksibel


Penurunan segera pada sudut dari beban berbentuk luasan empat persegi panjang
fleksibel dinyatakan oleh persamaan :

𝑄𝑛𝐵
𝑆𝑖 = (1-µ2) Ip(8.4)
𝐸

Dengan,
B = lebar area pembebanan (m)
Ip = koefisien pengaruh yang diperoleh dari Gambar 8.2
µ = rasio poisson
qn= tambahan tegangan (kN/m2)
Penurunan untuk lokasi selain di sudut luasan segi empat dihitung dengan membagi-bagi
luasan dalam bentuk-bentuk segi empat, dengan menggunakan cara superposisi.

Penurunan Segera pada Fondasi Kaku

Penurunan segera pada fondasi kaku yang terletak di permukaan lebih kecil dari
penurunan rata-rata dari fondasi fleksibel dengan dimensi yang sama, sehingga penurunan
untuk fondasi kaku yang terletak di permukaan adalah sama dengan besarnya penurunan
fondasi fleksibel dikalikan dengan factor tertentu (sowers, 1979) :

Si(kaku) ≈ 0,93 x Si(rata-rata, fleksibel)

Si(rata-rata-fleksibel) ≈ 0,85 x Si(di pusat, fleksibel)

Si(kaku) ≈ 0,80 x Si( dipusat, fleksibel)

Perkiraan Penurunan pada Tanah Pasir dengan Menggunakan Korelasi Empiris

Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil Uji Beban Pelat

Mengadakan uji beban di lapangan dengan skala penuh untuk menghitung penurunan
sangat mahal.Karena itu uji beban pelat ( Plate load test ) dianggap lebih menguntungkan
dikerjakan untuk meramalkan kelakuan fondasi yang sebenarnya. Didasarkan pada beberapa
uji beban. Terzaghi dan Peck ( 1967) menyarankan persamaan penurunan untuk fondasi
pada tanah pasir dengan intensitas beban q dan lebar B, sebagai berikut :
2𝐵
SB = ( )2 ×SB
𝐵+𝑏

Dengan,
SB = Penurunan fondasi sebenarnya
Sb = penurunan pada uji beban pelat
b = lebar pelat pengujian
B = lebar fondasi sebenarnya

Contoh soal
Hasil uji beban pelat pada tanah pasir diperlihatkan dalam Gambar C8.3. Hitung penurunan fondasi
dengan lebar B = 2 m, pada penurunan pelat uji sebesar 2,5 mm. Dimensi pelat uji 30 cm x 30 cm.

Penyelesaian:

Gambar C8.3.
2𝐵 2
SB = ( ) × Sb
𝐵+𝑏

2×2
SB = (2+0,3)2 × 2,5

4
= (2,3)2 × 2,5 = 7,6 mm
Jadi, penurunan pada fondasi dengan B = 2m, adalah 7,6 mm.

Anda mungkin juga menyukai