Anda di halaman 1dari 5

Fikri Al Assad

19323073
Teknik Pondasi
Resume Minggu 5

A. Kriteria Penurunan
Penurunan pada pondasi dapat dibedakan menjadi :
1) penurunan total (total settlement)
Penurunan total pada bangunan dengan nilai mencapai belasan atau puluhan
centimeter akan menimbulkan masalah pada se waktu (skala logaritmik) qtetap sc sc
I p sc ΙΙ enurunan konsolidasi, sc - 111 - sistem perpipaan, draenase, gas atau resapan
yang terkait dengan bangunan.
2) penurunan sebagian (differential settlement).
Penurunan sebagian dikenal dengan nilai lain berupa kemiringan (tilt) atau dalam
bentuk rasio distorsi (angular distortion). Contoh kasus yaitu kemiringan menara pisa
yang diakibatkan penurunan konsolidasi yang tidak seragam pada sisi utara dan
selatan. Pada sisi selatan terjadi penurunan yang telah mencapai hampir 3m
sedangkan pada sisi utara terjadi penurunan konsolidasi hampir 1.8m (Terracina,
1962
Berikut tabel batas penurunan ijin :

2. Parameter Elastis Tanah


Modulus elastisitas tanah dapat didefinisikan sebagai pertambahan tegangan, Δσ untuk
penambahan tiap satu satuan regangan, Δε pada saat awal pembebanan.

Pengujian tanah untuk mendapatkan parameter elastis tanah biasanya dilakukan terhadap
sample tanah dengan menggunakan triaxial.
Untuk keperluan estimasi penurunan pada tahap awal, para peneliti terdahulu telah
mengajukan beberapa rumusan empiris untuk memprediksi nilai modulus elastisitas tanah
berdasarkan hasil pengujian kekuatan tanah di lapangan (Schemertmann (1970), Mitchel
dan Gardner (1975), maupun hasil pengujian unconfined di laboratorium. Beberapa
rumusan empiris tersebut adalah:
1) Pengujian Standar Penetration Test, , Nspt (pukulan)
E = 766 Nspt (kN/m2 )
2) Pengujian sondir, qc (kg/cm2 )
E = 2 qc
3) Pengujian unconfined, cu (kg/cm2 )
i) Untuk lempung terkonsolidasi normal (Normally-consolidated clay, NC clay):
E = 250 s/d 500 cu
ii) Untuk lempung terkonsolidasi (Over-consolidated clay, OC clay):
E = 750 - 1200 cu
iii) Untuk lempung sangat terkonsolidasi (Heavily Over-consolidated clay, HC clay):
E = 1500 - 2000 cu
Selain modulus elastisitas, dikenal juga modulus reaksi tanah (subgrade reaction modulus,
ks) dan moduls geser tanah (shear modulus, G, dengan satuan kg/cm2 , kN/m2 atau t/m2 ).
Modulus geser adalah perbandingan antara perubahan tegangan geser (τ) dengan
pertambahan pergeseran sudut (θ) pada elemen tanah. Modulus reaksi tanah adalah
perbandingan perubahan nilai beban merata yang diberikan dengan perubahan penurunan
yang terjadi (dengan satuan kg/cm2 /cm atau t/m2 /m). Modulus reaksi tanah dapat
diperoleh dari uji pembebanan terhadap pelat di lapangan (plate bearing test. Sedangkan
pengujian untuk mendapatkan parameter geser tanah dapat dilakukan secara tidak
langsung dengan melakukan pengujian untuk mendapatkan modulus elastisitas dan
Poisson’s ratio. Selanjutnya modulus geser dihitung menggunakan persamaan matematis
yang diturunkan dari analisis tegangan-regangan dalam elemen tanah. Secara matematis
modulus-modulus tersebut dapat dituliskan sebagai:

Hubungan antara modulus geser, G dengan modulus elastisitas, E dan Poisson’s ratio (μ)
dituliskan sebagai:

3. Penurunan Segera
Besarnya penurunan elastis pondasi dangkal akibat beban merata sangat ditentukan oleh
jenis tanah yang digambarkan oleh parameter elastis tanah dan tebalnya lapisan tanah
tersebut.
1. Tanah Homogen

 Untuk tanah pendukung dibawah pondasi dengan lapisan tunggal (homogen),


penurunan yang terjadi akan tergantung pada parameter elastis tanah, besarnya
beban pondasi dan dimensi dari pondasi. Untuk pondasi persegi yang dengan lebar B
dan panjang L yang berada diatas permukaan tanah (D = 0) dengan modulus
elastisitas tanah E dan Poisson’s ratio μ, penurunan elastis yang terjadi akan bersifat
fleksibel (Harr, 1966). Persamaan penurunan elastisnya pada pusat pondasi akibat
tambahan beban merata q dapat dituliskan sebagai:

dimana α adalah faktor bentuk berdasarkan rumus empiris dengan persamaan :

 Bila diasumsikan pondasi sangat kaku, maka penurunan yang terjadi akan bersifat
bersamaan. Formula yang digunakan nilai α akan berubah menjadi sekitar 0.88 kali
dari nilai yang diperoleh dengan menggunakan rumusan penurunan fleksibel diatas.
atau dapat dituliskan: 0.88 α rigid ≈ αfleksibel
2. Tanah Lempung Jenuh
Penurunan pondasi dangkal yang berada diatas tanah lempung jenuh (saturated clay)
dengan lapisan tunggal (homogen), tergantung pada parameter elastis tanah, E, lebar B
dan panjang L, kedalaman penanaman D dan tebalnya lapisan lempung H. Penurunan
elastis dianggap terjadi secara bersamaan (penurunan rata-rata) pada bidang pondasi.
Poisson’s ratio untuk tanah lempung jenuh diambil bernilai μ = 0.50. Selanjutnya,
persamaan penurunan pondasi akibat tambahan beban merata q dapat dituliskan
sebagai (Janbu, et al , 1956):

dimana A1 dan A2 adalah faktor pengaruh dari bentuk pondasi, kedalaman dan
ketebalan lapisan tanah.
3. Tanah Pasir
Penurunan pondasi dangkal yang berada diatas tanah pasir atau kepasiran dapat
diprediksi dengan menggunakan rumusan semi empiris yang diusulkan Schmertmann
dan Hartman (1978). Formula yang diusulkan ini telah mempertimbangkan ketidak
homogenan dari lapisan tanah dibawah pondasi dan dituliskan sebagai berikut:

dimana C1 adalah faktor pengaruh tambahan tegangan dalam tanah, C2 faktor


pengaruh waktu dan Δzi ketebalan lapisan tanah ke-i, Ei modulus elastisitas pada
lapisan ke-i dan Iz,i adalah faktor pengaruh kedalaman pada lapisan kedalaman ke-i
seperti pada Gambar 3.9 atau Tabel 3.4. Faktor tambahan beban C1 dan faktor
waktu C2 dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Anda mungkin juga menyukai