Anda di halaman 1dari 16

PENURUNAN

Penurunan (settlement) pada tanah berbutir halus


yang jenuh dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu
:
1.Penurunan seketika (immediate settlement)
2.Penurunan konsolidasi primer
3.Penurunan konsolidasi sekunder
Penurunan total :
S = Si +Sc + Ss
S
Si
Sc
Ss

= penurunan total
= penurunan seketika
= penurunan konsolidasi primer
= penurunan konsolidasi sekunder

PENURUNAN
Konsolidasi Sekunder

Penurunan Konsolidasi Sekunder


Penurunan konsolidasi sekunder
terjadi setelah tekanan air pori
sama dengan nol atau pada
tegangan efektif yang konstan, yaitu
setelah penurunan konsolidasi
primer berhenti.
Besar penurunannya merupakan
fungsi dari waktu (t) dan kemiringan
kurva indeks pemampatan sekunder
(C)

Angka pori, e

Indeks Pemampatan Sekunder


Akhir
Konsolidasi
primer

e
C
t2
log
t1

e
t1

t2 Log waktu

Penurunan Konsolidasi Sekunder


t2
C

Ss H .
log
1 ep
t1

Ss = penurunan konsolidasi sekunder


H = tebal lapisan tanah
ep = angka pori pada akhir konsolidasi p
t2 = t1 + t
t1 = saat waktu setelah konsolidasi prim
berhenti

Beberapa pendekatanan harga C


Overconsolidated clays
: C 0.005
Normally consolidated clays : C = 0.005
0.05
Organic clays
: C = 0.05
0.5
C/Cc biasanya berkisar antara 0.025
0.10 (Mesri & Goliewski, 1977)

PENURUNAN SEKETIKA
Penurunan Seketika, Si :
1.Tanah homogen dengan tebal tak terhingga
Si = (qB/E) (1 - 2).Is
Si
q
B
E

Is

= penurunan seketika
= tekanan merata yg bekerja
= lebar (diameter) pondasi
= Modulus elastis tanah
= angka Poisson
= faktor pengaruh

PENURUNAN SEKETIKA
Tabel faktor pengaruh :

Bentuk

Faktor Pengaruh
Pusat

Tepi

Rata-rata

Lingkaran

1.00

0.64

0.85

Bujur Sangkar

1.12

0.56

0.95

Persegi L/B=2

1.53

0.76

1.30

Persegi L/B=3

1.78

0.89

1.51

Persegi L/B=5

2.10

1.05

1.78

Persegi L/B=10

2.54

1.27

2.16

PENURUNAN SEKETIKA
Perkiraan angka Poisson () (Bowles 1968) :

Macam tanah

Lempung jenuh

0.4 0.5

Lempung tak jenuh

0.1 0.3

Lempung berpasir

0.2 0.3

Lanau

0.3 -0.35

PENURUNAN SEKETIKA
Perkiraan modulus elastis (E) (Bowles 1968) :
Macam tanah
Lempung
Sangat Lunak
Lunak
Sedang
Keras
Berpasir

E (kg/cm2)
3 30
20 40
45 90
70 200
300 - 425

Pasir
Berlanau
Tidak padat
Padat

50 200
100 250
500 - 1000

Pasir dan kerikil


Padat
Tidak padat

800 2000
500 - 1400

PENURUNAN SEKETIKA
2. Penurunan seketika akibat beban terbagi rata
berbentuk empat persegi panjang atau lingkaran
pada tanah elastis, homogen,isotropis dan = 0.5,
dengan tebal terbatas, Janbu, Bjerrum & Kjaernsli
(1956) memberikan persamaan :

Si = 1 0 (qnettoB/E)
1 = faktor koreksi untuk lapisan tanah dengan tebal
terbatas H
0 = faktor koreksi untuk kedalaman pondasi D
B = lebar atau diameter pondasi
qnetto = tekanan pondasi netto = q - (v (yang terjadi di
dasar pondasi))
E = modulus elastisitas

PENURUNAN SEKETIKA

PENURUNAN SEKETIKA
Penurunan seketika pada tanah granuler dapat juga
ditentukan dari hasil pengujian penetrasi kerucut
standar (sondir)
Persamaan yang diberikan oleh Schmertmann (1970) :

z =2B

Si = C1 C2 qnetto (Iz/E) z
z =0

C1 = faktor koreksi kedlaman


C2 = faktor rangkak
qnetto = tambahan tekanan
pondasi netto
B = lebar pondasi
Iz = faktor pengaruh
regangan
lateral
E = modulus elastisitas = 2
qc

PENURUNAN SEKETIKA
Faktor koreksi kedalaman dihitung
dengan persamaan :
C1 = 1 - 0.5 (vo/qnetto)

dengan C1 0.5

vo = tekanan overburden efektif pada


dasar pondasi
qnetto
= tegangan pada dasar pondasi
Faktor
koreksi
akibat rangkak dihitung dgn

persamaan:
C2 = 1 +0.2 log (t/0.1)

t = waktu
dlm tahun

PENURUNAN SEKETIKA
Iz = faktor pengaruh regangan, bisa diperoleh dengan menggunakan
distribusi 2B-0.6
Dengan menggunakan teori elastisitas didapatkan nilai maksimum Iz =
0.6 pada z/B = 0.5 dan Iz = 0 pada kedalaman z/B = 2
Schmertman menyebut distribusi Iz ini sebagai distribusi 2B-0.6

0.0
0.5
z/B

1.0
1.5
2.0

0.2

Iz

0.4

0.6

Contoh hasil pengujian CPT

Anda mungkin juga menyukai