Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

PERMEABILITAS
I. PENDAHULUAN
Banyaknya air yang merembes ke dalam suatu contoh tanah yang mempunyai luas
penampang melintang sebesar A, dapat dihitung dengan persamaan :
q=k*i*A
dimana:

q = banyaknya air persatuan waktu


k = koefisien kerembesan
i = gradien hidrolik

Pada pasir yang kasar (coarse sand) harga kofisien kerembesan (k) berkisar antara 1,0
sampai 0,01 cm/detik, dan untuk pasir halus harga kofisien kerembesan (k) berkisar antara
0,01 sampai 0,001 cm/detik.
Beberapa hubungan antara harga kofisien kerembesan (k) dan angka pori (e)
dinyatakan dalam persamaan berikut :

k e2 ;

II.TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan koefisien kerembesan (k).
III.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


a. Alat permeabilitas yang terdiri dari :

tabung silinder contoh tanah


Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

2 buah batu pori

1 buah pegas (per)

corong

selang air

cincin karet

b. Gelas pengukur
c. Timbangan
d. Thermometer
e. Pencacat waktu atau Stopwatch

IV.

PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan ini dapat dilakukan dengan 2 cara :

Cara energi tetap (Constant Head), khusus untuk tanah berbutir kasar.

Cara energi menurun (Falling Head), khusus untuk tanah berbutir halus atau tanah
yang mempunyai kerembesan relatif rendah.

Cara Energi Tetap (Constant Head)


1. Ukur diameter (d) dan tinggi (t) tabung silinder contoh tanah.
2. Ukur tebal kedua batu pori, dan letakkan batu pori bawah didasar silinder.
Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

3. Timbang contoh tanah dalam keadaan kering udara sesuai dengan kepadatan yang
direncanakan.
4. Masukkan contoh tanah sedikit demi sedikit (lapis perlapis) dan padatkan.
5. Pasang batu pori diatasnya, dan ukur sisa jaraknya ke tepi atas tabung silinder untuk
mengetahui panjang contoh tanah (L).
6. Pasang pegas diatas batu pori dan penutup atas tabung silinder serta kencangkan baut
pengunci.

7. Hubungkan selang pada corong dan isilah corong dengan aquades, usahakan agar
pada selang tidak ada udara terperangkap (pada keadaan ini, hubungan antara selang
dan tabung silinder tertutup).
8. Buka lipatan selang sehingga air dapat mengalir dari corong ke tabung silinder dan
keluar dari saluran tabung silinder, tunggu beberapa waktu hingga didapat kondisi
aliran konstan.
9. Atur tinggi corong untuk mendapatkan energi tetap yang diinginkan (dapat dilihat
pada mistar pengukur).
10. Dengan keadaan air tetap mengalir dari corong ke silinder dan dengan
mempertahankan permukaan air pada corong senantiasa tetap, letakkan gelas
pengukur di bawah saluran keluar (pada sisi atas tabung silinder), dan bersamaan
dengan itu jalankan pencacat waktu.
11. Catat waktu yang diperlukan untuk mendapatkan volume air sebesar Q cc, juga catat
temperaturnya.
12. Ulangi lagkah 10 11 untuk tinggi energi yang berbeda.
Catatan : Pencatatan waktu untuk masing-masing tinggi energi dilakukan sebanyak 3 kali
guna mendapatkan waktu rata-rata.

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Cara Energi Menurun (Falling Head)


1. Lakukan langkah 1 6 seperti pada cara energi tetap (Constant Head).
2. Pasang buret Falling Head pada penyangga dengan menggunakan klem.
3. Lipatlah selang penghubung, dan isi buret dengan air, usahakan tidak udara yang
terperangkap di dalam selang.
4. Buka lipatan selang sehingga air dapat mengalir ke dalam tabung silinder dan keluar
dari saluran atas tabung silinder, tunggu beberapa waktu hingga didapat kondisi aliran
yang konstan.
5. Catat waktu yang diperlukan untuk penurunan air dalam buret dari ketinggian h 1
sampai ketinggian h2.

Catatan : antara h1 dan h2 terdapat ketinggian h3 dimana h3 =

; waktu yang

diperlukan air untuk mengalir dari ketinggian h1 ke h3 adalah t, sedangkan


waktu yang diperlukan air untuk mengalir dari ketinggian h3 ke h2 adalah t.
Perbedaan maksimum yang diijinkan adalah 3 %, jika lebih besar dari 3 %
percobaan harus diulang.

V.

PERHITUNGAN :

Angka pori (e)

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Berat butir (WS) =


Dimana : V

= volume contoh tanah

VV = volume pori
VS = volume butir
GS = berat jenis tanah
W = berat volume air

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Koefisien kerembesan (k) :

Constant Head :

k=

; i=

Keterangan :
k = koefisien kerembesan (cm/detik)
Q = debit air (cm3/detik)
A = Luas contoh tanah (cm2)
i = gradien hidrolik
t = waktu (detik)
h = perbedaan tinggi muka air (cm)
L = panjang tanah yang dilewati air (cm)

Falling Head :

Keterangan :
a = Luas pipa tegak (cm2)
h1 = perbedaan tinggi muka air pada saat mulai percobaan (cm)
h2 = perbedaan tinggi muka air pada saat selesai percobaan (cm)

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Tabel 3. Typical permeability coefficients for different soil [3]


Typical permeability , k

Soil type

(cm/sec)

Gravels and Coarse sand

>0,1

Fine sands

0,1 to 0,001

Silty sands

0,001 to 0,00001

Silts

0,00001 to 0,0000001

Clays

<0,0000001

Tabel 4. Typical Values of Hydraulic Conductivity of Saturated Soils [4]


Soil Type

k
cm/sec

ft/min

Clean gravel

1,0 - 100

2,0 200

Coarse sand

0,01 - 1,0

0,02 - 2,0

Fine sand

0,001 - 0,01

0,002 - 0,02

Silty sand

0,00001 - 0,001

0,00002 - 0,002

Clay

< 0,000001

< 0,000002

Tabel 5. Nilai k beberapa peneliti


peneliti

karakteristik

Nilai k (cm/detik)

Bowles (1991)

Lanau kelempungan

0,0001 0,000000001

Das (1995)

Lanau
lempung

0,001 0,00001
<0,000001

Cassagrandre (1938 )

Drainase buruk

0,001 0,0000001

Perlof & Baron (1976)

Drainase buruk

0,001 0,0000001
Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

DAFTAR PUSTAKA

ejournal.undip.ac.id
Wesley,L. D., 2012.Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu edisi 1
puslit2.petra.ac.id
Das, Braja M. (1915). Principles of Foundation Geotechnical Engineering 5th Edition
http://eprints.undip.ac.id/33910/5/1852_CHAPTER_II.pdf
http://www.uic.edu/classes/cemm/cemmlab/Experiment%2010-Permeability.pdf
http://www.geotechdata.info/geotest/constant-head-permeability-test
http://geoweb.tamu.edu/zhan/CV/reprint/2011-Wen-Zhan-Huang-Jin-JH.pdf

Laporan Laboratorium Mekanika Tanah

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

KESIMPULAN
Dari percobaan Constant Head didapatkan Koefisien Kerembesan (krata-rata) =
0,00086 cm/det,

Berdasarkan Nilai Koefisien Permeabilitas menurut Cassagrandre dan


Fadum;1940 , maka disimpulkan bahwa tanah tersebut tergolong tipe Very fine
sands, organic and inorganic silts, mixtures of sand silt and clay , glatical till,

stratified clay deposits , etc. with good drainage.


Berdasarkan tabel 1. koefisien permeabilitas ( BS 8004 : 1986) , maka
disimpulkan bahwa tanah tersebut tergolong pasir sangat halu, lanau dan

lempung lanau berlapis-lapis.


Berdasarkan West,1995 , maka disimpulkan bahwa tanah tersebut tergolong

clayey sands , fine sands (poor aquifers).


Berdasarkan tabel 2.1. Harga-harga Koefisien Permeabilitas menurut Braja M.

Das; 1988 , maka dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut tergolong lanau.
Berdasarkan Wesley, maka disimpulkan bahwa tanah tersebut tergolong pasir
halus dengan uraian dapat dikeringkan dengan pemompaan (air akan keluar

dari rongga karena gravitasi).


Berdasarkan tabel Typical Values of Coefficient of Permeability for Various
Soils (NAVFAC,1983;Peck,1959), tanah ini termasuk tipe Sandy Silt with
good drainage (dengan drainase yang baik).

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Berdasarkan Grafik Hubungan Void Ratio (e) vs Coefficient of Permeability (k) for

Constant Head yang kami dapat nilai ,

>

> e2 > e yaitu 0,15o > 0,1 3 o >

0,07 o > 0,06 o. Artinya hubungan dalam grafik ini adalah benar, karena nilai akan

semakin besar jika nilai pangkat e nya juga semakin besar nilai ,

>

> e2

> e.
Kecepatan rembesan air bergantung pada besarnya masing-masing pori bukan kepada
isi total dari ruang pori didalam tanah .

Nilai angka pori yang kami dapat dari percobaan ini adalah 0,85 artinya tanah ini
mempunyai nilai e yang wajar. Berdasarkan buku "Physical and Geotechnical
Properties of Soils" oleh Joseph E. Bowles, nilai e yang wajar untuk pasir, 0,3 e
1,2 .

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

LAMPIRAN

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

LAMPIRAN

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Tabel 1. Nilai biasa dari koefisien rembesan


Bahan

Koefisien Permeabilitas (cm/s)

Kerikil

Pasir kasar

1 sampai 0,1

pemompaan , yaitu air akan

Pasir sedang

0,1 sampai 0,01

keluar dari rongga karena

Pasir halus

0,001 sampai 0,0001

Lanau

0,0001 sampai 0,00001

Lempung
kelanauan
lempung

Uraian
Dapat dikeringkan dengan

gravitasi
air tidak dapat mengalir keluar

0,00001 sampai 0,0000001

dari rongga karena gravitasi

0,000001 sampai 0,00000000001

Hampir tidak dapat rembes air

Sumber : Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu edisi 1 , Wesley , 2012

Typical Values of Coefficient of Permeability for Various Soils


(NAVFAC, 1983, Peck, 1959)
k (cm/sec)

Drainage

Soil Type
Coarse sand and gravel
Medium to coarse sand

2 to 5 x 10
1.5 to 2 x 10-1

Good
Good

Medium Sand

1 to 1.5 x 10-1

Good

Fine to medium sand

5 to 10 x 10-2

Good

Fine sand

2 to 5 x 10-2

Good

Very fine sand

5 to 20 x 10-3

Good

Silty Sand

2 to 5 x 10-3

Good

Sandy Silt
Inorganic Silts

5 to 20 x 10-4
10-5

Good
Poor

10-6

Poor

Organic silt mixtures of sand silt and clay, glacial,


statified clay deposit

-1

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Imprevious soil such as homogeneous clays below


the zone of weathering

10-9 to 10-7

Practically
Impervious

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Tabel 1.Nilai Koefisien Permeabilitas beberapa jenis tanah [1]


No.

Jenis Tanah

Koefisien Permeabilitas (cm/s)

Kerikil Bersih

1,0

Pasir Kasar Bersih

1 10-2

Pasir Campur Lempung, Lanau

10-2 5 x 10-2

Pasir Halus

5 x 10-2 - 10-3

Pasir Kelanauan

2 x 10-3 - 10-4

Lanau

5 x 10-4 - 10-5

Lempung

10-6 10-9

Tabel 2. Nilai biasa dari koefisien rembesan [2]


Bahan

Koefisien Permeabilitas (cm/s)

Kerikil

Pasir kasar

1 sampai 0,1

pemompaan , yaitu air akan

Pasir sedang

0,1 sampai 0,01

keluar dari rongga karena

Pasir halus

0,001 sampai 0,0001

Lanau

0,0001 sampai 0,00001

Lempung
kelanauan
lempung

Uraian
Dapat dikeringkan dengan

gravitasi
air tidak dapat mengalir keluar

0,00001 sampai 0,0000001

dari rongga karena gravitasi

0,000001 sampai 0,00000000001

Hampir tidak dapat rembes air


Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri No. 65 Bandung 40164

Ayuni Kresnadiyanti Putri (1121016)

Anda mungkin juga menyukai