PENGUJIAN KONSOLIDASI
Disusun Oleh :
KONSOLIDASI | 1
BAB I
PENDAHULUAN
KONSOLIDASI | 2
tujuan bisnis, yakni mengambil keuntungan sebesar – besarnya. Di lain pihak,
pemerintah tidak terlalu terfokus terhadap hal – hal semacam ini karena dianggap
menunjang iklim investasi untuk pembangunan di bidang perekonomian Butuh
semacam upaya yang konsisten untuk menggeser paradigma masyarakat dan
pemerintah untuk menganut konsolidasi tanah demi tata ruang yang baik.
Keuntungan dari konsolidasi, bukan hanya untuk lingkungan semata, tetapi juga
bermanfaat signifikan terhadap nilai ekonomi tanah. Masyarakat yang menjadi
objek konsolidasi tanah merasakan manfaat ini karena aksesibilitas tanah dari
jalan umum menjadi lebih baik, sehingga harga tanahnya lebih baik pula.
misalnua, tanah – tanah penduduk sebelum konsolidasi terdiri dari banyak lorong
– lorong, drainase tidak teratur, tanah – tanah berbentuk tidak simetris, dan
sebagainya. Setelah konsolidasi tanah, seluruh lingkungan tersebut ditata
sedemikian rupa untuk memberikan akses, membuka drainase terpadu, dan
mensimetriskan lahan.
Konsolidasi tanah ini juga memiliki kelemahan. Yakni, biaya yang
dibutuhkan tidak sedikit. Tetapi, ada solusi untuk masalah ini. Badan Pertanahan
Nasional (BPN) setempat dapat turun tangan untuk tahap perencanaan,
pengukuran,dan pemantauan. Masalah biaya dapat diambil dari “sumbangan”
tanah warga yang dihitung secara proporsional berdasarkan “keuntungan” yang
didapatkannya. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin untuk menata tanah menjadi
lebih baik dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
KONSOLIDASI | 3
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk bisa mampat, air yang ada didalam pori tanah harus dikeluarkan.
Kecepatan pemampatan di pengaruhi oleh proses keluamya air dari dalam pori
tanah dan sifat kompresibelitas tanah.
KONSOLIDASI | 4
Pasir adalah tanah yang sangat permeabel dan tanah yang tidak
kompresibel, sehingga proses penurunan terjadi sangat cepat dan
penurunanya kecil.
Lempung yang kenyang air adalah tanah yang rapat air dan bersifat
sangat kompresibel sehingga penurunan yang terjadi bisa bertahun-tahun
dan penurunan yang terjadi besar.
KONSOLIDASI | 5
• Gerakan piston menggambarkan perubahan volume tanah yang
dipengaruhi oleh kompresibilitas (kemudahmampatan) pegas.
• Permodelan menggambarkan apa yang terjadi bila tanah kohesif jenuh
dibebani di laboratorium maupun lapangan.
• Pondasi dibangun di atas tanah lempung jenuh yang diapit oleh lapisan
pasir.
• Segera setelah pembebanan, lapisan lempung mengalami kenaikan
tegangan sebesar ∆p
• Air pori dalam lapisan lempung mudah mengalir ke lapisan pasir
KONSOLIDASI | 6
• Tinggi air dalam pipa piezometer menyatakan besarnya kelebihan tekanan
air pori (excess pore water pressure) di lokasi pipa dipasang.
• Akibat tambahan tegangan ∆p, tinggi air dalam pipa naik : h = ∆p/γw yang
dinyatakan oleh garis DE yang menunjukkan tekanan air pori awal.
• Kurva K1 menunjukkan dalam waktu tertentu, tekanan air pori lapisan
lempung masih tetap dibandingkan dekat dengan lapisan pasir yang cepat
berkurang. Sesudahnya sesuai kurva yang ditunjukkan K2
• kedudukan garis AC menunjukkan proses konsolidasi telah selesai, yaitu
ketika kelebihan tekanan air pori (∆u) telah nol.
Lempung Over Consolidated adalah jika tegangan efektif pada suatu titik
dalam tanah lempung karena sejarah geologinya pernah mengalami tegangan
yang lebih besar dari tegangan yang sekarang.
KONSOLIDASI | 7
• Nilai banding overconsolidation (overconsolidation ratio, OCR)
didefinisikan sebagai nilai banding tekanan prakonsolidasi terhadap
tegangan efektif yang ada, dalam persamaan :
P
c'
OCR=
P
o'
KONSOLIDASI | 8
2.6. Sifat Khusus Grafik Hubungan ∆H Atau E Terhadap Log T
KONSOLIDASI | 9
2.7. Interpretasi Hasil Uji Konsolidasi
• Perubahan tinggi (∆H) per satuan dari tinggi awal (H) adalah sama dengan
perubahan volume (∆V) per satuan volume awal (V), atau
ΔH ΔV
=
H V
e
H H
1 eo
KONSOLIDASI | 10
Kemiringan kurva e – p’ (av) didefinisikan sebagai :
Δe e 1−e2
a v= =
Δp p 2 '− p1 '
KONSOLIDASI | 11
av Δp 1 a
mv = = v
1+e1 Δp 1+ e1
Contoh soal :
Hitunglah av dan mv untuk kenaikan tegangan dari 20 sampai 40 kN/m 2 dari kurva
uji Konsolidasi.
Penyelesaian :
Dari kurva diperoleh hubungan angka pori & tegangan
Untuk :
p1 '=20 kN /m2 , e 1 =1, 77
p2 '=40 kN /m2 , e2 =1 , 47
Jadi,
e 1 −e 2 1 ,77−1 , 47
a v= = =0 , 015 m2 /kN
p2 '− p1 ' 40−20
Hasil uji terakhir stlh 24 jam, kadar air = 24,5 % dan Gs = 2,70.
Gambarkan hubungan angka pori vs tegangan efektif dan
tentukan av dan mv
• Contoh tanah jenuh berlaku hubungan, e = wGs
maka angka pori akhir pengujian : e1 = 0,254 x 2,70 = 0,662
• Tebal contoh kondisi akhir : H1 = 19,25 mm
• Angka pori awal pengujian e0 = e1 + ∆e
• Umumnya hubungan antara ∆e dan ∆H dinyatakan :
KONSOLIDASI | 13
• Persamaan digunakan menentukan angka pori, dalam tabel :
Dari grafik :
KONSOLIDASI | 14
2.8. Indeks Pemampatan (Cc)
KONSOLIDASI | 15
2.9. Indeks Pemampatan Kembali (Cr )
e e1 e2 e1 e2
Cr
log p' log p2 ' log p1 ' log( p2 ' / p1 ' )
• Ditinjau lapisan tanah lempung jenuh dengan tebal H dan akibat beban
yang bekerja, lapisan tanah menerima tambahan tegangan sebesar ∆p.
• Dianggap regangan arah lateral nol
KONSOLIDASI | 16
dengan :
ΔV ΔH e 0 −e 1 Δe
= = = V = volume awal
V H 1+e 0 1+ e0
H = tebal tanah awal
∆V = perub. Volume
∆H = perub. Tebal
∆e = perub. Angka pori
• Bila ∆H = Sc, maka persamaan umum :
e0 −e 1 Δe
Sc= H= H
1+e 0 1+ e0
• Untuk lempung tertentu, penurunan konsolidasi primer (pc’ = p0’+∆p) :
a. Normally consolidated (pc’ = p0’)
H p '
S c =Cc log 1
1+e 0 p0 '
b. Overconsolidated (pc’ > p0’) :
H p '
S c =Cr log 1
1+ e0 p0 '
• Bila p1’ > pc’ :
H p ' H p '
S c =Cc log c +C r log 1
1+e 0 p0 ' 1+e 0 pc '
Tebal tanah kompresif H, angka pori tanah asli eo, dan nilai indeks
kompresi Cc atau koefisien perubahan volume mv. Tekanan efektif lapangan di
tengah-tengah lapisan tanah kompresif sama dengan Po sedang tambahan
tekanan di tengah-tengah lapisan adalah Po dan ditinjau di tengah-tengah lapisan
KONSOLIDASI | 17
tanah kompresif jika tebal maksimum sekitar 5 m. Jika ketebalan lapisan tanah
kompresif lebih dari 5 m, lapisan dianggap terdiri atas beberapa lapisan di mana
setiap lapis tebalnya 3 - 5 m. Untuk pondasi yang dibuat dalam galian tanah
(basement) maka berat tanah yang digali merupakan pengurangan beban.
Untuk pondasi yang merupakan satu kesatuan yang kaku dan dianggap
penurunanya sama, penyebaran tekanan dihitung dengan cari pendekantan 2 : 1.
Untuk pondasi yang tidak kaku, di mana penurunan deferensial bisa terjadi, untuk
pondasi yang berbentuk persegi dapat dihitung dengan cara Fadum. Pada pondasi
tiang yang dipancang pada tanah lunakjika ujung-ujung tidak mencapai lapisan
tanah keras, maka tekanan akan menyebabkan konsolidasi tanah lunak sedalam
H.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
KONSOLIDASI | 18
1. Kapasitas dukung tanah dasar yang terjadi akibat beban bangunan sendiri
lebih kecil daripada daya dukung ijin tanah dasar pada pondasi pada
bangunan tersebut, sehingga aman.
2. Untuk mengurangi penurunan yang terjadi dapat dilakukanjika P makin
kecil. Penurunan dapat juga dikurangi dengan memberi pra beban
berupa urugan. Tanah dibiarkan mengalami konsolidasi oleh beban berat
tanah. Setelah tanah relatif selesai penurunanya barn dibuat bangunan.
3. Penurunan tanah terjadi diakibatkan oleh sifat tanah yang kohesif yang
mengakibatkan tanah sangat mudah sekali mengalami penurunan apabila
dibebani, serta pengerjaan konstruksi yang tergesa-gesa tanpa menunggu
tercapainya derajat konsolidasi yang aman dan tidak adanya penyelidikan
geoteknik sebelum pengerjaan konstruksi merupakan kesalahan fatal
dalam pembangunan ini.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KONSOLIDASI | 19
http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/11018-2-912293668189.doc
https://www.google.co.id/Felearning.gunadarma.ac.id/2Fmekanika_tanah_lanjuT/
bab2_konsolidasidanpenurunan.
http://okkyirmanita.blogspot.co.id/2011/04/upaya-peningkatan-nilai-ekonomi-
tanah.html
KONSOLIDASI | 20