Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEKANIKA TANAH

PEMADATAN TANAH DAN TEKANAN DALAM TANAH

Disusun Oleh :
Aida Nor Muzdalifah 21080115120005
Roland Silalahi 21080114140099
M. Amin Maulana 21080117110002
Julia Nur Rizkiana 21080117120008
Khalisha Shafa Sausan 21080117120011
Firna Nabila 21080117120014
Ratna Arianti Hidayah 21080117120015
Tiva Sisti 21080117120034
Alya Karmilia 21080117120036
Annisa Mayang Sari 21080117140051
Nadya Suci Fauzul ‘Azhima 21080117140052

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
1. Pengertian pemadatan tanah

Pemadatan tanah yaitu proses naiknya kerapatan tanah dengan


memperkecil jarak antar partikel sehingga terjadi reduksi volume udara
(Prihatono, 2011). Proses dikeluarkan udara pada pori-pori tanah sehingga butiran
tanah akan mampat. Dengan cara melakukan pemadatan tanah diharapkan
memperoleh tanah yang stabil dan memenuhi persyaratan teknis.Untuk
memadatkan yang baik diperlukan beberapa cara, yaitu untuk di lapangan biasa
menggunakan mesin penggilas dan di laboratorium biasa dipakai dengan cara
tumbukan. Kepadatan yang akan dicapai tergantung pada kadar air yang ada pada
tanah tersebut. Untuk mendapatkan pemadatan maksimum maka dibutuhkan
kadar air optimum dari tanah tersebut. Untuk itu, dalam penelitian ini akan
dilakukan pemadatan tanah standard proctor dan menggunakan alat tekan
pemadat modifikasi.

2. Prinsip-prinsip pemadatan tanah

Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang
dipadatkan. Bila air ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air
tersebut akan berfungsi sebagia unsur pembasah pada partikel-partikel tanah.
Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari tanah akan naik bila
kadar air dalam tanah meningkat. Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0,
berat volume basah dari tanah adalah sama dengan berat volume keringnya.
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha
pemadatan yang sama, maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan
volume juga meningkat secar bertahapmpula. Berat volume kering dari tanah pada
kadar air dapat dinyatakan setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya
penambahan kadar air justru cenderung menurunkan berat volume kering dari
tanah. Hal ini disebabkan karena air tersebut kemudian menempati ruang-ruang
pori dalam tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel-partikel padat dari
tanah. Kadar air dimana harga berat volume kering maksimum tanah dicapai
tersebut kadar air optimim.
Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk
mendapatkan berat volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah
proctor compaction (uji pemadatan Proctor.

3. Pengujian pemadatan tanah

Untuk mengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan pemadatan, maka


umumnya dilakukan pengujian pemadatan. Proctor (1933) dalam Hardiyatmo
(2002), telah mengamati bahwa ada hubungan yang pasti anatara kadar air dan
berat volume kering yang padat. Untuk berbagai jenis tanah pada umumnya salah
satu nilai kadar air optimum tertentu untuk mencapai berat volume kering
maksimumnya (γdmak). Hubungan berat volume kering (γd) dengan berat volume
basah (γb) dan kadar air (w), dinyatakan dalam persamaan :

γd =  b

1 ω
Berat volume kering setelah pemadatan bergantung pada jenis tanah, kadar air,
dan usaha yang diberikan oleh alat penumbuknya.

Gambar 1.1
Alat Pengujian Pemadatan Standar
Menurut SNI 1742:2008, Tanah dalam cetakan dipadatkan dengan alat
penumbuk, terdapat 2 alat menumbuk yaitu :
1. Alat penumbuk tangan (manual)
Dengan massa 2,495 kg ± 0,009 kg dan mempunyai permukaan berbentuk
bundar dan rata, diameter 50,80 mm ± 0,25 mm.
2. Alat penumbuk mekanis
Dilengkapi alat pengontrol tinggi jatuh bebas 305 mm ± 2 mm di atas permukaan
tanah yang akan dipadatkan dan dapat menyebarkan tumbukan secara merata di
atas permukaan tanah. Alat penumbuk harus mempunyai massa 2,495 kg ± 0,009
kg dan mempunyai permukaan tumbuk berbentuk bundar dan rata, berdiameter
50,80 mm ± 0,25 mm.

4. Faktor2 yg memengaruhi pemadatan tanah

Kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kepadatan yang dapat
dicapai oleh suatu tanah. Disamping kadar air, faktor-faktor lain yang juga
mempengaruhi pemadatan adalah jenis tanah dan usaha pemadatan.
4.1 Pengaruh Macam Tanah dan Gradasi
Macam tanah, seperti distribusi ukuran butir , bentuk butiran , berat jenis dan macam
mineral lempung yang terdapat dalam tanah sangat berpengaruh pada berat volume
maksimum dan kadar air optimumnya.
• Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap dmaks dan woptimum
• Tanah berbutir halus membutuhkan air lebih sedikit untuk mencapai woptimum
• Tanah berbutir kasar membutuhkan air lebih banyakl untuk mencapai woptimum

4.2 Pengaruh Usaha Pemadatan


Energi pemadatan per volume satuan (E), dinyatakan dalam persamaan :
N b N i WH
E=
V
Dengan :
Nb = Jumlah pukulan per lapisan
NI = Jumlah lapisan
W = Berat pemukul
H = Tinggi jatuh pemukul
V = Volume mould

5. Pengertian tekanan tanah

Tekanan tanah adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya dorongan tanah di
belakang struktur penahan tanah, yang dipengaruhi oleh perubahan letak
(displacement) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanah.Tekanan tanah timbul
selama pergeseran tanah (soil displacement) atau selama peregangan tetapi sebelum
tanah tersebut mengalami keruntuhan.Tekanan tanah lateral digunakan untuk
perancangan dinding penahan yang lain,seperti:pangkal jembatan,turap,
terowongan, saluran beton di bawah tanah dan lain-lain. Agar dapat merencanakan
konstruksi penahan tanah dengan benar, maka kita perlu mengetahui gaya
horisontal yang bekerja antara konstruksi penahan dan massa tanah yang ditahan.
Gaya horisontal disebabkan oleh tekanan tanah arah horisontal (lateral).

6. Tekanan tanah dalam keadaan diam

Pada tanah, tekanan horizontal dan tekanan vertikal umumnya tidak sama.
perbandingan dari tekanan horizontal dan tekanan vertikal disebut koefisien
tanah lateral.
𝜎ℎ
𝐾=
𝜎𝑣
Dengan K = koefisien tanah lateral

Tekanan tanah lateral yang bekerja pada tanah yang diam, disebut tekanan
tanah lateral diam (earth pressure at rest) dengan koefisien tekanan tanah
lateral diam (Ko) yaitu perbandingan antara tekanan horizontal efektif dan
tekanan vertikal efektif di lapangan.
𝜎ℎ′
𝐾𝑜 =
𝜎𝑣′
Nilai Ko akan tetap konstan di sepanjang lapisan tanah yang sama, meskipun
kedalamannya berbeda. Contoh penerapan tekanan tanah diam adalah gorong -
gorong persegi (box culvert) dan ruang bawah tanah (basement), dimana tanah
yang bersinggungan dengan struktur bangunan tersebut tidak bisa bergera,
sehingga tekanan yang bekerja pada tanah di sekitar dindingnya berada di antara
kedudukan aktif dan pasif.
Adapun gaya yang bekerja pada retaining wall (tembok penahan tanah)
dinyatakan dalam persamaan berikut :

𝑃𝑜 = 𝐾𝑜. 𝛾. 𝐻
Dimana
Po = tekanan tanah lateral diam
Ko = koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam
𝛾 = berat volume tanah (t/m3)
H = tinggi dinding (m)

7. Tekanan tanah aktif

Jika dinding turap mengalami keluluhan atau bergerak ke arah luar dari
tanah urug di belakangnya, maka tanah urug akan bergerak ke bawah dan ke
samping menekan dinding turap. Tekanan seperti ini disebut tekanan tanah
aktif (active earth pressure), sedangkan nilai banding tekanan horisontal dan
tekanan vertikal yang terjadi, yaitu sebagai koefisien tekanan tanah aktif
(coefficient of active earth pressure) dinotasikan dengan Ka. Nilai tekanan
tanah aktif lebih kecil dari nilai tekanan saat diam. Gerakan dinding menjauhi
tanah urug menghilangkan pertahanan baji tanah di belakang dinding. Jadi,
tekanan tanah aktif adalah gaya yang cenderung mengurangi keseimbangan
dinding penahan tanah. Nilai tekanan tanah pasif lebih besar dari nilai koefisien
tekanan tanah saat diam dan tekanan tanah aktif, atau Kp >Ko >Ka.
gambar 1.2 Tekanan Tanah Aktif

Pada kondisi aktif sembarang elemen tanah akan sama seperti benda uji dalam
alat triaksial yang diuji dengan penerapan tekanan sel yang dikurangi. sedang
tekanan aksial tetap. Ketika tekanan horisontal dikurangi pada suatu nilai
tertentu, kuat geser tanah pada suatu saat akan sepenuhnya berkembang dan
tanah kemudian mengalami keruntuhan. Gaya horisontal yang menyebabkan
keruntuhan ini merupakan Tekanan tanah aktif dan nilai banding tekanan
horizontal dan vertical pada kondisi ini merupakan koefisien tekanan tanah
aktif atau Ka.

Perlu diingat bahwa bidang geser (bidang longsor) berpotongan dengan


permukaan horisontal pada sudut (45° + <p/2) untuk kondisi aktif.

7.1 Tekanan Tanah Aktif (Dengan Kohesi Nol, C=0)


Dinding penahan tanah dalam keseimbangan menahan tekanan tanah
horizontal dapat dievaluasi dengan menggunakan koefisien tanah Ka. Jadi bila
berat suatu tanah sampai kedalaman H maka tekanan tanahnya adalah ɣH
dengan ɣ adalah berat volume tanah. Arah dari tekanannya adalah arah vertical
keatas. Sedangkan untuk mendapatkan tekanan horizontal maka Ka adalah
konstanta yang berfungsi untuk mengubah tekanan vertical menjadi tekanan
horizontal.
Dapat dituliskan dengan rumus:
Pa = Ka ɣ H N/M

Atau untuk tanah miring bisa juga menggunakan teori rankine

Tekanan tanah aktif total (Pa) untuk penahan tanah setinggi H sama dengan
luas diagram tekanannya yaitu.
Pa = ½ H2 ɣ Ka

Gambar 1.3
Distribusi tekanan tanah aktif untuk permukaan tanah horizontal
7.2 Tekanan Tanah Aktif Berkohesi
Kohesi adalah lekatan antara butit tanah, sehingga kohesi mempunyai
pengaruh mengurangi tekanan aktif tanah sebesar 2c √𝐾𝑎
Pa = Ka ɣ H - 2c √𝐾𝑎

8. Tekanan tanah pasif

Tekanan tanah pasif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining wall apabila
tanah tersebut harus menahan bergeraknya retaining wall. Dengan kata lain
tekanan tanah pasif akan terjadi apabila dinding didorong menuju tanah. Pada
tekanan tanah pasif, konsep-konsep gaya yang bekerja dideskripsikan oleh
gambar di bawah ini:

Gambar 1.3
Konsep-Konsep Gaya

Konsep Gaya Yang Bekerja Menurut Teori Coulomb (Tekanan Pasif)


Keterangan gambar:
H : tinggi dinding penahan tanah
Pp : total tekanan tanah pasif yang bekerja
δ : sudut dilatasi Pp
β : sudut kemiringan dinding penahan tanah
W : berat tanah pada baji keruntuhan
α : sudut kemiringan permukaan tanah atas terhadap horizontal
ϕ´ : sudut geser tanah
γ : berat jenis tanah
c´ : kohesi tanah
R : gaya perlawanan terhadap kelongsoran
Kp : koefisien tekanan lateral pasif
σv´ : tegangan efektif tanah

Nilai koefisien tekanan lateral pasif/Kp dihitung menggunakan persamaan

sedangkan, tegangan lateral efektif dihitung menggunakan persamaan:

σ´hp = σ´v·Kp - 2c´√Kp

Tekanan Tanah Pasif (Kp) Menurut Rankine Disebut tekanan tanah pasif jika
tekanan yang bekerja mengakibatkan dinding mendekati tanah yang ditahan.
DAFTAR PUSTAKA

Bahan kuliah mekanika tanah Prodi Teknik Sipil. Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan
Swarnadwipa . Kabupaten Kuantan Singingi – Riau

Bowles, J. E. 1991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah : (Mekanika Tanah), 2nd edition.
Erlangga.

Hadihargaja, Joetata. 1997. Rekayasa Pondasi I : Konstruksi Penahan Tanah. Jakarta:


Gunadarma.

Hardiyanto, hary christady.2017.Mekanika Tanah II Edisi Ke Enam.Yogyakarta: UGM Press.

Hardiyanto, hary christady.2017.Mekanika Tanah 1 Edisi Ke Tujuh.Yogyakarta: UGM Press.

Prihatono, Y., 2011. “Pemadatan Tanah”. https://yogoz.wordpress.com/2011/01/31/


pemadatan-tanah-2/ (2 September 2018).

Santosa, Budi. Heri Suprapto dan Suryadi HS. Dasar Mekanika Tanah. Jakarta : Gunadarma.

Vidiyanti, Desiana. Modul Mekanika Tanah I. Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai