Disusun oleh:
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perbaikan Tanah Lunak Konsolidasi Dengan Menggunakan Vertical
Drain” dengan baik. Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan akan
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Dan Saya bersyukur atas Kesehatan
yang Tuhan karuniakan kepada saya sehingga makalah ini dapat saya susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian Pustaka maupun melalui media
internet.
Pada kesempatan ini, Saya mengucapkan terima kasih ke[ada semua pihak
yang telah memberikan saya motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini,
terutama kepada Bapak DR. Ir. M. TANGKEALLO, S.T, M.T, IPM, Selaku Dosen
pengampu Mata Kuliah Stabilitas Perkuatan Tanah.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Rantepao,….Maret 2023
PENDAHULUAN
1.4. Tujuan
1. Merencanakan perbaikan tanah menggunakan preloading dan PVD
2. Membandingkan hasil prediksi perhitungan dengan hasil data lapangan
(Monitoring)
BAB II
KAJIAN TEORI
Lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tanah yang lunak adalah
lempung (clay) atau lanau (silt) yang mempunyai harga penetrasi standar (SPT) N
yang lebih kecil dari 4, atau tanah organik seperti gambut yang mempunyai kadar
air alamiah yang sangat tinggi. Tanah lempung merupakan jenis tanah berbutir
halus dengan ukuran < 2µ atau <5µ (Mochtar 1988). Tanah lempung merupakan
tanah kohesif yang memiliki:
1. Nilai kadar air berkisar antara 30% - 50% pada kondisi jenuh air.
2. Angka pori berkisar antara 0.9 sampai dengan 1.4 (Braja M.Das, 1985)
3. Berat Volume berkisar antara 0,9 t /m3 sampai dengan 1,25 t /m3 (Braja
M.Das, 1985)
4. Spesific Graviti rata – rata berkisar antara 2,70 sampai dengan 2,90
Tanah lempung memiliki gaya geser yang kecil, kemampatan yang besar,
dan Koefisian permaebilitas yang kecil. Nilai kekuatan geser tanah lempung
lembek ditentukan dari ikatan butiran antar partikel tanah. Tanah lempung lembek
merupakan tanah lunak yang mempunyai kadar air yang bervariasi. Apabila tanah
lempung lembek diberi beban melampaui daya dukung kritisnya, maka secara
langsung akan terjadi pemampatan pada rongga antar partikel tanah dalam jangka
waktu yang cukup lama.
Penurunan ( settlement) pada tanah dasar akan terjadi apabila tanah dasar
tersebut menerima penambahan beban diatasnya. Penurunan tersebut disebabkan
oleh adanya devormasi partikel tanah, relokasi partikel, dan keluarnya air atau
udara dari dalam pori. Pada umumnya, penurunan pada tanah yang disebabkan
oleh pembebanan dapat dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu:
Dimana:
St = Total Settlement
Si = immediate settlement
Scp = Consolidation primer Settlement
Scs = Consolidation secondary Settlement
Slat = Settlement akibat pergerakan tanah arah rateral
❑
hi
Si=q ∑ ( 2.2 )
❑ E'1
Dimana:
Dimana :
Tebal lapisan compressible (H) yang diperhitungkan adalah yang masih bisa
mengalami konsolidasi primer (N-SPT < 10). Karena apabila nilai N-SPT > 10
umumnya dapat dianggap sudah tidak mengalami konsolidasi primer sehingga
tidak perlu diperhitungkan lagi sebagai tebal lapisan compressible (H).
Unconfined
N-SPT (blows Saturated Unit
Consistency Compression
per ft) Weight, KN/m3
Strength, qu KN/m 2
Po = ytanah x H ( 2.4 )
Dimana :
Bila tanah terendam air, maka yang digunakan adalah harga berat volume tanah
efektif (γ’ = γsat – γw ) dimana γsat adalah berat isi jenuh dan γw adalah berat
voulme air.
∆P ini didistribusikan oleh masa tanah dimana semakin dalam lapisan tanah maka
pengaruh ∆P yang diterima sedikit. Parameter ini dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
∆P = I x qo ( 2.5 )
Dimana:
I = faktor pengaruh
4. Koefisien pengaruh I
Harga compression index (Cc) dan swelling index (Cs) diperoleh dari hasil tes
laboratorium (consolidation test).
Angka pori awal (e0) diperoleh dari hasil tes laboratorium (Volumetric dan
Gravimetric).
7. Tegangan overburden efektif (p0’)
Overburden pressure effective (p0’) adalah tegangan vertikal efektif dari tanah
asli. Dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
p0’ = γ’ x h (2.6)
Dimana:
( )2 ( 2.7 )
t=
❑
Dimana:
Faktor waktu (Tv) merupakan fungsi dari derajat konsolidasi (U%) dan bentuk
dari distribusi tegangan air pori di dalam tanah. Untuk tegangan air pori yang
homogen hubungan Tv dan U dapat dilihat pada Tabel 2.2
Hdr = ½ H, bila arah aliran air selama proses konsolidasi adalah dua arah (ke atas
dan ke bawah) / double drainage
Hdr = H, bila arah drainage adalah satu arah (ke atas atau ke bawah)/ single
drainage. Hal ini terjadi bila di atas atau di bawah lapisan compressible
merupakan lapisan yang kedap air.
2
H
Cv= ( 2.8 )
t
Dimana:
H
CVrata−rata=
H 1 H 2 Hi ( 2.9 )
+ +
Cv 1 Cv 2 Cvi
Dimana:
Gambar 2.3 Pemasangan Vertikal Drain pada tanah yang compressible (Sumber: Mochtar 2000)
2
D 1
t= x 2 f ( n ) x∈ ( 2.10)
8 xCh 1−Uh
Dimana:
Bila pada beban awal pf+s penurunan Sf terjadi pada waktu tsr, beban surcharge Ps
dapat dibongkar. Kemudian dengan asumsi bahwa tanah sudah termampatkan
sampai Sf, beban pf tidak lagi menyebabkan penurunan tambahan.
Cu N c
Hcr=
SFγ timb
Dimana:
Daya dukung tanah dasar meningkat karena adanya pemampatan tanah dasar
sebagai akibat adanya beban timbunan yang diletakkan secara bertahap. Beban
bertahap dapat diletakkan secara terus menerus sampai dengan tinggi timbunan
kritis (Hcr) dicapai. Kekuatan geser jenuh untuk tanah kohesif oleh Ladd, 1991
dalam Jie Han (2015)
METODE PENELITIAN
Data pada studi ini adalah berupa data Sekunder yang diperoleh dari PT.
Teknindo Geosistem Unggul. Data sekunder tersebut berupa data penyelidikan
tanah lapangan & laboratorium diantaranya Indeks properties tanah, Parameter
Konsolidasi, Boring dan Standar Penetration Test (SPT), spesifikasi bahan PVD &
PHD.
= 1.935 inc
Karena nilai Cv pada setiap lapisan berbeda, maka untuk mendapatkan harga
penurunan tanah keseluruhan lapisan digunakan Cv rata-rata. Lama waktu
pemampatan tanah secara alami dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Sc = 1,935 meter
T = 0,848 (U 90%)
CVgabungan 1 ,2 7538
= 130.32 tahun
Pola pemasangan PVD dengan bentuk segitiga dan segiempat dilakukan untuk
mengetahui kondisi optimal yang discsuaikan dcngan waktu pelaksanaan proyck.
Jarak pcmasangan PVD ditentukan bervariasi diantaranya 0,8 m; 1,00 m; 1,25 m;
1,5 m; dan 1,75 m. Lamanya waktu konsolidasi dihubungkan dengan besarnya
derajat konsolidasi pada setiap pola dan jarak PVD yang ditunjukkan pada grafik
di gambar 2.
(a) (b)
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari analisis hasil antara lain sebagai berikut: