Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MEKANIKA TANAH I

KONSOLIDASI

Dosen Pengampu : Roza Mildawati, ST, MT

Disusun Oleh :
Hanny Novianti
203110735

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsolidasi”. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Tanah 1.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk


pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pekanbaru , 20 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian 3

2.2 Proses Konsolidasi 3

2.3 Perhitungan Laju Konsolidasi 9

2.4 Teori Konsolidasi Terzaghi 10

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

CONTOH SOAL 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua struktur mengalami beberapa penurunan, tanpa menghiraukan konstruksi atau
kualitas pondasi nya. Struktur dibuat dari tanah atau banyak ditemukan di atas tanah yang
kinerja dan keselamatan nya disepakati.

Tanggul beton adalah hampir selalu didasari pondasi batu dimana settlement kuat
tanggul adalah menjaga pada jumlah minimal jika tidak tanggul akan membuat celah
mendorong ke arah kesalahan struktural yang serius. Tanggul-tanggul mungkin bisa
ditemukan pada bahan lembut yang dapat dimampatkan dan memungkinkan untuk tahan
terhadap settlement besar. Tidak banyak yang menyadari bahwa tanah yang kita pijak makin
lama makin turun.

Tidak banyak yang tahu mungkin bahwa salah satu penyebabnya adalah penyedotan
air tanah secara berlebihan. Dan tidak banyak yang peduli sepertinya untuk menyelamatkan
air, terutama yang berasal dari tanah.Tingginya laju pembangunan Kota Metropolitan serta
banyaknya sumur bor menjadi salah satu penyebab mempercepat penurunan permukaan tanah
yang tingkat kekerasannya masih rendah.

Namun yang menjadi permasalahan dalam pembangunan adalah penurunan tanah


yang diakibatkan kondisi tanah terebut yang memang tidak rata dan tidak padat. Salah satu
penurunan tanah adalah gejala settlement. Settlment sangat diperhitungkan dalam suatu
pembangunan karena berkaitan erat dengan sifat tanah yang akan dipakai sebagai tempat atau
alas suatu bangunan yang akan dibangun tersebut. Oleh karena itu settlement sangat perlu
diketahui baik penghitungannya maupun gejala-gejala terjadinya ataupun dampak dan
penanggulangan settlement tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan konsolidasi ?
2. Bagaimana cara menguji konsolidasi satu dimensi di laboratorium ?
3. Bagaimana cara menghitung penurunan oleh konsolidasi primer ?

1
4. Bagaimana cara menganalisis proses konsolidasi ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuannya sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami materi konsolidasi sesuai dengan


RPS
2. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Mekanika Tanah I”

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Penambahan beban di atas suatu permukaan dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya
mengalami pemapatan. Pemapatan tersebut disebabkan oleh adanya depormasi partikel tanah, relokasi
partikel, keluarnya air atau uadara di dalam pori, dan sebab-sebab lain. Beberapa atau semua faktor
tersebut mempunyai hubungan dengan keadan tanah yang bersangkutan. Secara Umum, penurunan
(settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar
yaitu:

1. Penurunan konsolidasi (Consolidation settlement), yang merupakan hasil dari perubahan


volume tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang menempati poro-pori tanah.
2. Penurunan segera ( immediete settlement), yang merupakan akibat dari deformasi elastis
tanah kering, basah dan jenuh air tanpa adannya perubahan kadar air. Perhitungan penurunan
segera umumnya didasarkan pada penurunan yang diturunkan dari teori elastisitas.

Dalam Disain pondasi untuk struktur teknik harus memperhatikan bagaimana settlement
terjadi seberapa cepat settlement terjadi karena settlement menyebabkan kerusakan struktur,
khususnya jika settlement berlangsung cepat. Settlement total yang terjadi pada tanah yang dibebani
(St) mempunyai 3 komponen :

St = Si + Sc + Ss

Keterangan :

Si = Immediet settlement

Sc = Consolidation Settlement

Ss = Secondary Settlement

2.2 Proses Konsolidasi

Bila suatu lapisan tanah mengalami pembebanan akibat beban di atasnya, maka tanah
di dibawah beban yang bekerja tersebut akan mengalami kenaikan tegangan, ekses dari
kenaikan tegangan ini adalah terjadinya penurunan elevasi tanah dasar (settlement).
Pembebanan ini mengakibatkan adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel tanah, dan

3
keluarnya air pori dari tanah yang disertai berkurangnya volume tanah. Hal inilah yang
mengakibatkan terjadinya penurunan tanah.

Pada umumnya tanah, dalam bidang geoteknik, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tanah
berbutir dan tanah kohesif. Pada tanah berbutir (pasir/sand), air pori dapat mengalir keluar
struktur tanah dengan mudah, karena tanah berbutir memiliki permeabilitas yang tinggi.
Sedangkan pada tanah kohesif (clay), air pori memerlukan waktu yang lama untuk mengalir
keluar seluruhnya. Hal ini disebabkan karena tanah kohesif memiliki permeabilitas yang
rendah.

Secara umum, penurunan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Immediate Settlement (penurunan seketika), diakibatkan dari deformasi elastis


tanah kering, basah, dan jenuh air, tanpa adanya perubahan kadar air. Umumnya,
penurunan ini diturunkan dari teori elastisitas. Immediate settlement ini biasanya
terjadi selama proses konstruksi berlangsung. Parameter tanah yang dibutuhkan untuk
perhitungan adalah undrained modulus dengan uji coba tanah yang diperlukan seperti
SPT, Sondir (dutch cone penetration test), dan Pressuremeter test.

1−μ s2
Sc =∆ σB Ip
Es
Dimana :
Sc = Immediate settlement
Δσ = Beban timbunan (kN/m2)
Es = Modulus elastisitas tanah
μs = Poisson’s Ratio

4
B = Lebar / diameter timbunan (m)
Ip = non-dimensional influence factor
Schleicher (1926) mendefinisikan factor Ip ini sebagai :

1+ √m12+ 1
1
[ (
I p= m 1∈
π m1 )
÷∈ ( m 1+ √ m12+ 1)
]
Dimana m1 = L/B (panjang/lebar beban yang bekerja)

2. Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu


penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode keluarnya air
pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara kontinyu berpindah ke
dalam tegangan efektif sebagai akibat dari keluarnya air pori. Penurunan konsolidasi
ini umumnya terjadi pada lapisan tanah kohesif (clay / lempung).
Pada tanah lempung jenuh air, penambahan total tegangan akan diteruskan ke
air pori dan butiran tanah. Hal ini berarti penambahan tegangan total (Δσ) akan
terbagi ke tegangan efektif dan tegangan air pori. Dari prinsip tegangan efektif, dapat
diambil korelasi :
Δσ = Δσ’ + Δu
Dimana :
Δσ’ = penambahan tegangan efektif
Δu = penambahan tegangan air pori
Karena lempung mempunyai daya rembes yang sangat rendah dan air adalah
tidak termampatkan (incompressible) dibandingkan butiran tanah, maka pada saat t =
0, seluruh penambahan tegangan, Δσ, akan dipikul oleh air (Δu = Δσ) pada seluruh
kedalaman lapisan tanah.
Penambahan tegangan tersebut tidak dipikul oleh butiran tanah (Δσ’ =
0).Sesaat setelah pemberian penambahan tegangan, Δσ, pada lapisan lempung, air
dalam pori mulai tertekan dan akan mengalir keluar. Dengan proses ini, tekanan air
pori pada tiap-tiap kedalaman pada lapisan lempung akan berkurang secara perlahan-
lahan, dan tegangan yang dipikul oleh butiran tanah keseluruhan (tegangan efektif /
Δσ’) akan bertambah. Jadi pada saat 0 < t < ∞
Δσ = Δσ’+ Δu (Δσ’ > 0 dan Δu < Δσ)
Tetapi, besarnya Δσ’ dan Δu pada setiap kedalaman tidak sama, tergantung
pada jarak minimum yang harus ditempuh air pori untuk mengalir keluar lapisan pasir

5
yang berada di bawah atau di atas lapisan lempung. Pada saat t = ∞, seluruh kelebihan
air pori sudah hilang dari lapisan lempung, jadi Δu = 0. Pada saar ini tegangan total,
Δσ, akan dipikul seluruhnya oleh butiran tanah seluruhnya (tegangan efektif, Δσ’).
Jadi Δσ = Δσ’.
Berikut adalah variasi tegangan total, tegangan air pori, dan tegangan efektif
pada suatu lapisan lempung dimana air dapat mengalir keluar struktur tanah akibat
penambahan tegangan, Δσ, yang ditunjukan gambar dibawah.

Proses terdisipasinya air pori secara perlahan, sebagai akibat pembebanan


yang disertai dengan pemindahan kelebihan tegangan air pori ke tegangan efektif,
akan menyebabkan terjadinya penurunan yang merupakan fungsi dari waktu (time-
dependent settlement) pada lapisan lempung. Suatu tanah di lapangan pada kedalaman
tertentu telah mengalami tegangan efektif maksimum akibat beban tanah diatasnya
(maximum effective overburden pressure) dalam sejarah geologisnya. Tegangan ini
mungkin sama, atau lebih kecil dari tegangan overburden pada saat pengambilan
sample.
Berkurangnya tegangan di lapangan tersebut bisa diakibatkan oleh beban
hidup. Pada saat diambil, contoh tanah tersebut terlepas dari tegangan overburden
yang telah membebani selama ini. Sebagai akibatnya, tanah tersebut akang mengalami
pengembangan. Pada saat dilakukan uji konsolidasi pada tanah tersebut, suatu

6
pemampatan yang kecil (perubahan angka pori yang kecil) akan terjadi bila beban
total yang diberikan pada saat percobaan adalah lebih kecil dari tegangan efektif
overburden maksimum (maximum effective overburden pressure) yang pernah
dialami sebelumnya.
Apabila beban total yang dialami pada saar percobaan lebih besar dari
maximum effective overburden pressure, maka perubahan angka pori yang terjadi
akan lebih besar. Ada 3 definisi dasar yang didasarkan pada riwayat geologis dan
sejarah tegangan pada tanah, yaitu :
 Normally consolidated (Terkonsolidasi secara normal), dimana tegangan
efektif overburden saat ini merupakan tegangan maksimum yang pernah
dialami oleh tanah selama dia ada.
 Overconsolidated, dimana tegangan efektif overburden saat ini lebih kecil
daripada tegangan yang pernah dialami oleh tanag tersebut. Tegangan efektif
overburden maksimum yang pernah dialami sebelumnya dinamakan tegangan
prakonsolidasi. (preconsolidation pressure / PC).
 Underconsolidated, dimana tegangan efektif overburden saat ini belum
mencapai maksimum, sehingga peristiwa konsolidasi masih berlangsung pada
saat sample tanah diambil.

Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan dalam penurunan konsolidasi ini, yaitu :

1. Besarnya penurunan yang terjadi.


2. Kecepatan penurunan terjadi.

3. Secondary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi sekunder), adalah


penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Hal ini lebih disebabkan oleh
proses pemampatan akibat penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.
Pada akhir konsolidasi primer (setelah tegangan air pori U = 0), penurunan
pada tanah masih tetap terjadi sebagai akibat dari penyesuaian plastis butiran tanah.
Tahapan konsolidasi ini dinamakan konsolidasi sekunder. Variasi angka pori dan
waktu untuk penambahan beban akan sama seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut.

7
Besarnya konsolidasi sekunder dapat dihitung dengan rumus :

t
Ss =C ' a H log ( 2 )
t1

Dimana :

∆e ∆e
C a= =
log t 2−log t 1 t2
log ⁡( )
t1

Ca = Indeks pemampatan sekunder

Δe = Perubahan angka pori

t = Waktu

ep = angka pori pada akhir konsolidasi primer

H = tebal lapisan lempung, m

Penurunan yang diakibatkan konsolidasi sekunder sangat penting untuk semua


jenis tanag organic dan tanah anorganik yang sangat mampu mampat (compressible).
Untuk lempung anorganik yang terlalu terkonsolidasi, indeks pemampatan sekunder
sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Dalam suatu kontruksi bangunan sangat memperhatikan hal-hal yang


berkaitan erat dengan kontruksi tersebut. Salah satu yang sangat penting dan tidak
dapat diabaikan dalam pembangunan adalah settlement. Seorang sipil harus
mengetahui penyebab settlement tersebut dan apa dampak yang diakibatkan oleh
settlement tersebut dalam kehidupan sehari-hari maupun dampak settlement itu
sendiri pada pekerjaan suatu kontruksi.

8
Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang menjadi pokok permasalahan pada
settlement itu sendiri. Semua struktur mengalami beberapa settlement, tanpa
menghiraukan konstruksi atau kualitas pondasi nya. Struktur dibuat dari tanah atau
banyak ditemukan di atas tanah yang kinerja dan keselamatan nya disepakati.

2.3 Perhitungan Laju Konsolidasi

Persamaan umum konsolidasi :

Cv =

mv =

av = = =

dimana :
Cv = koefisien konsolidasi (cm2/det)
K = koefisien rembesan (permeabilitas)
= berat isi air
= koefisien kompresibilitas volume (pengecilan isi)
= koefisien pemampatan

= angka pori sebelum ada tambahan tekanan ( )

= angka pori sesudah adanya tambahan tekanan ( )


= tekanan tambahan

Atau dapat ditulis :

= = . = .
Dimana :
= tebal contoh tanah sebelum penambahan beban
= selisih tebal contoh sebelum dan sesudah adanya penambahan beban

9
2.4 Teori Konsolidasi Terzaghi
Teori ini merupakan dasar yang telah disederhanakan untuk menentukan
distribusi tekanan hidrostatis yang bekerja dalam lapisan-lapisan yang
berkonsolidasi di dalam waktu tertentu sesudah bekerjanya beban/muatan dan ini
disebut derajat konsolidasi (U)

U adalah tekanan hidrostatis pada suatu titik dalam lapisan lempung.

Penentuan distribusi tekanan hidrostatis yang bekrja dalam lapisan tanah pada
interval waktu yang berbeda dapat dilakukan sebagai berikut :

U = f (Tv) -------------- Tv =

U = derajat konsolidasi
Tv = Faktor waktu (Time Faktor)

Cv =

h = jalan air terpanjang tanah yang berkonsolidasi

Menurut teori konsolidasi Terzaghi, konsolidasi seluruhnya terdiri dari dua


bagian, yaitu :

1. Primary consolidation Adalah penurunan yang berjalan akibat pengaliran air dari
tanah dengan demikian penurunan ini adalah akibat penurunan tegangan efektif.
2. Secondary consolidation adalah Penurunan yang masih berjalan setelah primary
consolidation selesai, yaitu setelah tidak terdapat lagi tegangan air pori. Dan
berlangsung dalam waktu yang lama serta nilainya kecil.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Pembangunan suatu kontruksi sangat diperlukan ketelitian yang tinggi
terhadap hal-hal yang dapat mencelakakan manusia atau membuat suatu kerugian
yang besar. Salah satunya adalah settlement
Settlement adalah penurunan tanah akibat aliran air tanah dan pori tanah dan
memeiliki kaitan dngan konsolidasi. Settlement pada konsolidai dapat dihitung
menggunakan rumus yang telah ada. Namun sebelum menghitung settlement pada
konsolidasi terlebih dahulu dilakukan pengujian konsolidasi dan dalam pengujian
konolidasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagau berikut :
1. Tes konsolidasi dilakukan terhadap contoh tak terganggu
2. Sampel yang dipilih merupakan sampel yang mewakili pada kedalaman
dan lapiasan tertentu.
3. Pembebanan diberikan sesui prosedur, biasanya kenaikan beban berjalan
sesuai deret ukur, yaitu 25, 50, 100, 200, 400, 800, 1600, bahkan sampai
3200 kPa .
4. Karakteristik suatu tanah selama terjadi konsolidasi satu dimensi atau
pemuaian ditentukan dengan uji oedometer.
5. Perhitungan Settlement konsolidasi.

3.2 Saran

Pembaca maupun penulis diharapkan dapat menerapkan makalah ini dalam


kehidupan sehari-hari.

11
CONTOH SOAL :

1. Uji konsolidasi di lab terhadap contoh tanah setebal 25mm dimana air pori keluardari
atas dn bawah sampel menunjukan konsolidasi terjadi 50% dalam waktu 11 menit.(a)
Berapa waktu yang dibutuhkan di lapangan bila lapisan lempung tsb setebal
4mdimana aliran hanya arah ke atas untuk mencapai 50% dan 70%? Hitunglah
Pondasiempat persegi panjang 4 m x 5 m, memikul beban P = 2500 kN, terletak pada
lapisantanah seperti tergambar.
Pembahasan :

2. Uji konsolidasi di lab terhadap contoh tanah setebal 25mm dimana air pori keluar
dariatas dn bawah sampel menunjukan konsolidasi terjadi 50% dalam waktu 11 menit.
(a) Berapa waktu yang dibutuhkan di lapangan bila lapisan lempung tsb setebal 4m
dimanaaliran hanya arah ke atas untuk mencapai 50% dan 70%? Hitung
penurunan pondasiakibat konsolidasi primer lapisan lempung.?
Pembahasan :

12
13

Anda mungkin juga menyukai