AH
PANCA
( Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila STT Garut Semester I Tahun ajaran 2013 – 2014)
STT Garut
20... – 20...
mabda’an). Mabda adalah bentuk isim mimiy dari kata bada’, yang artinya
memulai.Selanjutnya, kata ini diserap dalam konteks bahasa Arab untuk mengartikan sebuah
pemikiran yang menjadi dasar (fundamen) bagi pemikiran-pemikiran cabang lainnya. Dengan
kata lain, ideology adalah pemikiran mendasar yang tidak didasari oleh pemikiran lainnya,
mengidentikan Islam sebagai agama yang bersumber dari akal manusia (Mohammadenisme),
akan tetapi kata “ideologi” (mabda’) untuk memberikan gambaran bahwa Islam adalah
agama yang;
(aqidah),
3. peruntukannya universal,
4. harus diperjuangkan oleh umatnya.Empat hal ini merupakan ciri dari sebuah
ideologi. Kata ideologi di sini juga untuk membedakan Islam dengan agama-agama spiritual
yang hanya mengatur dimensi-dimensi vertikal saja. Karena hanya mengatur dimensi
spiritual saja, agama-agama non Islam bukanlah agama yang bercorak ideologis.
Pertama, Islam dengan ushul ‘aqidah dan hukumnya merupakan pemikiran mendasar
aqidah dan ushul ahkam—merupakan pemikiran mendasar yang mendasari seluruh pemikiran
cabang, baik yang berhubungan dengan masalah keyakinan dan hukum. Seluruh pemikiran
cabang harus terpancar dan digali dari pokok-pokok ajaran Islam ini. Pemikiran cabang
apapun tidak boleh lepas dari pemikiran dasarnya, ushul aqidah dan ushul ahkam. Kenyataan
ini menunjukkan bahwa Islam memuat pemikiran mendasar yang melandasi seluruh
pemikiran cabang; sekaligus menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang bercorak
ideologis.
Kedua, Islam dengan al-Quran dan Sunnah telah menjelaskan seluruh aspek
ْي ٍء8 ِّل َش8يل ُك ِ ِه َوتَ ْف8ق الَّ ِذي بَ ْينَ يَ َد ْي
َ 8ص َ ِدي8َص ِ ص ِه ْم ِع ْب َرةٌ أِل ُولِي اأْل َ ْلبَا
ْ َرى َولَ ِك ْن ت8َ ِديثًا يُ ْفت8ب َما َكانَ َح َ َلَقَ ْد َكانَ فِي ق
ِ ص
“Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-
kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat
ََاب تِ ْبيَانًا لِ ُكلِّ َش ْي ٍء َوهُدًى َو َرحْ َمةً َوبُ ْش َرى لِ ْل ُم ْسلِ ِمين
َ ك ْال ِكت
َ َونَ َّز ْلنَا َعلَ ْي
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
Nash-nash ini menunjukkan bahwa al-Quran telah menjelaskan solusi atas seluruh
global –namun, ada juga beberapa persoalan yang dijelaskan secara rinci dalam al-Quran–,
sedangkan al-sunnah lebih memerinci apa-apa yang dijelaskan oleh al-Quran. Kenyataan
seperti ini menggambarkan kepada kita bahwa al-Quran dan sunnah merupakan sistem aturan
yang memecahkan seluruh persoalan umat manusia. Islam tidak hanya mengatur dan
memecahkan masalah ibadah saja, akan tetapi ia juga mengatur masalah ekonomi, politik,
pidana, dan lain-lain. Tidak ada satupun persoalan yang tidak diatur dan dipecahkan oleh
Islam. Semua ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang bercorak ideologis.
Sebab, Islam telah mengatur dan menjelaskan solusi atas seluruh problematika umat manusia.
Ketiga, ajaran Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, dan tidak hanya
ditujukan bagi kaum muslim saja. Keuniversalan Islam ditunjukkan dalam beberapa nash
berikut ini.
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
ََو َرسُولِ ِه النَّبِ ِّي اأْل ُ ِّم ِّي الَّ ِذي ي ُْؤ ِمنُ بِاهَّلل ِ َو َكلِ َماتِ ِه َواتَّبِعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدون
“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-
A’raf (7):158]
Rasulullah saw juga bersabda, “Saya diutus untuk bangsa yang berkulit merah hingga yang
berkulit hitam.”
Nash-nash di atas merupakan bukti bahwa Islam merupakan ajaran universal yang
diperuntukkan bukan hanya untuk umat Islam semata, akan tetapi juga ditujukan bagi seluruh
umat manusia. Karakter universal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan ajaran yang
Empat, Islam juga mengharuskan para pengikutnya untuk menyebarkan Islam hingga
ke seluruh penjuru alam, lihat dakwah dan jihad. Spirit untuk menyebarkan ajaran Islam ke
seluruh penjuru dunia, membuktikan bahwa Islam adalah agama ideologis. Hal ini didasarkan
ََوقَاتِلُوا فِي َسبِي ِل هَّللا ِ الَّ ِذينَ يُقَاتِلُونَ ُك ْم َواَل تَ ْعتَدُوا إِ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْعتَ ِدين
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari
tempat mereka telah mengusir kamu, dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,
dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi
kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka.
mengerjakan sholat dan membayar zakat. Jika mereka melakukan hal ini, maka selamatlah
harta dan jiwanya dari aku, kecuali atas hak-hak Islam.”[HR. Imam Muslim]
menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Ini menunjukkan
Ringkasnya, Islam sebagai agama yang bercorak ideologis terwajahkan pada dua hal.
(3) bagaimana tata cara mengemban dakwah Islam (thariqah) Jadi, yang dimaksud
dengan mabda’ adalah kesatuan antara fikrah dan thariqah. Fikrah mencakup aqidah dan
mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Satu kesatuan fikrah dan thariqah inilah
Oleh karena itu, Islam adalah sebuah mabda’ (ideologi), dan bukan sekedar agama
yang mengatur masalah-masalah ritual-spiritual belaka. Lebih dari itu, Islam dengan aturan-
aturannya yang sempurna telah mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia, serta
dunia. Dengan demikian, tak ada keraguan lagi, bahwa Islam adalah sebuah ideologi shahih
yang berbeda dengan agama-agama dan ideologi-ideologi lain yang ada di dunia ini.
Hanya saja, Islam ideologis akan terwujud di dalam kehidupan masyarakat, jika Islam
ditegakkan dan diemban secara ideologis. Dengan kata lain, Islam ideologis ini hanya bisa
diwujudkan bila kaum Muslim memiliki sistem kenegaraan yang kuat dan tangguh. Adanya
negara merupakan keniscayaan bagi tertegak dan tersebarnya Islam ideologis ke seluruh
penjuru dunia. Sebaliknya, kehancuran Islam ideologis disebabkan karena kaum muslim tidak
Ideologi Islam lahir berdasar akidah Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang
menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai Sang
Pencipta dan Pengatur Kehidupan, alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia.
Darinya lahir keyakinan akan keadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha
Pengatur, Allah telah mewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang sempurna dan
Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadist. Dari keyakinan ini
tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari golongan manusia, yang menuntun dan
mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akan adanya hari
perjumpaan dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksud merupakan aturan hidup yang
bersumber dari wahyu Allah. Aturan ini mengatur berbagai cara hidup manusia yang berlaku
dimana saja dan kapan saja, tidak terikat ruang dan waktu. Dari peraturan yang mengikat
individu ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan, seluruhnya ada diatur dalam
Islam.
Ekonomi Islam, Sistem Pentadbiran, Sistem Sosial, Pendidikan Islam) dan Hukum Uqubat
(Hudud, Qisas, Takzir dan Mua’lafat) merupakan peraturan hidup sesama manusia. Manakala
peraturan manusia dengan diri sendiri seperti makan minum dan pakaian serta peraturan
manusia dengan Allah mencakupi ibadah dan aqidah. Peraturan ini yang diciptakan oleh
Allah biasanya dipanggil syarak. Disamping itu Muhammad itu pesuruh Allah, Al Quran itu
kalam Allah dan seperti pembaca sedia maklum tentang Rukun Iman & Rukun Islam.
Penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah berasal dari Allah
SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan ridha-Nya, dan setelah meninggal
Islam memandang masyarakat sebagai individu yang terkait dan tidak dapat
dipisahkan dari jama’ah ibarat satu bahagian anggota tubuh. Serta jamaah pula tidak dapat
Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintahan Islam sejak tahun 622
Masehi di Madinah oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sepanjang riwayatnya, ideologi ini
mampu memberikan solusi dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Namun, ideologi Islam tak
lagi diterapkan sejak 3 Maret 1924, saat runtuhnya khilafah Turki Utsmani. Sejak saat itu,
3. Kesesuaian dengan fitrah: Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi, segala
4. Pembuat hukum dan aturan: Allah SWT lewat wahyu-Nya. Akal manusia
6. Ikatan perbuatan: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro'. Perbuatan baru
7. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai: Ditetapkan oleh Allah SWT, sebagaimana
telah dibahas.
8. Tolok ukur kebahagiaan: Mencapai ridho Allah SWT, yang terletak dalam
9. Kebebasan pribadi dalam berbuat: Distandarisasi oleh hukum syaro'. Bila sesuai,
memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama.
aturan untuk dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad
14. Penerapan hukum: Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan
Selain ciri-ciri penerapan diatas, ideologi Islam juga memiliki beberapa karakteristik.
Antara lain:
Penerapan hukum Islam di Indonesia sebaiknya memang ditinjau terlebih dahulu dari
beberapa sisi. Jangan sampai penerapan hukum agama apapun di Indonesia nantinya malah
menjadikan negara kita sebagai negara yang kesatuan bangsanya terpecah belah dan rentan
Hal yang paling penting adalah saling menjaga dengan saling menghargai. Tidak
mengusik pemeluk agama lain dalam hal keyakinan dan tata cara agamanya tersebut.
Setiap agama memiliki tata cara peribadatan yang berbeda-beda. Tentunya hal tersebut
tidaklah bias dicampur-adukkan dengan peribadatan agama yang lain. Hal ini lah yang
Kita tahu beberapa tahun kebelakang timbul isi penerapan hukum islam di Indonesia.
Adanya isu penerapan hukum Islam di Negara Indonesia karena adanya rasa kurang puas
oleh beberapa orang terhadap hukum yang sudah ada. Hukum yang sudah ada dirasakan tidak
Semua penerapan hukum yang ada dirasakan telah menyalahi aturan yang telah
diberikan oleh sang pencipta yakni Allah SWT. Keadilan yang seharusnya ditegakkan untuk
Keadilan hanyalah tegak kepada rakyat miskin saja dan tidak tegak kepada kaum atas.
Kaum atas yang dimaksud adalah orang yang memiliki kekuasaan dan kekayaan yang lebih
Tentunya semua orang akan geram ketika melihat ketidakadilan ini terlihat dan nyata
ada di depan mata. Oleh karena itu, ada beberapa orang yang merasa lebih pantas mengganti
aturan yang ada tersebut dengan aturan yang berasal dari sang pencipta.
Bisa dipastikan bahwa aturan yang berasal dari sang pencipta yakni Allah SWT
adalah aturan yang tidak memiliki cacat sedikitpun. Karena itu tersebut merupakan aturan
yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai Tuhan yang telah menciptakan manusia.
Namun aturan tersebut tidak serta merta langsung diterima oleh khalayak ramai pada
umumnya. Hal ini karena bangsa kita yakni Indonesia merupakan bangsa yang majemuk
bahwa aturan agamanya bisa diterapkan dalam setiap orang. Hal ini lah yang biasanya
menjadi perdebatan atau perbincangan akan adanya aturan hukum islam yang ingin
Secara sejarah memang agama Islam pernah memiliki sebuah Negara atau yang biasa
disebut daulah yang sangat besar. Karena Negara tersebutlah agama islam bisa diterapkan
Bangsa arab yang merupakan bangsa yang tertinggal dan terkenal sebagai bangsa
barbar mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat akibat dari adanya Islam.
Saat Islam datang ke negeri Arab, bangsa arab merupakan bangsa yang sangat bodoh.
Banyak sekali peradabannya yang tidak masuk akal. Bayi yang terlahir sebagai perempuan
banyak yang dikubur hidup-hidup karena dianggap sebagai sebuah aib keluarga. Tidak hanya
sampai di situ saja kebudayaan arab yang sangat jahiliyah. Masih banyaka lagi lainnya yang
masih jahil.
Namun semua berubah ketika Islam datang ke negeri tersebut. Negeri itu bukanlah
lagi negeri yang bodoh dan tercerai berai. Nilai-nilai kesukuan yang selama ini memecah
belah persatuan seluruh bangsa arab sekarang menjadi pemersatu semua bangsa arab.
Dengan bersatunya bangsa arab di bawah satu panji yakni Islam menjadi bangsa Arab
sebagai bangsa yang kuat. Sedikit demi sedikit Negara tetangga yang berada di sekitar
Dalam penundukkan yang dilakukan oleh Islam sangatlah berbeda dengan yang telah
dilakukan oleh pendahulunya. Bangsa arab yang membawa nilai Islam tidak memaksakan
agamanya kepada pemeluk agama lain. Bahkan agama islam memberikan jaminan keamanan
Oleh sebab itulah, maka banyak sekali penduduk yang berada di wilayah kekuasaan
islam pada waktu itu berduyun-duyun masuk ke agama islam. Semua itu dikarenakan oleh
nilai kearifan yang diberikan oleh agama islam yang telah membebaskan meraka semua dari
Hal inilah yang harus coba diterapkan ke dalam Negara tercinta ini. Tentu saja semua
tidak semudah membalik telapak tangan. Harus ada pertimbangan dan persetujuan dari semua