Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perencanaan konstruksi bangunan sipil sering dijumpai permasalahan pada jenis tanah
lunak, antara lain daya dukung tanah yang rendah dan penurunan (settlement) yang besar jika diberi
beban. Hal ini disebabkan karena tanah lunak umumnya memiliki kuat geser dan permeabilitas
yang rendah serta kompresibilitas yang besar.
Tanah lunak didefinisikan sebagai tanah lempung atau gambut dengan kuat geser kurang dari
25 kN/m2 atau setara dengan nilai CBR lapangan kurang dari 1 (Panduan Geoteknik 1 No. Pt T-8-
2002-B). Efek yang ditimbulkan dalam membangun konstruksi di atas tanah lunak sering
berhadapan beberapa masalah seperti: kapasitas dukung yang sangat kecil sehingga tidak dapat
mendukung struktur yang akan dibangun diatasnya, penurunan tanah yang sangat besar,
ketidakstabilan eksternal (sliding, overturning dan slope failure).
Vertical drain yaitu sistem drainase buatan yang dipasang vertikal di dalam lapisan tanah
lunak jenuh air, metode ini bertujuan untuk mempercepat konsolidasi, mengurangi sifat
kompresibilitas yang tinggi pada tanah lunak sehingga di atas tanah tersebut dapat segera dilakukan
pekerjaan konstruksi, namun seiring dengan kemajuan teknologi, vertical drain sudah mulai
ditinggalkan dan digantikan oleh Prefabricated Vertical Drain (PVD).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diambil dari latar belakang di atas adalah:
1. Untuk mengetahui perbaikan tanah lunak menggunakan vertical drain tipe
Prefabricated Vertical Drain

1.3 Batasan pembahasan


Pembahasan dalam makalah ini hanyalah sebatas teori dasar tentang penggunaan vertical
drain tipe Prefabricated Vertical Drain yang dibuktikan dengan penggunaan Prefabricated
Vertical Drain di lapangan.

1
BAB II
GAMBARAN LOKASI PEKERJAAN

Adapun lokasi proyek yang akan dijelaskan dalam penulisan ini adalah Port Dickson, Malaysia.

Lokasi pekerjaan perbaikan tanah (Google, 2018)

Data proyek yang digunakan dalam penulisan ini didapatkan dari Supplier Prefabricated
Vertical Drain, CeTeau (http://www.ceteau.com/jimah-malaysia.html). Adapun data proyek,
terlampir:

Lokasi : Port Dickson, Malaysia


Klien : Consortium of Toshiba, IHI Corporation, Hyundai Engineering Co., Ltd
and Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd.
Kontraktor Utama : Taisei Corporation
Kuantitas : 13.000.000 meter PVD dalam 2 bulan
Kedalaman PVD : Hingga 27 meter
Tahun pelaksanaan : 2015
Pola instalasi PVD : Pola segitiga
Spasi instalasi PVD : 1,0 meter

2
Instalasi PVD pada lokasi proyek Port Dickson, Malaysia:

3
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Kondolidasi pada tanah lunak


Pembebanan yang diletakkan di atas permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah di
bawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan (settlement) pada tanah disebabkan oleh
pembebanan yang dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
a. Pemampatan segera (immediate settlement), yang merupakan akibat dari deformasi elastis
tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan kadar air.
b. Pemampatan konsolidasi (consolidation settlement), yang merupakan hasil dari perubahan
volume tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang menempati pori-pori tanah.

Pemampatan konsolidasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu konsolidasi primer dan konsolidasi
sekunder. Besarnya pemampatan tanah total, adalah:
St = Si + Scp + Scs + Slat
Dimana:
St = total penurunan
Si = penurunan segera
Scp = penurunan konsolidasi primer
Scs = penurunan konsolidasi sekunder
Slat = penurunan akibat gaya lateral tanah

Penambahan beban di atas suatu lapisan tanah jenuh air menyebabkan tekanan air pori meningkat dan
mengakibatkan air berusaha mengalir keluar dari pori-pori tanah. Pemampatan tanah tersebut disebut
sebagai pemampatan konsolidasi primer. Besar pemampatan konsolidasi untuk jenis tanah lunak sangat
bergantung pada sejarah geologis tanah. Tanah pada kedalamantertentu telah mengalami tegangan efektif
pra-konsolidasi, yakni tegangan efektif terbesar yang pernah dialami di masa lampau. Tegangan efektif pra-
konsolidasi dapat lebih kecil atau sama dengan tegangan overburden efektif saat ini. Dengan begitu, terdapat
dua jenis tanah berdasarkan sejarah tegangan, yakni:
1. Normally Consolidated Soil (NC-Soil), yakni tegangan overburden efektif saat ini merupakan tegangan
terbesar (maksimum) yang pernah dialami tanah tersebut.
2. Over Consolidated Soil (OC-Soil), yakni tegangan overburden efektif saat ini lebih kecil daripada
tegangan yang pernah dialami tanah sebelumnya.

4
Menurut Das (1985), besar pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah lempung setebal H dapat
dihitung dengan persamaan :
1. Untuk NC-Soil
+
= . . log
1+

2. Untuk OC-Soil
Bila σv + Δσ ≤ σc:

= . . log
Bila σo + Δσ ≥ σc

= . . log + . . log

Dimana:
Sc = besar penurunan konsolidasi
Cc = indeks pemampatan (compression index)
Cs = indeks pemuaian (swelling index)
e = angka pori
σo = tegangan overburden efektif
Δσ = penambahan beban vertikal
σc = tegangan pra-konsolidasi

3.2 Pra-Pembebanan (Preloading)


Penggunaan pra-pembebanan (preloading) dan beban tambahan (surcharge) adalah untuk
mempercepat proses terjadinya pemampatan yang diprediksi pada tanah dasar. Dua metode yang
preloading yang umum dipakai adalah :
- Menaikkan tegangan efektif tanah
- Menurunkan tegangan air pori

3.2.1 Tinggi Timbunan Awal dan Akhir


Tinggi timbunan awal (H-awal) pada saat pelaksanaan tidak sama dengan tinggi timbunan
rencana. Untuk menentukan tinggi timbunan rencana, perlu diperhatikan besarnya pemampatan
yang terjadi pada tanah asli (Gambar 3.1). Untuk mencari besarnya tinggi timbunan awal (H-awal)
digunakan persamaan:
=( − ). + . ′

5
( +( . )−( . ))
=

Dimana:
Hawal = tinggi timbunan awal
Sc = total penurunan tanah akibat timbunan H
γ’timb = berat volume efektif material timbunan

Gambar 3.1 Sketsa Preloading

3.3 Vertical Drain


Vertical drain berfungsi untuk mempercepat waktu pemampatan konsolidasi primer pada
lapisan tanah lempung compressible. Hal ini dikarenakan pemampatan konsolidasi yang terjadi
pada tanah lempung berlangsung sangat lambat. Dengan adanya vertical drain maka air pori tanah
tidak hanya mengalir keluar kearah vertikal saja, tetapi juga ke arah horizontal. Metode ini
digunakan saat penimbunan bertahap dan untuk mengurangi waktu yang diperlukan untuk
mencapai derajat konsolidasi rencana.
Pemampatan yang direncanakan dapat membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga
dibutuhkan percepatan waktu pemampatan dalam proses konsolidasi tanah. Salah satu metode
untuk mempercepat waktu konsolidasi adalah dengan menggunakan Vertical Drain.
Vertical drain dapat berupa kolom pasir (sand drain) atau pre-fabricated vertical drain
(PVD). PVD terbuat dari bahan geosintetik yang diproduksi di pabrik. Bahan ini dapat mengalirkan
air dengan baik, namun masa efektif kerja bahan ini hanya 6 bulan. PVD lebih umum dipakai di
lapangan dibandingkan dengan kolom pasir karena kolom pasir pemasangannya jauh lebih rumit
dan juga lebih mahal.
Kedalaman vertical drain adalah sepanjang lapisan tanah yang mengalami konsolidasi.
Vertical drain dipasang sepanjang lapisan tanah compressible atau sedalam lapisan tanah yang
masih mengalami pengaruh akibat distribusi tegangan dari beban diatasnya. Kedalaman vertical
drain ditunjukkan Gambar 3.2
6
Gambar 3.2 Pemasangan Vertical Drain

3.3.1 Waktu konsolidasi dengan vertical drain


Waktu konsolidasi yang dibutuhkan dengan menggunakan vertical drain adalah:
1
= . ( ) . ln
8. ℎ 1− ℎ
Dimana:
t = waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan konsolidasi primer
D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah yang merupakan daerah pengaruh dari
PVD
= 1.13 x S, untuk pola susun segitiga (Gambar 3.3)
= 1,05 x S, untuk pola susunan bujur sangkar (Gambar 3.4)
Ch = koefisien konsolidasi tanah horizontal
F(n) = faktor hambatan desebabkan karena jarak antar PVD

= ln( ) − −

n = D/dw
dw = diameter ekivalen dari vertical drain (Gambar 3.5)
Uh = derajat konsolidasi tanah akibat aliran air arah radial

=1− 100%
( )

7
Gambar 3.3 PVD pola susunan segitiga

Gambar 3.4 PVD pola susunan segiempat

Gambar 3.5 Diameter ekivalen (dw) PVD

8
3.3.2 Peningkatan Daya Dukung Tanah
Daya dukung tanah dasar dapat meningkat jika beban timbunan diletakkan secara bertahap
sampai mencapai tinggi timbunan kritis (Hcr). Peningkatan daya dukung tanah akibat pemampatan
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
- Untuk harga Plasticity index, PI tanah < 120%
Cu (kg/cm2) = 0.0737 + (0.1899 – 0.0016 PI) ′
- Untuk harga Plasticity index, PI tanah > 120%
Cu (kg/cm2) = 0.0737 + (0.0454 – 0.00004 PI) ′

9
BAB IV
KESIMPULAN

Sesuai dengan batasan masalah, makalah ini hanya membahas tentang teori dasar penggunaan
Prefabricated Vertical Drain, adapun kesimpulan dari penulis:
1. Waktu konsolidasi pada tanah lunak sangat dipengaruhi oleh deposit tanah lunak dan nilai
propertis dari tanah tersebut.
2. Penggunaan Vertical Drain dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mempercepat waktu
konsolidasi sehingga waktu konstruksi dapat diselesaikan tepat waktu tanpa masalah yang
berarti.

10
LAMPIRAN

Berikut adalah lampiran dari beberapa penelitian tentang penggunaan PVD (dikutip dari berbagai
tulisan dan properties tanah berbeda dari lokasi proyek):

1. Grafik hubungan antara waktu dan derajat konsolidasi dengan atau tanpa PVD (Fanny
Rumintha Br. Barimbing)

2. Tabel analisis kedalaman instalasi PVD dengan kedalan yang berbeda-beda (Dofran
Winner, 2017)

11
3. Waktu konsolidasi tanah tanpa PVD (Dofran Winner, 2017)

12
DAFTAR PUSTAKA

Barimbing, F (20xx). Analisis Penurunan Dan Waktu Konsolidasi Tanah Lunak


Menggunakan Metode Preloading Dan Prefabricated Vertical Drain. Universitas
Sumatera Utara. Medan
Winner, D (2017). Perbaikan Tanah Dasar Menggunakan Prefabricated Vertical Drain
Dengan Variasi Kedalam Dan Perkuatan Lereng Dengan Turap. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya
http://www.ceteau.com/jimah-malaysia.html diakses tanggal 17 Des 2018

13

Anda mungkin juga menyukai