PENDAHULUAN
Dalam perencanaan konstruksi bangunan sipil sering dijumpai permasalahan pada jenis tanah
lunak, antara lain daya dukung tanah yang rendah dan penurunan (settlement) yang besar jika diberi
beban. Hal ini disebabkan karena tanah lunak umumnya memiliki kuat geser dan permeabilitas
yang rendah serta kompresibilitas yang besar.
Tanah lunak didefinisikan sebagai tanah lempung atau gambut dengan kuat geser kurang dari
25 kN/m2 atau setara dengan nilai CBR lapangan kurang dari 1 (Panduan Geoteknik 1 No. Pt T-8-
2002-B). Efek yang ditimbulkan dalam membangun konstruksi di atas tanah lunak sering
berhadapan beberapa masalah seperti: kapasitas dukung yang sangat kecil sehingga tidak dapat
mendukung struktur yang akan dibangun diatasnya, penurunan tanah yang sangat besar,
ketidakstabilan eksternal (sliding, overturning dan slope failure).
Vertical drain yaitu sistem drainase buatan yang dipasang vertikal di dalam lapisan tanah
lunak jenuh air, metode ini bertujuan untuk mempercepat konsolidasi, mengurangi sifat
kompresibilitas yang tinggi pada tanah lunak sehingga di atas tanah tersebut dapat segera dilakukan
pekerjaan konstruksi, namun seiring dengan kemajuan teknologi, vertical drain sudah mulai
ditinggalkan dan digantikan oleh Prefabricated Vertical Drain (PVD).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diambil dari latar belakang di atas adalah:
1. Untuk mengetahui perbaikan tanah lunak menggunakan vertical drain tipe
Prefabricated Vertical Drain
1
BAB II
GAMBARAN LOKASI PEKERJAAN
Adapun lokasi proyek yang akan dijelaskan dalam penulisan ini adalah Port Dickson, Malaysia.
Data proyek yang digunakan dalam penulisan ini didapatkan dari Supplier Prefabricated
Vertical Drain, CeTeau (http://www.ceteau.com/jimah-malaysia.html). Adapun data proyek,
terlampir:
2
Instalasi PVD pada lokasi proyek Port Dickson, Malaysia:
3
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pemampatan konsolidasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu konsolidasi primer dan konsolidasi
sekunder. Besarnya pemampatan tanah total, adalah:
St = Si + Scp + Scs + Slat
Dimana:
St = total penurunan
Si = penurunan segera
Scp = penurunan konsolidasi primer
Scs = penurunan konsolidasi sekunder
Slat = penurunan akibat gaya lateral tanah
Penambahan beban di atas suatu lapisan tanah jenuh air menyebabkan tekanan air pori meningkat dan
mengakibatkan air berusaha mengalir keluar dari pori-pori tanah. Pemampatan tanah tersebut disebut
sebagai pemampatan konsolidasi primer. Besar pemampatan konsolidasi untuk jenis tanah lunak sangat
bergantung pada sejarah geologis tanah. Tanah pada kedalamantertentu telah mengalami tegangan efektif
pra-konsolidasi, yakni tegangan efektif terbesar yang pernah dialami di masa lampau. Tegangan efektif pra-
konsolidasi dapat lebih kecil atau sama dengan tegangan overburden efektif saat ini. Dengan begitu, terdapat
dua jenis tanah berdasarkan sejarah tegangan, yakni:
1. Normally Consolidated Soil (NC-Soil), yakni tegangan overburden efektif saat ini merupakan tegangan
terbesar (maksimum) yang pernah dialami tanah tersebut.
2. Over Consolidated Soil (OC-Soil), yakni tegangan overburden efektif saat ini lebih kecil daripada
tegangan yang pernah dialami tanah sebelumnya.
4
Menurut Das (1985), besar pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah lempung setebal H dapat
dihitung dengan persamaan :
1. Untuk NC-Soil
+
= . . log
1+
2. Untuk OC-Soil
Bila σv + Δσ ≤ σc:
= . . log
Bila σo + Δσ ≥ σc
= . . log + . . log
Dimana:
Sc = besar penurunan konsolidasi
Cc = indeks pemampatan (compression index)
Cs = indeks pemuaian (swelling index)
e = angka pori
σo = tegangan overburden efektif
Δσ = penambahan beban vertikal
σc = tegangan pra-konsolidasi
5
( +( . )−( . ))
=
Dimana:
Hawal = tinggi timbunan awal
Sc = total penurunan tanah akibat timbunan H
γ’timb = berat volume efektif material timbunan
= ln( ) − −
n = D/dw
dw = diameter ekivalen dari vertical drain (Gambar 3.5)
Uh = derajat konsolidasi tanah akibat aliran air arah radial
=1− 100%
( )
7
Gambar 3.3 PVD pola susunan segitiga
8
3.3.2 Peningkatan Daya Dukung Tanah
Daya dukung tanah dasar dapat meningkat jika beban timbunan diletakkan secara bertahap
sampai mencapai tinggi timbunan kritis (Hcr). Peningkatan daya dukung tanah akibat pemampatan
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
- Untuk harga Plasticity index, PI tanah < 120%
Cu (kg/cm2) = 0.0737 + (0.1899 – 0.0016 PI) ′
- Untuk harga Plasticity index, PI tanah > 120%
Cu (kg/cm2) = 0.0737 + (0.0454 – 0.00004 PI) ′
9
BAB IV
KESIMPULAN
Sesuai dengan batasan masalah, makalah ini hanya membahas tentang teori dasar penggunaan
Prefabricated Vertical Drain, adapun kesimpulan dari penulis:
1. Waktu konsolidasi pada tanah lunak sangat dipengaruhi oleh deposit tanah lunak dan nilai
propertis dari tanah tersebut.
2. Penggunaan Vertical Drain dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mempercepat waktu
konsolidasi sehingga waktu konstruksi dapat diselesaikan tepat waktu tanpa masalah yang
berarti.
10
LAMPIRAN
Berikut adalah lampiran dari beberapa penelitian tentang penggunaan PVD (dikutip dari berbagai
tulisan dan properties tanah berbeda dari lokasi proyek):
1. Grafik hubungan antara waktu dan derajat konsolidasi dengan atau tanpa PVD (Fanny
Rumintha Br. Barimbing)
2. Tabel analisis kedalaman instalasi PVD dengan kedalan yang berbeda-beda (Dofran
Winner, 2017)
11
3. Waktu konsolidasi tanah tanpa PVD (Dofran Winner, 2017)
12
DAFTAR PUSTAKA
13