Pengertian Pelat
Pelat atau slab adalah elemen bidang tipis (dimana ketebalan bidang pelat relatif sangat kecil
apabila dibandingkan dengan bentang panjang/lebar bidangnya) yang menahan beban-beban
transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan. Pelat beton bertulang sangat kaku dan
arah horizontalnya sehingga pada bangunan gedung, pelat berfungsi sebagai diafragma/unsur
pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal. Beban yang
bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban gravitasi (beban mati dan/atau beban
hidup), beban tersebut mengakibatkan terjadi momen lentur oleh karena itu pelat juga
direncanakan terhadap beban lentur (seperti pada kasus balok).
Syarat-syarat Tumpuan
Untuk merencanakan pelat yang perlu dipertimbankan bukan hanya pembeban, tetapi juga ukuran
dan syarat-syarat tumpuan pada tepi. Ada tiga jenis perletakan pada pelat, yaitu:
1. Tertumpu bebas,
2. Terjepit penuh/terjepit sempurna,
3. Terjepit sebagian/terjepit elastis.
Gambar 1. Jenis perletakan pada pelat
Klasifikasi pelat
1. Pelat satu arah.
Asumsi pelat satu arah:
- Plat yang ditumpu pada dua sisi yang berseberangan
- Plat yang ditumpu pada 4 sisinya, dengan perbandingan panjang/lebar > 2
Tebal minimum yang disyaratkan dari SNI 03-2847-2002 untuk pelat dua arah adalah:
a. Untuk kondisi 1:
b. Untuk kondisi 2:
Gambar 8. Sembilan jenis kondisi tumpuan pelat pada tabel PBI 1971
Tabel 1. Momen pelat persegi akibat beban merata kondisi tumpuan beban dan menerus
atau terjepit elastis
Tabel 2. Momen pelat persegi akibat beban merata kondisi tumpuan bebas dan terjepit
penuh
2. Metode Perencanaan Langsung
Metode Perencanaan Langsung boleh dipakai asalkan memenuhi syarat:
1) Minimal terdapat tiga bentang yg menerus dlm setiap arah
2) Panel pelat hrs berbentuk persegi dgn rasio bentang yg panjang thd benang yg pendek
tdk lebih dari 2; (Ly/Lx≤2)
3) Panjang bentang yg berurutan, diukur sb ke sb tumpuan dlm tiap arah tdk boleh berbeda
“lebih” dari 1/3 dari bentang yg terpanjang
4) Posisi klm boleh menyimpang maksimal 10% panjang batang (dalam arah
penyimpangan) dari garis- garis yg menghubungkan sumbu-sumbu kolom yg
berdekatan
5) Hanya memikul beban gravitasi dengan rasio qL/qD≤2
6) Untuk suatu panel pelat dengan balok diantara tumpuan pada semua sisinya, kekakuan
relatif dari balok dalam dua arah yang tegak lurus
- Bila bentang transversal dari panel pada sahal satu sisi dari sumbu tumpuan tidak
seragam, L2 pada persamaan diatas, harus diambil sebagai rata-rata dari bentang
transversal yang berseblahan
- bentang bersih LN harus diukur dari muka ke muka kolom, konsol pendek atau dinding,
nilai LN pada persamaan diatas tidak boleh kurang dari 0,65L
Analisis dilakukan pada portal kaku ekivalen, yang diperoleh dengan seolah-olah
memotong bangunan pada arah vertikal tepat di tengah-tengah antara dua baris kolom yang
berdampingan, baik pada arah memanjang (arah x) maupun melintang (arah y) bangunan.