Anda di halaman 1dari 15

2020

LAPORAN

PERHITUNGAN PONDASI
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUKO
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Informasi Gedung


Berikut informasi umum tentang gedung yang pondasinya akan
direncanakan:
1. Peruntukan : Ruko / Rumah Tinggal
2. Panjang Total : 20 m
3. Lebar Total : 12 m
4. Tinggi Total : 12 m

1.2 Acuan Normatif


Adapun acuan desain yang digunakan dalam perencanaan adalah:
1. Peraturan Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 03-
2847-2013
2. Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-
1726-2012
3. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung SNI 1727-2013
4. Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural SNI-1729-2015

1.3 Spesifikasi Bahan Struktur


Adapun spesifikasi bahan struktur yang digunakan dalam perencanaan
adalah:
1. Beton
Pondasi : K-300
2. Baja
Baja Tulangan D>12 mm : 400 MPa
Baja Tulangan D<12 mm : 370 MPa
BAB 2 PERHITUNGAN STRUKTUR

2.1 Perencanaan Pondasi Tiang Bor


Berdasarkan output program SAP2000, didapatkan:
No Joint Px (ton) Hx (ton) Mx (t.m) My (t.m) Kombinasi
1 33 56.633 4.989 11.083 11.944 Combo 5-1-1
2 89 26.100 4.989 11.083 11.944 Combo 5-1-1
Tabel 2.1 Gaya dan momen yang terjadi (SAP2000)

Gambar 2.1 Denah Joint Pondasi (SAP2000)

Direncanakan pondasi dengan diameter, D = 400 mm dengan panjang tiang,


L = 7 m. Analisis tiang pancang menggunakan metode LCPC. Pada kedalaman, z =
7 m diketahui:

qc = 200 kg/cm2

= 19.614 N/mm2
kc = 0.3 (Tiang bor pada pasir padat)

A = 0.25 x π x D2

= 125663.706 mm2

1. Kapasitas dukung pada kedalaman 7 m, qb


qb = kc x qc
= 5.884 MPa

2. Kapasitas total tiang, Qb


Qb = qb x A
= 739392.681 N
= 75.397 ton

3. Berat sendiri tiang, Wtiang


Wtiang = γbeton x A x L
= 2.199 ton

4. Kapasitas ultimit tiang, Qu


Qu = (Qb/FS) - Wtiang
= 35.5 ton

5. Jumlah tiang, ntiang


ntiang = Px/Qu
= 1.577 tiang
≈ 2 tiang
Dengan konfirgurasi, jumlah baris (m) = 1, jumlah tiang dalam baris (n) =
2

6. Jarak tiang, S
1.57 x D x m x n
S=
m+ n−2
S=1.256 m
7. Kontrol jarak tiang, S
2.5 D < S < 3 D
1 < S < 1.2
Maka, digunakan jarak antar tiang S = 3 D = 1.2 m

8. Efisiensi kelompok tiang, Eg


- Formula Sederhana

Eg= [ 2 ( m+n−2 ) x S+ 4 D
π x Dxmxn ]
Eg=1.591>1 , tidak memenuhi syarat
- Formula Converse – Labarre

Eg=1− [ ( n−1 ) m+ ( m−1 ) n


90 x m x n ]
x θ ,θ=¿ tan-1 (D/S)

Eg=0.989< 1, memenuhi syarat

9. Daya dukung tiang kelompok, Qgrup


Qgrup = Eg x ntiang x Qtiang
= 63.728 ton

10. Kontrol gaya ultimit yang bekerja pada pondasi, syarat ΣV < Qgrup.
- Berat Pile cap = Bpile cap x Lpile cap x tpile cap x γbeton
= 2.2 x 1 x 0.6 x 2.40
= 3.168 ton
- Gaya yang bekerja = 56.633 ton
- Berat Tanah urugan = Bpile cap x Lpile cap x turugan x γurugan
= 2.2 x 1 x 1 x 1.7
= 2.244 ton
- ΣV = Berat pile cap + gaya yang bekerja + berat tanah urugan
= 62.045 ton < Qgrup, Aman
Sehingga, joint 33 menggunakan 2 buah pondasi tiang bor dengan
kedalaman pemancangan 7 m dari permukaan tanah. Berikutnya dengan cara yang
sama didapatkan rekap jumlah pondasi pada setiap titik joint seperti terlihat pada
Tabel 2.2.

Nama Joint Jumlah Pondasi


1 1
5 2
9 2
13 2
17 2
21 1
25 2
29 2
33 2
37 2
41 2
45 2
49 2
53 2
57 2
61 2
65 2
69 2
73 1
77 2
81 2
85 2
89 2
93 1
Tabel 2.1 Rekap Jumlah Pondasi Pada Setiap Joint

2.2 Perhitungan tulangan


Analisis struktur akibat momen dan gaya external yang bekerja pada kepala
tiang dilakukan dengan bantuan aplikasi FTool, dengan menggunakan modulus
subgrade tanah pada Lampiran A-1. Sehingga didapatkan momen, gaya geser dan
gaya aksial yang terjadi pada tiang sebagai berikut:

Gaya Geser, Vu (ton) Gaya Normal, Nu (ton) Momen Lentur, Mu (t.m)


4.345 56.660 13.195
Tabel 2.1 Gaya dan momen internal akibat beban luar (FTool)
2.2.2 Tulangan pokok
Pondasi direncanakan dengan data sebagai berikut:
a. Tebal selimut : 50 mm
BAB 2 Tulangan : 16 - Ø16
Pondasi tiang bor selanjutnya dianggap sebagai kolom dengan nilai gaya
dan momen lentur yang bekerja menurut Tabel 2.3. Analisis kolom menggunakan
bantuan aplikasi PCACOL, didapatkan diagram interaksi kolom terlihat pada
Gambar 2.2.
P ( kN)
30 00

(P ma x)

fs =0

fs =0 .5 fy
1

-1 4 0 14 0

Mx (k N -m)

(P min )

-1 5 0 0

Gambar 2.1 Diagram interaksi kolom

2.2.3 Tulangan geser


1. Gaya geser terfaktor, Vc
Vc = (0.16 x λ x fc0.5 + 17 x ρp x Vu x d / Mu) x bw x D
= [(0.16 x 1 x 250.5) + (17 x 0.0225 x (4.345x9806.65) x 400 /
(13.195x 9806650))] x (400-50-(0.5x14)) x 400
= 116672.353 N
2. Jarak minimum spiral, s
S = 3 x Av x fy x D / bw
= 3 x 0.25 x π x 400 x 400 x 343
= 1099 mm
S = 0.25D
= 100 mm
Digunakan, tulangan geser spiral Ø14 – 100.
BAB 3 LAMPIRAN

A.1 Hasil Analisis Menggunakan FToll

Untuk menghitung reaksi statika yang terjadi pada tiang pancang, diperlukan
data koefisien spring tanah (k) seperti pada Tabel A.1 dan beban luar yang bekerja
(Tabel 2.1).

Tabel A.1 Koefisien spring tanah (Foundation Analysis and Design, J.E Bowles)

ksh = 2 x ksv
k = ksh x spasi node (1 meter) x D

Pada z = 1 m, diketahui:
Jenis tanah = Pasir lepas (data sondir)
ksv = 4500 kN/m3
ksh = 2 x 4500 = 9000 kN/m3
k = 9000 kN/m3 x 1 m x 0.400 m
= 3600 kN/m
Gambar 3.1 Input data tanah, gaya dan momen yang bekerja pada pondasi tiang
Gambar 3.2 Gaya aksial (ton) yang terjadi akibat respon beban dan momen
Gambar 3.3 Gaya geser (ton) yang terjadi akibat respon beban dan momen
Gambar 3.4 Momen lentur (ton.m) yang terjadi akibat respon beban dan momen
A.2 Hasil Analisis Menggunakan PCACOL
A.3 Data tanah dengan pengujian sondir

Anda mungkin juga menyukai