LAPORAN
PERHITUNGAN PONDASI
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUKO
BAB 1 PENDAHULUAN
qc = 200 kg/cm2
= 19.614 N/mm2
kc = 0.3 (Tiang bor pada pasir padat)
A = 0.25 x π x D2
= 125663.706 mm2
6. Jarak tiang, S
1.57 x D x m x n
S=
m+ n−2
S=1.256 m
7. Kontrol jarak tiang, S
2.5 D < S < 3 D
1 < S < 1.2
Maka, digunakan jarak antar tiang S = 3 D = 1.2 m
Eg= [ 2 ( m+n−2 ) x S+ 4 D
π x Dxmxn ]
Eg=1.591>1 , tidak memenuhi syarat
- Formula Converse – Labarre
10. Kontrol gaya ultimit yang bekerja pada pondasi, syarat ΣV < Qgrup.
- Berat Pile cap = Bpile cap x Lpile cap x tpile cap x γbeton
= 2.2 x 1 x 0.6 x 2.40
= 3.168 ton
- Gaya yang bekerja = 56.633 ton
- Berat Tanah urugan = Bpile cap x Lpile cap x turugan x γurugan
= 2.2 x 1 x 1 x 1.7
= 2.244 ton
- ΣV = Berat pile cap + gaya yang bekerja + berat tanah urugan
= 62.045 ton < Qgrup, Aman
Sehingga, joint 33 menggunakan 2 buah pondasi tiang bor dengan
kedalaman pemancangan 7 m dari permukaan tanah. Berikutnya dengan cara yang
sama didapatkan rekap jumlah pondasi pada setiap titik joint seperti terlihat pada
Tabel 2.2.
(P ma x)
fs =0
fs =0 .5 fy
1
-1 4 0 14 0
Mx (k N -m)
(P min )
-1 5 0 0
Untuk menghitung reaksi statika yang terjadi pada tiang pancang, diperlukan
data koefisien spring tanah (k) seperti pada Tabel A.1 dan beban luar yang bekerja
(Tabel 2.1).
Tabel A.1 Koefisien spring tanah (Foundation Analysis and Design, J.E Bowles)
ksh = 2 x ksv
k = ksh x spasi node (1 meter) x D
Pada z = 1 m, diketahui:
Jenis tanah = Pasir lepas (data sondir)
ksv = 4500 kN/m3
ksh = 2 x 4500 = 9000 kN/m3
k = 9000 kN/m3 x 1 m x 0.400 m
= 3600 kN/m
Gambar 3.1 Input data tanah, gaya dan momen yang bekerja pada pondasi tiang
Gambar 3.2 Gaya aksial (ton) yang terjadi akibat respon beban dan momen
Gambar 3.3 Gaya geser (ton) yang terjadi akibat respon beban dan momen
Gambar 3.4 Momen lentur (ton.m) yang terjadi akibat respon beban dan momen
A.2 Hasil Analisis Menggunakan PCACOL
A.3 Data tanah dengan pengujian sondir