Anda di halaman 1dari 16

Rumusan Empiris Gmax

Oleh : Rudianto Surbakti, ST., MT.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


1
Pengujian Laboraturium untuk
mendapatkan Modulus Geser
• Pengujian untuk regangan geser ( γ) yang kecil
dapat dilakukan dengan uji resonant coulomb,
dimana parameter yang diperoleh dapat
digunakan untuk perencanaan pondasi mesin.

• Untuk regangan geser (γ) yang lebih besar dapat


dilakukan dengan uji cyclic torsional simple
shear, cyclic simple shear ataupun test lainnya
yang parameternya secara umum dipakai untuk
keperluan analisis respon tanah, stabilitas
lereng dan analisa dinamik tanah lainnya selama
terjadi gempa.
2
Pengujian Laboraturium untuk
mendapatkan Modulus Geser
• Rumusan empiris ini nilainya tergantung pada
teg. vertikal efektif (v), bentuk butiran, efek
kejenuhan, level regangan, Indeks Plastis tanah
(PI), Overconsolidated ratio (OCR), angka pori
(e), sudut geser dalam tanah () dan koef.
tekanan tanah dalam keadaan diam (K0).
• Rumusan empiris diturunkan berdasarkan
hasil uji laboraturium pada amplitude getaran
rendah (Hardin, Black, 1968) antara lain :

3
Rumusan Empiris Gmax
6908 (2,17  e) 2
• Pasir bergradasi bulat Gm aks  ( 0 )0,50
1 e

• Pasir bersudut 3230 (2,97  e) 2


Gm aks  ( 0 )0,50
1  2e

• Dimana  o = tegangan octahendral efektif (kPa),


• untuk 1    2   1
, 3 besarnya, o [ v  2 v (1  sin  )]
 
3
• dimana,  v = tegangan vertical efektif (kPa), dan
 = sudut geser dalam tanah.
• K o  (1  sin  ) = koefisent tekanan tanah lateral dalam
keadaan diam (at rest)
4
Modulus Geser (Shear Modulus) Hasil
Korelasi Test Laboraturium
• Rumusan empiris ini nilainya tergantung pada :
o teg. vertikal efektif (v)
o bentuk butiran
o efek kejenuhan
o level regangan
o Indeks Plastis tanah (PI)
o Overconsolidated ratio (OCR)
o angka pori (e)
o sudut geser dalam tanah ()
o koef. tekanan tanah dalam keadaan diam (K0).

5
Modulus Geser Tanah Lempung
Satuan SI
• Selain faktor diatas rumusan empiris pada
tanah lempung nilainya juga tergantung
kepada efek kejenuhan dan usia (aging)
• Rumusan empiris yang digunakan:
3230 (2,97  e) 2 ( 0,5)
G max  (OCR)  0
K

1 e

6
Modulus Geser Tanah Lempung

• dimana : 1
• = tegangan efektif octahedral = ( v  2 K 0  v )
0 3
• Ko=koefisient tekanan lateral tanah dalam keadaan
diam
• K0 = 0,40 + 0,007 PI untuk 0<PI<40 %
• K0 = 0,68 + 0,001 (PI-40) untuk 40%<PI<80 %
• Sedangkan nilai K yang merupakan fungi Indeks
Plastisitas tanah diperoleh dari Tabel berikut:

7
Modulus Geser Tanah Lempung

Plastisitas Indeks K
0 0
20 0,18
40 0,30
60 0,41
80 0,48
>100 0,5

8
Modulus Geser Tanah Lempung

• Dimana :
• Gmaks = modulus geser maksimum (kN/m2),

•  0 = tegangan efektif octahedral (kN/m2),


• OCR = overconsolidated ratio,
• K = suatu konstanta,
•  v = tegangan vertikal efektif (kN/m2),
• PI = indeks plastis tanah
• K0 = koef. tekanan tanah dalam keadaan rest.

9
Contoh soal dan Penyelesaian
Berdasarkan data boring log dan summary hasil test laboraturium (terlampir)
tentukan maximum shear modulus (Gmax) untuk masing-masing lapisan.
Diasumsikan lapisan tanah lempung terkonsolidasi secara normal (NC Soil)
dan tanah pasir bersudut. Mencari besar maximum shear modulus (Gmax)
dapat dilakukan dalam bentuk tabel.
Muka Tanah
Ɣ = 16 KN/m3, e = 1,2
Clay LL= 60%, PL = 34% MAT 2m

Clay Ɣ sat= 18 KN/m3, e = 1,02 7m


LL= 44%, PL = 16%

Ɣ sat= 17 KN/m3, e = 0,85


Sand Ø = 25o 6m

Sand Ɣ sat= 19 KN/m3, e = 0,65 10 m


Ø = 28o

Batuan Dasar
10
Penyelesaian
Langkah-langkah Penyelesaian :
- Sebelum memulai perhitungan, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
- Jenis Lapisan Tanahnya
- Tinggi Muka Air Tanah
- Kondisi Tanah Normally Consolidated atau Over Consolidated
– Menentukan Rumus-rumus yang akan digunakan pada penyelesaian :

3230 (2,97  e) 2
– Untuk Tanah Clay : Gm aks  (OCR) k .( 0 ) 0,50
1 e
1
– Besarnya tegangan octahedral efektif clay : ( v  2 K 0  v )
3

6908 (2,17  e) 2
– Untuk Sand gradasi bulat : Gm aks  ( 0 ) 0,50
1 e

3230 (2,97  e) 2
– Untuk Sand gradasi siku: Gm aks  ( 0 ) 0,50
1 e
1
– Besarnya tegangan octahedral efektif :  o  [ v  2 v (1  sin  )]
3 11
Lanjutan…….

1. Untuk clay pada lapisan pertama (tebal 2 mtr):


σv = 16 kN/m3 x (2 m x ½)
= 16 kN/m2
PI = LL – PL
= 60% - 34 %
= 26%
Ko = 0,4 + 0,007 (PI)
= 0,4 + 0,007 (26)
= 0,582
Sehingga σo = 1/3 (16 + 2 x 0.582 x 16)
= 11,541 kN/m2

Dengan nilai PI = 26% maka nilai K = 0,216.

Maka Gmax dapat diperoleh :


Gmax = (3230 x (2,97 – 1,2)2 / (1+1,2)) x 10,216 x 11,5410,5
= 15.626,24 kN/m2
12
Lanjutan…….

2. Untuk clay pada lapisan kedua (tebal 7,0 mtr):


σv = 16 x 2 + (18-9,8) kN/m3 x (7 m x ½)
= 60,70 kN/m2
PI = LL – PL
= 44% - 16 %
= 28%
Ko = 0,4 + 0,007 (PI)
= 0,4 + 0,007 (28)
= 0,596
Sehingga σo = 1/3 (60,70 + 2 x 0.596 x 60,70)
= 44,351 kN/m2

Dengan nilai PI = 28 % maka nilai K = 0,228.

Maka Gmax dapat diperoleh :


Gmax = (3230 x (2,97 – 1,02)2 / (1+1,02)) x 10,228 x 44,3510,5
= 40.492,48 kN/m2
13
Lanjutan…….
3. Untuk sand pada lapisan ketiga (tebal 6,0 mtr):

σv = 16 x 2 + (18-9,8) x 7 + (17-9,8) kN/m3 x (6 m x ½)


= 111,00 kN/m2

Sehingga σo = 1/3 (111,00 + 2 x 111,00 x (1 – 2 sin 25’)


= 48,45 kN/m2

Maka Gmax dapat diperoleh :


Gmax = (6908 x (2,17-0,85)2 /(1 + 0,85)) x 48,450,5
= 45.288,35 kN/m2

14
Lanjutan…….
4. Untuk sand pada lapisan keempat (tebal 10,0 mtr):

σv = 16 x 2 + (18-9,8) x 7 + (17-9,8) x 6 + (19-9,8) kN/m3 x (10 m x ½)

= 151,00 kN/m2

Sehingga σo = 1/3 (151,00 + 2 x 151,00 x (1 – 2 sin 28’)


= 56,48 kN/m2

Maka Gmax dapat diperoleh :


Gmax = (6908 x (2,17-0,65)2 /(1 + 0,65)) x 56,480,5
= 72,694,55 kN/m2

15

Anda mungkin juga menyukai