Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil
Oleh
Nadzim Febry Bayu Aji
NIM.5113414052
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Semarang,
Dosen Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Nama : Nadzim Febry Bayu Aji
NIM : 5113414052
Program Studi : Teknik Sipil, S1
Panitia,
Ketua Sekretaris
Togani Cahyadi U, S.T., M.Eng. Endah Kanti P, S.T., M.T. . Dr. Rini K, S.T., M.T., M.Sc
NIP. 19810420 201504 1 001 NIP. 19720709 199803 2 003 NIP. 19780921 200501 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik UNNES
iii
PERSYARATAN KEASLIAN
Semarang, 2019
yang membuat pernyataan,
iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
1. Untuk Abah saya (Najamudin) dan Ummi tercinta (Wakhidatun Nisa) yang
telah membimbing, mendoakan dan memberikan segala dukungan, baik moril
maupun materi sampai saat ini.
2. Untuk Pakdhe Shobari, Budhe Ririn, Bulik Aya dan seluruh anggota keluarga
yang selalu membimbing, menyemangati dan selalu memberi dorongan baik
moril maupun materi.
3. Untuk adik adik tercinta (Putri dan Nadhif) sebagai sumber motivasi.
4. Untuk keluarga besar H. Chozin dan Bukhaeri.
5. Teman teman Teknik Sipil Angkatan 2014 dan semua pihak yang telah
membantu yang selalu saya banggakan dan saya cintai.
v
ANALISIS PENGARUH BEBAN DINAMIS KENDARAAN
MENGGUNAKAN METODE NUMERIS CYCLIC 1D DENGAN
PELETAKAN ACCELEROMETER DI ATAS PERKERASAN JALAN
Nadzim Febry Bayu Aji
Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Semarang, Indonesia
Email : Bayuaji.nfba@gmail.com
ABSTRAK
Beban kendaraan seringkali dianggap beban statis pada setiap perhitungan tebal
perkerasan, akan tetapi dalam kenyataannya kendaraan bergerak sehingga
seharusnya beban kendaraan dianggap beban dinamis. Seharusnya perhitungannya
juga harus menggunakan beban dinamis bukan menggunakan beban statis (Zazir,
1994). Beban dinamis adalah beban yang intensitasnya berubah ubah berdasarkan
fungsi waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan fungsi waktu.
Secara sederhana dinamis dapat diartikan sebagai variasi atau perubahan terhadap
waktu dalam konteks gaya yang bekerja (eksitasi) pada struktur. Beban dinamis
dapat berupa variasi besarannya (magnitude), arahnya (direction) atau posisinya
(point of application) berubah terhadap waktu (Taufik, 2011).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode HVSR (Horizontal
Vertical Spectral Ratio) dan analisis berbagai respon tanah menggunakan Cyclic
1D. Metode HVSR (Horizontal Vertical Spectral Ratio) digunakan untuk mencari
nilai frekuensi serta faktor amplifikasi dari lapisan tanah ketika dilewati
kendaaraan. Dengan menggunakan nilai frekuensi dan faktor amplifikasi tanah
tersebut, metode ini juga dihgunakan untuk memprediksi nilai indeks kerentanan
tanah sebagai parameter potensi likuifaksi tanah tersebut terhadap beban kendaraan
yang lewat, sedangkan analisis respon tanah menggunakan Cyclic 1D digunakan
untuk mencari horizontal displacement, horizontal acceleration, excess pore
pressure, effective confinemet, shear strain dan shear stress pada lokasi penelitian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan besaran energi yang ditangkap akibat beban
dinamis kendaraan yaitu berupa nilai frekuensi tanah sebesar 5.553885Hz dan nilai
faktor amplifikasi sebesar 1.26088 ketika kendaraan melintas, serta didapatkan
nilai index kerentanan tanah sebesar 0.286 yang menunjukkan bahwa tanah lokasi
tersebut masuk dalam kategori faktor amplifikasi rendah yang menunjukan lokasi
penelitian tersebut berada pada kategori tanah yang tidak berpotensi terjadinya
likuifaksi mikro.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh
Beban Dinamis Kendaraan Menggunakan Metode Numeris Cyclic 1D Dengan
Peletakan Accelerometer di Atas Perkerasan Jalan” dapat terselesaikan dengan
baik tanpa adanya halangan suatu apapun. Tujuan dari penyusunan Skripsi ini
adalah untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, dalam penyusunan
skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan arahan, bantuan, serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang;
2. Dr. Nur Qudus, S.Pd, M.T., IPM. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang, dan Aris Widodo, S.Pd., M.T., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang atas fasilitas
yang disediakan bagi mahasiswa;
3. Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc., selaku Ketua Program Studi
Teknik Sipil S1 serta Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, dorongan serta masukan-masukan dalam pembuatan
skripsi ini.
4. Togani Cahyadi Upomo S.T., M.Eng., selaku Dosen Penguji I dan Endah
Kanti Pangestuti, S.T.,M.T., selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan berupa saran, perbaikan, pertanyaan, komentar, dan
tanggapan yang menambah bobot dan kualitas skripsi ini.
5. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan bekal pengatahuan yang berharga.
vii
6. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
waktu dari penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi
bekal ilmu pengetahuan penulis di masa mendatang.
Semarang, Juni 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB II .................................................................................................................... 5
2.1 Dasar Teori Struktur Perkerasan Lentur ................................................... 5
2.2 Percepatan Partikel Akibat Getaran ......................................................... 8
2.3 HVSR ....................................................................................................... 9
2.4 Tegangan dan Regangan Pada Struktur Perkerasan Jalan ...................... 11
2.5 Frekuensi Natural ................................................................................... 11
2.6 Amplitudo ............................................................................................... 12
ix
3.3 Bagan Alir Penelitian ............................................................................. 16
3.4 Pengumpulan Parameter ......................................................................... 18
3.4.1 Data Sekunder ....................................................................................... 18
3.4.2 Data Primer ........................................................................................... 19
3.5 Instalasi Accelerometer saat pengujian di lapangan ............................... 28
BAB IV ................................................................................................................. 31
4.1 Analisa sumber getaran menggunakan software GeoDas ...................... 31
4.2 Analisa data menggunakan metode numeris Cyclic 1D ......................... 33
4.2.1 Analisa horizontal displacement (m) .............................................. 33
4.2.2 Horizontal acceleration (m/s2)........................................................ 37
4.2.3 Excess Pore Pressure ...................................................................... 41
4.2.4 Effective Confinement ..................................................................... 46
4.2.5 Shear Strain ..................................................................................... 50
4.2.6 Shear Stress ..................................................................................... 55
4.3 Frekuensi Natural (f0) dan Amplifikasi (A0) .......................................... 58
4.4 Mikrozonasi Menggunakan Surfer 12 .................................................... 61
BAB V................................................................................................................... 63
4.5 Kesimpulan ............................................................................................. 63
4.6 Saran ....................................................................................................... 63
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Perencanaan Struktur Gedung Perpustakaan UNNES 2016 ........ 18
Tabel 3.2 Parameter Pada Tanah Cohesive Soil (Sumber : Soil Mechanics,
William T, Whitman, Robert V, 1962) ................................................................. 19
Tabel 4.1 Hasil Analisa Horizontal Displacement pada nilai maksimum ............ 35
Tabel 4.2 Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai minimum ................ 36
Tabel 4.3 Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai end.......................... 37
Tabel 4.4 Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai max .......................... 39
Tabel 4.5 Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai min ........................... 40
Tabel 4.6 Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai end ........................... 41
Tabel 4.7 Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai max .............................. 43
Tabel 4.8 Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai min............................... 44
Tabel 4.9 Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai end ............................... 45
Tabel 4.10 Hasil Analisa effective confinement pada nilai max .......................... 48
Tabel 4.11 Hasil Analisa effective confinement pada nilai min .......................... 49
Tabel 4.12 Hasil Analisa effective confinement pada nilai end ........................... 50
Tabel 4.13 Hasil Analisa shear strain pada nilai max .......................................... 52
Tabel 4.14 Hasil Analisa shear strain pada nilai min ........................................... 53
Tabel 4.15 Hasil Analisa shear strain pada nilai end............................................ 54
Tabel 4.16 Hasil Analisa shear stress pada nilai max .......................................... 56
Tabel 4.17 Hasil Analisa shear stress pada nilai min ........................................... 57
Tabel 4.18 Hasil Analisa shear stress pada nilai end............................................ 58
Tabel 4.19 Nilai Frekuensi Natural pada lokasi penelitian .................................. 59
Tabel 4.20 Nilai amplifikasi pada lokasi penelitian ............................................. 61
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 3.25 Sensor Accelerometer dan peletakannya pada lokasi penelitian ............... 30
Gambar 4.1 Hasil uji sumber getaran variabel 1 Mobil dan 1 Sepeda Motor ................. 31
Gambar 4.2 Hasil uji sumber getaran dengan variabel 2 Sepeda Motor ......................... 32
Gambar 4.3 Hasil uji sumber getaran dengan variabel 1 Mobil ...................................... 32
Gambar 4.4 Grafik horizontal displacement pada variabel 1 Mobil + 1 motor ............... 33
Gambar 4.5 Grafik Horizontal Displacement pada variabel 2 motor ............................. 34
Gambar 4.6 Grafik Horizontal Displacement pada variabel 1 mobil ............................. 34
Gambar 4.7 Grafik Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai maksimum .......... 35
Gambar 4.8 Grafik Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai minimum ............ 36
Gambar 4.9 Grafik Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai end...................... 37
Gambar 4.10 Grafik horizontal acceleration pada variabel 1 Mobil + 1 motor ............. 38
Gambar 4.11 Grafik Horizontal Acceleration pada variabel 2 motor ........................... 38
Gambar 4.12 Grafik Horizontal Acceleration pada variabel 1 mobil ............................. 38
Gambar 4.13 Grafik Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai max .................... 39
Gambar 4.14 Grafik Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai min ..................... 40
Gambar 4.15 Grafik Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai end ..................... 41
Gambar 4.16 Grafik Excess Pore Pressure pada variabel 1 Mobil + 1 motor ................ 42
Gambar 4.17 Grafik Excess Pore Pressure pada variabel 2 motor ................................ 42
Gambar 4.18 Grafik Excess Pore Pressure pada variabel 1 mobil ................................. 43
Gambar 4.19 Grafik Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai max ........................ 44
Gambar 4.20 Grafik Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai min......................... 45
Gambar 4.21 Grafik Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai end ......................... 46
Gambar 4.22 Grafik Effective Confinemet pada variabel 2 motor ............................... 46
Gambar 4.23 Grafik Effective Confinemet pada variabel 2 motor ............................... 47
Gambar 4.24Grafik Effective Confinement pada variabel 1 mobil ................................ 47
Gambar 4.25 Grafik hasil analisa effective confinement pada nilai max ........................ 48
Gambar 4.26 Grafik hasil analisa effective confinement pada nilai min ........................ 49
Gambar 4.27 Grafik hasil analisa effective confinement pada nilai end ......................... 50
Gambar 4.28 Grafik Shear Strain pada variabel 1 Mobil + 1 motor .............................. 51
Gambar 4.29 Grafik Shear Strain pada variabel 2 motor .............................................. 51
Gambar 4.30 Grafik Shear Strain pada variabel 1 mobil ............................................... 51
Gambar 4.31 Grafik hasil analisa shear strain pada nilai max ........................................ 52
xiii
Gambar 4.32 Grafik hasil analisa shear strain pada nilai min ......................................... 53
Gambar 4.33 Grafik hasil analisa shear strain pada nilai end ......................................... 54
Gambar 4.34 Grafik Shear Stress pada variabel 1 Mobil + 1 motor .............................. 55
Gambar 4.35 Grafik Shear Stress pada variabel 2 motor .............................................. 55
Gambar 4.36 Grafik Shear Stress pada variabel 1 mobil ............................................... 55
Gambar 4.37 Grafik hasil analisa shear stress pada nilai max ........................................ 56
Gambar 4.38 Grafik hasil analisa shear stress pada nilai min ......................................... 57
Gambar 4.39 Grafik hasil analisa shear stress pada nilai end ......................................... 58
Gambar 4.40 Tampilan data mikrotremor menggunakan variabel 1 Mobil dan 1 Motor 59
Gambar 4.41 Tampilan grafik H/V di menggunakan variabel 1 Mobil dan 1 Sepeda
Motor dengan hasil frekuensi natural (f0) 6,1459 dan amplifikasi (A0) 1,67011. ............. 59
Gambar 4.42 Tampilan data mikrotremor menggunakan variabel 2 Sepeda Motor ....... 60
Gambar 4.43 Tampilan grafik H/V di menggunakan variabel 2 Sepeda Motor dengan
hasil frekuensi natural (f0) 2,34713 Hz dan amplifikasi (A0) 1,65085. ............................. 60
Gambar 4.44 Peta Mikrozonasi di kawasan Rektorat Universitas Negeri Semarang ...... 61
Gambar 4.45 Grafik H/V ketiga variabel uji ................................................................... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data hasil pengolahan aplikasi Cyclic 1D
a. Horizontal Displacement
b. Horizontal Acceleration
c. Excess Pore Pressure
d. Effective Confinement
e. Shear Strain
f. Shear Stress
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
yang terjadi saat kendaraan atau moda transportasi lain melewati suatu jalan
dan merepresentasikan hasil pengamatan sehingga dapat digunakan untuk
memprediksi umur jalan tersebut. Kemudian diharapkan penelitian ini mampu
menambah wawasan serta sedikitnya membantu pemerintah dalam hal
pengembangan teknologi dalam hal pembangunan.
5
6
Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk
lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan
aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, di samping itu bahan
aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti
mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas.
Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan,
umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang
sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.
Menurut Darlan (2014), jenis-jenis Lapis Permukaan (Surface Course)
bermacam macam, antara lain sebagai berikut:
a. Lapis Aspal Beton (LASTON)
b. Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN)
c. Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG)
d. Hot Rolled Asphalt (HRA)
e. Laburan Aspal (BURAS)
f. Laburan Batu Satu Lapis (BURTU)
g. Laburan Batu Dua Lapis
h. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas (LASTON ATAS)
i. Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah (LASTON BAWAH)
j. Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON)
k. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR)
l. Aspal Makadam
2. Lapis Pondasi (Base Course)
Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak
menggunakan lapis pondasi bawah).
Fungsi lapis pondasi antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet
sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu
bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan
7
Bermacam-macam bahan alam atau bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%)
dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah,
kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
3. Lapis Pondasi Bawah (Sub Base Course)
Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
pondasi dan tanah dasar.
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan
menyebarkan beban roda.
b. Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar
lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan
biaya konstruksi).
c. Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar
terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang
memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif
lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah.
Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland
dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif
terhadap kestabilan konstruksi perkerasan.
4. Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan
dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari
sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang
menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
8
Lapisan Permukaan
Lapisan Pondasi
Tanah Dasar
makin membesar. Semakin besar nilai faktor amplifikasi maka semakin besar
pula percepatan gerakan tanah di permukaan (Windu dkk, 2013)
Salah satu cara pendekatan untuk mencari faktor amplifikasi dengan
mengabaikan kondisi geologi pada lokasi pengamatan adalah dengan
melakukan penelitian microtremor (Nakamura, 1989). Penelitian microtremor
dilakukan dengan memanfaatkan gelombang ambien (ambient vibrations) yang
muncul di sekitar lokasi seismometer. Oleh karena itu, Nakamura
memperkenalkan satu metode analisis yang dikenal dengan Horizontal to
Vertical Spectral Ratio (HVSR). Nakamura (1989) menyampaikan bahwa
metode HVSR yang diaplikasikan pada ambient vibrations dapat digunakan
untuk memperkirakan frekuensi alami dan faktor amplifikasi dari lapisan
sedimen. Penelitian ambient vibrations dengan menggunakan metode HVSR
juga telah dilakukan oleh banyak peneliti seperti Kassaras dkk. (2008).
Accelerometer merupakan sebuah perangkat tranduser yang mampu
mengukur sebuah kekuatan akselerasi. Kekuatan tersebut mungkin statis
(diam) seperti halnya kekuatan konstan dari percepatan gravitasi bumi, atau
bisa juga bersifat dinamis sesuai dengan gerakan atau getaran yang direkam
oleh sensor dari accelerometer seperti getaran yang terjadi pada kendaraan,
bangunan gedung bertingkat, dan getaran mesin.
2.3 HVSR
Teknik HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Rasio) pada analisis
mikrotremor telah digunakan secara luas untuk studi efek lokal dan
mikrozonasi. Selain sederhana dan bisa dilakukan kapan dan dimana saja,
teknik ini juga mampu mengestimasi frekuensi resonansi secara langsung tanpa
harus mengetahui struktur kecepatan gelombang geser dan kondisi geologi
bawah permukaan lebih dulu. Menurut Nakamura bahwa metode HVSR untuk
analisis mikrotremor bisa digunakan untuk memperoleh frekuensi natural
sedimen (Aini 2012). Nakamura menyebutkan bahwa metode HVSR untuk
analisis mikrotremor bisa digunakan untuk memperoleh frekuensi natural
sedimen dan ketebalan sedimen (Mufida dkk, 2013; Syaifuddin F dkk, 2016).
Konsep dasar metode HVSR adalah adanya kesamaan antara rasio
spektra horizontal ke vertikal dengan transfer gelombang dari batuan dasar ke
10
Dimana
A(U-S)(f) = Nilai Amplitudo spektrum frekuensi komponen Utara-Selatan (x)
A(B-T)(f) = Nilai Amplitudo spektrum frekuensi komponen Barat-Timur (y)
A(V)(f) = Nilai Amplitudo spektrum frekuensi komponen Vertikal (z)
2.4 Tegangan dan Regangan Pada Struktur Perkerasan Jalan
Konsep penyaluran beban pada perkerasan yaitu beban menyebar ke
bawah sejauh ketebalan perkerasan. Pengaruh beban akan semakin kecil
seiring dengan bertambahnya kedalaman. Tegangan dan regangan yang
diterima oleh perkerasan akibat beban mengalami pengurangan dan pada
akhirnya tidak merasakan pengaruh beban tersebut sehingga nilai tegangan dan
regangan yang terjadi dapat diabaikan.
2.6 Amplitudo
Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal getaran yang dihasilkan
oleh suatu benda . Amplitudo dari sinyal getaran tersebut mengidentifikasikan
besarnya getaran yang terjadi, semakin tinggi amplitudo yang ditunjukkan
menandakan semakin besar gangguan yang terjadi.
Struktur perkerasan jalan seringkali dianggap menerima beban statis,
sehingga dalam perhitungan tebal perkerasan jalan beban lalu lintas tersebut
dianggap statis. Akan tetapi dalam kasus sebenarnya di lapangan beban lalu
lintas bergerak, jadi dapat disimpulkan bahwa beban yang diterima perkerasan
jalan adalah beban yang bergerak atau dinamis.
Efek beban dinamis atau beban yang bergerak tidak diakui sampai
pertengahan abad ke-19. Runtuhnya Jembatan Stephenson Bridge di Sungai
Dee di Chester di Inggris pada 1847 memicu penelitian tentang beban dinamis.
Penelitian tersebut menjadi penelitian pertama yang resmi membahas masalah
beban yang bergerak atau beban dinamis. Sejarah ini dicatat oleh Timoshenko.
Pernah dilakukan uji coba lapangan oleh Sebaaly (1991, dalam Zazir
1994) di mana jalan diukur dengan alat yang diletakkan dibawah jalan dan truk
semi trailer bergerak di atas jalan tersebut. Regangan yang terhitung jelas
menunjukkan bahwa efek dinamis dari beban sangat penting dan tidak boleh
diabaikan. Respon dari getaran jalan menunjukkan hasil yang kompleks dari
interaksi antara as roda kendaraan dan jalan. Besar regangan itu bervariasi
tergantung pada ketebalan jalan, kecepatan kendaraan, jenis poros, dan
material perkerasan jalan. Respon tegangan yang dihasilkan oleh poros tunggal
secara substansial berbeda dari yang dihasilkan oleh poros ganda. Tanggapan
regangan dari konfigurasi poros ganda adalah hasil dari interaksi yang
kompleks antara as roda depan dan belakang. Sifat-sifat lapisan bervariasi dan
frekuensi yang berubah seiring dengan kecepatan beban.
Beban kendaraan yang bergerak secara berulang menimbulkan getaran
pada partikel tanah maupun tebal perkerasan jalan. Getaran yang dihasilkan
akan membentuk gelombang sinusoidal yang tidak beraturan. Amplitudo
getaran yang dihasilkan merupakan ukuran besarnya getaran yang dihasilkan.
Untuk tiap jenis kendaraan yang melintas akan menghasilkan amplitudo
13
getaran yang berbeda-beda. Selain itu faktor beban pada kendaraan tersebut
dan kecepatan kendaraan juga merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi
besaran amplitudo.
BAB V
PENUTUP
4.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari seluruh rangkaian pengujian, diperoleh simpulan sebagai
berikut :
1. Pola distribusi getaran akibat beban kendaraan yang melintas pada jalan
adalah sebagai berikut :
63
64
DAFTAR PUSTAKA
Aini. 2012. Penaksiran Resonansi Tanah Dan Bangunan Surabaya Jawa Timur.
Jurnal Teknik Pomits 1 (1): 1–5.
Darmawan, Wan Fikri, dkk. 2017. Monitoring Kesehatan Struktur Rangka Gedung
Tidak Beraturan Berdasarkan Hasil Sensor Akselerometer. Jurnal. Jom FTEKNIK
Volume 4. Pekanbaru. Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau.
Fananda, Mareta Aspirilia. 2017. Analisis Potensi Likuifaksi Pada Perkerasan Lentur
Dengan Peletakan Alat Seismic Monitoring Berada Di Bawah Perkerasan. Skripsi.
Semarang. Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.
Hilmi, Akhris Sufri, Woro Yuniarti. 2016. Evaluasi Tebal Perkerasan Lentur Akibat
Beban Lalu Lintas Di Jalan Lingkar Weleri Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang.
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.
Kassaras I., Voulgaris N. dan Makropoulos K., 2008. Determination of Site Response
in Lafkada Town (W. Greece) by Ambient Vibration Measurements, 31st General
Assembly of The European Seismological Commission ESC 2008, Hersonissos, Crete,
Greece, 7-12 September 2008.
Mufida, Asmaul, Bagus Jaya Santosa, dan Dwa Desa Warnana.2013. Profiling
Kecepatan Gelombang Geser (Vs) Surabaya Berdasarkan Pengolahan Data
Mikrotremor. Jurnal. Vol. 2, No. 2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
65
Setiawan J.R. 2009. Mikrozonasi Seismitas Daerah Yogyakarta Dan Sekitarnya. Tesis.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Susanto, Tri N.H., dkk. 2011. Analisa Rekaman Data Detektor Gempa Terhadap
Integritas Gedung Reaktor Kartini. Jurnal. ISSN 1410 – 8178
Wijayanto, Adi, dkk. 2017. Evaluasi Integritas Sistem Struktur Jembatan Dr. Ir.
Soekarno. Jurnal. ISSN : 0853-2982
Windu, P., Irsyam, dkk. 2015. Persepsi Pengembangan Peta Rawan Gempa Kota
Semarang Melalui Penelitian Hazard Gempa Deterministik. Jurnal MKTS, Volume
19, Nomor 2.