Anda di halaman 1dari 30

HALAMAN JUDUL

ANALISIS PENGARUH BEBAN DINAMIS


KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE NUMERIS
CYCLIC 1D DENGAN PELETAKAN
ACCELEROMETER DI ATAS PERKERASAN JALAN

Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil

Oleh
Nadzim Febry Bayu Aji
NIM.5113414052

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Nadzim Febry Bayu Aji


NIM : 5113414052
Program Studi : Teknik Sipil, S1

Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Beban Dinamis Kendaraan


Menggunakan Metode Numeris Cyclic 1D Dengan Peletakan Accelerometer
Di Atas Perkerasan Jalan” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke
sidang panitia ujian skripsi.

Semarang,
Dosen Pembimbing

Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc.


NIP. 19780921 200501 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH BEBAN DINAMIS


KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE NUMERIS CYCLIC 1D
DENGAN PELETAKAN ACCELEROMETER DI ATAS PERKERASAN
JALAN” telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi/TA Fakultas
Teknik UNNES pada tanggal 5 November 2019

Oleh
Nama : Nadzim Febry Bayu Aji
NIM : 5113414052
Program Studi : Teknik Sipil, S1

Panitia,
Ketua Sekretaris

Aris Widodo, S.Pd., M.T. . Dr. Rini K, S.T., M.T., M.Sc.


NIP. 19710207 199903 1 001 NIP. 19780921 200501 2 001

Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3/Pembimbing

Togani Cahyadi U, S.T., M.Eng. Endah Kanti P, S.T., M.T. . Dr. Rini K, S.T., M.T., M.Sc
NIP. 19810420 201504 1 001 NIP. 19720709 199803 2 003 NIP. 19780921 200501 2 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik UNNES

Dr. Nur Qudus, M.T., IPM. .


NIP. 19691130 199403 1 001

iii
PERSYARATAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik sarjana, baik di Universitas Negeri Semarang (UNNES) maupun di
perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukkan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, 2019
yang membuat pernyataan,

Nadzim Febry Bayu Aji


NIM. 5113414052

iv
MOTTO

1. Jika orang lain bisa, sudah seharusnya saya bisa.


2. Berhenti sejenak bukan untuk terlena, namun membangun semangat
perjuangan berikutnya.
3. Bintang tak hanya bersinar di malam hari.
4. Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286)
5. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain) (Al-Insyirah : 7)

PERSEMBAHAN

1. Untuk Abah saya (Najamudin) dan Ummi tercinta (Wakhidatun Nisa) yang
telah membimbing, mendoakan dan memberikan segala dukungan, baik moril
maupun materi sampai saat ini.
2. Untuk Pakdhe Shobari, Budhe Ririn, Bulik Aya dan seluruh anggota keluarga
yang selalu membimbing, menyemangati dan selalu memberi dorongan baik
moril maupun materi.
3. Untuk adik adik tercinta (Putri dan Nadhif) sebagai sumber motivasi.
4. Untuk keluarga besar H. Chozin dan Bukhaeri.
5. Teman teman Teknik Sipil Angkatan 2014 dan semua pihak yang telah
membantu yang selalu saya banggakan dan saya cintai.

v
ANALISIS PENGARUH BEBAN DINAMIS KENDARAAN
MENGGUNAKAN METODE NUMERIS CYCLIC 1D DENGAN
PELETAKAN ACCELEROMETER DI ATAS PERKERASAN JALAN
Nadzim Febry Bayu Aji
Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Semarang, Indonesia
Email : Bayuaji.nfba@gmail.com

ABSTRAK

Beban kendaraan seringkali dianggap beban statis pada setiap perhitungan tebal
perkerasan, akan tetapi dalam kenyataannya kendaraan bergerak sehingga
seharusnya beban kendaraan dianggap beban dinamis. Seharusnya perhitungannya
juga harus menggunakan beban dinamis bukan menggunakan beban statis (Zazir,
1994). Beban dinamis adalah beban yang intensitasnya berubah ubah berdasarkan
fungsi waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan fungsi waktu.
Secara sederhana dinamis dapat diartikan sebagai variasi atau perubahan terhadap
waktu dalam konteks gaya yang bekerja (eksitasi) pada struktur. Beban dinamis
dapat berupa variasi besarannya (magnitude), arahnya (direction) atau posisinya
(point of application) berubah terhadap waktu (Taufik, 2011).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode HVSR (Horizontal
Vertical Spectral Ratio) dan analisis berbagai respon tanah menggunakan Cyclic
1D. Metode HVSR (Horizontal Vertical Spectral Ratio) digunakan untuk mencari
nilai frekuensi serta faktor amplifikasi dari lapisan tanah ketika dilewati
kendaaraan. Dengan menggunakan nilai frekuensi dan faktor amplifikasi tanah
tersebut, metode ini juga dihgunakan untuk memprediksi nilai indeks kerentanan
tanah sebagai parameter potensi likuifaksi tanah tersebut terhadap beban kendaraan
yang lewat, sedangkan analisis respon tanah menggunakan Cyclic 1D digunakan
untuk mencari horizontal displacement, horizontal acceleration, excess pore
pressure, effective confinemet, shear strain dan shear stress pada lokasi penelitian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan besaran energi yang ditangkap akibat beban
dinamis kendaraan yaitu berupa nilai frekuensi tanah sebesar 5.553885Hz dan nilai
faktor amplifikasi sebesar 1.26088 ketika kendaraan melintas, serta didapatkan
nilai index kerentanan tanah sebesar 0.286 yang menunjukkan bahwa tanah lokasi
tersebut masuk dalam kategori faktor amplifikasi rendah yang menunjukan lokasi
penelitian tersebut berada pada kategori tanah yang tidak berpotensi terjadinya
likuifaksi mikro.

Kata kunci: Akselerometer, mikrotemor, HVSR, amplifikasi, Cyclic1D.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh
Beban Dinamis Kendaraan Menggunakan Metode Numeris Cyclic 1D Dengan
Peletakan Accelerometer di Atas Perkerasan Jalan” dapat terselesaikan dengan
baik tanpa adanya halangan suatu apapun. Tujuan dari penyusunan Skripsi ini
adalah untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, dalam penyusunan
skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan arahan, bantuan, serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang;
2. Dr. Nur Qudus, S.Pd, M.T., IPM. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang, dan Aris Widodo, S.Pd., M.T., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang atas fasilitas
yang disediakan bagi mahasiswa;
3. Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc., selaku Ketua Program Studi
Teknik Sipil S1 serta Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, dorongan serta masukan-masukan dalam pembuatan
skripsi ini.
4. Togani Cahyadi Upomo S.T., M.Eng., selaku Dosen Penguji I dan Endah
Kanti Pangestuti, S.T.,M.T., selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan berupa saran, perbaikan, pertanyaan, komentar, dan
tanggapan yang menambah bobot dan kualitas skripsi ini.
5. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan bekal pengatahuan yang berharga.

vii
6. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
waktu dari penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi
bekal ilmu pengetahuan penulis di masa mendatang.
Semarang, Juni 2019

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
PERSYARATAN KEASLIAN............................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................... 5
2.1 Dasar Teori Struktur Perkerasan Lentur ................................................... 5
2.2 Percepatan Partikel Akibat Getaran ......................................................... 8
2.3 HVSR ....................................................................................................... 9
2.4 Tegangan dan Regangan Pada Struktur Perkerasan Jalan ...................... 11
2.5 Frekuensi Natural ................................................................................... 11
2.6 Amplitudo ............................................................................................... 12

BAB III ................................................................................................................. 14


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 14
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 14

ix
3.3 Bagan Alir Penelitian ............................................................................. 16
3.4 Pengumpulan Parameter ......................................................................... 18
3.4.1 Data Sekunder ....................................................................................... 18
3.4.2 Data Primer ........................................................................................... 19
3.5 Instalasi Accelerometer saat pengujian di lapangan ............................... 28

BAB IV ................................................................................................................. 31
4.1 Analisa sumber getaran menggunakan software GeoDas ...................... 31
4.2 Analisa data menggunakan metode numeris Cyclic 1D ......................... 33
4.2.1 Analisa horizontal displacement (m) .............................................. 33
4.2.2 Horizontal acceleration (m/s2)........................................................ 37
4.2.3 Excess Pore Pressure ...................................................................... 41
4.2.4 Effective Confinement ..................................................................... 46
4.2.5 Shear Strain ..................................................................................... 50
4.2.6 Shear Stress ..................................................................................... 55
4.3 Frekuensi Natural (f0) dan Amplifikasi (A0) .......................................... 58
4.4 Mikrozonasi Menggunakan Surfer 12 .................................................... 61

BAB V................................................................................................................... 63
4.5 Kesimpulan ............................................................................................. 63
4.6 Saran ....................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64


LAMPIRAN ......................................................................................................... 66

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Faktor Amplifikasi (Setiawan, 2009) .......................................... 10

Tabel 3.1 Data Perencanaan Struktur Gedung Perpustakaan UNNES 2016 ........ 18
Tabel 3.2 Parameter Pada Tanah Cohesive Soil (Sumber : Soil Mechanics,
William T, Whitman, Robert V, 1962) ................................................................. 19

Tabel 4.1 Hasil Analisa Horizontal Displacement pada nilai maksimum ............ 35
Tabel 4.2 Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai minimum ................ 36
Tabel 4.3 Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai end.......................... 37
Tabel 4.4 Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai max .......................... 39
Tabel 4.5 Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai min ........................... 40
Tabel 4.6 Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai end ........................... 41
Tabel 4.7 Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai max .............................. 43
Tabel 4.8 Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai min............................... 44
Tabel 4.9 Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai end ............................... 45
Tabel 4.10 Hasil Analisa effective confinement pada nilai max .......................... 48
Tabel 4.11 Hasil Analisa effective confinement pada nilai min .......................... 49
Tabel 4.12 Hasil Analisa effective confinement pada nilai end ........................... 50
Tabel 4.13 Hasil Analisa shear strain pada nilai max .......................................... 52
Tabel 4.14 Hasil Analisa shear strain pada nilai min ........................................... 53
Tabel 4.15 Hasil Analisa shear strain pada nilai end............................................ 54
Tabel 4.16 Hasil Analisa shear stress pada nilai max .......................................... 56
Tabel 4.17 Hasil Analisa shear stress pada nilai min ........................................... 57
Tabel 4.18 Hasil Analisa shear stress pada nilai end............................................ 58
Tabel 4.19 Nilai Frekuensi Natural pada lokasi penelitian .................................. 59
Tabel 4.20 Nilai amplifikasi pada lokasi penelitian ............................................. 61

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lapisan Lapisan Konstruksi Perkerasan Lentur ............................................ 8

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian di Desa Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota


Semarang, Jawa Tengah (PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 14
TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
SEMARANG TAHUN 2011 – 2031) ............................................................................... 14
Gambar 3.2 Tampilan aplikasi GeoDas (Sumber : Oleg Razinkov, 2010) ..................... 15
Gambar 3.3 Flow Chart Metode Penelitian ..................................................................... 17
Gambar 3.4 Peletakan Sensor Accelerometer di atas perkerasan jalan ........................... 19
Gambar 3.5 Pemasangan seluruh kabel (Sumber : Dokumentasi Pribadi) ...................... 20
Gambar 3.6 Set up alat di lokasi penelitian (Sumber : Dokumentasi Pribadi) ................ 20
Gambar 3.7 Proses uji coba (Sumber : Dokumentasi Pribadi) ........................................ 21
Gambar 3.8 Tampilan pengamatan getaran pada aplikasi GeoDAS (Sumber :
Dokumentasi Pribadi) ....................................................................................................... 22
Gambar 3.9 Tampilan aplikasi GeoDAS saat convert file mikrotremor ......................... 22
Gambar 3.10 Tampilan aplikasi Libre Office (Sumber : Dokumentasi Pribadi) ............. 23
Gambar 3.11 Tampilan aplikasi Libre Office saat membuka file GeoDAS .................... 23
Gambar 3.12 Tampilan aplikasi Libre Office saat membuka file GeoDAS .................... 24
Gambar 3.13 Tampilan aplikasi Libre Office setelah file dari GeoDAS terbuka............ 24
Gambar 3.14 Tampilan aplikasi Cyclic 1D ..................................................................... 25
Gambar 3.15 Proses input data dari Libre Office ............................................................ 25
Gambar 3.16 Dialog sebelum proses analisis .................................................................. 25
Gambar 3.17 Grafik hasil analisis Cyclic 1D .................................................................. 26
Gambar 3.18 Tampilan saat import file pada aplikasi Geopsy........................................ 26
Gambar 3.19 Tampilan spectrum sinyal (Sumber : Dokumentasi Pribadi) ..................... 27
Gambar 3.20 Tampilan H/V toolbox (Sumber : Dokumentasi Pribadi) .......................... 27
Gambar 3.21 Tampilan setelah dilakukan pemilihan sinyal tanpa noise (Sumber :
Dokumentasi Pribadi) ....................................................................................................... 28
Gambar 3.22 Tampilan H/V (Sumber : Dokumentasi Pribadi) ....................................... 28
Gambar 3.23 Laptop dan Alat Recorder (Sumber : Dokumentasi pribadi) .................... 29
Gambar 3.24 Satu buah Laptop dan Recorder Tipe GMS Plus ....................................... 29

xii
Gambar 3.25 Sensor Accelerometer dan peletakannya pada lokasi penelitian ............... 30

Gambar 4.1 Hasil uji sumber getaran variabel 1 Mobil dan 1 Sepeda Motor ................. 31
Gambar 4.2 Hasil uji sumber getaran dengan variabel 2 Sepeda Motor ......................... 32
Gambar 4.3 Hasil uji sumber getaran dengan variabel 1 Mobil ...................................... 32
Gambar 4.4 Grafik horizontal displacement pada variabel 1 Mobil + 1 motor ............... 33
Gambar 4.5 Grafik Horizontal Displacement pada variabel 2 motor ............................. 34
Gambar 4.6 Grafik Horizontal Displacement pada variabel 1 mobil ............................. 34
Gambar 4.7 Grafik Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai maksimum .......... 35
Gambar 4.8 Grafik Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai minimum ............ 36
Gambar 4.9 Grafik Hasil Analisa horizontal displacement pada nilai end...................... 37
Gambar 4.10 Grafik horizontal acceleration pada variabel 1 Mobil + 1 motor ............. 38
Gambar 4.11 Grafik Horizontal Acceleration pada variabel 2 motor ........................... 38
Gambar 4.12 Grafik Horizontal Acceleration pada variabel 1 mobil ............................. 38
Gambar 4.13 Grafik Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai max .................... 39
Gambar 4.14 Grafik Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai min ..................... 40
Gambar 4.15 Grafik Hasil Analisa horizontal acceleration pada nilai end ..................... 41
Gambar 4.16 Grafik Excess Pore Pressure pada variabel 1 Mobil + 1 motor ................ 42
Gambar 4.17 Grafik Excess Pore Pressure pada variabel 2 motor ................................ 42
Gambar 4.18 Grafik Excess Pore Pressure pada variabel 1 mobil ................................. 43
Gambar 4.19 Grafik Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai max ........................ 44
Gambar 4.20 Grafik Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai min......................... 45
Gambar 4.21 Grafik Hasil Analisa excess pore pressure pada nilai end ......................... 46
Gambar 4.22 Grafik Effective Confinemet pada variabel 2 motor ............................... 46
Gambar 4.23 Grafik Effective Confinemet pada variabel 2 motor ............................... 47
Gambar 4.24Grafik Effective Confinement pada variabel 1 mobil ................................ 47
Gambar 4.25 Grafik hasil analisa effective confinement pada nilai max ........................ 48
Gambar 4.26 Grafik hasil analisa effective confinement pada nilai min ........................ 49
Gambar 4.27 Grafik hasil analisa effective confinement pada nilai end ......................... 50
Gambar 4.28 Grafik Shear Strain pada variabel 1 Mobil + 1 motor .............................. 51
Gambar 4.29 Grafik Shear Strain pada variabel 2 motor .............................................. 51
Gambar 4.30 Grafik Shear Strain pada variabel 1 mobil ............................................... 51
Gambar 4.31 Grafik hasil analisa shear strain pada nilai max ........................................ 52

xiii
Gambar 4.32 Grafik hasil analisa shear strain pada nilai min ......................................... 53
Gambar 4.33 Grafik hasil analisa shear strain pada nilai end ......................................... 54
Gambar 4.34 Grafik Shear Stress pada variabel 1 Mobil + 1 motor .............................. 55
Gambar 4.35 Grafik Shear Stress pada variabel 2 motor .............................................. 55
Gambar 4.36 Grafik Shear Stress pada variabel 1 mobil ............................................... 55
Gambar 4.37 Grafik hasil analisa shear stress pada nilai max ........................................ 56
Gambar 4.38 Grafik hasil analisa shear stress pada nilai min ......................................... 57
Gambar 4.39 Grafik hasil analisa shear stress pada nilai end ......................................... 58
Gambar 4.40 Tampilan data mikrotremor menggunakan variabel 1 Mobil dan 1 Motor 59
Gambar 4.41 Tampilan grafik H/V di menggunakan variabel 1 Mobil dan 1 Sepeda
Motor dengan hasil frekuensi natural (f0) 6,1459 dan amplifikasi (A0) 1,67011. ............. 59
Gambar 4.42 Tampilan data mikrotremor menggunakan variabel 2 Sepeda Motor ....... 60
Gambar 4.43 Tampilan grafik H/V di menggunakan variabel 2 Sepeda Motor dengan
hasil frekuensi natural (f0) 2,34713 Hz dan amplifikasi (A0) 1,65085. ............................. 60
Gambar 4.44 Peta Mikrozonasi di kawasan Rektorat Universitas Negeri Semarang ...... 61
Gambar 4.45 Grafik H/V ketiga variabel uji ................................................................... 62

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data hasil pengolahan aplikasi Cyclic 1D
a. Horizontal Displacement
b. Horizontal Acceleration
c. Excess Pore Pressure
d. Effective Confinement
e. Shear Strain
f. Shear Stress

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi dalam beberapa hal telah mempengaruhi peradaban manusia
dengan berbagai cara tidak terkecuali dalam dunia Teknik Sipil. Seiring
berjalannya waktu, teknologi dalam dunia Teknik Sipil berkembang sangat
pesat, dimana perkembangan tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam
beraktifitas, mempersingkat waktu pekerjaan, mengurangi biaya, serta
meningkatkan angka keselamatan kerja.
Jalan merupakan sarana yang memiliki peranan penting bagi kelancaran
transportasi darat utama (Prasetyo 2012). Jenis perkerasan yang paling dominan
digunakan di Indonesia adalah perkerasan lentur. Perkerasan lentur adalah
struktur perkerasan yang terdiri dari beberapa lapisan yang menjadi satu
kesatuan untuk memikul beban kendaraan yang melewatinya kemudian
menyalurkan beban tersebut dari lapisan paling atas ke lapisan yang ada di
bawahnya.
Nilai pelayanan suatu ruas jalan yang baik menjadi sebuah keharusan
yang wajib dipenuhi, dan hal tersebut tentunya menjadi tolak ukur serta
perbandingan berkaitan dengan baik atau tidak nya suatu perencanaan serta
pelaksanaan pekerjaan yang didapat dari evaluasi pelayanan setelah ruas jalan
tersebut digunakan.
Beban kendaraan seringkali dianggap beban statis pada setiap
perhitungan tebal perkerasan, akan tetapi dalam kenyataannya kendaraan
bergerak sehingga seharusnya beban kendaraan dianggap beban dinamis.
Seharusnya perhitungannya juga harus menggunakan beban dinamis bukan
menggunakan beban statis (Zazir, 1994).
Beban dinamis adalah beban yang intensitasnya berubah ubah
berdasarkan fungsi waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan
fungsi waktu. Secara sederhana dinamis dapat diartikan sebagai variasi atau
perubahan terhadap waktu dalam konteks gaya yang bekerja (eksitasi) pada
struktur. Beban dinamis dapat berupa variasi besarannya (magnitude), arahnya

1
2

(direction) atau posisinya (point of application) berubah terhadap waktu


(Taufik, 2011).
Dalam kenyataannya, kendaraan yang melintasi suatu ruas jalan
menghasilkan sebuah getaran. Selanjutnya getaran tersebut menjadi salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap struktur jalan bergantung pada berat serta
kecepatan kendaraan saat melintas.
Beban kendaraan yang bergerak secara berulang menimbulkan getaran
pada partikel tanah maupun perkerasan jalan. Pada penelitian ini, alat Seismic
Monitoring berbasis percepatan getaran partikel (Accelerometer) digunakan
sebagai satu sarana untuk menangkap getaran saat kendaraan melintas untuk
kemudian data yang dihasilkan diolah dan selanjutnya dianalisa untuk
memperoleh data guna memprediksi umur jalan tersebut.
Semakin berjalannya waktu dengan semakin padatnya jumlah populasi
yang tinggal di Indonesia berdampak pula pada keadaan transportasi yang ada,
tingkat kepadatan penduduk tersebut berbanding lurus dengan tingkat
kepadatan lalu lintas yang ada. Selanjutnya peningkatan jumlah moda
transportasi saat ini dampaknya sangat bisa kita rasakan. Kecelakaan dan
kemacetan lalu-lintas juga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya
jumlah moda transportasi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sarana dan
prasarana penunjang transportasi yang cukup memadai dalam hal kuantitas
serta kualitasnya. Namun banyak sekali pembangunan sarana transportasi
dalam hal ini jalan raya yang kualitasnya tidak memenuhi harapan. Banyak
sekali jalan baru yang cepat sekali rusak, sehingga tidak bisa memberikan
pelayanan yang maksimal kepada pengguna jalan raya tersebut, karena
ketersediaan ruas jalan raya yang nyaman dalan hal ini mempunyai nilai
pelayanan yang baik tentunya merupakan suatu hal yang mutlak dipenuhi,
maka dalam perencanaan dan pelaksanaannya serta pasca pelaksanaan
(maintenance atau perawatan) harus mempertimbangkan beberapa faktor salah
satunya adalah dalam hal monitoring kinerja jalan. Oleh karena hal tersebut,
penelitian ini membahas tentang analisis beban dinamis kendaraan terhadap
jalan menggunakan seismic monitoring berbasis percepatan partikel
(Accelerometer), dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui getaran
3

yang terjadi saat kendaraan atau moda transportasi lain melewati suatu jalan
dan merepresentasikan hasil pengamatan sehingga dapat digunakan untuk
memprediksi umur jalan tersebut. Kemudian diharapkan penelitian ini mampu
menambah wawasan serta sedikitnya membantu pemerintah dalam hal
pengembangan teknologi dalam hal pembangunan.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari penjelasan penjelasan pada bab pendahuluan di atas, adapun
identifikasi masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :
1. Output alat pendeteksi getaran kendaraan yaitu seismic monitoring
berbasis percepatan getaran partikel (Accelerometer).
2. Mengetahui pengaruh beban dinamis kendaraan terhadap perkerasan jalan.
3. Menganalisis frekuensi dan amplifikasi tanah, serta potensi likuifaksi
terhadap struktur jalan pada lokasi penelitian.

1.3 Batasan Masalah


Dalam penulisan penelitian ini, perlu dibatasi permasalahan yang
ditinjau agar pembahasan tidak melebar serta batasan nya menjadi jelas.
Adapun permasalahan yang ditinjau dibatasi pada hal sebagai berikut :
1. Data yang digunakan adalah data primer dari hasil rekam getaran di
lapangan dan data sekunder dari Data Perencanaan Struktur Gedung
Perpustakaan UNNES 2016
2. Jenis perkerasan yang ditinjau pada penelitian ini adalah perkerasan lentur
di kawasan Kampus Universitas Negeri Semarang.
3. Hasil penelitian yang didapat diolah menggunakan aplikasi numeris
Cyclic 1D, aplikasi Geopsy, dan aplikasi Surfer 12.

1.4 Rumusan Masalah


Penelitian dengan judul “ Teknologi Analisis Beban Dinamis
Kendaraan dengan Peletakan Accelerometer di Atas Perkerasan Jalan ” ini,
dalam penulisannya menggunakan study literature dengan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui pola distribusi getaran akibat beban kendaraan yang melintas
pada jalan.
4

2. Mengetahui besaran energi yang dikeluarkan akibat beban dinamis


kendaraan yaitu berupa nilai frekuensi dan amplifikasi tanah ketika
kendaraan melintas, serta potensi likuifaksi pada lokasi penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola serta jenis atau variasi
beban dinamis kendaraan yang diterima akibat dari getaran yang dihasilkan
oleh beberapa variabel yang diteliti yaitu berupa kendaraan sepeda motor dan
mobil. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efek dari getaran
tersebut terhadap perkerasan jalan serta menganalisis besaran nya
menggunakan software Geopsy, yang kedepanya diharapkan hasil penelitian
ini dapat digunakan untuk memprediksi umur suatu ruas jalan serta
memanfaatkan getaran yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas.

1.6 Manfaat Penelitian


Kerusakan kerusakan yang umumnya banyak ditemui pada banyak ruas
jalan di Indonesia salah satunya adalah menjadi salah satu faktor tingginya
angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi, dalam upaya peningkatan kualitas
pembangunan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
analisis terhadap pengaruh beban yang dihasilkan oleh kendaraan terhadap
suatu ruas jalan menggunakan Accelerometer ini.
Dalam bidang Teknik Sipil penelitian pada ruas jalan menggunakan
Accelerometer ini dapat dikatakan masih baru dan jarang yang melakukan
sehingga untuk kemudian penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun
referensi dalam hal hal yang berkaitan dengan tersebut di atas.
Selain itu diharapkan dapat memberikan referensi pada pemerintah
dalam upaya mempermudah pengembangan teknologi teknologi baru yang lain
guna meningkatkan kualitas pembangunan di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori Struktur Perkerasan Lentur

Struktur perkerasan jalan adalah struktur yang terdiri dari beberapa


jenis lapisan material yang telah ada diproses. Fungsinya untuk mendukung
beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan. (Sunarjono 2009, Sukirman,
2010). Kerusakan jalan sebagian disebabkan oleh beban lalu lintas berulang
yang kelebihan beban, suhu panas atau udara, air dan hujan, serta kualitas
inferior produk jalan awal. (Suwardo 2004, Mulyono, 2011).
Perkerasan lentur (Flexible Pavement) adalah struktur perkerasan yang
terdiri dari beberapa lapisan yang menjadi satu kesatuan untuk memikul beban
kendaraan yang melewatinya kemudian menyalurkan beban tersebut dari
lapisan paling atas ke lapisan yang ada di bawahnya (Mardhatila, 2013).
Umumnya perkerasan lentur menggunakan bahan campuran beraspal sebagai
lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya, sehingga
lapisan perkerasan tersebut mempunyai flexibilitas atau kelenturan yang dapat
menciptakan kenyaman kendaraan dalam melintas di atasnya. Perlu dilakuan
kajian yang lebih intensif dalam penerapannya dan harus juga
memperhitungkan secara ekonomis, sesuai dengan kondisi setempat, tingkat
keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga
konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang optimal (Darlan, 2014).
Menurut Darlan (2014) konstruksi Perkerasan lentur dibangun dengan susunan
sebagai berikut :
1. Lapis Permukaan (Surface Course)
Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis
permukaan antara lain:
a. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan
akibat cuaca.
c. Sebagai lapisan aus (Wearing Course).

5
6

Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk
lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan
aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, di samping itu bahan
aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti
mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas.
Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan,
umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang
sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.
Menurut Darlan (2014), jenis-jenis Lapis Permukaan (Surface Course)
bermacam macam, antara lain sebagai berikut:
a. Lapis Aspal Beton (LASTON)
b. Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN)
c. Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG)
d. Hot Rolled Asphalt (HRA)
e. Laburan Aspal (BURAS)
f. Laburan Batu Satu Lapis (BURTU)
g. Laburan Batu Dua Lapis
h. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas (LASTON ATAS)
i. Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah (LASTON BAWAH)
j. Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON)
k. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR)
l. Aspal Makadam
2. Lapis Pondasi (Base Course)
Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak
menggunakan lapis pondasi bawah).
Fungsi lapis pondasi antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet
sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu
bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan
7

penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan


persyaratan teknik.

Bermacam-macam bahan alam atau bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%)
dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah,
kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
3. Lapis Pondasi Bawah (Sub Base Course)
Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
pondasi dan tanah dasar.
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan
menyebarkan beban roda.
b. Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar
lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan
biaya konstruksi).
c. Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar
terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang
memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif
lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah.
Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland
dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif
terhadap kestabilan konstruksi perkerasan.
4. Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan
dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari
sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang
menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
8

a. Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah


tertentu akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan
kadar air.
c. Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti
pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan
kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

Lapisan Permukaan

Lapisan Pondasi

Lapisan Pondasi Bawah

Tanah Dasar

Gambar 2.1 Lapisan Lapisan Konstruksi Perkerasan Lentur


(Sumber : Dalan, 2014)
2.2 Percepatan Partikel Akibat Getaran
Percepatan merupakan suatu keadaan berubahnya kecepatan terhadap
waktu. Bertambahnya suatu kecepatan dalam suatu rentang waktu disebut juga
percepatan (acceleration). Percepatan getaran tanah permukaan di suatu tempat
yang disebabkan oleh getaran seismik bergantung pada perambatan gelombang
seismik dan karakteristik lapisan tanah (alluvial deposit) di tempat tersebut.
Salah satu cara yang sering dilakukan untuk mencari percepatan
gerakan tanah di permukaan adalah dengan menggunakan faktor amplifikasi.
Faktor amplifikasi memberikan gambaran tentang perubahan (pembesaran)
percepatan gerakan tanah dari batuan dasar ke permukaan. Pembesaran
percepatan tanah dari batuan dasar ke permukaan disebabkan karena perbedaan
kecepatan gerakan gelombang geser (Vs) di batuan dasar dan pada lapisan
tanah (sedimen). Nilai Vs dari batuan dasar ke permukaan akan makin
mengecil. Nilai Vs yang makin mengecil menyebabkan makin kecilnya nilai
modulus geser (Gs) dan faktor redaman (µ), sehingga percepatan tanah akan
9

makin membesar. Semakin besar nilai faktor amplifikasi maka semakin besar
pula percepatan gerakan tanah di permukaan (Windu dkk, 2013)
Salah satu cara pendekatan untuk mencari faktor amplifikasi dengan
mengabaikan kondisi geologi pada lokasi pengamatan adalah dengan
melakukan penelitian microtremor (Nakamura, 1989). Penelitian microtremor
dilakukan dengan memanfaatkan gelombang ambien (ambient vibrations) yang
muncul di sekitar lokasi seismometer. Oleh karena itu, Nakamura
memperkenalkan satu metode analisis yang dikenal dengan Horizontal to
Vertical Spectral Ratio (HVSR). Nakamura (1989) menyampaikan bahwa
metode HVSR yang diaplikasikan pada ambient vibrations dapat digunakan
untuk memperkirakan frekuensi alami dan faktor amplifikasi dari lapisan
sedimen. Penelitian ambient vibrations dengan menggunakan metode HVSR
juga telah dilakukan oleh banyak peneliti seperti Kassaras dkk. (2008).
Accelerometer merupakan sebuah perangkat tranduser yang mampu
mengukur sebuah kekuatan akselerasi. Kekuatan tersebut mungkin statis
(diam) seperti halnya kekuatan konstan dari percepatan gravitasi bumi, atau
bisa juga bersifat dinamis sesuai dengan gerakan atau getaran yang direkam
oleh sensor dari accelerometer seperti getaran yang terjadi pada kendaraan,
bangunan gedung bertingkat, dan getaran mesin.

2.3 HVSR
Teknik HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Rasio) pada analisis
mikrotremor telah digunakan secara luas untuk studi efek lokal dan
mikrozonasi. Selain sederhana dan bisa dilakukan kapan dan dimana saja,
teknik ini juga mampu mengestimasi frekuensi resonansi secara langsung tanpa
harus mengetahui struktur kecepatan gelombang geser dan kondisi geologi
bawah permukaan lebih dulu. Menurut Nakamura bahwa metode HVSR untuk
analisis mikrotremor bisa digunakan untuk memperoleh frekuensi natural
sedimen (Aini 2012). Nakamura menyebutkan bahwa metode HVSR untuk
analisis mikrotremor bisa digunakan untuk memperoleh frekuensi natural
sedimen dan ketebalan sedimen (Mufida dkk, 2013; Syaifuddin F dkk, 2016).
Konsep dasar metode HVSR adalah adanya kesamaan antara rasio
spektra horizontal ke vertikal dengan transfer gelombang dari batuan dasar ke
10

permukaan (Nakamura, 1989). Metode HVSR dilakukan dengan cara estimasi


rasio spektrum Fourier komponen vertikal terhadap komponen horisontal.
Frekuensi natural setempat merupakan frekuensi pada rasio HVSR puncak
pertama, sedangkan rasio HVSR pada frekuensi natural merupakan nilai
amplifikasi geologi setempat (SESAME, 2004).
Parameter penting yang dihasilkan dari metode HVSR adalah frekuensi
natural dan amplifikasi. HVSR yang terukur pada tanah bertujuan untuk
karakterisasi geologi setempat, frekuensi natural dan amplifikasi yang
berkaitan dengan parameter fisik bawah permukaan (Herak, 2008). Persamaan
yang digunakan untuk mencari nilai indeks kerentanan tanah (𝐾𝑔), yaitu:
𝐾𝑔 =𝐴02 /ƒ0
dengan,
𝐾𝑔 adalah indeks kerentanan tanah (tidak ada satuan)
𝐴0 adalah amplifikasi tanah (tidak ada satuan)
ƒ0 adalah frekuensi natural (Hz)
Amplifikasi merupakan perbesaran gelombang seismik yang terjadi
akibat adanya perbedaan yang signifikan antar lapisan, dengan kata lain
gelombang seismik akan mengalami perbesaran, jika merambat pada suatu
medium ke medium lain yang lebih lunak dibandingkan dengan medium awal
yang dilaluinya.

Tabel 2.1 Nilai Faktor Amplifikasi (Setiawan, 2009)

Zona Faktor Amplifikasi


Zona 1 (Amplifikasi rendah) Fa < 3
Zona 2 (Amplifikasi sedang) 3 ≤ Fa < 6
Zona 3 (Amplifikasi tinggi) 6 ≤ Fa < 9
Zona 4 (Amplifikasi sangat tinggi ) Fa ≥ 9
Sementara itu frekuensi natural sangat berkaitan erat dengan ketebalan
lapisan sedimennya. Karena nilai amplifikasi dan frekuensi natural merupakan
dua parameter penting yang dihasilkan dari kurva HVSR maka dicari hubungan
keduanya. Apakah pada daerah dengan nilai frekuensi natural yang rendah nilai
amplifikasinya rendah juga atau sebaliknya.
11

Ditinjau dari teorinya, persamaan HVSR untuk getaran terukur di permukaan


dinyatakan :
√(𝐴(𝑈−𝑆)(𝑓))2 +(𝐴(𝐵−𝑇)(𝑓))2
HSVR = (A(y)(𝐹))

Dimana
A(U-S)(f) = Nilai Amplitudo spektrum frekuensi komponen Utara-Selatan (x)
A(B-T)(f) = Nilai Amplitudo spektrum frekuensi komponen Barat-Timur (y)
A(V)(f) = Nilai Amplitudo spektrum frekuensi komponen Vertikal (z)
2.4 Tegangan dan Regangan Pada Struktur Perkerasan Jalan
Konsep penyaluran beban pada perkerasan yaitu beban menyebar ke
bawah sejauh ketebalan perkerasan. Pengaruh beban akan semakin kecil
seiring dengan bertambahnya kedalaman. Tegangan dan regangan yang
diterima oleh perkerasan akibat beban mengalami pengurangan dan pada
akhirnya tidak merasakan pengaruh beban tersebut sehingga nilai tegangan dan
regangan yang terjadi dapat diabaikan.

2.5 Frekuensi Natural


Frekuensi alami struktur adalah frekuensi dari struktur yang secara
alami cenderung untuk bergetar jika struktur ini terkena gangguan. Nilai
frekuensi alami ini dapat digunakan sebagai pedoman apakah suatu struktur
mengalami resonansi atau tidak. Suatu struktur akan mengalami resonansi
apabila nilai frekuensi beban yang diterima struktur mendekati atau sama
dengan frekuensi alaminya (Wahyuni, 2010).
Frekuensi natural merupakan frekuensi dominan yang terdapat pada
suatu sistem saat menerima getaran pemicu tanpa adanya redaman, dapat
dikatakan frekuensi natural merupakan frekuensi dasar suatu tempat dalam
menyebarkan getaran atau gelombang. Daryono (2009) menyebutkan bahwa
suatu daerah yang memiliki karakteristik frekuensi natural rendah, sangat
rentan terhadap bahaya getaran/gelombang dengan periode panjang. Hal ini
dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan yang ada di atasnya
(Wifayanti, 2013).
12

2.6 Amplitudo
Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal getaran yang dihasilkan
oleh suatu benda . Amplitudo dari sinyal getaran tersebut mengidentifikasikan
besarnya getaran yang terjadi, semakin tinggi amplitudo yang ditunjukkan
menandakan semakin besar gangguan yang terjadi.
Struktur perkerasan jalan seringkali dianggap menerima beban statis,
sehingga dalam perhitungan tebal perkerasan jalan beban lalu lintas tersebut
dianggap statis. Akan tetapi dalam kasus sebenarnya di lapangan beban lalu
lintas bergerak, jadi dapat disimpulkan bahwa beban yang diterima perkerasan
jalan adalah beban yang bergerak atau dinamis.
Efek beban dinamis atau beban yang bergerak tidak diakui sampai
pertengahan abad ke-19. Runtuhnya Jembatan Stephenson Bridge di Sungai
Dee di Chester di Inggris pada 1847 memicu penelitian tentang beban dinamis.
Penelitian tersebut menjadi penelitian pertama yang resmi membahas masalah
beban yang bergerak atau beban dinamis. Sejarah ini dicatat oleh Timoshenko.
Pernah dilakukan uji coba lapangan oleh Sebaaly (1991, dalam Zazir
1994) di mana jalan diukur dengan alat yang diletakkan dibawah jalan dan truk
semi trailer bergerak di atas jalan tersebut. Regangan yang terhitung jelas
menunjukkan bahwa efek dinamis dari beban sangat penting dan tidak boleh
diabaikan. Respon dari getaran jalan menunjukkan hasil yang kompleks dari
interaksi antara as roda kendaraan dan jalan. Besar regangan itu bervariasi
tergantung pada ketebalan jalan, kecepatan kendaraan, jenis poros, dan
material perkerasan jalan. Respon tegangan yang dihasilkan oleh poros tunggal
secara substansial berbeda dari yang dihasilkan oleh poros ganda. Tanggapan
regangan dari konfigurasi poros ganda adalah hasil dari interaksi yang
kompleks antara as roda depan dan belakang. Sifat-sifat lapisan bervariasi dan
frekuensi yang berubah seiring dengan kecepatan beban.
Beban kendaraan yang bergerak secara berulang menimbulkan getaran
pada partikel tanah maupun tebal perkerasan jalan. Getaran yang dihasilkan
akan membentuk gelombang sinusoidal yang tidak beraturan. Amplitudo
getaran yang dihasilkan merupakan ukuran besarnya getaran yang dihasilkan.
Untuk tiap jenis kendaraan yang melintas akan menghasilkan amplitudo
13

getaran yang berbeda-beda. Selain itu faktor beban pada kendaraan tersebut
dan kecepatan kendaraan juga merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi
besaran amplitudo.
BAB V
PENUTUP
4.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari seluruh rangkaian pengujian, diperoleh simpulan sebagai
berikut :
1. Pola distribusi getaran akibat beban kendaraan yang melintas pada jalan
adalah sebagai berikut :

2. Besaran energi yang dikeluarkan akibat beban dinamis kendaraan yaitu


berupa nilai frekuensi natural adalah sebesar 5.553885 dan nilai faktor
amplifikasi sebesar 1.26088, serta didapatkan nilai index kerentanan tanah
sebesar 0.286 yang menunjukkan bahwa tanah lokasi tersebut masuk dalam
kategori faktor amplifikasi rendah serta berada pada kategori tanah yang
tidak berpotensi terjadinya likuifaksi mikro dengan kata lain lokasi tersebut
aman dari likuifaksi yang menyebabkan kerusakan struktur.
4.6 Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah jalan
tersebut dapat dilalui kendaraan yang lebih berat tanpa menyebabkan likuifaksi
dalam skala mikro (kerusakan struktur).

63
64

DAFTAR PUSTAKA

Aini. 2012. Penaksiran Resonansi Tanah Dan Bangunan Surabaya Jawa Timur.
Jurnal Teknik Pomits 1 (1): 1–5.

Darmawan, Wan Fikri, dkk. 2017. Monitoring Kesehatan Struktur Rangka Gedung
Tidak Beraturan Berdasarkan Hasil Sensor Akselerometer. Jurnal. Jom FTEKNIK
Volume 4. Pekanbaru. Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau.

Darlan. 2014. (http://dpupr.grobogan.go.id/info/artikel/29-konstruksi-perkerasan-


lentur-flexible-pavement). Web. 23 Mei 2019.

Fananda, Mareta Aspirilia. 2017. Analisis Potensi Likuifaksi Pada Perkerasan Lentur
Dengan Peletakan Alat Seismic Monitoring Berada Di Bawah Perkerasan. Skripsi.
Semarang. Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

Hilmi, Akhris Sufri, Woro Yuniarti. 2016. Evaluasi Tebal Perkerasan Lentur Akibat
Beban Lalu Lintas Di Jalan Lingkar Weleri Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang.
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

Kusumawardani. 2015. Analisis Kenaikan Tekanan Air Pori Clean Sand


Menggunakan Metode Cyclic Shear-Strain Controlled. Jurnal Teknik Sipil Dan
Perencanaan 17 (1): 63–72.

Kassaras I., Voulgaris N. dan Makropoulos K., 2008. Determination of Site Response
in Lafkada Town (W. Greece) by Ambient Vibration Measurements, 31st General
Assembly of The European Seismological Commission ESC 2008, Hersonissos, Crete,
Greece, 7-12 September 2008.

Mufida, Asmaul, Bagus Jaya Santosa, dan Dwa Desa Warnana.2013. Profiling
Kecepatan Gelombang Geser (Vs) Surabaya Berdasarkan Pengolahan Data
Mikrotremor. Jurnal. Vol. 2, No. 2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
65

Nakamura Y., 1989. A Methode for Dynamic Characteristics of Subsurface using


Microtremor on the Ground Surface, Quarterly Report of Railway Technical Research
Institute, Japan, 30-1, 25-33.

Setiawan J.R. 2009. Mikrozonasi Seismitas Daerah Yogyakarta Dan Sekitarnya. Tesis.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Susanto, Tri N.H., dkk. 2011. Analisa Rekaman Data Detektor Gempa Terhadap
Integritas Gedung Reaktor Kartini. Jurnal. ISSN 1410 – 8178

Syaifuddin F, Bahri A S, Lestari W and Pandu J. 2016. Microtremor study of Gunung


Anyar mud volcano, Surabaya, East Java .AIP Conference Proceedings 1730 050004
2016

Udianto, Ungguh, dkk. 2013. Purwarupa Sistem Pemantau Getaran Jembatan


Menggunakan Sensor Accelerometer. Jurnal. ISSN : 2088-3714

Wijayanto, Adi, dkk. 2017. Evaluasi Integritas Sistem Struktur Jembatan Dr. Ir.
Soekarno. Jurnal. ISSN : 0853-2982

Windu, P., Irsyam, dkk. 2015. Persepsi Pengembangan Peta Rawan Gempa Kota
Semarang Melalui Penelitian Hazard Gempa Deterministik. Jurnal MKTS, Volume
19, Nomor 2.

Anda mungkin juga menyukai