P
R
O
P
O
S
A
L
Oleh:
FIDILIA SYAFITRI
NIM : 900.17.118
P
R
O
P
O
S
A
L
Halaman
Kata Pengantar.................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
D. Tujuan Penelitian.…………………………………………………. 8
E. Manfaat Penelitian………………………………………..………. 8
i
4. Manfaat KKD ……………………………………….……….. 29
C. Metode Penelitian………………………………………………… 40
G. Sumber Data………………………………………………………. 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
secara lahir dan batin, yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya
sendiri, sebagai bagian dari tuntutan agar anak didik memiliki kemampuan
dalam berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak, serta percaya diri dengan
penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupan
sehari-hari.
sebagai berikut:
2
menciptakan manusia dan jin untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Hal ini dapat dipahami melalui tujuan pendidikan nasional yang terdapat
bahwa;
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia”. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan tidak hanya untuk
1
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Kathoda, 2016), hlm.
472.
2
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32, (Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 6.
3
didik mampu menjadi orang-orang yang beriman dan bertakwa serta berakhlak
mulia, sebagai pangkal dari keberhasilan pendidikan itu sendiri. Oleh karena
keimanan dan ketakwaan kepada siswa secara berkualitas. Selain itu, tujuan
memiliki kreativitas.
seorang muslim yang baik pada peserta didiknya dengan berbagai program
kegiatan shalat berjamaah dan sebagainya. Kegiatan tersebut ada yang dalam
ekstrakurikuler keagamaan.
jam terjadwal (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan diluar sekolah
antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi
4
memfasilitasi pengembangan minat dan bakat siswa pada bidang agama seperti
kegiatan lembaga Tilawah Al-Quran, kegiatan Kursus Kader Dakwah dan yang
bidang olah raga atau pramuka, namun dapat pula dalam bentuk kegiatan
madrasah.
3
Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Solo: Ramadhani, 2013) , hlm. 59
5
disingkat dengan KKD. KKD atau kursus kader dakwah adalah “salah satu
yang bertujuan agar peserta didik mampu mengetahui ajaran Islam dan mampu
agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Alqur’an dan Al-Hadis, melalui
masyarakat.
Kader Dakwah, sehingga potensi dan bakat yang dimiliki siswa tidak dapat
4
Haidir, dkk, Pelaksanaan Pebinaan Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
kursus kader Dakwah (KKKD) di MAN 2 Model Medan, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
PPKM. Volume 26. Desember 2020, hlm. 254-255.
5
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2014), hlm.
21.
6
Menurut Haidir;
pembimbing siswa pada Kursus Kader Dakwah dijelaskan bahwa setiap tahun
berorasi di madrasah dalam kegiatan KKD. Setiap tahun siswa juga melakukan
6
Haidir, op.cit., hlm. 255.
7
LANGKAT”.
B. Fokus Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
E. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
Dakwah (KKD).
2. Secara praktis
b. Bagi Guru
c. Bagi Peneliti
F. Definisi Operasional
bertujuan agar peserta didik mampu mengetahui ajaran Islam dan mampu
KAJIAN PUSTAKA
A. Kegiatan Ekstrakurikuler
artinya pelari, dan curere yang artinya tempat berpacu. Istilah ini pertama
Yunani yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh
pelari dalam lomba dari garis start sampai pada garis finish. Dalam bahasa
Arab “kurikulum disebut dengan manhaj, jalan yang terang, atau jalan
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Panduan Penyusunan KTSP:
Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Anggaran
2006, (Jakarta: Depdikbud, 2013), hlm. 2.
2
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 11,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2012), hlm. 414.
3
Attabik Ali, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum,
2007), hlm. 849.
10
Dengan demikian, secara bahasa ekstrakurikuler adalah kurikulum
di luar, yaitu kurikulum yang dilaksanakan di luar jam pelajaran atau di luar
paling tidak memenuhi, pertama; kegiatannya di luar kelas dan di luar jam
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
madrasah.
yang ada dalam dirinya dan sejalan dengan cita-cita pendidikan yang
4
Ibid., hlm. 10.
11
dirinya yang sesungguhnya dan belajar secara lebih dalam bagaimana
berada, tetapi juga pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai fasilitator
pendidikan”.5
yang berkaitan dengan kehidupan siswa itu sendiri dalam kaitannya sebagai
5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Buku 1, (Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Kemendikbud, 2014), hlm. 3.
6
Ibid.
12
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi program kegiatan ekstrakurikuler
untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.7
sosial. Selain itu, kegiatan ekstra kurikuler juga “sebagai media bermain
perkembangan usianya dan sesuai pula dengan potensi minat dan bakat
7
Saiful Ma’arif, Madrasah Aliyah Program Keterampilan, (Jakarta: Bagian Proyek EMIS
Perguruan Agama Islam Tingkat Dasar Ditjen Kelembagaan Agama Islam Kemenag RI, 2011),
hlm. 7.
8
Ibid.
13
3. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
kurikuler ini ada beberapa prinsip yang mesti dijalankan oleh sekolah dan
9
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Manajemen Peningkatan Mutu,
op.cit., hlm. 9.
14
Dengan demikian, pada hakikatnya prinsip dalam melaksanakan
esktrakurikuler.
lainnya seperti pelatihan tata cara pelaksanaan fardhu kifayah, antara lain
kegiatan manasik haji. Maka kegiatan praktek ibadah ini, maka pihak
10
Kementerian Republik Indonesia, Kegiatan Ekstrakurikuler, op.cit., hlm. 13-16.
15
b. Tilawah Tahsin Al-Qur’an, atau Latihan Membaguskan bacaan Al-
Qur’an.
Qur’an, maka para siswa akan lebih mampu membaca Al-Qur’an secara
daerah, group musik atau pembentukan group salawat badar dan lain
sebagainya. Para siswa dapat memilih salah satu group yang diminatinya.
Sehingga para siswa dapat memiliki skill yang memadai dalam apresiasi
seni kebudayaan.
11
Ibid., hlm. 17-18.
12
Ibid., hlm. 21-22.
16
d. Peringatan Hari Besar Keagamaan.
tadabbur dan tafakkur alam dapat dilakukan setiap akhir semester setelah
kelas. Dengan kegiatan ini siswa akan semakin berminat untuk rajin
13
Ibid., hlm. 27-28
17
mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Istilah lain yang digunakan
dalam kegiatan tadabbur dan tafaakur ala mini adalah kunjungan wisata
f. Pesantren Kilat.
pendapat dan pikiran. Sedangkan yang lebih penting dalam kegiatan ini
pada bulan Ramadhan, tetapi dapat juga dilakukan ketika liburan sekolah
g. Kegiatan Kepramukaan.
14
Ibid., hlm 29-31.
15
Ibid., hlm. 45-46.
18
kedisiplinan terhadap aturan-aturan bersama. Dalam prakteknya kegiatan
kedisiplinan siswa.
19
korban yang membutuhkan pertolongan medis”.16 Sebenarnya Palang
Merah Remaja bagian yang tidak dapat dipisahkan dari organisasi Palang
sampai tingkat nasional. Palang Merah Remaja juga menjadi salah satu
kepada siswa untuk menjaga kesehatan dan memiliki respon yang tinggi
saudaranya di sekolah.
tim gerakan anti narkoba atau sejenisnya”.17 Kegiatan ini sangat penting
kegiatan seperti kantin bebas asap rokok, atau membuka taman baca anti
j. Kegiatan Olahraga.
16
Ibid., hlm. 48-49.
17
Ibid., hlm. 50.
20
kesehatan tubuh, juga merupakan sarana bagi para siswa untuk dapat
mengemb angkan potensi, bakat dan minat yang dimiliki siswa”.18 Adapun
bentuk kegiatan yang dilakukan seperti membentuk sepak bola, bola voli,
tingkat nasional.
besar Islam, kegiatan pesantren kilat dan sebagainya. Dengan begitu, maka
penelitian di laboratorium.
18
Ibid., hlm. 54-56.
21
Hal ini menandakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler bersifat open
dapat memperhatikan dan memberi pilihan kepada siswa kegiatan apa yang
ingin diikuti oleh siswa dengan tidak membatasi pada beberapa kegiatan
perubahan tingkah laku itu adalah hasil dari proses belajar, baik secara
berasal dari kursus, kader dan dakwah. Menurut Syafri Mangkuprawira kata
standar”.20 Jadi kata kursus hampir sama dengan istilah pelatihan, atau
magang.
19
Witherington, HC, Cronbach L.J., Teknik-teknik Belajar dan Mengajar, (Bandung:
Jemmars, 2011), hlm. 23.
20
Syafri Mangkuprawir, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi, (Jakarta: Glalia
Indonesia, 2013), 135.
22
Kedua istilah kata kader. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
kader berarti “perwira atau bintara dalam ketentaraan; dan orang yang
“suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku yang
dilakukan secara sadar dan berencana dalam mempengaruhi orang lain baik
unsur pemaksaan”.22
21
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit.,
hlm. 359.
22
Maulana, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.
6.
23
Haidir, dkk, Pelaksanaan Pebinaan Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
kursus kader Dakwah (KKKD) di MAN 2 Model Medan, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
PPKM. Volume 26. Desember 2020, hlm. 254-255.
23
menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran
masyarakat.
kepada siswa secara lebih mendalam terhadap mental, sikap perilaku siswa
sebagai seorang muslim yang baik. Hal tersebut sejalan dengan perintah
Allah SWT untuk memelihara anak didik dari pengaruh perilaku yang tidak
24
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2014), hlm.
21.
24
(٦:٦٦/ ) اﻟﺘﺤﺮﯾﻢ
Terjemahnya: “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah SWT
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang Dia perintahkan”. (Q.S. Al-
Tahrim/66: 6).25
Ayat di atas menjelaskan kepada orang-orang yang beriman agar
berupaya membina dan memelihara keluarga mereka dari api neraka, yaitu
kepada murka Allah SWT. Dalam mendidik siswa agar memiliki perilaku
yang baik, maka kegiatan kursus kader dakwah menjadi salah satu
usahanya.
perilaku yang tidak ada atau kurang dimiliki oleh individu. Kedua,
25
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, (Semarang: Toha
Putra, 2012), hlm. 420.
25
a. Perubahan kepribadian harus dilakukan dari diri sendiri. Hal tersebut
sebagai berikut:
kondisi umat manusia (suatu kaum), sehingga manusia itulah yang harus
kursus kader dakwah adalah bagian dari upaya peserta didik untuk
26
orang lain. Jika ayat tersebut dikaitkan dengan KKD sebagai pelatihan,
maka KKD adalah suatu upaya untuk mencapai perubahan yang lebih
menjadi lebih baik. Walaupun ayat tersebut juga menjelaskan bahwa soal
hasil dari upaya perubahan merupakan hak prerogatif Allah SWT. Tetapi
mungkin.
agama kepada siswa. ada pepatah mengatakan ilmu tanpa amal seperti
pelosok. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Al-Shaf
(٣-٢:٦١/ ) اﻟﺼﻒ
Terjemahnya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu
27
kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
disampaikannya pada orang lain. Selain itu, KKD adalah sarana bagi siswa
yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap pelajar muslim, terlebih lagi
pelajar yang belajar di madrasah. allah berfirman dalam Q.S. Al-Nahl ayat
28
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.(Q.S. Al-Nahl: 125)28
Kedua, dakwah melibatkan yang menyeru (da’i) dan yang diseru (mad’u).
Ketiga, dakwah perlu memiliki tujuan yang jelas yaitu di jalan Allah.
28
Ibid., hlm. 261.
29
Nur Ahmadi, Tantangan Dakwah di Era Teknologi dan Informasi, Jurnal Addin,
Volume 8, No. 2. Agustus 2014.
29
Berdasarkan poin di atas maka dapat disimpulkan bahwamanfaat
keagamaan, namun juga manfaat terrsebut dapat dirasakan lebih luas dari
itu, yaitu siswa memiliki pandangan dan wawasan yan lebih luas. Selain
itu, dengan mengikuti kader dakwah maka ada sikap giat dalam berusaha,
kursus kader dakwah tidak hanya ketika berada di sekolah, namun manfaat
a. Mentoring/Halaqoh
b. Pelatihan Pidato
c. Tahsin Alquran
d. Pelatihan Public Speaking Training
e. Pelatihan Menulis/Jurnalistic Training
f. Silaturrahmi Ukhwah
g. Gebyar Kreativitas Muharram
h. Safari Ramadhan
i. Rihlah30
tiga hal yang menjadi objek materi Kursus Kader Dakwah yaitu, retorika
30
Haidir, dkk, Pelaksanaan Pebinaan Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Kursus Kader Dakwah (KKD) di MAN 2 Model Medan, Jurnal JPKM (Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat), Volume 26. Nomor 4, Oktober-Desember 2020.
30
dakwah, tahsin dan tahfidz Al-Quran, dan kajian Tauhid dan Fiqih”.31
bahwa materi kursus kader dakwah adalah retorika dakwah, tahsin Al-
31
Fitri Helena Pulungan, Pelaksanaan Pengembangan Bakat Siswa dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler Kursus Kader Dakwah (Kkd) di MAN 1 Medan, Jurnal Edu Riligia, Volume 2
No. 1, Januari-Maret 2018, hlm. 21.
32
Masyhuril Khamis, Melahirkan Kader Dakwah, Republik.co.id., di uploud 08 May
2015 16:00 WIB, https://www.republika.co.id/
33
Bayu Nugroho, Sekilas Tentang Kursus Kader Dakwah, http://artikelman1mdn.
blogspot.com.
31
Kegiatan Ekstrakurikuler kursus kader Dakwah (KKKD) di MAN 2 Model
Ramadhan, dan Rihlah. (2) Peluang yang besar terbukti dengan adanya
antusias yang besar dari siswa yang mengikutinya dan dukungan yang kuat
yang mereka miliki terutama bakat retorika dakwah serta kegiatan KKD
dapat terlaksana dengan baik dan hambatan yang tidak terlalu berarti.
kurang baik 7 orang, dan kategori tidak baik 2 orang. Adapun penilaian
Kabupaten Kendal secara umum kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari
metode meningkat, media meningkat secara umum baik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil penilaian yang menunjukkan tingkat kategori sangat baik
5 orang, baik 5 orang, agak baik 5 orang, kurang baik 11 orang dan
32
kategori tidak baik 9 orang. Hubungan efektifitas pelatihan kader dakwah
D. Kerangka Konseptual
setiap tahun.
33
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Sumatera Utara.
a. Sejarah Berdiri
berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 206 tahun 2018. Cikal bakal
Bupati Langkat.
Visi Misi
berikut:
Visi : Islami, Populis, Kompetitif dalam Iptek dan Imtaq serta memiliki
life skill.
35
kegiatan keagamaan.
konsisten.
b. Keadaan Guru
TABEL. I
KEADAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN MAN 3
LANGKAT TAHUN AJARAN 2021/2022
No Nama Guru Jabatan Keterangan
01. Edi Syahputra, S.Pd, M.M Kepala Madrasah PNS
02. Abdi Sukamto, S.Ag, M.Si WKM I PNS
03. Drs. Mulkan WKM II PNS
04. Supriadi, S.Ag WKM III PNS
36
c. Keadaan Siswa
data keadaan siswa MAN 3 Langkat dapat di lihat pada tabel di bawah
ini:
TABEL. II
KEADAAN SISWA MAN 3 LANGKAT
TAHUN AJARAN 2021-2022
Kelas Jumlah Siswa Keterangan
Laki-laki Perempuan Jumlah
Sarana dan prasarana MAN 3 Langkat telah sangat cukup memadai untuk
prasarana yang diperlukan telah ada di sekolah tersebut. Sarana prasarana yang
mushalla, pelaksanaan fardhu kifayah telah ada. Untuk mendapatkan data yang
TABEL. III
KEADAAN SARANA/PRASARANA MAN 3 LANGKAT
TAHUN AJARAN 2021-2022
Keadaan
No Jenis Ruang JLH Rusak Rusak Luas Ket
Baik
ringan berat
1 Ruang Kepala 1 1 - - 15 m2
2 Ruang TU 1 1 - - 32 m2
3 Ruang Guru 1 1 - - 64 m2
4 Ruang BK 1 1 - - 15 m2
5 Ruang Belajar 24 24 - - 64 m2
Ruang Laboratorium
6 3 3 - - 64 m2
Komputer
7 Perpustakaan 1 1 - - 64 m2
8 Mushollah 1 1 - - 150 m2
9 Ruang UKS 1 1 - - 15 m2
10 Ruang Pramuka 1 1 - - 15 m2
11 Ruang Osis 1 1 - - 15 m2
3,75
12 Kamar mandi 16 16 - -
m2
698.11
13 Lap. Olah raga 1 - 1 -
2 m2
14 Lap. Sepak takraw 1 - 1 - 81.74
39
m2
81.74
15 Lap. badminton 1 - 1 -
m2
Ekskul
a. Tilawah qur’an
b. Pramuka
c. Paskibraka
d. Olah raga
(volley, futsal,
karate)
16 ada
e. Menari
f. PMR
g. Syahril qur’an
h. Fahmil qur’an
i. Tahfiz
j. Tahtim Tahlil
k. Seni
16 Areal parker 1 1 - -
Ada ( luasnya 698.112 m2 )
17 Halaman
Sumber: Data Statistik MAN 3 Langkat T.A 2021/2022.
B. Jenis Penelitian
TABEL. IV
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No Juni Juli Agustus Sept Okt Nop
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
proposal
2. Seminar proposal
3. Penggalian Data
4. Analisis Data
5. Penyusunan
laporan penelitian
6.Ujian munaqasah
C. Metode Penelitian
latar belakang, misalnya tentang motivasi, peranan, nilai, sikap dan persepsi”.1
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
3 Langkat.
1
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitiatif, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2018),
hlm. 114.
41
Latar penelitian ini bersifat latar alamiah atau konteks pada keutuhan.
dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Hubungan yang diteliti akan jauh
lebih jelas apabila diamati dalam proses. Karena itu penelitian ini
sendiri dan orang lain yang membantu merupakan alat pengumpul data yang
utama. Adapun desian penelitian ini tidak menggunakan desain yang disusun
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
lebih.
Dalam penelitian ini ada satu variabel yang jadi objek kajian untuk
2
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Alfabeta, Bandung, 2012), hlm. 78.
42
demikian maka data penelitian ini adalah data tentang Upaya Meningkatksn
penelitian kualitatif.
adalah manusia yaitu, peneliti sendiri atau orang lain yang membantu peneliti.
meminta bantuan para guru dan Kepala sekolah untuk turut serta melakukan
G. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber
Adapun yang menjadi sumber data primer penelitian ini adalah Kepala
Sekolah, PKM 3, Ketua KKD dan anggota KKD MAN 3 Langkat yang
3
Ridwan, Dasar-dasar Statistik. (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm 31.
43
ini diperoleh dari berbagai arsif, dokumen yang mendukung data primer seperti
sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi)
terhadap sikap dan perilaku serta aktivitas siswa mengikuti kegiatan tersebut.
4
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: CP. Press, 2009), hlm. 181.
44
TABEL. V
INSTRUMEN OBSERVASI
Keadaan
NO Hal-Hal yang di Observasi Tidak Keterangan
Aktif
Aktif
1 Kegiatan Mentoring/Halaqoh
9. Kegiatan Rihlah
2. Wawancara (interview)
5
Ibid.
45
tabel berikut:
TABEL. VI
KISI- KISI WAWANCARA
No Indikator Sub Indikator Subjek Item
Penelitian
1. Pelaksanaan 1. Perencanaan program Kepala 1, 2
Kegiatan KKD di madrasah yang berkaitan Sekolah
madrasah dengan KKD.
2. Pelaksanaan program kerja 3, 4
KKD
3. Evaluasi pelaksanaan 5,6
program KKD
4. Kendala dan upaya 7
mengatasi kendala dalam
pelaksanaan KKD.
2 Peningkatan 1. Strategi meningkatkan Guru Pembina 1,2
Bakat dan Minat bakat dan minat siswa
siswa dalam dalam kegiatan KKD
mengikuti KKD 2. Bentuk kegiatan 3,4
pembinaan bakat dan minat
siswa dalam kegiatan KKD
3. Dukungan guru dan orang 5,6
tua siswa dalam kegiatan
KKD.
4. Hambatan guru Pembina 7
dalam pelaksanaan kegiatan
KKD dan upaya
mengatasinya
3. Kendala yang 1. Kendala yang ditemukan Ketua dan 1,2
ditemukan dalam dalam meningkatkan Anggota
46
3. Studi dokumentasi
tertulis maupun tidak tertulis seperti foto, gambar dan yang lainnya yang
TABEL. VII
KISI- KISI DOKUMENTASI
NO BENTUK DATA KETERANGAN
1 Program kerja KKD
2 SK guru pembimbing/Pembina KKD
3 Jadwal kegiatan KKD
4 Struktur Organisasi KKD
5 Materi dakwah kegiatan KKD
6 Laporan pelaksanaan kegiatan KKD
7 Daftar nama siswa yang mengikuti
kegiatan KKD
8 Dokumen kegiatan KKD
47
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif
tidak bersifat tunggal tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti
Oleh karena itu, jika ada lima orang peneliti dengan latar belakang
berbeda menjadi objek yang sama akan mendapat lima temuan dan semuanya
dinyatakan valid jika yang ditemukan tersebut tidak berbeda dengan apa yang
terjadi sesungguhnya pada objek yang diteliti. Uji keabsahan data dalam
6
Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm. 64.
48
digunakan atau diterapkan pada kasus atau situasi lainnya. Dalam penelitian
yang berlaku pada suatu lokasi belum tentu sama dengan lokasi lainnya, oleh
3. Dependability (Realitas)
Dalam penelitian kualitatif, dependability disebut reliiabilitas. Suatu
tidak melakukan penelitian tetapi bisa memperoleh data, peneliti seperti ini
perlu di uji dependability dan peneliti seperti ini tidak reliabel atau dependable.
4. Conformability (Objekvitas)
dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari
hasilnya ada.
Huberman dengan tiga langkah analisis, yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
tindakan. Penyajian data berbentuk tes naratif diubah menjadi berbagai bentuk
menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan
mudah diraih sehingga peneliti dapat mengetahui apa yang terjadi untuk
Setelah data disajikan yang juga dalam rangkaian analisis data, maka
sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan pada tahap pertama bersifat longgar,
tetap terbuka dan sketis, belum jelas. Kemudian meningkat menjadi lebih rinci
Latar penelitian ini bersifat latar alamiah atau konteks pada keutuhan.
dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Hubungan yang diteliti akan jauh
lebih jelas apabila diamati dalam proses. Karena itu penelitian ini
sendiri dan orang lain yang membantu merupakan alat pengumpul data yang
utama. Adapun desian penelitian ini tidak menggunakan desain yang disusun
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
lebih.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang jadi objek kajian untuk
7
Sugiono, (2012), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, hlm. 78.
53
perspektif Q.S. Ali Imran ayat 159 bagi siswa di MAS Al-Washliyah 30
Binjai.
atau berupa kata-kata.8 Dengan demikian maka data penelitian ini adalah data
tentang nilai pendidikan musyawarah dalam perspektif Q.S. Ali Imran ayat
perspektif Q.S. Ali Imran ayat 159 bagi siswa di MAS Al-Washliyah 30
penelitian kualitatif.
8
Ridwan, (2013), Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta, hlm 31.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Nur, Tantangan Dakwah di Era Teknologi dan Informasi, Jurnal Addin,
Volume 8, No. 2. Agustus 2014.
Hadi, Amirul dan Haryono, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Maulana, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Butir-butir Pertanyaan:
MAN 3 Langkat?
Langkat?
Peneliti,
Fidilia Syafitri
PEDOMAN MATERI WAWANCARA DENGAN GURU PEMBIMBNG
Butir-butir Pertanyaan:
3. Bagaimana bentuk kegiatan pembinaan bakat dan minat siswa melalui KKD
di MAN 3 Langkat?
4. Apasaja materi yang diberikan dalam kegiatan pembinaan bakat dan minat
Langkat?
Peneliti,
Fidilia Syafitri
PEDOMAN MATERI WAWANCARA DENGAN KETUA DAN ANGGOTA
KKD
Butir-butir Pertanyaan:
Peneliti,
Fidilia Syafitri