Anda di halaman 1dari 21

‫‪Khutbah Jumat: Dampak Harta Haram‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫اﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ اﻟﺬي َﻫ َﺪ َاﻧﺎ ﻟ َﻬ َﺬا َو َﻣﺎ ﻛ ﱠﻨﺎ ﻟ َﻨ ْﻬ َﺘﺪ َي ﻟ ْﻮ َ أ ْن َﻫ َﺪ َاﻧﺎ ا ُ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ُُ َ‬ ‫ُ َ ﱠ‬ ‫َ ﱢ َ ُ ْ‬ ‫َ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ َﱢَ‬
‫ﻟﻘﺪ ﺟﺎءت رﺳﻞ ر ﻨﺎ ِ ﺎﻟﺤﻖ وﻧﻮدوا أن ِﺗﻠ ﻢ اﻟﺠﻨﺔ أورﺛﺘﻤﻮﻫﺎ‬
‫َ‬ ‫ُْ َ‬
‫ِ َﻤﺎ ﻛﻨﺘ ْﻢ ﺗ ْﻌ َﻤﻠﻮن‬
‫ْ َ ُ ْ َ َ ﱠ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ْ ﻚ ﻟﻪ َوأﺷ َﻬﺪ أن ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪا‬ ‫أﺷﻬﺪ أن ِإﻟﻪ ِإ ﷲ وﺣﺪە‬
‫َﻋ ْ ُﺪ ُە َو َر ُﺳ ْﻮﻟ ُﻪ‪.‬‬
‫َ‬
‫اﻟﻠ ُﻬ ّﻢ َﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠ ْﻢ َﻋ ُﻣ َﺤ ّﻤ ٍﺪ َو َﻋ ِآﻟ ِﻪ وأ ْﺻ َﺤﺎ ِ ِﻪ َو َﻣ ْﻦ ﺗ ِ َﻌ ُﻬ ْﻢ‬
‫ّ‬
‫ﺎن ِإ َﻳ ْﻮ ِم اﻟﺪﻳﻦ‬
‫ْ‬
‫ٍ‬ ‫ﺴ‬‫ﺑ ْﺣ َ‬
‫ِِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ﱡَ ﱠ ُ ﱠُ‬
‫ﺎس اﺗﻘﻮا َ ﱠر ُﻢ اﻟ ِﺬي ﺧﻠﻘ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ﻧﻔﺲ َو ِاﺣﺪ ٍة َوﺧﻠ َﻖ‬ ‫ﺎ أﻳﻬﺎ اﻟﻨ‬
‫َ‬ ‫َ َ ً َ ﱠُ‬ ‫َْ َ ْ َ َ ََ ﱠ ُْ َ َ ً‬
‫ِﻣﻨﻬﺎ زوﺟﻬﺎ و ﺚ ِﻣﻨﻬ َﻤﺎ رﺟﺎ ﻛ ِﺜ ا و ِ ﺴﺎء واﺗﻘﻮا ا اﻟ ِﺬي‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ﱠ َ َ‬ ‫َ َ َ َ‬
‫ﺴﺎءﻟﻮن ِ ِﻪ واﻷرﺣﺎم ِإن ا ﺎن ﻋﻠ ﻢ رِﻗﻴ ﺎ‬
‫َ ََ‬ ‫ُ ﱠ َ َْ َ ََْ َُ َ َْ ََ َ َ ََْ َ َْ‬
‫اﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻤﻨﺎ ﻣﺎ ﻳﻨﻔﻌﻨﺎ‪ ،‬واﻧﻔﻌﻨﺎ ِ ﻤﺎ ﻋﻠﻤﺘﻨﺎ‪ ،‬وزدﻧﺎ ِﻋﻠﻤﺎ‪ ،‬وأرﻧﺎ‬
‫َ ﱠ َ ّ َ ْ َُْ ﱢَ َ ُ َ ََ َ َ َ ً َ ْ َُْ ْ َ َ ُ‬
‫ﺎﻃ وارزﻗﻨﺎ اﺟ ِﺘﻨﺎ ﻪ‬ ‫ﺎﻃﻞ ِ‬ ‫اﻟﺤﻖ ﺣﻘﺎ وارزﻗﻨﺎ اﺗ ﺎﻋﻪ‪ ،‬وأرﻧﺎ اﻟ ِ‬
‫… ‪Amma ba’du‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah …

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang


memerintahkan kita untuk terus bertakwa kepada-Nya.

Pada hari Jumat penuh berkah ini, kita diperintahkan


bershalawat kepada Nabi akhir zaman, Nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ada hadits yang menunjukkan keutamaan bershalawat


kepada beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ َ ْ َ ُ ً َ َ ‫َ ﱠ‬
‫َﻣ ْﻦ َﺻ ﻋ و ِاﺣﺪة ﺻ ا ﻋﻠ ِﻪ ﻋ ا‬
َ
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka
Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR.
Muslim,)

Ma’asyiral muslimin rahima kumullah …

Di antara adab khutbah Jumat adalah menghindarkan


bau mulut yang tidak enak ketika masuk masjid.

Dari ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia


pernah berkhutbah pada hari Jumat. Ia berkata di dalam
khutbahnya,
َ َ ُ َ َ َْ َ َ َ َ ُ ‫ُ ﱠ ﱠ ْ ﱡَ ﱠ‬
: ْ ‫اﻫ َﻤﺎ ِإ ﱠ ﺧ ِﺒ ﺜ َﺘ‬‫ﺛﻢ إﻧ ﻢ أﻳﻬﺎ اﻟﻨﺎس ﺗ ﺄ ﻠﻮن ﺷﺠﺮﺗ ﻣﺎ أر‬
َ ُ ْ َ ْ َ . َ ‫َ َ َ َ ﱡ‬
‫ واﻟﺜﻮم ﻟﻘﺪ رأ ﺖ رﺳﻮل ﷲ – ﺻ ﷲ ﻋﻠ ﻪ وﺳﻠﻢ‬، ‫اﻟ ﺼﻞ‬
َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ َ َ َ
‫ ﻓﺄﺧ ج ِإ‬، ‫ ِإذا وﺟﺪ ر ﺤﻬﻤﺎ ِﻣﻦ اﻟﺮﺟ ِﻞ اﻟﻤﺴ ِﺠ ِﺪ أﻣﺮ ِ ِﻪ‬، –
َ َ ُْ ُ َ َ ُ ْ َ َ
‫ ﻓﻠ ِﻤﺘﻬﻤﺎ ﻃ ﺨﺎ‬، ‫ ﻓﻤﻦ أ ﻠﻬﻤﺎ‬، ‫اﻟ َ ِﻘﻴﻊ‬
ْ

“Kemudian sesungguhnya kalian, wahai manusia, kalian


suka memakan dua pohon yang aku tidak melihatnya
melainkan mengandung bau yang tidak menyedapkan,
yaitu bawang merah dan bawang putih. Padahal sungguh
aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
apabila mendapatkan bau keduanya dari seseorang di
dalam masjid, beliau memerintahkan agar orang tersebut
dikeluarkan ke Baqi’. Oleh karena itu, barangsiapa yang
memakannya, hendaklah menghilangkan baunya dengan
dimasak.” Dengan bau mulut Malaikat tersakiti (HR.
Muslim,)

Itulah salah satu adab, ketika menghadiri shalat Jumat,


hendaklah menghilangkan bau mulut yang tidak enak. Di
antara bentuknya, di zaman ini adalah bau mulut
karena rokok, maka baiknya jamaah bapak-bapak tidak
mengisap rokok ketika berangkat dari rumah menuju
masjid sehingga hadits dari Umar di atas bisa
diamalkan, semoga Allah memberi taufik dan hidayahnya

Kita diperintahkan untuk memakan yang halal dan


menjauhi yang haram sebagaimana dalam doa yang
diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َ َ ْ َ ْ َ َ َ
‫ِ ﻔﻀ ِﻠﻚ َﻋ ﱠﻤ ْﻦ ِﺳ َﻮاك‬ ‫ َوأﻏ ِ ِﻨ‬، ‫ِ َﺤ ِﻟﻚ َﻋ ْﻦ َﺣ َﺮ ِاﻣﻚ‬ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ا ِﻔ‬
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan
jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku
dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.”
(HR. Tirmidzi)

Dan ingat rezeki yang halal walau sedikit itu pasti lebih
berkah.

ُ ‫َواﻟ َﻘﻠ ُﻞ ﻣ ْﻦ اﻟ َﺤ َ ل ُﻳ َ َﺎر ُك ﻓ ﻪ َواﻟ َﺤ َﺮ ُام اﻟ ﺜ ُ َ ْﺬ َﻫ‬


َ‫ﺐ َو َ ْﻤ َﺤ ُﻘ ُﻪ ا ُ َﺗﻌﺎ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sedikit dari yang halal itu lebih berkah di dalamnya.
Sedangkan yang haram yang jumlahnya banyak hanya
cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.”

Dalam mencari rezeki, kebanyakan kita mencarinya


asalkan dapat, namun tidak peduli halal dan haramnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari sudah
mengatakan,
َ َ ‫ﺎن َ ُﻳ َ ﺎ اﻟ َﻤ ْﺮ ُء َﻤﺎ أ َﺧ َﺬ اﻟ َﻤ‬
‫ أ ِﻣ ْﻦ َﺣ ٍل أ ْم ِﻣ ْﻦ َﺣ َﺮ ٍام‬، ‫ﺎل‬
ٌ ََ
‫ﻣ‬‫ز‬ ‫ﺎس‬
‫ﱠ‬
‫اﻟﻨ‬ َ ‫ﻟ َ ﺄﺗ َ ﱠ‬
‫ﻋ‬
ِ ِ ِ
“Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi
peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah
dari usaha yang halal atau yang haram.” (HR. Bukhari).

Akhirnya ada yang jadi budak dunia. Pokoknya dunia


diperoleh tanpa pernah peduli aturan.

“Inilah yang namanya budak harta, Jika ia memintanya


dari Allah dan Allah memberinya, ia pun rida. Namun
ketika Allah tidak memberinya, ia pun murka. ‘Abdullah
adalah orang yang rida terhadap apa yang Allah ridai,
dan ia murka terhadap apa yang Allah murkai, cinta
terhadap apa yang Allah dan Rasul-nya cintai serta benci
terhadap apa yang Allah dan Rasul-Nya benci.”
Ada pula yang masih peka hatinya namun kurang
mendalami halal dan haram. Yang kedua ini disuruh
untuk belajar muamalah terkait hal halal dan haram.

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,


َْ ‫ﱢَ ُﱠ َْ َ َ ُﱠ‬
َ‫ارﺗ َﻄﻢ‬ َ َ َْ َ ‫َ ْ ﱠ َ َ َْ َ ْ َََ ﱠ‬
‫ﻣﻦ اﺗﺠﺮ ﻗ ﻞ أن ﻳﺘﻔﻘﻪ ارﺗﻄﻢ ِ اﻟ ﺎ ﺛﻢ ارﺗﻄﻢ ﺛﻢ‬
“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami
ilmu agama, maka dia pasti akan terjerumus dalam riba,
kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus
menerus terjerumus.”

‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu juga


mengatakan,

َ‫َ َﻳ ﱠﺘﺠ ْﺮ ُﺳﻮﻗ َﻨﺎ إ ﱠ َﻣ ْﻦ َﻓﻘ َﻪ أ َﻞ اﻟ ﱢ ﺎ‬


ِ ِ ِ ِ
“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai
dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”

Kalau halal-haram tidak diperhatikan dampaknya begitu


luar biasa. Kali ini kita akan lihat apa saja dampak dari
harta haram.

Pertama: Memakan harta haram berarti mendurhakai Allah dan


mengikuti langkah setan.

Dalam surah Al-Baqarah disebutkan,


َ ُ ُ ُ ‫َ َ ً َ ﱢ ََ َﱠ‬ ْ َْ ‫ﺎس ﻠﻮا ﻣ ﱠ‬ ‫َ ﱡَ ﱠ‬
ُ ‫اﻟﻨ‬
‫ات‬
ِ ‫ﻮ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻮا‬ ‫ﻌ‬ ِ ‫ﺗ‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻴ‬‫ﻃ‬ ‫ﺣ‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫اﻷ‬ ِ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ِ ‫ﺎ أﻳﻬﺎ‬
ٌ ‫اﻟﺸ ْ َﻄﺎن ۚ إ ﱠﻧ ُﻪ ﻟ ْﻢ َﻋ ُﺪ ﱞو ُﻣﺒ‬‫ﱠ‬
ِ ِ ِ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

Kedua: Akan membuat kurang semangat dalam beramal saleh

Dalam ayat disebutkan,


َ َ ‫ﱢ‬ ‫َ ﱠ‬
‫اﻋ َﻤﻠﻮا َﺻ ِﺎﻟﺤﺎ ِإ ِ َﻤﺎ ﺗ ْﻌ َﻤﻠﻮن َﻋ ِﻠ ٌﻢ‬
ْ ‫اﻟﻄ ﱢﻴ َ ﺎت َو‬
ِ ‫َ ﺎ أ ﱡﻳ َﻬﺎ ﱡ‬
‫اﻟﺮ ُﺳ ُﻞ ﻠﻮا ِﻣﻦ‬
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thayyib
(yang baik), dan kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya
Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al
Mu’minun: 51).

Ketiga: Memakan harta haram adalah kebiasaan buruk orang


Yahudi.

Sebagaimana dimaksudkan dalam ayat berikut tentang


kebiasaan mereka memakan riba,
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah telah melarang riba
pada kaum Yahudi, namun mereka menerjangnya dan
mereka memakan riba tersebut. Mereka pun melakukan
pengelabuan untuk bisa menerjang riba. Itulah yang
dilakukan mereka memakan harta manusia dengan cara
yang batil.

Siapa yang mengambil riba bahkan melakukan tipu daya


dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal, berarti ia
telah mengikuti jejak kaum Yahudi. Dan inilah yang
sudah diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Keempat: Badan yang tumbuh dari harta yang haram akan


berhak disentuh api neraka

Yang pernah dinasihati oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam pada Ka’ab,
‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ‫َ ﱠ‬
‫ِ ِﻪ‬ ‫ﺐ ْﺑ َﻦ ُﻋ ْﺠ َﺮة ِإﻧﻪ َﻳ ْ ُ ﻮ ﻟ ْﺤ ٌﻢ ﻧ َ ﺖ ِﻣ ْﻦ ُﺳ ْﺤ ٍﺖ ِإ ﺎﻧ ِﺖ اﻟﻨ ُﺎر أ ْو‬
ُ ‫َ ﺎ ﻛ ْﻌ‬

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan


yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan
berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi)

Kelima: Doa sulit dikabulkan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak
menerima kecuali yang baik Dan sesungguhnya Allah
memerintahkan kepada kaum mukmin seperti apa yang
diperintahkan kepada para Rasul.

Empat sebab terkabulnya doa sudah ada pada


orang ini yaitu:

1. Keadaan dalam perjalanan jauh (safar).


2. Meminta dalam keadaan sangat butuh (genting).
3. Menengadahkan tangan ke langit.
4. Memanggil Allah dengan panggilan “Yaa Rabbii”
(wahai Rabb-ku) atau memuji Allah dengan
menyebut nama dan sifat-Nya, misalnya: “Yaa
Dzal Jalaali wal Ikraam” (wahai Rabb yang
memiliki keagungan dan kemuliaan), “Yaa Mujiibas
Saa’iliin” (wahai Rabb yang Mengabulkan doa
orang yang meminta kepada-Mu), dan lain-lain.
NAMUN DIKARENAKAN HARTA HARAM MEMBUAT DOANYA
SULIT TERKABUL.

Keenam: Harta haram membuat kaum muslimin jadi mundur


dan hina

Dalam hadits disebutkan,

ُ‫ﺎﻟﺰ ْرع َو َﺗ َﺮ ُﺘﻢ‬


‫ﺎب اﻟ َ َﻘﺮ َو َرﺿ ُﺘ ْﻢ ﱠ‬َ ‫إ◌ َذا َﺗ َ ﺎ َ ْﻌ ُﺘ ْﻢ ﺎﻟﻌ َﻴﻨﺔ َوأ َﺧ ْﺬ ُﺗ ْﻢ أ ْذ َﻧ‬
ِ َِ ْ ُ ِ ِ ِ ِ
ْ‫َﻳ ُﻋﻪ َﺣ ﱠ ﺗ ْﺮﺟ ُﻌﻮا إ دﻳﻨ ﻢ‬ ُ َ ْ ْ َ ُ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ‫اﻟ ِﺠﻬﺎد ﺳﻠﻂ ا ﻋﻠ ﻢ ذ‬
“Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu
transaksi riba), Allah tidak akan mencabutnya dari kalian
hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu
Daud,).

Ketujuh: Karena harta haram banyak musibah dan bencana


terjadi

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ََ ْ ُْ ْ َ ْ ََ ََْ َ ‫ﱢ‬ َ ‫ﱢ‬ َ َ َ


‫ﷲ‬
ِ ‫ِإذا ﻇﻬﺮ اﻟﺰﻧﺎ واﻟ ﺎ ِ ﻗ ٍﺔ ﻓﻘﺪ أﺣﻠﻮا ِ ﺄﻧﻔ ِﺴ ِﻬﻢ ﻋﺬاب‬
“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di
suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut
telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh
Allah.” (HR. Al-Hakim).
َ َ ُ ُ‫ُ ْ ْ َ ﱠ‬
َ ‫اﻟﺴﻤ ْﻴ ُﻊ‬ َ َ ْ َ َ َْ ْ َ َ َ َْ ُ ُْ
‫اﻟﻌ ِﻠ ْ ُﻢ‬ ِ ‫أﻗﻮل ﻗﻮ ِ ﻫﺬا َواﺳﺘﻐ ِﻔ ُﺮ ﷲ ِ وﻟ ﻢ و ِﻟﺴ ِﺎﺋﺮ اﻟﻤﺴ ِﻠ ِﻤ ِإﻧﻪ ﻫﻮ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ‬ ‫ْ َ ُ َ ﱢ َ ْ ُُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫ﻚ ﻟﻪ‪،‬‬ ‫أﺣﻤﺪ ر وأﺷﻜﺮە ‪ ،‬وأﺷﻬﺪ أن ِإﻟﻪ ِإ ﷲ وﺣﺪە‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ُ ﱠ َ َ‬
‫َوأﺷ َﻬﺪ أن ﻧ ِ ﱠﻴﻨﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪا َﻋ ْ ﺪ ُە َو َر ُﺳ ْﻮﻟﻪ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ﱠ َ ﱢ َ َ ﱢَ‬
‫ﺎن ِإ ﻳﻮ ِم‬‫اﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋ ﻧ ِ ﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤ ٍﺪ وﻋ ﱢ ِآﻟ ِﻪ وﻣﻦ ﺗ ِ ﻌﻬﻢ ِﺑ ِ ﺣﺴ ٍ‬
‫اﻟﺪ ْﻳﻦ‬
‫ﻮاﷲ َﺗ َﻌﺎ َ ‪َ .‬و َذ ُرواﻟ َﻔ َﻮ ِاﺣ َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠُ‬ ‫ﺎاﻟﻨ ُ‬ ‫ﱠ َ ْ ُ ‪ ََ :‬ﱡَ ﱠ‬
‫ﺶ‬ ‫ﺎس ِاﺗﻘ‬ ‫اﻣﺎ ﻌﺪ ﻓ ﺎا ﻳﻬ‬
‫ﺎﻋ ِﺔ‪.‬‬ ‫ﺎﻋﺔ َو ُﺣ ُﻀ ْﻮر اﻟ ُﺠ ْﻤ َﻌﺔ َواﻟ َﺠ َﻤ َ‬ ‫اﻟﻄ َ‬ ‫ْ َ َ ﱠ‬
‫اﻋ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻈ‬ ‫ﺎﻓ‬ ‫ﺣ‬ ‫َﻣﺎﻇ َﻬ َﺮ َو َﻣﺎ َ َﻄ ْﻦ‪َ .‬و َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﷲ ا َﻣ َﺮ ْﻢ ﺄ ْﻣﺮ ﺪأ ﻓ ْ ﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ‪ .‬وﺛ َﻤ ﺋﻜﺔ ﻗﺪﺳﻪ‪ .‬ﻓﻘ َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اﻋﻠ ُﻤ ْﻮاا ﱠن َ‬
‫َو ْ‬
‫ﺎل‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اﻟﻨ ْ ﺎَ‬ ‫َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ًِ َ ْ ‪ :‬ﱠ ِ َ َ َ َ َ ُ ُ ِ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫ِ‬ ‫ﺗﻌﺎ وﻟﻢ ﻳﺰل ﻗ ِﺎﺋ ﻋ ِﻠ ﻤﺎ ِان ﷲ وﻣ ِﺋﻜﺘﻪ ﺼﻠﻮن ﻋ‬
‫َ‬ ‫اﺻﻠ ْﻮ َ‬ ‫آﻣ ُﻨ ْﻮ َ‬ ‫ﱡﻳ َﻬﺎاﻟﺬ ْﻳ َﻦ َ‬
‫اﻋﻠ ْ ِﻪ َو َﺳﻠ ُﻤ ْﻮا ْﺴ ِﻠ ْ ﻤﺎ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫آل ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻤﺎ َﺻﻠ ْ ﺖ َﻋ ِإ ْﺑ َﺮ ِاﻫ ْ َﻢ َو َﻋ‬ ‫ٌِ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﺻ ﱢﻞ َﻋ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َو َ‬
‫ٍ‬
‫آل ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ ‫ﻋ‬‫آل إ ْﺑ َﺮاﻫ ْ َﻢ‪ ،‬إ ﱠﻧ َﻚ َﺣﻤ ْ ﺪ َﻣﺠ ْ ﺪ‪َ .‬و َ ﺎرك َﻋ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َو َ‬
‫ْ‬ ‫ٌ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ َِ َ ِ‬
‫ْ َ ْ َ ﱠ َ َ ْ ٌ َِ ْ ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫آل ِإﺑﺮ ِاﻫ ﻢ‪ِ ،‬إﻧﻚ ﺣ ِﻤ ﺪ ﻣ ِﺠ ﺪ‬ ‫ِ‬ ‫َﻤﺎ َﺎر ﺖ ﻋ ِإﺑ َﺮ ِاﻫ ْ َﻢ وﻋ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ْ َ‬ ‫اﻟﻤﺴﻠ َ‬ ‫اﻏﻔ ْﺮ ﻟﻠ ُﻤ ْﺴﻠﻤ ْ َ َو ْ‬ ‫ُ ﱠ ْ‬
‫ﺎت اﻷﺣ ِﺎء‬ ‫ِ ِ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻣ‬ ‫اﻟﻤﺆ‬ ‫و‬ ‫ﻨ‬
‫ِ ِ‬‫ﻣ‬ ‫اﻟﻤﺆ‬ ‫و‬ ‫ﺎت‬ ‫ﻤ‬
‫ﱠ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬ ‫اﻟﻠﻬﻢ ِ ِ‬
‫َ َ ْ ٌ ْ ٌ ُ ْ ُ ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َواﻷ ْﻣ َ‬
‫ﺐ اﻟﺪ ْﻋ َﻮ ِة‬ ‫ات ِإﻧﻚ ﺳ ِﻤﻴﻊ ﻗ ﺐ ﻣ ِﺠ‬ ‫ِ‬ ‫ﻮ‬ ‫ِ‬
‫ََ ﱢ َ‬ ‫ُ ﱠ ْ َْ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ َْ َ َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َ‬
‫اﻟﻠﻬﻢ أﻟﻒ ﺑ ﻗﻠ ِﻨﺎ‪ ،‬وأﺻ ِﻠﺢ ذات ﺑ ِﻨﻨﺎ‪ ،‬واﻫ ِﺪﻧﺎ ﺳ ﻞ اﻟﺴ ِم‪ ،‬وﻧﺠﻨﺎ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َ َْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ﱢَْ َ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﻣ َﻦ اﻟﻈﻠ َ‬
‫ﺎت ِإ اﻟﻨﻮر‪ ،‬وﺟﻨ ﻨﺎ اﻟﻔﻮ ِاﺣﺶ ﻣﺎ ﻇﻬﺮ ِﻣﻨﻬﺎ وﻣﺎ ﻄﻦ‪،‬‬ ‫ﻤ‬
‫ﺎرﻧﺎ‪َ ،‬و ُﻗﻠ َﻨﺎ‪َ ،‬وأ ْز َواﺟ َﻨﺎ‪َ ،‬و ُذ ﱢ ﱠر ﺎﺗ َﻨﺎ‪َ ،‬و ُﺗﺐْ‬ ‫ََِ ْ َ ِ ْ َ َ َ ْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫و ﺎرك ﻟﻨﺎ ِ أﺳﻤ ِﺎﻋﻨﺎ‪ ،‬وأ ﺼ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ﱠ َ ْ َ ﱠ‬
‫اﺟ َﻌﻠﻨﺎ ﺷﺎ ِ َﻦ ِﻟ ِﻨ َﻌ ِﻤﻚ ُﻣﺜ ِﻨ َ ِﺑ َﻬﺎ‬ ‫اﻟﺮﺣ ُﻢ‪َ ،‬و ْ‬
‫َ ِ‬
‫اب ﱠ‬ ‫اﻟﺘ ﱠﻮ ُ‬ ‫ﻋﻠﻴﻨﺎ ِإﻧﻚ أﻧﺖ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َﻋﻠ ْ ﻚ‪ ،‬ﻗﺎ ِ ِﻠ َ ﻟ َﻬﺎ‪َ ،‬وأ ِﺗ ِﻤ ْﻤ َﻬﺎ َﻋﻠ ْﻴﻨﺎ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َﱠَ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ُﱢﱠ َ ُﱠ َ ُْ َ ْ َ َ ُ ﱠ‬
‫ر ﻨﺎ ﻫﺐ ﻟﻨﺎ ِﻣﻦ أزوا ِﺟﻨﺎ وذر ِﺎﺗﻨﺎ ﻗﺮة أﻋ واﺟﻌﻠﻨﺎ ِﻟﻠﻤﺘ ِﻘ ِإﻣﺎﻣﺎ‬
‫ﺎف ‪ ،‬واﻟﻐ َ‬‫َ َ َ‬ ‫ﱡَ‬ ‫ُ ﱠ ﱠ َ ْ َ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫اﻟﻠﻬﻢ إﻧﺎ ﺴﺄﻟﻚ اﻟﻬﺪى ‪ ،‬واﻟﺘ ‪ ،‬واﻟﻌﻔ‬
‫ﱡ َْ َ َ ًَ َ ْ َ َ َ ًَ َ َ َ َ َ ﱠ‬ ‫َ َ‬
‫َرﱠ ﻨﺎ ِآﺗﻨﺎ ِ اﻟﺪﻧ ﺎ ﺣﺴﻨﺔ و ِ اﻵ ِﺧﺮ ِة ﺣﺴﻨﺔ و ِﻗﻨﺎ ﻋﺬاب اﻟﻨﺎر‬

‫ﺎن‬ ‫ﺴ‬‫ﷲ َﻋ َﻧ ﱢﻴ َﻨﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َو َﻋ آﻟﻪ َو َﺻ ْﺤ ﻪ و ََﻣ ْﻦ َﺗ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑ ْﺣ َ‬‫ُ‬ ‫َو َ‬


‫ﺻ‬
‫ٍ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫َْ ّ‬
‫ِإ ﻳﻮ ِم اﻟﺪﻳﻦ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫آﺧ ُﺮ دع‬‫و ِ‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ َ َ َ‬ ‫ﱠ َ َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ُ‬
‫اﻟ َﺤ ْﻤﺪ ِ ِ اﻟ ِﺬي ﻫﺪاﻧﺎ ِﻟ َﻬﺬا َو َﻣﺎ ﻛﻨﺎ ِﻟﻨ ْﻬﺘ ِﺪ َي ﻟ ْﻮ أن ﻫﺪاﻧﺎ ا ُ ﻟﻘﺪ َﺟ َﺎءت ُر ُﺳ ُﻞ َ ﱢر ﻨﺎ‬
‫َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ﱠُ ُْ َ‬ ‫ُ ُ ْ‬
‫ِ ﺎﻟ َﺤ ﱢﻖ َوﻧﻮدوا أن ِﺗﻠ ُﻢ اﻟ َﺠﻨﺔ أورﺛﺘ ُﻤﻮﻫﺎ ِ َﻤﺎ ﻛﻨﺘ ْﻢ ﺗ ْﻌ َﻤﻠﻮن‬

‫ْ ُ ﱠ‬ ‫َ‬ ‫أ ْﺷ َﻬ ُﺪ أ ْن َ إﻟ َﻪ إ ﱠ ُ‬
‫ﷲ َو ْﺣ َﺪ ُە َ ْ َﻚ ﻟ ُﻪ َوأﺷ َﻬﺪ أن ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪا َﻋ ْ ُﺪ ُە َو َر ُﺳ ْﻮﻟ ُﻪ‪.‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اﻟﻠ ُﻬ ّﻢ َﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠ ْﻢ ﻋ ُﻣ َﺤ ّﻤ ٍﺪ َوﻋ ِآﻟ ِﻪ وأ ْﺻ َﺤﺎ ِ ِﻪ َو َﻣ ْﻦ ﺗ ِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ِ ْﺣ َﺴ ٍﺎن ِإ َﻳ ْﻮ ِم اﻟﺪ ْﻳﻦ‬
‫ﱠ ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ﱡَ ﱠ ُ ﱠُ‬
‫ﺎس اﺗﻘﻮا َرﱠ ُﻢ اﻟ ِﺬي ﺧﻠﻘ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ﻧﻔﺲ َو ِاﺣﺪ َ ٍة َوﺧﻠ َﻖ ِﻣﻨ َﻬﺎ ز ْو َﺟ َﻬﺎ َو َ ﺚ ِﻣﻨ ُﻬ َﻤﺎ‬ ‫ﺎ أﻳﻬﺎ اﻟﻨ‬
‫َ‬ ‫ﱠ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ﱠ‬ ‫ً‬
‫ر َﺟﺎ ﻛ ِﺜ ا َو ِ َﺴ ًﺎء َواﺗﻘﻮا ا َ اﻟ ِﺬي َﺴ َﺎءﻟﻮن ِ ِﻪ َواﻷ ْر َﺣ َﺎم ِإن ا َ ﺎن َﻋﻠ ْ ْﻢ َرِﻗﻴ ﺎ‬
‫َ ََ َ ﱠ َ ّ َ ْ َُْ ﱢَ َ ُ‬ ‫َْ‬ ‫ََ‬ ‫َْ َ‬ ‫َْ َ‬ ‫َ‬
‫ﺎﻋﻪ‪،‬‬ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋﻠ ْﻤﻨﺎ َﻣﺎ َﻳﻨﻔ ُﻌﻨﺎ‪َ ،‬واﻧﻔ َﻌﻨﺎ ِ َﻤﺎ َﻋﻠ ْﻤﺘﻨﺎ‪َ ،‬وزدﻧﺎ ِﻋﻠﻤﺎ‪ ،‬وأرﻧﺎ اﻟﺤﻖ ﺣﻘﺎ وارزﻗﻨﺎ اﺗ‬
‫َ ََ َ َ َ ً َ ْ َُْ ْ َ ُ‬
‫اﺟ ِﺘﻨﺎ َ ﻪ‬ ‫ﺎﻃ وارزﻗﻨﺎ‬ ‫ﺎﻃﻞ ِ‬ ‫وأرﻧﺎ اﻟ ِ‬

‫… ‪Amma ba’du‬‬

‫… ‪Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah‬‬

‫‪Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang memerintahkan kita untuk terus‬‬
‫‪bertakwa kepada-Nya.‬‬

‫‪Pada hari Jumat penuh berkah ini, kita diperintahkan bershalawat kepada Nabi akhir‬‬
‫‪zaman, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.‬‬

‫‪Ada hadits yang menunjukkan keutamaan bershalawat kepada beliau. Dari Abu‬‬
‫‪Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,‬‬

‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ً‬
‫َﻣ ْﻦ َﺻ َﻋ ﱠ َو ِاﺣﺪة َﺻ ا ُ ﻋﻠ ْ ِﻪ ﻋ ا‬
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat
kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)

Ma’asyiral muslimin rahima kumullah …

Di antara adab khutbah Jumat adalah menghindarkan bau mulut yang tidak enak ketika
masuk masjid.

Dari ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia pernah berkhutbah pada hari
Jumat. Ia berkata di dalam khutbahnya,

ُ ْ َ َ ‫ َ َ َ َ ﱡ‬: ََْ َ ‫َ َ َ َْ َ َ ُ َ ﱠ‬ َ ُ ‫ُ ﱠ ﱠ ْ ﱡَ ﱠ‬
‫ ﻟﻘﺪ َرأ ْ ﺖ‬. ‫ﻮم‬ ‫ واﻟﺜ‬، ‫اﻟ ﺼﻞ‬ ‫ﺎس ﺗﺄ ﻠﻮن ﺷﺠﺮﺗ ﻣﺎ أراﻫﻤﺎ ِإ ﺧ ِﺒ ﺜﺘ‬ ‫ﺛﻢ إﻧ ﻢ أﻳﻬﺎ اﻟﻨ‬
َ ُ َ َ
َ ‫ إذا َوﺟﺪ‬، – ‫رﺳﻮل ﷲ – ﺻ ﷲ ﻋﻠ ﻪ وﺳﻠﻢ‬
، ‫اﻟﻤ ْﺴ ِﺠ ِﺪ أ َﻣ َﺮ ِ ِﻪ‬
َ ‫اﻟﺮ ُﺟ ِﻞ‬
‫رﺤﻬ َﻤﺎ ِﻣﻦ ﱠ‬
ِ
َ
َ ْ َ َ ْ َ
‫ ﻓﻠ ُ ِﻤﺘ ُﻬ َﻤﺎ ﻃ ْ ﺨﺎ‬، ‫ ﻓ َﻤ ْﻦ أ ﻠ ُﻬ َﻤﺎ‬، ‫ﻓﺄﺧ َج ِإ اﻟ َ ِﻘﻴﻊ‬

“Kemudian sesungguhnya kalian, wahai manusia, kalian suka memakan dua pohon
yang aku tidak melihatnya melainkan mengandung bau yang tidak menyedapkan, yaitu
bawang merah dan bawang putih. Padahal sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam apabila mendapatkan bau keduanya dari seseorang di dalam masjid,
beliau memerintahkan agar orang tersebut dikeluarkan ke Baqi’. Oleh karena itu,
barangsiapa yang memakannya, hendaklah menghilangkan baunya dengan dimasak.”
Dengan bau mulut Malaikat tersakiti (HR. Muslim,)

Itulah salah satu adab pula ketika menghadiri shalat Jumat hendaklah menghilangkan
bau mulut yang tidak enak. Di antara bentuknya di zaman ini adalah bau mulut
karena rokok, maka baiknya jamaah bapak-bapak tidak mengisap rokok ketika
berangkat dari rumah menuju masjid sehingga hadits dari Umar di atas bisa
diamalkan, moga Allah beri taufik dan hidayah.

Kita diperintahkan untuk memakan yang halal dan menjauhi yang haram sebagaimana
dalam doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ َ ْ َ ْ َ َ َ
‫ِ ﻔﻀ ِﻠﻚ َﻋ ﱠﻤ ْﻦ ِﺳ َﻮاك‬ ‫ َوأﻏ ِ ِﻨ‬، ‫ِ َﺤ ِﻟﻚ َﻋ ْﻦ َﺣ َﺮ ِاﻣﻚ‬ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ا ِﻔ‬
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram,
dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR.
Tirmidzi, dan Al-Hakim, Hasan menurut At-Tirmidzi, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy
menyetujui hasannya hadits ini sebagaimana dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh

Dan ingat rezeki yang halal walau sedikit itu pasti lebih berkah. Abul ‘Abbas Ahmad bin
‘Abdul Halim bin Taimiyyah Al-Harrani (Wafat: 728 H) rahimahullah pernah berkata,

َ ُ ُ ُ ‫َواﻟ َﻘﻠ ُﻞ ﻣ ْﻦ اﻟ َﺤ َ ل ُﻳ َ َﺎر ُك ﻓ ﻪ َواﻟ َﺤ َﺮ ُام اﻟ ﺜ ُ َ ْﺬ َﻫ‬


‫ﺐ َو َ ْﻤ َﺤﻘﻪ ا ُ ﺗ َﻌﺎ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

“Sedikit dari yang halal itu lebih berkah di dalamnya. Sedangkan yang haram yang
jumlahnya banyak hanya cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.”

Dalam mencari rezeki, kebanyakan kita mencarinya asalkan dapat, namun tidak peduli
halal dan haramnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari sudah
mengatakan,

َ َ ‫ﺎن َ ُﻳ َ ﺎ اﻟ َﻤ ْﺮ ُء َﻤﺎ أ َﺧ َﺬ اﻟ َﻤ‬


‫ أ ِﻣ ْﻦ َﺣ ٍل أ ْم ِﻣ ْﻦ َﺣ َﺮ ٍام‬، ‫ﺎل‬
ٌ ََ ‫ﱠ‬
‫ﻟ َ ﺄ ِﺗ َ ﱠ َﻋ اﻟﻨﺎس زﻣ‬
ِ ِ
“Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka
mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.” (HR. Bukhari
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Akhirnya ada yang jadi budak dunia. Pokoknya dunia diperoleh tanpa pernah peduli
aturan.

Lantas Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

ُ َ َ َ َ ْ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ ُْ َ ُ ُ َ َ
‫َوﻫﺬا ﻫ َﻮ َﻋ ْ ﺪ ﻫ ِﺬ ِە اﻷ ُﻣﻮر ﻓﻠ ْﻮ ﻃﻠ َﺒ َﻬﺎ ِﻣ ْﻦ ا ِ ﻓ ِﺈن ا َ إذا أﻋﻄ ُﺎە إ ﱠ ﺎﻫﺎ َر ِ َ ؛ َو ِ ذا َﻣﻨ َﻌﻪ‬
ُ ُ ُ ُ ‫َ ﱠ‬ َ
‫إ ﱠ ﺎﻫﺎ َﺳ ِﺨﻂ َو ِ ﻧ َﻤﺎ َﻋ ْ ﺪ ا ِ َﻣ ْﻦ ُﻳ ْﺮ ِﺿ ِﻪ َﻣﺎ ُﻳ ْﺮ ِ ا َ ؛ َو ُ ْﺴ ِﺨﻄﻪ َﻣﺎ ُ ْﺴ ِﺨﻂ ا َ ؛‬
ُ ُ َ َ ُ ‫ﺐ َﻣﺎ أ َﺣ ﱠ ُﻪ ا ُ َو َر ُﺳﻮﻟ ُﻪ َو ُ ْ ﻐ‬
‫ﺾ َﻣﺎ أ ْ ﻐﻀﻪ ا ُ َو َر ُﺳﻮﻟﻪ‬ ِ
‫َو ُ ﺤ ﱡ‬
ِ

“Inilah yang namanya budak harta tadi. Jika ia memintanya dari Allah dan Allah
memberinya, ia pun rida. Namun ketika Allah tidak memberinya, ia pun murka.
‘Abdullah (hamba Allah) adalah orang yang rida terhadap apa yang Allah ridai, dan ia
murka terhadap apa yang Allah murkai, cinta terhadap apa yang Allah dan Rasul-nya
cintai serta benci terhadap apa yang Allah dan Rasul-Nya benci.”

Ada pula yang masih peka hatinya namun kurang mendalami halal dan haram. Yang
kedua ini disuruh untuk belajar muamalah terkait hal halal dan haram.

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,

ََ ُ ََ ُ ََ َ ‫ْ ََ ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬
‫َﻣ ْﻦ اﺗ َﺠ َﺮ ﻗ ْ َﻞ أن َﻳﺘﻔﻘﻪ ْارﺗﻄ َﻢ ِ اﻟ ﱢ َ ﺎ ﺛ ﱠﻢ ْارﺗﻄ َﻢ ﺛ ﱠﻢ ْارﺗﻄ َﻢ‬

“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu agama, maka dia pasti
akan terjerumus dalam riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus
menerus terjerumus.”

‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan,

َ‫َ َﻳ ﱠﺘﺠ ْﺮ ُﺳﻮﻗ َﻨﺎ إ ﱠ َﻣ ْﻦ َﻓﻘ َﻪ أ َﻞ اﻟ ﱢ ﺎ‬


ِ ِ ِ ِ
“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk
beluk riba.”

Kalau halal-haram tidak diperhatikan dampaknya begitu luar biasa. Kali ini kita akan
lihat apa saja dampak dari harta haram.

Pertama: Memakan harta haram berarti mendurhakai


Allah dan mengikuti langkah setan.
Dalam surah Al-Baqarah disebutkan,

ُ ُ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َْ
َ ‫اﻷ ْرض َﺣ َ ً َﻃ ﱢﻴ ﺎ َو َ َﺗ ﱠ ُﻌﻮا ُﺧ ُﻄ‬ ‫َ ﱡَ ﱠ‬
‫ات اﻟﺸ ْ ﻄ ِﺎن ۚ ِإﻧﻪ ﻟ ْﻢ َﻋﺪ ﱞو‬
ِ ‫ﻮ‬ ِ ِ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﺎس ﻠﻮا ﻣ ﱠ‬
ِ
ُ ‫اﻟﻨ‬ ‫ﺎ أﻳﻬﺎ‬
ٌ ‫ُﻣﺒ‬
ِ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

Kedua: Akan membuat kurang semangat dalam beramal


saleh
Dalam ayat disebutkan,

َ َ ‫ﱢ‬ ‫َ ﱠ‬
‫اﻋ َﻤﻠﻮا َﺻ ِﺎﻟﺤﺎ ِإ ِ َﻤﺎ ﺗ ْﻌ َﻤﻠﻮن َﻋ ِﻠ ٌﻢ‬
ْ ‫اﻟﻄ ﱢﻴ َ ﺎت َو‬
ِ ‫َ ﺎ أ ﱡﻳ َﻬﺎ ﱡ‬
‫اﻟﺮ ُﺳ ُﻞ ﻠﻮا ِﻣﻦ‬

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thayyib (yang baik), dan kerjakanlah
amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al Mu’minun: 51). Yang dimaksud dengan makan yang thayyib di sini adalah makan
yang halal sebagaimana disebutkan oleh Sa’id bin Jubair dan Adh-Dhahak. Lihat Tafsir
Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir, 5:462.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala pada ayat ini memerintahkan para rasul
‘alaihimush sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal
saleh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah yang
menyemangati melakukan amal saleh.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:462).

Ketiga: Memakan harta haram adalah kebiasaan buruk


orang Yahudi.
Sebagaimana dimaksudkan dalam ayat berikut tentang kebiasaan mereka memakan
riba,
َ ْ َ ‫ْ ُ َ َ ﱢ‬ َ‫َ َ ُ َ َْ َ ْ ْ َ ﱢ‬ َ َ
ِ ‫ﺎت أ ِﺣﻠﺖ ﻟﻬ ْﻢ و ِﺼﺪ ِﻫ ْﻢ َﻋﻦ ﺳ ِ ِﻞ ا‬ٍ ‫ﻓ ِ ﻈﻠ ٍﻢ ِﻣﻦ اﻟ ِﺬﻳﻦ ﻫ َﺎد ُوا ﺣ ﱠﺮﻣﻨﺎ ﻋﻠﻴ ِﻬﻢ ﻃﻴ‬
ْ َْْ
‫ﺎﻃ ِﻞ ۚ َوأﻋﺘﺪﻧﺎ ِﻟﻠ ِﺎﻓ َﻦ ِﻣﻨ ُﻬ ْﻢ‬
‫ْ ْ َ َ ﱠ‬
َ ‫اﻟﻨﺎس ﺎﻟ‬ ‫ال‬‫ﻮ‬ ‫ﻣ‬ ‫أ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻠ‬ ‫أ‬‫و‬َ ‫ َوأ ْﺧﺬﻫ ُﻢ اﻟ ﱢ َ ﺎ َوﻗ ْﺪ ﻧ ُﻬﻮا َﻋ ْﻨ ُﻪ‬, ً ‫ﻛﺜ‬
ِ ِ َ َِ ِ ِ ِ ِ
‫ﻋﺬا ﺎ أ ِﻟ ﻤﺎ‬

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan


makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena
mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka
memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan
untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa’:
160-161)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah telah melarang riba pada kaum Yahudi, namun
mereka menerjangnya dan mereka memakan riba tersebut. Mereka pun melakukan
pengelabuan untuk bisa menerjang riba. Itulah yang dilakukan mereka memakan harta
manusia dengan cara yang batil. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 3: 273)

Siapa yang mengambil riba bahkan melakukan tipu daya dan akal-akalan supaya riba
itu menjadi halal, berarti ia telah mengikuti jejak kaum Yahudi. Dan inilah yang sudah
diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca Juga: 12 Bentuk Kezaliman pada Harta Orang Lain

Keempat: Badan yang tumbuh dari harta yang haram


akan berhak disentuh api neraka
Yang pernah dinasihati oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Ka’ab,

‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ‫ُ َ ﱠ‬


‫ِ ِﻪ‬ ‫ﺐ ْﺑ َﻦ ﻋ ْﺠ َﺮة ِإﻧﻪ َﻳ ْ ُ ﻮ ﻟ ْﺤ ٌﻢ ﻧ َ ﺖ ِﻣ ْﻦ ُﺳ ْﺤ ٍﺖ ِإ ﺎﻧ ِﺖ اﻟﻨ ُﺎر أ ْو‬
ُ ‫َ ﺎ ﻛ ْﻌ‬

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari
sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 614. Al-
Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Kelima: Doa sulit dikabulkan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

َ ‫اﻟﻤ ْﺮ َﺳﻠ ْ َ َﻓ َﻘ‬


‫ﺎل } َ ﺎ أ ﱡﻳ َﻬﺎ‬ ُ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ‫ﱠ َ َ ﱢ ٌ َ ََْ ُ ﱠ َ ﱢ َ ﱠ‬
ِ ‫ و ِ ن ﷲ أﻣ َﺮ اﻟﻤ َﺆ ِﻣ ِﻨ َ ِ ﻤﺎ أﻣ َﺮ ِ ِﻪ ﱢ‬،‫ِإن ﷲ ﻃ ﺐ ﻘ ﻞ ِإ ﻃﻴ ﺎ‬
َُ َ ْ ْ ‫اﻟﻄ ﱢﻴ َ ﺎت َو‬ ‫ﱡ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
‫آﻣﻨﻮا ﻠﻮا ِﻣ ْﻦ‬ ‫ﺎل ﺗ َﻌﺎ } َ ﺎ أ ﱡﻳ َﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ‬
َ ‫اﻋ َﻤﻠﻮا َﺻﺎﻟﺤﺎ{ َوﻗ‬
ِ ِ ‫اﻟﺮﺳﻞ ﻠﻮا ِﻣﻦ‬
َ‫ ﺎ‬:‫اﻟﺴ َﻤﺎء‬ ‫ﱠ‬ ْ َ َ ‫َ َ َ َْ ْ ُ ﱠ َ َ ﱠ ُ َ ُ ْ ُ ﱠ َ َ ْ َ َ ََْ َ ُ ﱡ‬ َ ‫َﻃ ﱢﻴ‬
ِ ‫ﺎت ﻣﺎ رزﻗﻨﺎ ﻢ{ ﺛﻢ ذ ﺮ اﻟﺮﺟﻞ ِﻄ ﻞ اﻟﺴﻔﺮ أﺷﻌﺚ أﻏ ﻤﺪ ﺪ ِﻪ ِإ‬ ِ
‫ﺎب ﻟﻪ‬ُ ‫ﺎﻟﺤ َﺮام َﻓﺄ ﱠ ُ ْﺴ َﺘ َﺠ‬ َ ‫ َو َﻣ ْﻄ َﻌ ُﻤ ُﻪ َﺣ َﺮ ٌاﻣ َﻮ َﻣﻠ َ ُﺴ ُﻪ َﺣ َﺮ ٌام َو ُﻏﺬ َي‬،‫َر ﱢب َ ﺎ َر ﱢب‬
ِ ِ ِ
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik
(thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa
yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul,
makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-
Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman!
Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172).
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama
bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke
langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram,
bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim, no. 1015)

Empat sebab terkabulnya doa sudah ada pada orang ini yaitu:

1. Keadaan dalam perjalanan jauh (safar).


2. Meminta dalam keadaan sangat butuh (genting).
3. Menengadahkan tangan ke langit.
4. Memanggil Allah dengan panggilan “Yaa Rabbii” (wahai Rabb-ku) atau memuji
Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya, misalnya: “Yaa Dzal Jalaali wal
Ikraam” (wahai Rabb yang memiliki keagungan dan kemuliaan), “Yaa Mujiibas
Saa’iliin” (wahai Rabb yang Mengabulkan doa orang yang meminta kepada-
Mu), dan lain-lain.
NAMUN DIKARENAKAN HARTA HARAM
MEMBUAT DOANYA SULIT TERKABUL.

Keenam: Harta haram membuat kaum muslimin jadi


mundur dan hina
Dalam hadits disebutkan,

ُ ‫ﺎﻟﺰ ْرع َو َﺗ َﺮ ُﺘ ُﻢ اﻟﺠ َﻬ َﺎد َﺳﻠ َﻂ ا‬ َ ‫إ َذا َﺗ َ ﺎ َ ْﻌ ُﺘ ْﻢ ﺎﻟﻌ َﻴﻨﺔ َوأ َﺧ ْﺬ ُﺗ ْﻢ أ ْذ َﻧ‬
‫ﺎب اﻟ َ َﻘﺮ َو َرﺿ ُﺘ ْﻢ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ‫َﻋﻠ ْ ْﻢ ُذ َ َﻳ ْ ُﻋ ُﻪ َﺣ ﱠ َﺗ ْﺮﺟ ُﻌﻮا إ دﻳﻨ ﻢ‬
ِ ِ ِ ِ
“Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu transaksi riba), mengikuti ekor
sapi (maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha dengan bercocok tanam
(maksudnya: sibuk dengan pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu fardhu
‘ain), maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan
mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud,
no. 3462. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Lihat ‘Aunul Ma’bud,
9:242).

Ketujuh: Karena harta haram banyak musibah dan


bencana terjadi
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

َ ََ ُْ ْ َ ْ ََ َ َ َ َ ‫َ َ ﱢ‬
ِ ‫ِإذا ﻇﻬ َﺮ اﻟﺰﻧﺎ واﻟ ﱢ ﺎ ِ ﻗ ْ ٍﺔ ﻓﻘﺪ أﺣﻠﻮا ِ ﺄﻧﻔ ِﺴ ِﻬ ْﻢ ﻋﺬاب‬
‫ﷲ‬
‫‪“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh‬‬
‫”‪penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.‬‬
‫‪(HR. Al-Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Imam Adz-Dzahabi‬‬
‫‪mengatakan, hadits ini shahih. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan‬‬
‫)‪lighoirihi sebagaimana disebut dalam Shahih At-Targhib wa Tarhib, no. 1859‬‬

‫‪Demikian khutbah pertama ini.‬‬

‫ُ ْ ْ َ ﱠُ ُ َ َ‬
‫اﻟﺴﻤ ْﻴ ُﻊ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ‬ ‫ُْ ُ َْ َ َ َ ْ َْ‬
‫اﻟﻌ ِﻠ ْ ُﻢ‬ ‫أﻗﻮل ﻗﻮ ِ ﻫﺬا َواﺳﺘﻐ ِﻔ ُﺮ ﷲ ِ وﻟ ﻢ و ِﻟﺴ ِﺎﺋﺮ اﻟﻤﺴ ِﻠ ِﻤ ِإﻧﻪ ﻫﻮ ِ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ﱠ َ ﱠَ‬ ‫ْ َ ُ َ ﱢ َ ْ ُُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫ﻚ ﻟﻪ‪ ،‬وأﺷﻬﺪ أن ﻧ ِ ﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪا‬ ‫أﺣﻤﺪ ر وأﺷﻜﺮە ‪ ،‬وأﺷﻬﺪ أن ِإﻟﻪ ِإ ﷲ وﺣﺪە‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫َﻋ ْ ﺪ ُە َو َر ُﺳ ْﻮﻟﻪ‬
‫ﱢ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﺻ ﱢﻞ َﻋ ﻧ ِ ﱢﻴﻨﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ ِآﻟ ِﻪ َو َﻣ ْﻦ ﺗ ِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ِ ْﺣ َﺴ ٍﺎن ِإ َﻳ ْﻮ ِم اﻟﺪ ْﻳﻦ‬
‫َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‪َ .‬و َﺣﺎﻓﻈ ْﻮ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ﱠُ‬ ‫ﱠ َ ْ ُ ‪ ََ :‬ﱡَ ﱠ‬
‫اﻋ َ‬ ‫ِ‬ ‫ﻮاﷲ ﺗ َﻌﺎ َ ‪َ .‬وذ ُرواﻟﻔ َﻮ ِاﺣﺶ ﻣﺎﻇﻬﺮوﻣﺎ ﻄﻦ‬ ‫ﺎس ِاﺗﻘ‬ ‫ﺎاﻟﻨ ُ‬ ‫اﻣﺎ ﻌﺪ ﻓ ﺎا ﻳﻬ‬
‫ﷲ ا َﻣ َﺮ ْﻢ ﺄ ْﻣﺮ َ َﺪأ ﻓ ْ ﻪ ﺑ َﻨ ْﻔﺴﻪ‪َ .‬و َﺛ ﱠ‬ ‫اﻋﻠ ُﻤ ْﻮاا ﱠن َ‬ ‫ﺎﻋﺔ‪َ .‬و ْ‬‫ُ ْ َ َ َ َﻤ َ‬ ‫ُ‬
‫اﻟﻄﺎﻋ ِﺔ َو ُﺣﻀﻮر اﻟﺠﻤﻌ ِﺔ واﻟﺠ‬
‫ْ‬ ‫ﱠ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ‬
‫ﷲ َو َﻣ ِﺋﻜﺘﻪ ُ َﺼﻠ ْﻮن َﻋ َ اﻟﻨ ِ ْ َ ﺎ‬ ‫ﺎل َﺗ َﻌﺎ َ َوﻟ ْﻢ َﻳ َﺰ ْل َﻗﺎﺋ ً َﻋﻠ ْ ﻤﺎ‪ :‬ا ﱠن َ‬
‫ِ‬ ‫َﻤ َ ﺋﻜﺔ ُﻗ ْﺪﺳﻪ‪َ .‬ﻓ َﻘ َ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ َ ِ ْ َِ ْ َ َ ُ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ﱡ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ﻳﻬﺎاﻟ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨﻮاﺻﻠﻮاﻋﻠ ِﻪ وﺳﻠﻤﻮا ﺴ ِﻠ ﻤﺎ‬
‫ﱠ َ‬ ‫َ‬
‫آل ِإ ْﺑ َﺮ ِاﻫ ْ َﻢ‪ِ ،‬إﻧﻚ‬
‫ِ‬ ‫آل ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻤﺎ َﺻﻠ ْ ﺖ َﻋ ِإ ْﺑ َﺮ ِاﻫ ْ َﻢ َو َﻋ‬‫ِ‬ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﺻ ﱢﻞ َﻋ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ‬
‫آل‬ ‫ﺖ َﻋ إ ْﺑ َﺮاﻫ ْ َﻢ َو َ‬
‫ﻋ‬
‫ُ َ ﱠ َ َ َ َ‬
‫ﺎر‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫آل‬ ‫َﺣﻤ ْ ٌﺪ َﻣﺠ ْ ٌﺪ‪َ .‬و َ ﺎر ْك َﻋ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َو َ‬
‫ﻋ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ِ‬ ‫َْ ْ َ ﱠ َِ َ ٌْ َ ٌْ‬
‫ِإﺑﺮ ِاﻫ ﻢ‪ِ ،‬إﻧﻚ ﺣ ِﻤ ﺪ ﻣ ِﺠ ﺪ‬
‫ﱠ َ‬ ‫َْ َ ُْ ْ َ َْ َ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ُ ْ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ُ ﱠ ْ‬
‫ات ِإﻧﻚ‬ ‫ﺎت اﻷﺣ ِﺎء ِﻣﻨﻬﻢ واﻷﻣﻮ ِ‬ ‫ﺎت َواﻟﻤﺆ ِﻣ ِﻨ واﻟﻤﺆ ِﻣﻨ ِ‬ ‫اﻟﻠﻬﻢ اﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟﻠﻤﺴ ِﻠ ِﻤ واﻟﻤﺴ ِﻠﻤ ِ‬
‫َ ْ ٌ ْ ٌ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ﺐ اﻟﺪ ْﻋ َﻮ ِة‬ ‫ﺳ ِﻤﻴﻊ ﻗ ﺐ ﻣ ِﺠ‬
‫َ‬ ‫ََ ﱢ َ َ‬ ‫ُ ﱠ ْ َْ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ َْ َ َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َ‬
‫ﺎت ِإ‬‫اﻟﻠﻬﻢ أﻟﻒ ﺑ ﻗﻠ ِ َﻨﺎ‪ ،‬وأﺻ ِﻠﺢ ذات ﺑ ِﻨﻨﺎ‪ ،‬واﻫ ِﺪﻧﺎ ﺳ ﻞ اﻟﺴ ِم‪ ،‬وﻧﺠﻨﺎ ِﻣﻦ اﻟﻈﻠﻤ َ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫اﻟﻨﻮر‪َ ،‬و َﺟ ﱢﻨ ْ َﻨﺎ اﻟﻔ َﻮ ِاﺣ َ‬
‫ﱡ‬
‫ﺶ َﻣﺎ ﻇ َﻬ َﺮ ِﻣﻨ َﻬﺎ َو َﻣﺎ َ ﻄ َﻦ‪َ ،‬و َ ﺎرك ﻟﻨﺎ ِ أ ْﺳ َﻤ ِﺎﻋﻨﺎ‪َ ،‬وأ ْ َﺼﺎرﻧﺎ‪،‬‬
‫َ ُ َ َ ْ َ َ َ ُﱢﱠ َ َُ ْ َ َْ ﱠ َ ْ َ ﱠﱠ ُ ﱠ ُ َ ْ َ َ‬
‫اﺟ َﻌﻠﻨﺎ ﺷﺎ ِ َﻦ‬ ‫وﻗﻠ ِﻨﺎ‪ ،‬وأزو ِاﺟﻨﺎ‪ ،‬وذر ِﺎﺗﻨﺎ‪ ،‬وﺗﺐ ﻋﻠﻴﻨﺎ ِإﻧﻚ أﻧﺖ اﻟﺘﻮاب اﻟﺮ ِﺣ ﻢ‪ ،‬و‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ‬
‫ِﻟ ِﻨ َﻌ ِﻤﻚ ُﻣﺜ ِﻨ َ ِﺑ َﻬﺎ َﻋﻠ ْ ﻚ‪ ،‬ﻗﺎ ِ ِﻠ َ ﻟ َﻬﺎ‪َ ،‬وأ ِﺗ ِﻤ ْﻤ َﻬﺎ َﻋﻠ ْﻴﻨﺎ‬
‫ﱠ‬ ‫َﱠَ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ُﱢﱠ َ ُﱠ َ ُْ َ ْ َ‬
‫اﺟ َﻌﻠﻨﺎ ِﻟﻠ ُﻤﺘ ِﻘ َ ِإ َﻣﺎﻣﺎ‬ ‫ر ﻨﺎ ﻫﺐ ﻟﻨﺎ ِﻣﻦ أزو ِاﺟﻨﺎ وذر ِﺎﺗﻨﺎ ﻗﺮة أﻋ و‬
‫ﺎف ‪ ،‬واﻟﻐ َ‬ ‫واﻟﻌ َ َ‬ ‫ﱡَ‬ ‫ُ ﱠ ﱠ َ ْ َ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫اﻟﻬﺪى ‪ ،‬واﻟﺘ ‪ َ ،‬ﻔ‬ ‫اﻟﻠﻬﻢ إﻧﺎ ﺴﺄﻟﻚ‬
‫ﱡ َْ َ َ ًَ َ ْ َ َ َ ًَ َ َ َ َ َ ﱠ‬ ‫َ َ‬
‫اب اﻟﻨﺎر‬ ‫َرﱠ ﻨﺎ ِآﺗﻨﺎ ِ اﻟﺪﻧ ﺎ ﺣﺴﻨﺔ و ِ اﻵ ِﺧﺮِة ﺣﺴﻨﺔ و ِﻗﻨﺎ ﻋﺬ‬
‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ﷲ َﻋ ﻧ ِ ﱢﻴﻨﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ ِآﻟ ِﻪ َو َﺻ ْﺤ ِ ِﻪ و ََﻣ ْﻦ ﺗ ِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ِ ْﺣ َﺴ ٍﺎن ِإ َﻳ ْﻮ ِم اﻟﺪ ْﻳﻦ‬ ‫ُ‬ ‫َو َﺻ‬
‫َ ْ‬ ‫َ‬
‫آﺧ ُﺮ دع‬ ‫و ِ‬

Anda mungkin juga menyukai