Anda di halaman 1dari 4

8/4/2018 Poros engkol - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Poros engkol
Poros engkol (bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik
juga menyebutnya kruk as) adalah sebuah bagian pada mesin
yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi
gerak rotasi (putaran). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft
membutuhkan pena engkol (crankpin), sebuah bearing
tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada
setiap silndernya.

Ruang engkol (crankcase) akan dihubungkan ke roda gila


(flywheel) atau roda mobil sehingga mobil bisa bergerak.

Deskripsi Crankshaft (warna merah), piston (abu-abu) dan


Crankshaft / Poros engkol menjadi suatu komponen utama silinder (biru), dan flywheel (hitam)
dalam suatu mesin pembakaran dalam. Crankshaft menjadi
pusat poros dari setiap gerakan piston. Pada umumnya
crankshaft berbahan besi cor karena harus dapat menampung momen inersia
yang dihasilkan oleh gerakan naik turun piston. Sehingga fungsi utama dari
crankshaft adalah MENGUBAH gerakan naik turun yang dihasilkan oleh
piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.
Crankshaft harus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan beban
atau momen yang kuat karena crankshaft harus menerima putaran mesin yang
tinggi. Poros engkol atau crankshaft, kruk
as
Posisi crankshaft berada antara blok mesin bagian bawah dengan oil pan.
Crankshaft menjadi pusat dari putaran mesin. Putaran dari Crankshaft biasa
diteruskan lagi tidak hanya ke transmisi, namun juga ke camshaft lewat timing
belt atau timing gear atau timing chain karena memiliki putaran timing yang
serupa dengan pembukaan valve. Selain itu putaran dari crankshaft juga biasa
diteruskan untuk memutar kompresor AC dan juga pompa power steering.
Namun pada mobil-mobil canggih saat ini, biasanya kompresor AC dan pompa
power steering mendapat tenaga dari listrik yang dihasilkan mobil, sehingga
tidak membebani (mengurangi) tenaga mesin.

Poros engkol terpasang dibagian bawah pada blok silinder. Poros engkol
disebut juga dengan crank shaft. Pada mesin, crank shaft atau poros engkol ini
memiliki kegunaan yang sangat vital. Poros engkol berfungsi untuk mengubah
gerak naik turun piston menjadi gerak putar dengan perantara conecting rod,
gerak ini pada akhirnya juga menggerakkan roda penerus (fly wheel). Piston
menerima tenaga hasil pembakaran, dan tenaga ini akan diteruskan oleh Produksi poros engkol. dari casting
forging cetakan tempaan logam
connecting rod yang selanjutnya akan dirubah menjadi gerak putar oleh poros
hingga produk akhir
engkol. Tenaga yang sudah dirubah menjadi gerak putar ini, otomatis akan
menggerakkan fly wheel. Karena fly wheel berhubungan langsung dengan

https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol 1/4
8/4/2018 Poros engkol - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

poros engkol ini. Bagian batang torak yang berhubungan dengan


piston adalah small end. Sedangkan bagian batang torak
(connecting rod) yang berhubungan dengan poros engkol disebut
dengan big end.

Selain mengubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar,


poros engkol juga menerima beban dan tekanan yang sangat
tinggi dari hasil pembakaran oleh piston untuk itu poros engkol
haruslah terbuat dari bahan yang sangat kuat dan tahan lama. Poros engkol mesin kapal, dibandingkan ukuran
Poros engkol berfungsi mengubah gerak turun naik piston dengan pekerja disebelahnya.
melalui batang piston untuk selanjutnya dirubah menjadi gerak
putar, tenaga inilah yang dipakai kendaraan untuk bisa berjalan.
Poros engkol menerima beban yang berat selama beroperasi, deng an alasan
ini maka poros engkol dibuat dari bahan baja carbon khusus sehingga
memiliki daya tahan tinggi. Crank pin terpasang tidak segaris dengan poros,
oleh karena itu poros engkol perlu ditambahkan counterbalance weight untuk
menghindari getaran selama mesin berputar.

Fungsi poros engkol (crank shaft)

Fungsi poros engkol adalah untuk mengubah gerak naik turun piston (torak)
Poros engkol, setang piston dan
menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly wheel).
piston sepeda motor
Tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan
pada oleh hasil pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil
pembakaran ini dapat menggerakan torak, kemudian melalui
batang torak dan dirubah menjadi gerakan putar oleh poros
engkol atau crakshaft.

Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston


(torak) dan connecting rod, ditambah dengan cara kerjanya yang
bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut, maka
poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan
dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang Piston dan poros engkol dari mesin Formula 1
berkualitas tinggi.

Crank shaft ini akan menerima tenaga atau beban yang sangat besar, selain itu
juga poros engkol berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka dari
itulah poros engkol harus terbuat dari bahan yang berkualitas. Persyaratan
bahan pembuat poros engkol antara lain :

Kuat, tahan terhadap pembebanan yang berubah-ubah


Permukaan pada bantalan harus tahan terhadap tekanan tinggi dan
keausan
Umumnya poros engkol terbuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya
tahan yang sangat baik. Poros engkol mesin diesel lokomotif
kereta api.
Kontruksi poros engkol (crank shaft)

Oil hole : Untuk saluran pelumasan

https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol 2/4
8/4/2018 Poros engkol - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Crank pin: untuk tempat tumpuan big end connecting rod


Crank journal: sebagai titik tumpu pada blok motor
Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran
Crank pin (pena engkol), bagian poros engkol yang akan dihubungkan dengan big end pada connecting rod, crank pin
akan dipasangi bantalan yang biasa disebut dengan metal jalan. Oil hole, merupakan lubang yang digunakan sebagai jalan
oli untuk melumasi poros engkol. Crank journal dan main jounal, bagian poros engkol yang dihubungkan dengan block
silinder, main journal merupakan crank journal yang terletak di tengah. Crank jornal terdapat bantalan yang disebut
dengan bantalan duduk (metal duduk), sementara pada main journal juga terdapat bantalan yang disebut dengan metal
bulan. Crank journal ini ditopang oleh bantalan poros engkol (metal duduk) pada crankcase, dan poros engkol berputar
pada jornal. Masing-masing crank jounal memiliki crank arm, atau arm dan crankpin terletak di ujung armnya.

Pada poros engkol juga dilengkapi dengan balance weight yang berguna untuk menjaga keseimbangan poros engkol ketika
berputar. Pada jenis mesin yang menggunakan susunan silinder tipe segari atau in line, jumlah dari pena engkol atau
crankpin adalah sama dengan jumlah silindernya. Sedangkan pada mesin yang menggunakan susunan silinder tipe v,
pena engkol (crank pin) berjumlah setengah dari jumlah silindernya. Bentuk dari crank shaft ditentukan oleh banyak hal,
seperti jumlah silinder, firing order atau urutan pengapian, dan lain sebagainya.

Oli pelumas harus selalu melumasi bagian-bagian poros engkol yang bergerak, hal ini tentunya digunakan untuk
mencegah terjadinya kontak langsung antara logam dengan logam, terutama antara fixed bearing dengan poros engkol
selama berputar. Untuk menyalurkan oli ini, poros engkol dilengkapi dengan oil hole (lubang oli), dan juga diperlukan
adanya celah yang sesuai antara bantalan dan poros engkol. Celah ini digunakan sebagai ruang oli dalam membentuk oil
film (lapisan oli). Celah ini sering disebut dengan oil clearance. Setiap kali melakukan overhaul, celah ini diperiksa dengan
alat yang disebut dengan plastic gauge. Untuk spesifikasinya, setiap kendaraan pastinya berbeda-beda, silahkan lihat pada
buku manual kendaraan yang bersangkutan.

Untuk jenis mesin dengan susunan silinder yang sejajar satu garis (in-line), jumlahnya pena engkol (crank pin) sama
dengan banyaknya silinder. Mesin dengan susunan silinder V dan H, jumlah crank pin biasanya separuh atau setengah
dari jumlah silindernya.

Bentuk poros engkol di samping ditentukan oleh banyak silindernya, juga ditentukan oleh urutan pengapiannya (FO =
firing order). Dalam menentukan urutan pengapian dari suatu mesin yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan
getaran akibat pembakaran, beban dari bantalan utama dan sudut puntiran yang terjadi pada crankshaft akibat adanya
langkah kerja dari tiap tiap silinder.

Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah gesekan yang besar atau kontak langsung logam dengan
logam yaitu antara fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan. Sehingga diperlukan adanya celah yang
tepat antara bantalan dan poros engkol untuk dapat membentuk lapisan oli. Celah ini biasannya disebut celah oli (oil
clearance). Ukurannya bermacam-macam, tergantung pada jenis mesinnya itu sendiri, akan tetapi pada umumnya
berkisar antara 0,02 mm─0,06 mm.

Referensi
Hall, Bert S. (1979), The Technological Illustrations of the So-Called "Anonymous of the Hussite Wars". Codex
Latinus Monacensis 197, Part 1, Wiesbaden: Dr. Ludwig Reichert Verlag, ISBN 3-920153-93-6
al-Hassan, Ahmad Y.; Hill, Donald R. (1992), Islamic Technology. An Illustrated History, Cambridge University Press,
ISBN 0-521-42239-6
Laur-Belart, Rudolf (1988), Führer durch Augusta Raurica (edisi ke-5th), Augst
Mangartz, Fritz (2010), Die byzantinische Steinsäge von Ephesos. Baubefund, Rekonstruktion, Architekturteile,
Monographs of the RGZM 86, Mainz: Römisch-Germanisches Zentralmuseum, ISBN 978-3-88467-149-8

https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol 3/4
8/4/2018 Poros engkol - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

White, Jr., Lynn (1962), Medieval Technology and Social Change, Oxford: At the Clarendon Press
Ritti, Tullia; Grewe, Klaus; Kessener, Paul (2007), "A Relief of a Water-powered Stone Saw Mill on a Sarcophagus at
Hierapolis and its Implications", Journal of Roman Archaeology 20: 138–163
Schiöler, Thorkild (2009), "Die Kurbelwelle von Augst und die römische Steinsägemühle", Helvetia Archaeologica 40
(159/160): 113–124
Wilson, Andrew (2002), "Machines, Power and the Ancient Economy", The Journal of Roman Studies 92: 1–32
Nunney, Malcolm J. (2007), Light and Heavy Vehicle Technology (edisi ke-4th), Elsevier Butterworth-Heinemann,
ISBN 978-0-7506-8037-0

The FOUR-STROKE CYCLE / OTTO CYCLE (http://techni.tachemie.uni-leipzig.de/otto/otto_g0_eng.html)


Kinematic Models for Design Digital Library (KMODDL) (http://kmoddl.library.cornell.edu/index.php) - Movies and
photos of hundreds of working mechanical-systems models at Cornell University. Also includes an e-book library (htt
p://kmoddl.library.cornell.edu/e-books.php) of classic texts on mechanical design and engineering.
Interactive crank animation https://www.desmos.com/calculator/8l2kvyivqo
D & T Mechanisms - Interactive Tools for Teachers (applets) http://www.content.networcs.net/tft/mechanisms.htm
Grewe, Klaus (2009), "Die Reliefdarstellung einer antiken Steinsägemaschine aus Hierapolis in Phrygien und ihre
Bedeutung für die Technikgeschichte. Internationale Konferenz 13.−16. Juni 2007 in Istanbul", dalam Bachmann,
Martin, Bautechnik im antiken und vorantiken Kleinasien (http://www.freundeskreis-roemerkanal.de/Text/BAUTECHNI
K%20IM%20ANTIKEN%20UND.pdf) (PDF), Byzas (dalam bahasa german) 9, Istanbul: Ege Yayınları/Zero Prod. Ltd.,
hlmn. 429–454, ISBN 978-975-807-223-1

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Poros_engkol&oldid=13552939"

Halaman ini terakhir diubah pada 18 Januari 2018, pukul 19.17.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat
Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol 4/4

Anda mungkin juga menyukai