Kata kunci: Metode Perbaikan; Non Destructive Test; Destructive Test, Kantor Pos Balikpapan
.ᄂ
Over consolidation tertentu yang tergantung pada jenis tanah dan
Po+∆P<Pc kandungan air yang ada di dalam tanah atau air
Po<Pc< Po+∆P (2) di lingkungannya. Tanah akan berubah
kepadatannya bila mengalami pembebanan atau
Dimana: dengan kata lain tanah akan terkonsolidasi. Bila
eo = angka pori awal yang didapat dari tanah memiliki sifat yang seragam, maka akan
indeks test menghasilkan penurunan akibat terkonsolidasi
Cc = indeks kompresi, didapat dari dengan besaran yang sama atau seragam.
percobaan konsolidasi Kondisi ini tidak akan mempengaruhi stabilitas
Cs = indeks swelling, didapat dari percobaan struktur, hanya bila besaran penurunan tidak
konsolidasi diperhitungkan akan dapat mempengaruhi
pc = tegangan prakonsolidasi, didapat dari penampilan bangunan dari segi arsitektur.
percobaan konsolidasi b) Penurunan yang tidak merata (Differential
po = Σ γ’.z
∆p = tegangan akibat beban luar dihitung Settlement)
Penurunan yang tidak merata dapat terjadi
melalui metode boussinesq, Westergaard
bila sifat tanah di bawah bangunan tidak
atau Newmark
homogen, baik akibat proses pembentukannyas
c) Penurunan Sekunder (Rangkak); Ss secara alamiaj ataupun akibat proses galian
dan timbunan (cut and fill), dan reklamasi.
Penurunan sekunder terjadi sesudah penurunan
Kondisi ini akan sangat berbahaya bila
konsolidasi terjadi, didefinisikan sebagai
menggunakan pondasi langsung yang tidak
penyesuaian kerangka tanah sesudah tekanan
mencapai tanah asli/ tanah keras, atau
pori yang berlebih menghilang. Penurunan
penggunaan tiang pancang yang hanya
sekunder tergantung pada waktu dan dapat
memperhitungkan kemampuan lekatannya
berlangsung dalam waktu yang lama.
(friction tipe) saja, karena pemancangan tiang
disamping kemampuan lekatannya, kemampuan kondisi ini tanah akan mencair / mendidih
daya dukung ujung tiang (end bearing tipe) juga (boiled) akibat tekanan air pori yang tinggi
turut diperhitungkan. Dengan demikian untuk sehingga tanah kehilangan sifat aslinya dan
kondisi sifat tanah yang tidak homogen, kehilangan daya dukungnya. Akibatnya daya
komponen pondasi harus dipasang hingga lekatan dan daya dukung tanah menjadi hilang.
mencapai tanah keras, baik pada pondasi Bila sifat tanah adalah homogeny, bangunan
langsung maupun tidak langsung. Bila terjadi akan mengalami ambles, dan bila tidak
proses penurunan yang tidak merata, akan seragam akan mengalami guling. Pada kondisi
timbul tegangan ekstra pada komponen ini biasanya komponen bangunan atas tidak
bangunan atas maupun bangunan bawah. Bila mengalami kerusakan yang berarti, namun
tegangan yang timbul melampaui tegangan ijin, bangunan tidak dapat lagi dipergunakan.
maka komponen bangunan mengalami retakan Fenomena gempa lain yang menarik adalah
atau patah, tergantung pada besaran tegangan bila gempa dengan besaran tertentu dan pusat
yang dilampaui. gema terjadi di laut, biasanya akan
mengakibatkan timbulnya gelombang besar
c) Liquifaksi (Liquifaction) (tidal wave/ tsunami). Tsunamai akan
Penurunan bangunan gedung kantor pos menimbulkan gerusan setempat (local scouring)
Balikpapan hampir pasti tidak berkaitan pada tanah di sekitar bangunan dan merusak
dengan liquifaksi karena kerusakan gedung pondasi. Kerusakan pada tiang sering terjadi
tidak disebabkan oleh gempa. Kerusakan akibat kesalahan dalam proses pemotongan
liquifaksi merupakan pengaruh ikutan peristiwa sisa ujung tiang dengan cara yang tidak
gempa sebagaimana gelombang tsumani. memenuhi persyaratan.
Phenomena ini biasanya terjadi bila gempa a) Kerusakan tiang pancang baja
terjadi dengan besaran intensitas lebih besar dari
pada 7 Skala Richter. Liquifaksi adalah peristiwa Bahan baja sangat rentan terhadap korosi,
dimana tanah di bawah bangunan berubah terutama bila terpengaruh larutan yang reaktif,
menjadi bubur akibat terlampuinya tegangan seperti air laut dan bahan cairan buangan
air tanah ketika gempa tejadi. Tanah yang industri yang mengandung bahan kimia. Selain
mengalami liqufaksi biasanya adalah tanah itu kondisi lingkungan laut atau pegunungan
berpasir dengan gradasi butiran yang halus yang mengandung udara garam atau belerang
dan seragam. juga merupakan penyebab terjadinya korosi.
Korosi sebenarnya dapat dicegah bila bahan
2.3 Kerusakan Komponen Tiang Pancang baja terlindung dari pengaruh oksigen.
Komponen baja pada bangunan bawah,
Kerusakan pada komponen tiang pancang biasanya adalah tiang pancang, baik yang
dapat dimulai pada saat pelaksanaan. menggunakan tiang baja atau tiang beton
Kerusakan tiang pancang paling sulit diketahui bertulang, serta komponen sloof.
karena tertanam dalam tanah sehingga tidak Untuk memberikan perlindungan komponen
dapat terlihat secara kasat mata. Bangunan baja pada bangunan bawah dapat dilakukan
yang didirikan di atas tanah lunak memerlukan dengan menggunakan bahan yang tahan karat
tiang yang panjangnya lebih dari satu buah atau diberi perlindungan yang dapat diperbaharui
tiang untuk satu titik pemancangan sehingga seperti perlindungan katoda (catodic protection)
memerlukan penyambungan antar tiang. b) Kerusakan tiang pancang beton
Kualitas sambungan yang tidak baik, dapat
mengakibatkan rusaknya tiang. Konstruksi Kerusakan pada tiang pancang dapat dimulai
kepala tiang dan mutu beton yang kurang pada saat pelaksanaan antara lain akibat
memenuhi persyaratan dapat mengakibatkan kualitas beton yang digunakan kurang baik atau
retakan pada tiang. Kondisi ini sering ditemui penggunaan drop hammer yang kurang tepat.
pada komponen tiang yang dicetak di Penyebab lain adalah cara pemotongan yang
lapangan (cast insitu). Akibat gempa, sering kurang baik, dimana pemotongan dilakukan
mengakibatkan patahnya tiang akibat kegagalan secara manual, sehingga dinding tiang yang
dalam menerima gaya geser dan momen pada terlalu tipis tidak mampu menahan beban
kepala tiang. Kerusakan lebih diperburuk lagi pukulan yang terjadi. Seharusnya pemotongan
akibat beban tumpukan (punching) dari getaran dilakukan dengan alat khusus untuk pemotong
gempa dalam arah vertikal, sehingga tiang. menahan beban geser maupun beban
memperbesar pengaruh gaya aksial (gaya aksial yang terlalu besar dapat mengakibatkan
gravitasi) yang diterima oleh tiang. tiang pancang mengalami keruntuhan.
Pengaruh gempa memberikan phenomena c) Kerusakan pondasi dari bahan beton
yang menarik, bila bangunan berdiri di atas tanah
lepas (loose land) dengan gradasi butiran dan Sebagaimana halnya bahan beton, kerusakan
DAFTAR PUSTAKA
Manual Pondasi Tiang, Jilid 3, Bandung:GEC [12]. Titi, H. H. dan Farsakh, M. A. Y., 1999,
[10]. Sardjono, H. S., 1988, Pondasi Tiang Evaluation of Bearing Capacity of Piles from
Pancang, Jilid 1, Surabaya: Sinar Jaya Wijaya Cone Penetration Test, Lousiana
[11]. Sardjono, H. S., 1988, Pondasi Tiang Transportation Research Center
Pancang, Jilid 2, Surabaya: Sinar Jaya Wijaya