Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS BEBAN GEMPA

STATIK EKIVALEN
Berdasarkan SNI 03-1726-2002
F E B RY M A N D A S A R I
TUJUAN PEMBEBANAN GEMPA
• Standar ini bertujuan agar struktur gedung yang ketahanan gempanya
direncanakan menurut Standar dapat berfungsi :
1. Menghindri terjadinyakorban jiwa manusia oleh runtuhnya gedung
akibat gempa yang kuat
2. Membatasi kerusakan gedung akibat gempa ringan sampai sedang,
sehingga masih dapat diperbaiki
3. Membatasi ketidaknyamanan penghunian bagi gedung ketika terjadi
gempa ringan sampai sedang
4. Mempertahankan setiap saat layanan gvital dari fungsi gedung
ACUAN DAN RUJUKAN
• Standar ini menggunakan acuan dokumen :
1. SNI 03-1726-1989, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Rumah dan Gedung”, Kantor Menteri Negara
Pekerjaan Umum, Dit Bintek, Ditjen Cipta Karya, 3 No.1997
2. National Earthquake Hazards Reduction Program(NEHERP)
Recommended Provisions for Seismic Regulation for New
Buildings an Other Structures, 1997 Edition, Part 1 -
Provisions, Part 2 - Commentary ; FEMA 302, Feb 1998
3. Uniform Building Code (UBC), 1997 Edition, Volume 2,
Structural Engineering Design Provisions, International
Conference of Building Officials, April 1997
ANALISIS GEMPA
• Gempa Ringan, gempa yang kemungkinan terjadinya adalah sekali
saja atau dengan probabilitas sekitar 60% dalam kurun waktu umur
gedung. Hal ini berarti bahwa untuk umur gedung biasa 50 tahun,
sehingga perioda ulang gempa ringan adalah 50 tahun juga.
• Gempa Statis Ekuivalen, berupa gaya horizontal (Px, Py) yang
diberikan pada lantai tiap struktur.
• Gempa Dinamis, berupa gelombang rambatan yang berdasarkan
data gempa sebelumnya yang diterapkan pada base struktur dan
dianalisa dengan metode pushover, dalam kondisi non linier.
BATASAN STATIK EKIVALEN
PROSEDUR DESAIN
1. Menentukan Informasi struktur yang detail yaitu:
• Ketinggian struktur dari permukaan tanah
• Jenis konstruksi
• Dimensi-dimensi struktur
• Data material fc’, fy
• Beban DL dan LL yang direncanakan
• Fungsi gedung
• Elemen-elemen struktur yang berfungsi menahan geser
PROSEDUR DESAIN
2. Informasi seismis data :
• Lokasi Konstruksi yang akan dikerjakan
• Data tanah setempat
3. Berdasarkan informasi langkah 2 ditentukan :
• Percepatan puncak batuan dasar
• Percepatan puncak muka tanah
4. Berdasarkan informasi langkah 1, diambil beberapa kondisi untuk desain
yaitu:
• Faktor keutamaan struktur
• Jenis konstruksi – factor reduksi gempa
PROSEDUR DESAIN
5. Berdasarkan Informasi langkah ke 1 ditentukan :
• Berat Bangunan Per lantai (dari lantai rencana dengan panjang kolom 1/2
L diatas dan 1/2L dibawah) kecuali untuk lantai dasar atau lantai 0
memikul 1L kolom dibawah dan 1/2L kolom keatas.
6. Berdasarkan Informasi langkah ke 1 ditentukan :
• Berat Beban Mati dan 30% berat beban Hidup
7. Berdasarkan Informasi langkah ke 6 ditentukan :
• Berat Struktur Per lantai (Wx) x Tinggi Lantai (hx)
• Akan didapatkan Wx. hx
8. Menghitung Periode Natural :
• Berdasarkan h total akan didapatkan nilai T
• Berdasarkan nilai T akan didapatkan nilai Ct
PROSEDUR DESAIN
𝐶.𝐼.𝑊𝑡
9. Menghitung Base Shear : 𝑉𝐵 =
𝑅
(𝑉𝐵 )𝑊𝑥 ℎ𝑥
10. Menghitung Gaya Lateral Ekuivalen per lantai : 𝐹𝑥 = σ 𝑊𝑖 ℎ𝑖
11. Cek perbandingan h / sisi penerima gempa
• Jika h / L > 3 maka Lantai atas dikoreksi dengan menambahkan nilai Gaya
lateral sebesar 0.1Vb
• Jika h / L < 3 maka tidak perlu dikoreksi
12. Menghitung beban yang diterima per Node/joint
Soal
Data Konstruksi :
1. Jenis : Beton Bertulang
2. Tinggi : 3 lantai (0,1,2,Dak)
3. Tinggi : 3,5 m per lantai (10.5m)
4. Lebar : 9,0 m
5. Panjang : 22,65 m
6. fc’ : 22.5 Mpa
7. fy : 400 Mpa
8. Fungsi : Rumah
9. DL : 1.5 KN/m2
Seismic Data 10. LL : 2 KN/m2
1. Lokasi : Banjarmasin 11. Beban Atap : -
2. Jenis Tanah : Soft Clay 12. Komponen Geser : Tidak ada
3. Zona Gempa : 1
13. Profil Struktur
Balok : 300/400 mm
Kolom : 300/300 mm
Plat : 120 mm

Anda mungkin juga menyukai