Anda di halaman 1dari 7

NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA

NIM : 1705512064

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini pemerintah Indonesia sedang melaksanakan pemeratan infrastruktur dari
sabang sampai merauke. Pemeratan ini dilakukan agar semua wilayah di Indonesia tidak
ketinggalan di era sekarang ini, dengan berkembangnya kota Jayapura, membuat kota ini
semakin padat dan membutuhkan daerah pengembangnan baru menuju Distrik Muara Tami.
Selama ini pembangunan Distrik Muara Tami sulit dilakukan karena secara geografis
lokasinya terpisah oleh Teluk Youtefa. Dari Kawasan Pemerintah menuju Muara Tami yang
jaraknya 35 km dengan waktu tempuh 1 jam dikarenakan harus memutar teluk. Maka dari
itu akan dibangun jembatan dengan memangkas jarak menjadi 12 km dengan waktu tempuh
15 menit. Dengan adanya jembatan ini akan menjadi pintu akses baru penghubung dengan
negara tetangga Papua Nuguni, dan dapat meningkatkan hubungan perekonomian anatara
Indonesia dengan Papua Nugini.
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi dalam pengolahan bajapun semakin
maju, sehingga berbagai jenis baja dapat dihasilkan untuk dapat diaplikasikan di berbagai
bidang sesuai dengan kegunaannya. Untuk mempersingkat waktu pengerjaan jembatan maka
dipilih bahan yang se-efisien mungkin dan mudah di kerjakan. Mengingat beberapa
keunggulan dari material baja itu sendiri dibandingkan dengan material yang lain.
Keunggulan dari material baja itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai kekuatan yang tinggi, sehingga dapat mengurangi ukuran struktur
serta mengurangi pula berat sendiri dari struktur. Hal ini cukup menguntungkan
bagi struktur – struktur jembatan yang berada pada kondisi tanah yang buruk.
2. Keseragaman dan keawetan yang tinggi, tidak seperti halnya material beton
bertulang yang terdiri dari berbagai macam bahan penyusun, material baja jauh
lebih seragam/homogeny serta mempunyai tingkat keawetan yang jauh lebih tinggi
jika prosedur perawatan dilakukan secara semestinya.

1
NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA
NIM : 1705512064

Keunggulan lain pemakaian baja sebagai material konstruksi adalah kemudahan


penyambungan antar elemen satu dengan lainnya menggunakan alat sambung las atau baut.
Pembautan baja melalui proses gilas panas mengakibatkan baja menjadi mudah dibentuk
menjadi penampang yang diinginkan. Kecepatan pelaksanaan kontruksi baja juga menjadi
suatu keunggulan material baja. Melihat keunggulan baja tersebut maka pemerintah
merencanakan lebih memilih menggunakan baja untuk membangun jembatan Youtefa untuk
menghubungkan Pemerintahan dengan Distrik muara Tami.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut
1.2.1. Bagaimana pelaksanaan jembatan Youtefa?
1.2.2. Bagaimana keunikan jembatan Youtefa?
1.3. Tujuan Pembahasan Masalah
Tujuan dari pembahasan masalah diatas aalah sebagi berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui pelaksanaan jembatan Youtefa.
1.3.2. Untuk mengetahui keunikan jembatan Youtefa.

2
NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA
NIM : 1705512064

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Jembatan Youtefa
Jembatan Holtekamp yang berubah nama menjadi Jembatan Youtefa merupakan
jembatan yang berada di atas teluk Youtefa Jayapura yang menghubungkan Hotlekamp
dengan Hamadi sepanjang 732 m dan lebar 21 m dengan 4 lajur 2 arah yang terletak di
Provinsi Papua. Jembatan ini terdiri dari dua bentang utama dengan tipe Pelengkung Baja
(Steel Arch Brigde) dengan Mutu BJ55. Masing masing Panjang bentang utama 150 m
dengan tinggi 20 m dan berat mencapai 2000 ton.

Gambar 2. 1 Lokasi Jembatan Youtefa


Sumber : Google Maps (2020)
Pembangunan jembatan Youtefa ini berkolaborasi anatar Pemerintah Pusat Kementerian
PUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura dengan paket pekerjaan
jembatan bentang utama sepanjang 400 m sumber pendanaan dari APBN, paket pekerjaan
jembatan sepanjang 332 m dan jalan bentang pendekat sepanjang 546 m sumber pendanaan
dari APBD Provinsi Papua dan jalan akses sisi hamadi sepanjang 400 m, jalan akses sisi
Hotlekamp sepanjang 7500 m dengan sumber pendanaaan dari APBD Kota Jayapura.
Pembangunan jembatan ini dilakukan oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan, Tbk, PT
Hutama Karya (persero), dan PT Nindya Karya (Persero) dengan total biaya pembangunan
sebesar Rp1.87 triliun dengan sokongan dari Kementrian PUPR senilai Rp1.3 triliun.

3
NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA
NIM : 1705512064

2.2. Pelaksanaan Jembatan Youtefa


Pembangunan jembatan Youtefa ini dimulai pada tanggal 9 mei 2015, peletakan batu
pertaman dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan ini dilakukan selama 4 tahun
dan selesai pada tahun 2019, diresmikan pada tanggal 28 Oktober 2019 bertepatan dengan
hari sumpah pemuda. Jembatan Youtefa ini memiliki tipe jembatan utama pelengkung
(Continous Steel Arch Bridge) dan pondasi jembatan utama bored pile. Pelaksanaan
jembatan Youtefa dilaksanakan di dua tempat yaitu di Surabaya dan di lokasi jembatan.
Perakitan bentang utama yang merupakan tipe box baja pelengkung jembatan dilakukan di
PT PAL Indonesia Surabaya, dengan tujuan meningkatkan kualitas pengelasan, dan
mempercepat waktu pelaksanaan hingga 3 bulan. Pengiriman pelengkung jembatan seberat
2000 ton dengan panjang 122,5 m menggunakan kapal laut dari Surabaya menuju lokasi
jembatan menempuh perjalanan sepanjang 3200 km dalam waktu 19 hari. Pengiriman
bentang pertama dilakukan pada tanggal 3 desember dan tiba pada tanggal 21 desember 2017,
dan pengiriman bentang kedua dikirim pada tanggal 17 desember 2017 dan tiba pada tanggal
2 januari 2018. Pemasangan bentang pertama dilakukan pada 21 Februari 2018 sedangkan
bentang kedua dipasang pada 15 Maret 2018 dengan waktu pemasangan kurang lebih 6 jam.
Digunakan 4 unit lifting jack hydraulic dengan kapasitas 650 ton, unuk mengangkat
pelengkung jembatan dari bawah dengan ketinggian 17 meter, sambungan dengan metode
pengelasan Setelah semua persiapan sele

Gambar 2. 2 Jembatan Youtefa Jayapura


Sumber: Kementrian PUPR

4
NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA
NIM : 1705512064

2.3. Keunikan Jembatan Youtefa


Pengiriman rangka baja utuh dari Surabaya menuju Jayapura dengan rute menyisir
perairan dekat pantai, dari Selat Madura ke Jeneponto di Sulawesi Selatan, mendekat Pulau
Selayar, Bau bau di Sulawesi tenggara, melintasi Laut Banda menyebrang ke Pulau Buru.
Setelah itu, kapal menuju Sorong dan tiba di tujuan akhir Jayapura. Atas pencapain tersebut,
Museum Rekor Dunia Indonesia atau Muri memberikan 2 penghargaan rekor MURI sebagai
pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh, dan rekor pemasangan jembatan
rangka baja utuh terpanjang.
Selain itu gemerlap Jembatan Holtekamp pada malam hari berasal dari pencahayaan
intelligent color lighting, yang dapat dikendalikan sesuai kebutuhan (fleksibel). Fleksibel
dalam segi warna, tingkat terang (dimming), pemrograman, dan sebagainya. Intelligent color
lighting ini bisa menghasilkan 16 juta kombinasi warna cahaya. Jembatan ini menggunakan
29 unit lampu ReachElite Powercore dan dikombinasikan dengan Vaya Flood RGB Medium
Power sebanyak 125 unit

Jembatan Youtefa di malam hari


Sumber: Google (2020)

5
NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA
NIM : 1705512064

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jembatan Youtefa merupakan jembatan yang menghubungkan Hamadi dengan
Holtekamp memiliki panjang 732 m, lebar 21 m dengan 4 lajur 2 arah, dibangun selama 4
tahun dan diresmikan pada tahun 2019 oleh Presiden Joko Widodo. Pembuatan pelengkung
jembatan dilakukan di PT PAL Indonesia Surabaya dan dikirim menuju Jayapura
mengguanakan kapal laut selama 19 hari dengan berat 2000 ton dan Panjang 112,5 m.
Pengiriman tersebut mendapatkan 2 penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
pada proyek pembangunan Jembatan Youtefa yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja
utuh dengan jarak terjauh, dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.

6
NAMA : I NYOMAN GEDE SADU SASTRA
NIM : 1705512064

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Youtefa (diaskses tanggal 8 februari 2020)

https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/jembatan-youtefa-bukti-sumpah-
membangun-papua (diaskses tanggal 8 februari 2020)

https://www.youtube.com/watch?v=kHYxZ_H0Qf0 (diaskses tanggal 8 februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai