Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah di keluarkan
dengan salah satu cara mekanis.Untuk setiap daya pemadatan tertentu,kepadatan tang
tercapai tergantung kepada banyaknya air di dalam tanah tersebut,yaitu kadar airnya.Bila
mana kadar air dalam suatu tanah rendah maka tanah itu kaku dan sukar di padatkan.Bila
kadar air ditambah maka air itu berlaku sebagai pelumas sehingga tanah tersebut akan
lebih mudah dipadatkan dan ruangan kosong diantara butir menjadi lebih kecil.
Pada kadar air tinggi,kepadatannya akan turun lagi.Karena pori-pori tanah
menjadi penuh terisi air yang tidak dapat dikelurkan dengan cara pemadatan
Tujuan pemadatan tanah adalah untuk meningkatkan sifat-sifat teknis suatu jenis
tanah.Pemadatan pada tanah akan menyebabkan berat volume dan kekuatan tanah
meningkat sedangkan koefesian permeabilitasnya menjadi berkurang.
Nilai kepadatan tanah yang di peroleh sesudah pemadatan akan berbedabeda,tergantung dari kadar air(water content)tanah tersebut.Hubungan antara berat isi dan
kering(dry density)dari tanah yang di padatkan dengan kadar air adalah berubah-ubah
secara parabolis.Harga maksimum dari isi berat kering di sebut berat isi maksimum dan
kadar air yang di peroleh pada kepadatan ini di sebut kadar air optimum.
Proctor mendefinisikan 4 variabel pemadatan tanah,yaitu:
1. Usaha pemadatan (energi pemadatan)
2. Jenis tanah (gradasi,kohesif atau tidak,ukuran butir dsb)
3. Kadar air
4. Angka pori atau berat isi kering
Sedangkan maksud dari pemadatan antara lain adalah;
1. Mempertinggi kuat geser tanah
2. Mengurangi sifat mudah mampat
3. Mengurangi permeabilitas
4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air
A.Pemadatan Tanah Non Kohesif
Tanah tidak kohesif tidak dapat dipadatkan langsung dengan menggunakan
metode tumbukan maupun metode remasan..Tanah ini dapat di padatkan dengan
menggunakan tekanan statis terkekang,tetapi sangat tidak efisien.Metode yang dapat di
gunakan untuk menadatkan tanah tidak kohesif adalah dengan melakukan kombinasi
antara kekangan dan getaran.
Metode lain yang dapat di gunakan adalah dengan membanjiri(menjenuhkan)
tanah dan menggilasnya,sebaiknya dengan mesin penggilas berpenggetar.Metode ini
paling sesuai untuk tanah sangat berpasir,dimana air yang berlebihan bukanlah
merupakan masalah.Kejenuhan akan menjamin hilangnya tarikan permukaan dari tanah
yang baru saja dilembabkan tersebut,dan pemakaian yang cepat dari yang cepat dari
mesin gilas akan menumbulkan tekanan pori yang berlebihan.Tekanan pori tanah ini akan
Tersedia instrument yang dapat mengukur kelembaban dan kerapatan tanah pada
kedalaman sampai 200 ft atau lebih di bawah permukaan tanah.Pengukuran itu di
lakukan dengan mengebor lubang di tanah sampai kedalaman yang di
inginkan,memasang pipa aluminium dalam lubang untuk sementara,kemudian
menurunkan alay pengindra nuklir ke dalam pipa dan nmembuat pengujian pada
kedalaman-kedalaman yang di inginkan.
Metode Balon Karet (Rubber Ballon)
Pada prinsipnya metode balon karet ini hamper sama dengan metode sand
cone,hanya saja pada metode ini di pergunakan air untuk menentukan volume galian.
Untuk melakukan pengolahan data pengujian kepadatan laboraturium dan
kepadatan lapangan saat ini dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasu
computer yang sudah umum di pergunakan yaitu program exell,fitur-fitur untuk
grafik dan formula untuk perhitungan telah tersedia dealam program tersebut.
TEORI KONSOLIDASI
Konsolidasi adalah berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori dari
tanah jenuh yang berpermeabilitas rendah akibat pembebanan,dimana proses nya di
pengaruhi oleh terperasnya air pori keluar dari rongga tanah.Besarnya penurunan dapat di
ukurnya dengan berpedoman pada titik referensi ketinggian tempat tertentu.Sedangkan
proses konsolidasi dapat di amati dengan menggunakan piezometer,untuk mencatat
perubahan tekanan air pori dengan waktunya.
Pada umumnya konsolidasi ini akan berlangsung dalam satu arah saja,yaitu arah
vertical,karena lapisan yang terkena tambahan beban tersebut tidak akan bergerak dalam
arah horizontal (tertahan oleh tanah yang di sekelilingnya).Dalam kedaan seperti
ini,pengaliran air juga akan berjal;an terutama dalam arah vertikal saja,dan ini disebut
one dimention consolidation.Pada waktu konsolidasi berlangsung,gedung atau bangunan
di atas lapisan tersebut turun (settle).
Bilamana tanah terdiri dari lempung,maka penurunan akan besar kalau tanah
terdiri dari pasir,penurunan akan kecil.Karena itu,lempung dikatakan high
compressibility,sedangkan pasir low compressibility.Penurunan pada lempung biasanya
memakan waktu yang lama,karena daya rembesan air sangat rendah.Sebaliknya
penurunan pada pasir berjalan dengan cepat sehingga pada waktu pembangunan di atas
air sudah selesai,maka penurunan juga di anggap sudah selesai.
Ada 2 hal yang perlu di ketahui,yaitu:
Besarnya penurunan yang akan terjadi
Besarnya penurunan pada suatu struktur/bangunan akan tergantung p[ada
kemampuan mampat) (compressibility) dari tanah dasar bangunan,yang di tandai
dengan Cc.
Besarnya kecepatan penurunan,sehingga akan dapat di tentukan lamanya waktu
yang di perlukan untuk proses penurunan.
Kecepatan penurunan dipergunakan untuk menghitung lamanya menghitung
lamanya terjadi proses konsolidasi.,yang dapat di peroleh dari persamaan berikut :
t = TvxH
Cv
Keterangan:
t
Tv
H
Cv
Dari uraian tersebut maka Cc dan Cv merupakan parameter yang besarnya harus
di ketahui terlebih dahulu agr besarnya konsolidasi maupun terjadinya konsolidasi dapat
di tentukan.
Bert air
x 100%
Berat tanah kering
Dengan keterangan:
W1 = Berat cawan
W2 = Berat cawan +tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering oven
Kadar air (w) membentuk tanah menjadi :Cair,Plastis,Semi plastis dan padat.Hal ini
berhubungan dengan konsistensi yakni gaya tarik menarik antara partikel lempung.Batas
cair dan batas plastis merupakan nilai yang sangat penting,selisih antara batas cair dan
batas plastis di sebut indeks plastis.
Kadar air,dinyatakn dalam persen,dimana terjadi transisi dari keadaan padat ke
keadaan semi-padat didefinisikan sebagai batas susut.Kadar air dimana transisi dari
keadaan semi-padat ke keadaan plastis terjadi dinamakan batas plastis dan dari keadaan
plastis ke keadaan cair dinamakan batas cair,dan batas-batas ini dinamakan dan di kenal
juga sebagai batas-batas atterberg.
Lubang (mm)
4.750
3.350
2.360
2.000
1.180
0.850
0.600
0.425
0.300
0.250
0.180
0.150
0.106
0.088
0.75
0.053
Mula-mula contoh tanah dikeringkan terlebih dahulu,kemudian semua gumpalangumpalan di pecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil lalu baru di ayak dalam
percobaan di laboraturium.Setelah cukup waktu untuk mengayak dengan cara
getaran,massa tanah yang tertahan pada setiap aykan dengan cara getaran,massa tanah
yang tertahan pada setiap ayakan di timbang.Untuk menganalisis tanah-tanah
kohesif,barang kali agar sukar untuk memecahkan gumpalan-gumpalan tanahnya menjadi
partikel-partikel lepas yang berdiri sendiri,untuk itu tanah tersebut perlu di campur
dengan air sampai menjadi lumpur encer dan kemudian di basuh seluruhnya melewati
ayakan-ayakan tersebut
Bagian padat yang tertahan pada setiap ayakan di kumpul;kan sendirisendiri,kemudian masing-masing ayakan beserta tanahnya di keringkan dalam oven,dan
kemudian berat tanah kering tersebut di timbang.Hasil-hasil ayakan biasanya di nyatkan
dalam persentase dari berat total.
Butiran tanah yang merupakan partikel padat,terdiri atas berbagai ukuran dari kecil
hingga besar yang menurut berbagai standar .Pada umumnya,tanah di lapangan terdiri
atas beberapa kelompok,seperti kerikil yang mengandung pasir dan lempung maupun
lanau,pasir mengandung lanau atau lempung dan sebagainya.
Untuk mengetahui jenis kelompok yang terkandung pada suatu tanah,maka harus
dilakukan analisa ukuran butiran.Ada 2 cara yang sering di pakai untuk menganalisa
butiran tanah itu:
1. Metode penyaringan (Sieve analisis)
Digunakan untuk mempunyai diameter lebih besar darin 0,075 mm atau
tertahan pada saringan No.200.
2. Metode Hidrometer
Digunakan untuk butiran yang mempunyai diameter lebih kecil dari 0,075 mm
atau yang lolos saringan No.200.
Prosentase tanah yang tertinggal pada masing-masing saringan dapat dicari
dengan menggunakan rumus:
% tertahan = berat tanah pada saringan x100%
Berat total
PENGUJIAN CBR
(CALIFORNIA BEARING RATIO)
Pengujian ini di maksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio)
tanah dan camapuran tanah agregat yang di padatkan di laboraturium pada kadar air
tertentu.CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan
standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
CBR biasanya di gunakan antara lain untuk perencanaan pembangunan jalan baru
dan lapangan terbang.Untuk menentukan nilai CBR harus di sesuaikan dengan peralatan
dan data hasil pengujian kepadatan yaitu pengujian pemadatan ringan untuk tanah
berbutir halus atau pengujian pemadatan berat untuk tanah berbutir.
HIDROMETER
Analisis Hidrometer
Analisis hydrometer di dasrka pada prinsip sedimentasi (pengendapan) butir-butir
tanah dalam air.Bila suatu contoh tanah di larutkan dalam air,partikel-partikel tanah akan
mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada bentuk,ukuran,dan
beratnya.Untuk mudahnya kita anggap bahwa semua partikel tanah itu berbentuk
bola(bulat) dan kecepatan mengendap dari partikel-partikel itu dapat di nyatakan dengan
hokum Stokes.
Pada pengujian hydrometer dilakukan dengan silinder pengendap yang terbuat dari
gelas dan memakai 50 gram contoh tanah yang kering dari oven.Silinder pengendap
tersebut mempunyai tinggi 18 inci (= 457.2 mm) dan diameter 2.5 (63.5 mm).Silinder
tersebut di beri tanda yang menunjukkan volume sebesar 1000 ml.Campuran Calgon
(Natrium hexametaphosphate) biasa di gunakan sebagai bahan pendispersi.Total volume
dari laritan air + calgon +tanah tanah yang terdispersi di buat menjadi 1000 ml dengan
menambahkan air suling.
Bila sebuah alat hydrometer diletakkan dalam larutan tanah tersebut pada waktu
t,yang di ukur dari mula-mula terjadinya sedimentasi,maka alat tersebut mengukur berat
spesifik dari larutan di sekitar bola kacanya samapai sedalam L dari permukaan
larutan.Harga berat spesifik dari larutan merupakan fungsi dari jumlah partikel tanah
yang ada pada tiap satuan volume larutan sepanjang kedalaman L tersebut.Juga karena
mengendap maka pada waktu t partikel-partikel tanah yang masih ada dalam larutan
samapai kedalaman L akan mempunyai diameter yang lebih kecil dari D .Pada partikelpartikel yang lebih besar dari D telah mengendap terlebih dahulu di dalam kolom L
tersebut.Alat hydrometer tersebut di rancang untuk dapat memberikan jumlah tanah yang
masih tertinggal di dalam larutan.Alat hydrometer telah dikalibrasi untuk tanah yang
mempunyai berat-berat spesifik (Gs) 2.65.Jadi untuk tanah dengan harga GS yang lain
perlu adanya koreksi.
Dengan mengetahui jumlah tanah di dalam larutan,L dan t,kita dapat menghitung
persentase berat dari tanah yang lebih hlus dari diameter yang di tentukan.Perhatikan
bahwa L adalah kedalaman yang di ukur dari permukaan air terhadap pusat bola kaca dari
alat hydrometer dimana kekentalan larutan di ukur.Harga L akan berubah menurut
waktu,variasinya pada pembacaan hydrometer diberikan dalam Annual Bookof ASTM
Standard (1982-Lihat Test Designation D-422 Tabel 2).Analisa hydrometer sangat efektif
untuki di gunakan memisahkan fraksi tanah halus sampai dengan ukuran kira-kira 0.5n.