Sifat mekanik tanah berbutir kasar ditentukan oleh beberapa factor, yaitu:
a. Kepadatan
Ketahanan geser dan kompresibilitas tanah berbutir kasar sangat berhubungan erat
dengan kepadatan butir-butir penyusunnya, yang dideskripsi sebagai lepas (loose),
menengah (medium, firm), dan padat (compact, dense). Secara kuantitatif, kepadatan
dinyatakan sebagai kepadatan relative (relative density), yaitu:
emax - e atau
Dmax(D-Dmin)
Dd = emax - emin
x 100% Dd = x 100%
D(Dmax - Dmin)
Dengan : Dd : Kepadatan relative (%)
emax : Nisbah pori pada keadaan paling lepas (loosest state)
emin : Nisbah pori pada kondisi paling padat
e : Nisbah pori tanah setempat di tapak proyek
Dmax : Kepadatan tertinggi
Dmin : kepadatan terendah
D : kepadatan tanah setempat
Untuk keperluan desain fondasi disajikan hubungan antara kepadatan relative DD,
ketahanan penetrasi (penetration resistance) N, dan sudut geser dalam Ф ydang dapat
digunakan sebagai data. Hubungan antara Dd dan Ф menurut Meyerhof, 1956, yaitu:
1. Untuk tanah berbutir kasar yang mengandung lebih dari 5% pasir halus dan lanau.
Ф = 25 + 0.15 Dd
2. Untuk tanah berbutir kasar yang mengandung kuarsa kurang dari 5% pasir halus
dan lanau.
Ф = 30 + 0.15 Dd
Dilihat dari pengaruh gaya geser butiran tanahnya, tanah berbutir halus lebih mudah
menggelinding dibanding dengan tanah berbutir kasar, hal ini diakibatkan karena butiran
tanah yang lebih kasar lebih kuat untuk saling mengikat.
Gradasi baik : Mengandung ukuran butir dari halus sampai kasar secara proporsional,
pori-pori terisi butir halus (padat, stabil, kurang lulus air).
Gradasi senjang : mengandung fraksi ukuran butir kasar dan halus tetapi tidak
mengandung ukuran menengah.
Gradasi buruk (seragam) : terdiri dari satu atau dua ukuran butir saja.
Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa
lempung (clay) dan lanau (silt). Tanah berbutir halus disebut juga sebagai tanah kohesif,
contoh tanah berbutir halus adalah lempung, lempung lanauan, dan lempung bercampur
pasir dengan kerikil. Sifat keteknikan yang mencolok dari tanah berbutir halus ini adalah:
7. Tidak baik juga untuk material urugan tanggul, karena ketahanan geser yang rendah
dan sulit dikompaksi atau dipadatkan.
a. Ketahanan geser
3. Menengah (medium)
4. Keras (stiff)
Ketahan geser di ukur dengan cara menekan satu sumbu sampel tanah yang
berdiameter dua atau tiga inchi, sehingga diperoleh qu (unconfined compressive strength):
τ = C = ½ qu : pada kondisi φ = 0
b. Sensitivitas
Tanah kohesif sering kali kehilangan sebagian ketahanan gesernya akibat angguan.
Besarnya kehilangan ketahanan akibat seluruh ganguan itu diukur secara sensitivitas.
Tanah sensitivitas