Anda di halaman 1dari 20

MEKANIKA TANAH

FASE dan SIFAT-SIFAT


TANAH
Muh. Handy Dwi A., S.T., M.Eng.
• Dalam pandangan teknik sipil, tanah adalah
himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-
endapan yang relatif lepas (loose).
• Ruang di antara partikel-partikel tanah dapat berisi
air, udara atapun keduanya.
• Partikel-partikel tanah dapat berbentuk bulat,
bergerigi maupun bentuk-bentuk diantaranya.
• Istilah pasir, lempung, lanau digunakan untuk menggambarkan ukuran
partikel pada batas ukuran butiran yang ditentukan.
• Selain itu, istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan sifat
tanah yang khusus
• Lempung  kohesif dan plastis
• Pasir  tidak kohesif dan tidak plastis
• Rentang ukuran butiran tanah
Fase Tanah
Kondisi kering Kondisi basah Kondisi jenuh

• W = Ws + Ww
• V = Vs + Vw + Va  Vv = Vw + Va
• Kadar air 

• Angka pori 

• Berat volume basah 

• Berat volume kering 

• Berat volume butiran padat 


• Nilai tipikal parameter

Macam Tanah e W γd γb
(%) (kN/m3) (kN/m3)
Pasir seragam, tidak padat 0,85 32 14,3 18,9
Pasir seragam, padat 0,51 19 17,5 20,9
Pasir berbutir campuran, tidak padat 0,67 25 15,9 19,9
Pasir berbutir campuran, padat 0,43 16 18,6 21,6
Lempung lunak sedikit organik 1,90 70 - 15,8
Lempung lunak sangat organik 3,00 110 - 14,3
Sumber : Hardiyatmo 2012
• Berat spesifik atau berat jenis (Spesifik grafity)

• Berat spesifik Gs 

Macam tanah Berat jenis (Gs)


Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau anorganik 2,62 – 2,68
Lempung organik 2,58 – 2,65
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80

Sumber : Hardiyatmo 2012


• Derajat kejenuhan(S)
• Perbandingan volume air (Vw) dengan volume total rongga pori tanah (Vv), %

• 𝑆= × 100  Range 0 – 1

• Kerapatan Relatif (Dr)


• Untuk menunjukkan tingkat kepadatan tanah granuler di lapangan
• Digunakan untuk menyatakan hubungan antara angka pori nyata dengan batas-batas maksimum
dan minimum dari angka porinya.

𝐷 =  Dr = 0 % (longgar), Dr = 100% (Padat)

• Kepadatan Relatif (Rc)


• Didefinisikan sebagai perbandingan antara berat volume kering tanah di lapangan dengan berat
volume kering maksimum dari uji pemadatan standar

• 𝑅 =
( )

γd=0 Berat volume kering γd(min) γd γd(mak)

e=∞ Angka pori emak e emin

0 100
Kerapatan relatif (Dr) %

0 Kepadatan relatif (Rc) % Rc ≈80 100


Rumus-rumus turunan
• Berat volume basah

• Berat Volume jenuh air (S=100%)

• Untuk tanah kering sempurna, berat volume dinyatakan

• Bila tanah terendam air, berat volume apung atau berat volume efektif
dinyatakan sebagai

• Dengan = 9,81 kN/m3 atau 10 kN/m3


• Hubungan penting antara derajat kejenuhan (S) angka pori (e) kadar air (w)
dan Gs
SIFAT-SIFAT TANAH
A. Tanah Granuler  Pasir, Kerikil,batuan, dan
campurannya
• Memiliki daya dukung kuat untuk beban bangunan
maupun jalan  penurunan kecil
• Material yang baik untuk tanah urugan karena mudah
untuk dipadatkan. Mis. Tanah urug pada dinding
penahan tanah
• Permeabilitas tinggi  Lolos air.
• Kepadatan tanah dinyatakan dalam persen kepadatan
Kerapatan relatif (Rc)
• Semakin besar dan kasar permukaan butiran , semakin
besar kuat gesernya.
• Semakin baik gradasinya, semakin besar kuat gesernya
• Semakin padat, semakin besar daya dukungnya
B. Tanah Kohesif  Lempung, lempung berLanau,
lempung berpasir, lempung berkerikil.
• Kuat geser rendah, terutama bila kadar air tinggi atau
jenuh.
• Kuat geser berkurang bila tanahnya terganggu
• Bila basah bersifat plastis dan mudah mampat
(kompresibilitas tinggi).
• Menyusut bila kering dan bila basah dapat mengembang
(lempung ekspansif).
• Volume dapat berubah dengan bertambahnya waktu
akibat rangkak pada beban yang konstan.
• Impermeable (Permeabilitas kecil/kedap air)
• Material yang jelek untuk tanah urug (dinding penahan
tanah), karena menghasilkan tekanan lateral yg tinggi
ketika hujan
• Semakin plastis tanah kohesif, kemampuan butiran
tanah untuk saling melekat satu sama lain semakin
kecil.
• Batas-batas keplastisan  Atterberg limits
• Batas cair (LL)
• Batas plastis (PL)
• Batas susut (SL)
• Indeks Plastisitas (PI)  PI = LL-PL
• Untuk mendifinisikan plastisitas tanah kohesif, diperlukan
kedudukan fisik tanah tersebut pada kadar air tertentu 
Konsistensi
• Konsistensi tanah kohesif pada kondisi alamnya lunak, sedang,
kaku, dan keras

Konsistensi Identifikasi di lapangan Kuat tekan bebas


tanah lempung qu (kN/m2)
Sangat lunak Dengan mudah ditembus beberapa inci dengan <25
kepalan tangan
Lunak Dengan mudah ditembus beberapa inci dengan 25 – 50
ibu jari
Sedang Dapat ditembus beberapa inci pada kekuatan 50 – 100
sedang dengan ibu jari
Kaku Melekuk bila ditekan dengan ibu jari, tapi 100 – 200
dengan kekuatan besar
Sangat kaku Melekuk bila ditekan dengan kuku ibu jari 200 – 400
Keras Dengan kesulitan, melekuk bila ditekan dengan >400
ibu jari
• Sensitivitas tanah kohesif  rasio kuat geser tak terdrainase
kondisi tidak terganggu terhadap rasio kuat geser tak terdrainase
kondisi sudah berubah susunan tanah aslinya, pada kadar air yang
sama.
sensitivitas macam
1 Lempung tidak sensitif
1–2 Lempung sensitif rendah
2–4 Lempung sensitif sedang
4–8 Lempung sensitif
8 – 16 Lempung ekstra sensitive
>16 Quick clay

• Kompresibilitas  Sifat kompresibilitas tanah kohesif


bergantung dari sejarah geologi tanahnya:
 normally consolidated
 overconsolidated
C. Tanah Lanau dan Loess  Bubuk batu (tidak
berkohesi dan tidak plastis cenderung mendekati
sifat pasir halus), Lanau bersifat plastis
• Kuat geser rendah, segera sesudah penerapan beban
• Kapilaritas tinggi
• Permeabilitas rendah
• Kerapatan relatif rendah dan sulit dipadatkan
• Loess  material lanau yang diendapkan oleh angin
dengan diameter kira-kira 0,06 mm.
• Loess  Endapan tidak padat dengan berat volume 10
kN/m3.
• Loess  mengandung material pengikat (lempung atau
kapur)  kondisi kering kapasitas dukung sedang
sampai tinggi  kondisi basah, kehilangan sifat
rekatnya.
D. Tanah Organik Sembarang tanah yang
mengandung bahan organik, yang mempengaruhi
sifat-sifat teknik tanah
• Bahan organik dapat berupa sisa-sisa tumbuhan atau
binatang.
• Lempung organik
• Lanau organik
• Gambut (peat)  Material organik
• Tanah yang mengandung bahan organik tinggi
mempunyai kuat geser rendah, mudah mampat, bersifat
asam (merusak material bangunan)

Anda mungkin juga menyukai